The effect of urea manuring addition with different doses on the abundance of density Nannochloropsis sp.

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI PEMBERIAN KOMBINASI FITOPLANKTON DAN RAGI DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN ROTIFERA

PENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH PADA MEDIA KULTUR PHM TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN Chlorella sp. M. W. Lewaru * ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords : Biofilter, Cherax quadricarinatus, Glochidia

I. PENDAHULUAN. Kegiatan budidaya perikanan saat ini mengalami kendala dalam. perkembangannya, terutama dalam usaha pembenihan ikan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Azolla microphylla Bioremoval as Countermeasures Alternative of Heavy Metals (Zn) In the Cultivation Media

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PEMANFAATAN PUPUK CAIR TNF UNTUK BUDIDAYA Nannochloropsis sp ABSTRAK

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kultur Chaetoceros sp. dilakukan skala laboratorium dengan kondisi

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

GROWTH AND SURVIVAL RATE OF COMMON CARP (Cyprinus carpio L) WITH DIFFERENT BIOFILTER COMBINATION IN RECIRCULATION AQUAPONIC SYSTEM

Kata Kunci: Pengaruh, Konsentrasi, Kepadatan Populasi, Pupuk Media Diatom, Pupuk KW21, Tetraselmis sp.

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

PARAMETER KUALITAS AIR

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

III. METODE PENELITIAN

Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Diamond Interest Grow dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis)

MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):33-40

I. PENDAHULUAN. yang dibutuhkan untuk pertumbuhan larva (Renaud et.al, 1999). Pemberian pakan

ABSTRAK. Kata kunci: Brachionus plicatilis, Nannochloropsis sp., salinitas, nitrogen, stres lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERBEDAAN DOSIS PUPUK PHOSPAT TERHADAP PERTUMBUHAN PHYTOPLANKTON

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING (Bekas Cacing) TERHADAP KELIMPAHAN Nannochloropsis sp. SEBAGAI PAKAN ALAMI

Kultur Nannochloropsis

THE COMBINED EFFECT OF DIFFERENT FEED ON THE GROWTH AND SURVIVAL OF LEAF FISH LARVAE (Pristolepis grooti)

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN BETOK (Anabas testudinieus) oleh

I. PENDAHULUAN. Dalam kegiatan pembenihan pakan alami telah terbukti baik untuk larva.

The Growth of Chlorella spp Culturing with Some Density of Inoculum. Lady Diana Tetelepta

Bab V Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

TINJAUAN PUSTAKA. Fitoplankton adalah alga yang berfungsi sebagai produsen primer, selama

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

KANDUNGAN LEMAK TOTAL Nannochloropsis sp. PADA FOTOPERIODE YANG BERBEDA ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. mikroalga dikenal sebagai organisme mikroskopik yang hidup dari nutrien

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

PENDAHULUAN. yang sering diamati antara lain suhu, kecerahan, ph, DO, CO 2, alkalinitas, kesadahan,

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

BAB 3 BAHAN DAN METODE

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao) UNTUK BUDIDAYA Daphnia sp. ABSTRAK

PENGARUH SALINITAS DAN NITROGEN TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN TOTAL Nannochloropsis sp. ABSTRAK

PERTUMBUHAN Skeletonema costatum PADA BERBAGAI TINGKAT SALINITAS MEDIA. The Growth of Skeletonema costatum on Various Salinity Level s Media

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yaitu ± ,42 Km (Dahuri dkk, 2011). Di laut, tumbuh dan berkembang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

MANAJEMEN KUALITAS AIR

I. PENDAHULUAN. Dalam kegiatan budidaya ikan, pakan dibagi menjadi dua jenis, pakan buatan dan

PERGANTIAN PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN PANJANG LARVA IKAN SEPAT COLISA (Trichogaster lalius)

I. PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas budidaya. Air yang digunakan untuk keperluan budidaya

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

I. PENDAHULUAN. kesuksesan budidaya. Kebutuhan pakan meningkat seiring dengan meningkatnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

ZEOLITE ABSORPTION AS AMMONIA FILTER IN WATERS AND THE EFFECTS ON WATER QUALITY

PENGARUH MEDIA KULTUR YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA SPIRULINA sp.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

Pengaruh Pemberian Kompos Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan Chlorella vulgaris Pada Skala Laboratorium

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

PENAMBAHAN AIR KELAPA PADA MEDIA PERTUMBUHAN POPULASI Nannochloropsis sp. ADDITION OF COCONUT WATER IN GROWTH MEDIA OF Nannochloropsis sp.

