BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup tidak bisa lepas dari pendidikan karena manusia diciptakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDIDIKAN DALAM PANDANGAN MASYARAKAT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Suroso Abdussalam, Arah & Asas Pendidikan Islam, Sukses Publising, Bekasi Barat, 2011, hlm. 38.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin canggih ini diakibatkan oleh majunya dunia

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. satu dari komponen tersebut maka tidaklah akan terjadi proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya, Bandung, 2008, hlm Kamus Besar Bahasa Indonesia lengkap, CV Mini Jaya Abadi, Jakarta, 2000, hlm. 58.

BAB I PENDAHULUAN. bisa memahami aksara hijaiyah. Maka dari itu, pemberantasan buta aksara

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha untuk membimbing

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus mempersiapkan dan menghasilkannya. 1. membuat anak sanggup ekstra keras untuk mencapai tujuan sesuatu.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seseorang yang memiliki cita-cita untuk memajukan. demokratis serta bertanggung jawab.

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari media massa. Pada perkembangannya film dianggap sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. sendiri bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi. dalam rangka mencerdaskan kahidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup tidak bisa lepas dari pendidikan karena manusia diciptakan bukan sekedar untuk hidup. Ada tujuan yang lebih mulia dari sekedar hidup yang mesti diwujudkan dan itu memerlukan ilmu yang diperoleh lewat pendidikan. Pedidikan diperlukan oleh semua orang. Jika orang dewasa yang biasanya sudah terbentuk akhlak dan karakternya masih memerlukannya, maka anak-anak dan para pemuda yang belum terbentuk jauh lebih memerlukan. Bukankah potret orang dewasa adalah hasil pendidikannya yang dimulai dari usia anak-anak sampai dia dewasa. 1 Pentingnya pendidikan bagi anak adalah melatih kemampuan berfikir dan memberikan rangsangan atau pendorong semangat. Dengan demikian orang yang melaksanakannya dapat maju dan mampu mengadakan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan tuntutan dari lingkungan. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekelompok orang atau instansi saja, namun tanggung jawab seluruh elemen yang ada, baik pemerintah maupun masyarakat. Maka dari itu pelaksanaan pendidikan yang ada di lembaga, baik lembaga swasta maupun lembaga negri 1 Muhammad Abdullah Ad Duweisy, Menjadi Guru yang Sukses dan Berpengaruh, (Surabaya : Elba, 2005), hal. xiii. 1

2 membutuhkan kerjasama. Apalagi dalam pelaksanaan pendidikan sangat membutuhkan bantuan maupun dukungan dari orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam pendidikan. Selain itu, pendidikan juga sangat penting dalam membentuk manusia secara utuh, sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggungjawab. 2 Dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, diperlukan kerjasama yang baik antara orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan (sekolah), dan pemerintah, yakni melalui pengembangan pendidikan non formal, informal, dan formal. Di lingkungan keluarga, tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anaknya tidak dapat dipungkiri, karena orang tua adalah guru yang pertama dan utama. Sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama orang tua, sejak dalam kandungan hingga umur tiga tahun anak selalu bersama. Tujuan mendidik anak supaya anak mencapai kehidupan yang sejahtera di dunia dan menggapai ridha Allah serta menghindarkan siksa di akhirat kelak. 2 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Tentang Pendidikan, (Jakarta : Departemen Agama RI), hal. 8.

3 Terjemah : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 3 Lingkungan kedua setelah lingkungan keluarga adalah lingkungan sekolah. Di sekolah anak-anak dapat memperoleh pendidikan secara formal atau melalui proses transformasi nilai-nilai keilmuan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Untuk itu pendidikan formal sangat penting bagi pengembangan pribadi anak. Namun, saat ini jumlah anak yang tidak mendapatkan pendidikan masih banyak. Terutama di daerah yang jauh dari perkotaan, hal ini disebabkan oleh pemikiran yang belum mampu mengikuti perkembangan zaman, jauhnya jarak tempat tinggal mereka dari lembaga pendidikan. Sehingga tidak sering ditemui anak-anak usia sekolah yang pekerjaan sehari-hari adalah membantu perekonomian keluarga, bahkan banyak yang tidak memiliki aktivitas yang bermanfaat sama sekali. Problematika masyarakat merupakan sebuah permasalahan yang muncul dan hangat diperbincangkan oleh khalayak ramai, sehingga 3 Qs. at Tahrim (Al-Quran dan Terjemahnya, 1411 H, Mujamma Khadim al-haranim asy-syarif al Malik Fahd li Thiba at al Mush-haf asy-syarif, Madinah Munawwarah) : 6.

