I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat, sehingga memudahkan pekerjaan yang ada pada suatu organisasi serta kemudahan mengakses informasi yang di butuhkan untuk mendukung proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996). Dengan adanya perkembangan teknologi seperti sekarang, penggunaan terhadap teknologi bukanlah menjadi suatu dukungan, melainkan menjadi suatu kebutuhan yang penting dan bisa membantu dalam menjalankan proses bisnis sehingga dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan tersebut. Untuk mewujudkan tujuan dari perusahaan tersebut perlu adanya keselarasan antara teknologi informasi dengan proses bisnis, sehingga pencapaian terhadap tujuan perusahaan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Keselarasan dalam hal ini dapat dicapai melalui penyesuaian antara proses bisnis terhadap teknologi informasi atau sebaliknya, penyesuaian teknologi informasi terhadap proses bisnis. PT. Telehouse Engineering adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses bisnisnya. PT. Telehouse Engineering adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufacture. PT. TE ini memiliki kantor utama di Bandung dan memiliki 4 cluster didalam kota yang sama, serta memiliki cabang yang berada di kota Jakarta. Untuk kantor yang berada di kota Bandung merupakan kantor utama dan sebagai tempat dalam melakukan produksi. Aktivitas yang ada pada PT. TE adalah berupa proyek-proyek besar seperti pembuatan perangkat telekomunikasi, pembuatan struktur baja menara, dan sheet metal untuk perangkat jaringan. Teknologi nantinya diharapkan dapat diterapkan untuk integrasi masing-masing cluster yang ada di PT. TE, pengembangan sistem, perbaikan pada prioritas produksi dan komitmen dengan supplier agar tercipta efisiensi dan efektivitas kerja perusahaan. Namun rencana tersebut belum terwujud dikarenakan terdapat kendala yang di hadapi, seperti kurangnya kesadaran akan teknologi pada 1
level manajemen. Penerapan teknologi informasi yang kurang maksimal dengan manajemen dan strategi bisnis organisasi perusahaan dapat mengakibatkan organisasi tidak mendapatkan manfaat yang sepadan dengan usaha dan biaya untuk penerapan teknologi informasi. Untuk mencapai keselarasan teknologi informasi dan bisnis dilakukan dengan cara menerapkan perancangan strategis arsitektur teknologi informasi atau enterprise architecture. Enterprise architecture merupakan kegiatan pengorganisasian data yang dihasilkan oleh organisasi yang kemudian dipergunakan untuk mencapai tujuan proses bisnis dari organisasi tersebut (Mutyarini & Sembiring, 2006). Perancangan enterprise architecture pada penelitian ini memiliki tujuan yaitu menyelaraskan bisnis dengan teknologi informasi, dan memberikan gambaran mengenai architecture vision atau arah perusahaan. Dalam mengimplementasikan enterprise architecture, digunakan sebuah framework sebagai acuan dalam pengelolaan sistem informasi yang kompleks. Ada beberapa contoh framework yang digunakan dalam merancang enterprise architecture, yaitu Zachman Framework, dan TOGAF seperti yang dijabarkan oleh Institute for Enterprise Architecture Development (IFEAD). Dari keseluruhan framework yang ada, diketahui bahwa TOGAF ADM memenuhi semua kriteria yang telah ditentukan dalam menilai architecture enterprise framework. Tabel I. 1 Perbandingan framework TOGAF dengan Zachman TOGAF Framework Karakteristik a. Framework yang open-standard b. TOGAF bersifak generik serta flexsible c. Dapat melakukan integrasi untuk berbagai sistem yang berbeda d. Pada komponen ADM 2
Framework Karakteristik menggambarkan siklus yang terperinci dalam implementasi dan process Zachman a. Mengkategorikan deliverables dari EA b. Kegunaan EA yang terbatas c. Perspektif view yang menyeluruh d. Merupakan tool untuk perancangan TOGAF ADM memenuhi kebutuhan bisnis dan teknologi informasi berskala enterprise. TOGAF ADM merupakan metode generik yang berisikan sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam memodelkan pengembangan arsitektur enterprise. Metode ini juga dibisa(bisa) digunakan sebagai panduan atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk organisasi (Yunis dan Surendro; 2008). Tahapan dalam framework TOGAF ADM meliputi 9 fase yaitu fase preliminary, fase Architecture Vision, fase Business Architecture, fase Information System Architecture, fase Technology Architecture, fase Opportunities and Solution, fase Migration Planning, fase Implementation Governance, fase Architecture Chage Management. Fase ketiga dari TOGAF ADM adalah Business Architecture, dimana arsitektur ini memiliki fungsi untuk menggambarkan fokus dari user, planner, manajer bisnis dan kondisi awal perusahaan. Melalui business architecture perusahaan dapat memetakan dan menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan. 3
I.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana melakukan perancangan Arsitektur Bisnis pada PT. Telehouse Engineering menggunakan framework TOGAF ADM? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan blueprint Arsitektur Bisnis pada PT. Telehouse Engineering menggunakan framework TOGAF ADM. I.4 Ruang Lingkup Penelitian Adapun yang menjadi ruang lingkup dari permasalahan yang di bahas pada tugas akhir ini yaitu : 1) Pemodelan Arsitektur Bisnis menghasilkan kerangka dasar untuk mendukung strategi bisnis pada PT.Telehouse Engineering. 2) Penelitian ini terbatas pada analisis dan perancangan atau pemodelan tidak termasuk dengan tahap implementasi 3) Tahapan penelitian dengan framework hanya di lakukan pada fase Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, dan Oppurtinities and Solutions. I.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil perancangan Business Architecture,yaitu: 1) Menghasilkan sebuah blueprint Arsitektur Bisnis pada PT. Telehouse Engineering menggunakan framework TOGAF ADM agar nantinya dapat diterapkan di perusahaan. 2) Menjadi bahan referensi untuk perancangan Arsitektur Bisnis perusahaan kedepannya. 4
I.6. Sistematika Penulisan Proposal tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memaparkan teori-teori dasar yang mendukung dan menunjang dalam analisis dan perancangan Business Architecture pada PT. Telehouse Engineering. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini. BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini mendeskripsikan data eksisting dan pengolahan data BAB V : ANALISIS DAN REKOMENDASI Bab ini menganalisis dan memberi usulan kepada perusahaan sesuai dengan kebutuhan yang ada. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memberikan kesimpulan dari penelitian dan saran penelitian selanjutnya. 5