BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

dokumen-dokumen yang mirip
1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

Anatomi/organ reproduksi wanita

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

... Tugas Milik kelompok 8...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi

BAB II TINJAUAN TEORI. konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara barat, istilah

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dikatakan istemewa karena jumlah populasinya yang lebih besar dari pada

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

Permulaan Kehidupan Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

JURNAL BIOLOGI, Vol. 2 No. 2, Tahun 2013, Halaman 1-13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

PROSES KONSEPSI DAN PERTUMBUHAN JANIN Oleh: DR.. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.

Gangguan Hormon Pada wanita

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.

STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA 2 : MENSTRUASI PARTUS

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

- - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - sbl2reproduksi

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II

I. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel

KESEHATAN REPRODUKSI* Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes**

GENITALIA EKSTERNA GENITALIA INTERNA

SDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

dr. Supriyatiningsih, M.Kes., SpOG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagian dari pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keluarga dengan pemahaman remaja putri tentang menarche, maka akan dibahas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

I. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas

5 KINERJA REPRODUKSI

PENDAHULUAN. pemotongan hewan (TPH) adalah domba betina umur produktif, sedangkan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN XII: STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

Function of the reproductive system is to produce off-springs.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :


HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Derajat Pemijahan Fekunditas Pemijahan

HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.

Organ Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3.

Bab SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Sisten reproduksi pria dan wanita A.Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Barat sekitar SM. Kambing yang dipelihara (Capra aegagrus hircus)


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:

TES KEHAMILAN (PREGNANCY TEST)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sapi Persilangan Simmental dan Peranakan Ongole. Sapi hasil persilangan antara sapi peranakan Ongole (PO) dan sapi

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Gamba. r 1. Beberapa Penyebab Infertilitas pada pasangan suami-istri. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri tiap fase siklus estrus pada mencit betina.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kenapa dikatakan istimewa karena selain jumlah populasinya yang lebih dari

KESEHATAN REPRODUKSI. Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah burung

Berdasarkan susunan selaput embrionya kembar identik dibedakan menjadi 3 yaitu :

JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT SEKARWATI SUKMANINGRASA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rusa Timor (Rusa timorensis) merupakan spesies bendera (flag species)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio. Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya hubungan seksual (persetubuhan) antar lawan jenis, meskipun tidak semua hubungan seksual akan menghasilkan pembuahan. Pembuahan hanya dapat terjadi ketika wanita sedang berada dalam masa subur. Pada masa itu, seorang wanita akan melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap untuk dibuahi. Dalam keadaan normal, seorang pria akan mengeluarkan jutaan sperma saat melakukan persetubuhan. Dari berjuta-juta sel sperma tersebut, hanya satu yang akan berhasil membenamkan diri dalam dinding sel telur yang sudah masak, dan menyatukan dua inti sel. B. Tujuan Makalah ini membahas tentang proses kehamilan pada ibu hamil. Selain itu makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas perkuliahan. 1

BAB II PEMBAHASAN Kehamilan (alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan berhubungan badan. Normalnya, wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya. Dilain tubuh pria bisa memproduksi sperma terus menerus dalam jumlah besar. Rata-rata setiap semprotan air mani mengandung 100-200 juta sperma. Namun dari jumlah tersebut hanya satu yang berhasil menembus indung telur dan membuahi sel telur. Ini merupakan salah satu bentuk seleksi alam untuk memilih bibit yang terbaik. Apabila pembuahan ini berhasil, dari satu sel telur yang telah dibuahi dan berukuran 0.2 mm akan terus berkembang biak dan berpindah ke dalam rahim. Kurang lebih sekitar 7-10 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan masuk dan menempel di selaput dalam rahim. Dianalogikan dengan kasur, selaput dalam rahim ini tebal dan lunak sehingga bisa melindungi sel telur yang telah dibuahi. Pada tahap ini kehamilan sudah dimulai. Selama ini sel telur yang telah dibuahi tersebut terus berbiak dan membentuk semacam akar/rambut yang halus. Ini menyerap gizi yang terkandung dalam selaput dalam rahim sehingga bisa terus berkembang. Rambut-rambut halus ini nantinya memiliki fungsi yang sangat penting untuk janin. 2

Pada sekitar hari ke 5, sel telur yang telah dibuahi dan keluar dari indung telur sudah berbentuk sebagai satu garis. Pertama yang yang terbentuk adalah syaraf. Perkembangan berikutnya terbagi dua yaitu otak dan sumsum. Segera setelah ini cikal bakal organ tubuh penting seperti jantung, pembuluh darah, otot, dll sudah mulai terbentuk. Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya. Proses kehamilan ini dibagi menjadi proses sebelum terbentuknya embrio dan setelah terbentuknya embrio. Proses sebelum terbentuknya embrio terbagi atas fase di uterus dan fase di ovarium. 1. Fase pada uterus Fase ini terbagi menjadi tiga fase yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu: 1. Fase Proliferasi 2. Fase Sekresi 3. Fase Menstruasi 2. Fase pada ovarium Fase ini terbagi menjadi tiga bagian yang saling berhubungan selain satu sama lain, juga berhubungan dengan fase pada uterus, yaitu: 1. Fase Follikularis 2. Fase Ovulasi 3