4 menjadi sebuah hal yang sifatnya penting sekali dalam kehidupan ini dan menuntut untuk segera diselesaikan. Oleh karenanya, semua problematika yang ada harus disikapi dengan sebaik mungkin, penuh pemikiran dan pertimbangan khususnya problematika yang menyangkut aspek kehidupan. Dengan demikian baik buruknya seorang manusia tergantung bagaimana orang tersebut menyikapi problematika yang terjadi saat ini. Problematika masyarakat itu banyak sekali. Probematika itu senantiasa berubah-ubah, baik ragam, besar kecilnya, maupun gejalagejala suatu masyarakat dengan gejala masyarakat lain, dari satu masa ke masa lainnya, dalam masyarakat itu sendiri atau pada masa itu juga dan di dalam masyarakat yang sama, sekalipun sesuai dengan perubahan situasi maupun kondisi lainnya. 4 Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa untuk mengatasi masalah di atas memerlukan sebagian besar dari pendapatan nasional yang bertujuan untuk membiayai berbagai pengembangan ekonomi. sehingga penyelesaian masalah ekonomi sebaiknya lebih diutamakan daripada upaya penyelesaian masalah kependudukan atau masalah lainnya. Namun demikian, harus disadari bersama bahwa masalah kependudukan secara langsung jelas mempengaruhi pendidikan. Hal ini khususnya di negaranegara terbelakang maupun negara-negara berkembang. Sebab, negaranegara tersebut menghadapi berbagai tantangan yakni kebutuhan yang mendesak mengenai pendidikan putra-putri masyarakatnya, serta sangat hal. 57 4 Nazili Shaleh Ahmad, Pendidikan dan Masyarakat, (Yogyakarta: Sabda Media,2011),

5 membutuhkan adanya reformasi dan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan kemajuan baru. Sedangkan mengenai masalah persentase pertambahan penduduk, juga akan berimbas pada pendidikan, dimana anak-anak yang berusia sekolah, akan menjadi cukup besar. Peneliti tinggal di daerah yang masyarakatnya masih acuh tak acuh mengenai pendidikan, terutama pendidikan formal. Masih banyak orang tua atau malahan remajanya yang tidak mau melanjutkan sekolah, mereka belum sadar mengenai pentingnya pendidikan bagi masa depannya. Mereka lebih memilih bekerja di pabrik ataupun sebagai kuli bangunan daripada harus susah-susah memikirkan pelajaran dan tugas-tugas sekolah. Selain itu, banyak teman-teman Sekolah Dasar saya yang menikah usia dini, kebanyakan dari mereka hanya lulus Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama saja. misalnya teman akrab saya, setelah lulus Sekolah Menengah Pertama dia langsung bekerja di pabrik, sekitar dua tahun bekerja, dia memutuskan untuk menikah pada usia belum genap tujuh belas tahun. Sungguh tragis memang, mengorbankan masa remaja yang seharusnya untuk bersenang-senang kini mereka harus memikirkan keluarga mereka. Teman peneliti juga pernah bilang, Ternyata menikah di usia dini tidak bebas, tidak bisa bersenang-senang. Itulah bukti bahwa anak-anak harus memaksimalkan potensi untuk membangun dan menciptakan masyarakat yang bermoral dan berpendidikan. Harus ditanamkan pada diri pribadi bahwa pendidikan adalah modal pegangan

6 hidup. Karena pendidikan, pengetahuan, wawasan dan kemampuanlah yang akan membawa menuju kesuksesan. Demikian juga yang terjadi di masyarakat dusun Sekarbungoh desa Polasareh Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan Madura, banyak anak usia sekolah yang tidak melanjutkan pendidikan hingga menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), atau Sekolah Menengah Atas (SMA), apalagi Perguruan Tinggi. Hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi perilaku keseharian anak-anak di dusun tersebut. Untuk itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ini, dengan Judul PENDIDIKAN DALAM PANDANGAN MASYARAKAT (Studi di Dusun Sekarbungoh Desa Polasareh Kec.Labang Kab.Bangkalan Madura) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana pandangan masyarakat Dusun Sekarbongoh Desa Polasareh Kec.Labang Kab.Bangkalan Madura terhadap pendidikan? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pandangan masyarakat Dusun Sekarbongoh Desa Polasareh Kec.Labang Kab.Bangkalan Madura terhadap pendidikan?