KAJIAN SPASIAL FISIKA KIMIA PERAIRAN ULUJAMI KAB. PEMALANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Volvocales. : Tetraselmis. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki

I. PENDAHULUAN. di alam yang berguna sebagai sumber pakan yang penting dalam usaha

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelimpahan Nannochloropsis sp. pada penelitian pendahuluan pada kultivasi

THE EFFECTS OF STOCKING DENSITY AND THE GIVING TOFU WITH DIFFERENT DOSES ON THE POPULATION GROWTH SILK WORMS ( Tubifex sp)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Waduk Cengklik merupakan salah satu waduk di Kabupaten Boyolali yang

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

PEMANFAATAN LIMBAH BUDIDAYA AKUAPONIK UNTUK PRODUKSI PAKAN ALAMI (Moina sp.)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Enlargement of Selais (Ompok hypopthalmus) With fish meal Containing Thyroxine (T4) Hormones. Fisheries and Marine Science faculty Riau University

GROUPER FAPERIK ISSN

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERAIRAN KECAMATAN MANTANG KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU UNTUK KEGIATAN BUDIDAYA IKAN DALAM KERAMBA JARING APUNG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III BAHAN DAN METODE

KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON CRYSOPHYTA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Water Quality Black Water River Pekanbaru in terms of Physics-Chemistry and Phytoplankton Communities.

ANALISIS PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN MUARA SUNGAI SALO TELLUE UNTUK KEPENTINGAN BUDIDAYA PERIKANAN ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan kimia. Secara biologi, carrying capacity dalam lingkungan dikaitkan dengan

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa konsentrasi pupuk

III. METODE PENELITIAN

Tingkat Kelangsungan Hidup

Transkripsi:

The effect of urea manuring addition with different doses on the abundance of density Nannochloropsis sp. By Riduan 1 ),Saberina 2 ), NikenAyuPamukas 2 ) Fisheries and Marine Science Faculty University of Riau ABSTRACT This research has been conducted from the February 28 th until March 14 th, 2015 at laboratory of the Marine Aquatic Culture Center of Batam, Setoko Island, District Bulang, Barelang. The purpose of this study was to determine the effects of different doses of urea for the growth of Nannochloropsis sp. The method used in this research was experimental method by using a completely randomized design with four treatments and three replications. The treatment in this study were ( control ), ( Urea fertilizer dose of 40 ppm, 20 ppm TSP, Za 50 ppm, 10 ppm EDTA ), ( urea fertilizer dose of 60 ppm, 20 ppm TSP, Za 50 ppm, 10 ppm EDTA ), and ( 70 ppm dose of fertilizer urea, TSP 20 ppm, 50 ppm Za, 10 ppm EDTA ). The results showed that the best growth of Nannochloropsis sp. was that on P 3 treatment with growth density of 42.872 cells / liters Keyword :Nannochloropsis sp,growth of density, urea fertilizer 1. Student of Fisheries and Marine Science FacultyUniversity of Riau 2. Lecturer of Fisheries and Marine Science FacultyUniversity of Riau PENDAHULUAN Pakan alami adalah sumber pakan yang penting dalam usaha pembenihan ikan, udang, kepiting, dan kerang, Pakan alami merupakan pakan yang sudah tersedia di alam.pakan buatan adalah pakan yang dibuat dari beberapa macam bahan yang kemudian diolah menjadi bentuk khusus sesuai dengan yang dikehendaki. Pemberian pakan yang berkualitas akan memperkecil persentase kematian larva. Dalam budidaya terutama dalam usaha pembenihan, pakan merupakan salah satu faktor pembatas. Isnansetyo(1995) menyatakan bahwa secara umum pakan terdiri dari pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami terbagi atas fitoplankton, zooplankton dan benthos. Salah satu fitoplankton yang banyak digunakan sebagai pakan utama dalam pembenihan ikan air laut adalah Nannochloropsis sp. karena memiliki syarat yang dibutuhkan sebagai pakan larva yaitu mudah dicerna, berukuran kecil, nutrisi tinggi mudah dibudidayakan dan cepat berkembang biak. Produksi pakan alami diawali dengan kegiatan kultur murni di laboratorium. Produksi massal pakan alami merupakan lanjutan dari kegiatan kultur murni di laboratorium. Ketersediaan pakan yang mencukupi baik kualitas maupun kuantitasnya akan memberikan hasil yang optimal dalam pemeliharaan larva. Produksi massal pakan alami terdiri dari produksi massal fitoplankton, zooplankton, penetasan Artemia salina, dan pembuatan alga pasta. Dengan berbagai bentuk kegiatan perekayasaan di bidang pakan alami, baik melalui diversifikasi maupun peningkatan kuantitas dan kualitas pakan alami, diupayakan agar produksi massal pakan alami baik fitoplankton maupun zooplankton dapat mencukupi kebutuhan