3. Fase Luteal Seorang anak perempuan, mempunyai ovum dan selubungnya yang disebut folikel primordial. Folikel ini yang akan memberikan makanan pada ovum dan membuat ovum tetap dalam keadaan primordial. Setelah masa pubertas, bila FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) dari kelenjar hipofise anterior disekresi dalam jumlah besar, maka seluruh ovarium dan folikel akan mulai bertumbuh. Perkembangan selanjutnya dari folikel primordial ini akan membentuk suatu folikel primer. Diperkirakan pada seorang wanita dewasa terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya akan menjadi Folikel De Graaf. Perkembangannya ini mulai pada saat jumlah FSH yang meningkat sehingga merangsang terbentuknya suatu folikel De Graaf. Proses ini dikenal dengan fase Follikularis. Folikel ini merupakan bagian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam dan pula dalam tingkat tingkat perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graaf yang matang terisi dengan likour folikuli, mengandung estrogen, dan siap untuk berovulasi. Fase follikularis ini berlanjut dengan fase proliferasi pada endometrium. Dimana dinding endometrium yang meluruh pada saat fase menstruasi akan kembali terbentuk. Proses yang terjadi pada fase ini adalah sel-sel epitel dari dasar kelenjar pada lapisan basalis akan berproliferasi banyak sekali dan dengan cepat bermigrasi ke permukaan superficial mukosa untuk menutupi permukaan yang 4

terbuka. Hal ini terjadi karena stimulasi dari hormon estrogen yang dihasilkan oleh sel theca pada folikel de Graaf. Selanjutnya pada fase ovulasi, dimana pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal 28 hari, terjadi 14 hari sesudah terjadinya menstruasi. Fase ovulasi awalnya terjadi karena hormon LH meningkat, disebabkan karena hormon FSH yang yang telah menurun setelah menstimulasi folikel primer menjadi folikel de Graaf. LH kemudian menggantikan fungsi FSH. Produksi LH yang semakin banyak akan membuat folikel menjadi pecah dan ovum, yang ditutupi oleh lapisan sel granulanya, akan keluar dari folikel. Ovum yang terlepas tadi akan diterima oleh sebuah mikrofilamen yang berasal dari sel fimbrial tuba fallopi. Ovum kemudian akan disalurkan oleh kontraksi dari otot ritmik tuba fallopi ke dalam lumennya. Ovum yang dari tuba fallopi akan masuk ke dalam ovarium untuk mengalami pematangan. Setelah matang, akan disalurkan ke uterus melalui tuba fallopi. Dalam perjalannya ovum dapat saja bertemu dengan sperma dan mengalami fertilisasi. Fertilisasi terjadi pada saat materi genetic dari sperma bergabung dengan materi genetic ovum untuk membentuk telur yang matang, atau zigot, yang akan menjadi sel pertama dari individu baru yang akan lahir nanti. Sebelum fertilisasi oosit yang disalurkan dari ovarium ke uterus, jika tidak menemui sperma dalam waktu paling lama 24 jam, maka oosit akan meluruh di endometrium. Folikel yang pecah tadi nantinya akan membentuk suatu badan yaitu korpus rubrum. Perkembangan dari korpus rubrum ini akan membentuk corpus 5

luteum jika terjadi fertilisasi pada endometrium dan akan membentuk korpus albikans jika tidak terjadi pembuahan pada oosit. Proses terbentuknya corpus luteum disebut dengan fase luteal. Korpus luteum ini akan memproduksi hormon progesteron yang berperan dalam pemberian makanan pada endometrium sehingga ketebalannya dapat terjaga. Proses ini dikenal dengan fase sekresi dari endometrium. Jadi jika yang terjadi sebaliknya yaitu terbentuk korpus albikans, maka hormon progesterone tidak akan terbentuk dan dinding endometrium tidak akan terjaga lagi ketebalannya. Hal ini menyebabkan dinding endometrium pada dua lapisan luarnya akan meluruh dan terjadilah fase menstruasi. Umumnya embrio hasil implantasi ini mengambil makanannya dari selsel pada dinding endometriumnya. Akan tetapi, setelah bulan kedua kehamilan, terbentuklah plasenta yang menyediakan nutrien dan oksigen bagi embrio dan sebagai saluran keluar hasil metabolisme dari embrio. Selain itu, plasenta juga berfungsi dalam mensekresi HCG (Human Corionic Gonadotropin) yang digunakan untuk mempertahankan corpus luteum sehingga progesteron dan estrogen tetap terproduksi. Juga untuk merangsang sel intertisiel laydig yang ada dalam alat kelamin jantan. 6

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya. Proses kehamilan ini dibagi menjadi proses sebelum terbentuknya embrio dan setelah terbentuknya embrio. Proses sebelum terbentuknya embrio terbagi atas fase di uterus dan fase di ovarium. B. Saran Dengan adanya makalah ini, hendaknya akan dapat menambah wawasan pembaca tentang proses kehamilan yang terjadi pada manusia 7

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 1 BAB II PEMBAHASAN... 2 BAB III PENUTUP... 7 A. Kesimpulan... 7 B. Saran... 7 REFERENSI 8 ii

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Alah SWT, Dialah yang telah memberikan rahmat bagi kita semua dan alam semesta ini. Selanjutnya, shalawat dan salam kami doakan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita semua ke jalan yang benar. Kami bersyukur kepada Allah, karena limpahan rahmatnya kami telah dapat menyelesaikan tugas ini. Dalam penyelesaian makalah ini, kami mencoba menyusunnya dengan referensi dari berbagai sumber, dan pihak-pihak yang membimbing yang dapat mendukung materi makalah ini, dengan harapan makalah in memberi manfaat kepada penulis dan bagi orang-orang yang membutuhkannya. Semoga makalah ini menambah ilmu teman-teman sekalian. Amin.. Akhir kata, penulis menerima dengan kerendahan hati apabila ada kritikan dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun, karena hal tersebut berguna bagi kami dalam proses penyempurnaan makalah ini. Dan penulis ucapkan terima kasih. Wassalam. Pariaman, Oktober 2011 Penulis 9 i