7 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan di Dusun Sekarbungoh Desa Polasareh Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan Madura, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pandangan masyarakat Dusun Sekarbongoh Desa Polasareh Kec.Labang Kab.Bangkalan Madura terhadap pendidikan 2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pandangan masyarakat Dusun Sekarbungoh Desa Polasareh Kec.Labang Kab.Bangkalan Madura terhadap pendidikan D. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada pandangan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan di Dusun Sekarbungoh Desa Polasareh Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan Madura E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis a) Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan yang dimiliki oleh peneliti. b) Bagi selain peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan

8 khususnya dalam bidang pendidikan, serta dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan dalam pandangan masyarakat. 2. Secara Praktis a) Bagi peneliti, penelitian ini digunakan peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir dimana merupakan salah satu prasyarat untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Agama Islam. b) Bagi selain peneliti, Hasil penelitian ini diharapkan data bermanfaat bagi masyarakat secara umum, dan para tokoh atau para pengambil kebijakan pendidikan masyarakat Dusun Sekarbongoh Desa Polasareh Kec. Labang Kab. Bangkalan Madura khususnya, sebagai dasar pertimbangan dan masukan untuk usaha meningkatkan kesadaran pedagogis orang tua terhadap anak-anak mereka. F. Penegasan Istilah Penegasan istilah ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya salah pengertian terhadap penelitian ini, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang jelas.

9 1. Pengertian pendidikan Pendidikan ialah usaha membantu manusia menjadi manusia. Ada dua kata yang penting dalam kalimat itu, pertama membnatu dan kedua manusia. 5 2. Pengertian Pandangan Masyarakat Pandangan hidup/masyarakat memilki arti sebagai kompas dalam menentukan arah hidup setiap manusia, pedoman manusia dalam bertingkah laku, pendirian manusia dalam mempertahankan prinsip dan pendapat atas pola pikir manusia dalam menilai dan memandang segala bentuk yang tercipta dalam semesta. 6 Dengan demikian pandangan hidup masyarakat itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Klasifikasi pandangan hidup berdasarkan asalnya: 1) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. hal, 33. 5 Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), 6 Yodi Adhari, Pandangan Hidup, di akses pada tanggal 02 Maret 2013 pukul 09.24 WIB dari http://yodi-adhari.blogspot.com/2010/04/pengertian-pandangan-hidup-dan-ideologi.html

10 2) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut. 3) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya. Berpandangan hidup yang baik setiap individu memiliki karakter masing-masing dalam menilai sebuah permasalahan yang akan dijadikannya pelajaran, pegangan hidup dan pedoman yang juga akan membentuk pribadi seorang individu itu. Setiap cara yang dilakukan pasti berbeda alasan dan spesifikasinya mengapa satu orang individu berbeda pendapat dengan individu lainnya terhadap suatu topik permasalahan, karena masing-masing memiliki pendapat dan mereka akan tetap mempertahankan apa yang mereka anggap benar sesuai dengan kenyataan dan bukti yang mendukung argumen masingmasing setiap individu. Tidak hanya itu, individu yang lainnya juga tidak dapat mutlak menyalahkan pendapat individu tersebut karena setiap orang bebas berpendapat dan menilai suatu pokok permasalahan sesuai subyektifnya mereka memandang. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri individu itu sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.

11 Cara manusia memandang dan mensikapi apa yang terdapat dalam alam semesta bersumber dari beberapa faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu boleh jadi berasal dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tata nilai masyarakat atau lainnya. Luasnya spektrum pandangan manusia tergantung kepada faktor dominan yang mempengaruhinya. Cara pandang yang bersumber pada kebudayaan memiliki spektrum yang terbatas pada bidang-bidang tertentu dalam kebudayaan itu. G. Sistematika Penulisan Skripsi ini dibagi dalam lima bab yang didahului dengan halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, pernyataan keasliaan tulisan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Adapun sistematika yang digunakan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, yang meliputi pembahasan tentang: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika kepenulisan.

12 BAB II Tinjauan pustaka, yang meliputi pembahasan tentang: Manfaat dan pentingnya pendidikan nbagi kehidupan manusia dan akibat buruk dari rendahnya pendidikan dan kehidupan manusia. BAB III Metode penelitian, yang meliputi pembahasan tentang: Pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan daata, analisis data, dan uji keabsahan data. BAB IV Hasil penelitian, yang meliputi pembahasan tentang: Deskripsi analisis data tentang pandangan masyarakat terhadap pendidikan di Dusun Sekarbungoh Desa Polasareh Kec.Labang Kab. Bangkalan Madura dan faktor apa saja yang mempengaruhi hal tersebut. BAB V Penutup, yang meliputi pembahasan tentang: Kesimpulan dari analisis datayang telah dilakukan dan sekaligus memberikan saran terhadap objek yang telah diteliti serta pihak terkait.