larva secara kuantitatif, kualitatif dan berkesinambungan. Berbagai bentuk kegiatan perekayasaan di bidang pakan alami, baik melalui diversifikasi maupun peningkatan kuantitas dan kualitas pakan alami telah di lakukan, upaya produksi massal pakan alami baik fitoplankton maupun zooplankton di lakukan agar mencukupi kebutuhan larva secara kuantitatif, kualitatif dan berkesinambungan. Budi daya fitoplankton khususnya Nannochloropsis sp. sudah berkembang sangat baik dalam usaha kegiatan pembenihan mulai dari skala laboratorium, semi-massal dan massal. Kegiatan dalam penkayan Nannochloropsis sp. secara massal sering mengalami hambatan diantaranya adalah keadaan alam yang fluktuatif. Kondisi cuaca yang buruk seperti musim hujan dan kemarau berkepanjangan menyebabkan kualitas air perairan dan media budi daya fitoplankton berflutuaktif sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan Nannochloropsis sp. yang pada akhirnya mempengaruhi ketersediaannya sebagai penstabil lingkungan di media pemeliharaan larva maupun untuk pakan zooplankton (Rotifera). Selain itu air media kultur terkadang menjadi penyumbang menurunnya kualitas air pada media pemeliharaan, terutama media pemeliharaan larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pupuk urea dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan kepadatan Nannochloropsis sp. METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanfebuari sampai bulanmaret2015bertempat di Balai Budidaya Laut Batam, Pulau Setoko, Kecamatan Bulang, Barelang. Bahan yang digunakan adalah Nannochloropsis sp. yang berasal dari kultur murni di laboratorium Balai Peri Budidaya Laut Batam, pupuk urea, TSP, ZA, dan EDTA.Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah stoples bervolume 16 literyang di isi air sebanyak 10 litersebanyak 12 unit yang di lengkapi peralatan aerasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), satu faktor dengan tiga taraf perlakuan. dalam penelitian ini yaitu: P 0 :Kontrol(menggunakan dosis pupuk yang ditetapkan di BBL Batam) P 1 :Media kultur mengunakan dosis pupuk 40 ppm Urea, 20 ppm TSP, 50 ppm Za, 10 ppm EDTA P 2 :Media kultur mengunakan dosis pupuk 60 ppm Urea, 20 ppm TSP, 50 ppm Za, 10 ppm EDTA P 3 :Media kultur mengunakan dosis pupuk 70 ppm Urea, 20 ppm TSP, 50 ppm Za, 10 ppm EDTA Untuk kualitas air yang diukur antara lain adalah ph, suhu, oksigen terlarut (DO), Fospat, Nitrat, dan Ammonia sebanyak tiga kali selama penelitian yaitu diawal, tengah, serta pada akhir penelitian. Peubah atau parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah Kualitas Air (Fisika dan Kimia), pertumbuhan kepadatan Nannochloropsis sp. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertumbuhan Nannocloropsis sp. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Balai Budidaya Laut Batam maka diperoleh data pertumbuhan kepadatan Nannocloropsis sp. Grafik pertumbuhan kepadatan Nannocloropsis sp. selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Kepadatan Nannocloropsis sp (sel/ml) 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0.000 0 2 4 6 8 10 12 Pengamatan hari ke- Gambar 2. Grafik pertumbuhan kepadatan Nannocloropsis sp. selama penelitian Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat pertumbuhan Nannocloropsis sp. berbeda pada masing-masing perlakuan.penghitungan kepadatan pertumbuhan Nannocloropsis sp. dilakukan setiap hari selama 13 hari.puncak pertumbuhan kepadatan Nannocloropsis sp. terjadi pada hari ke-6 yaitu pada fase eksponensial dan mulai terjadi penurunan pada hari ke-7 yang disebut fase stasioner.kepadatan tertinggi terdapat pada dikarenakan dosis pupuk yang diberikan lebih tinggi dibanding dengan, dan.sedangkan kepadatan terendah terdapat pada dimana dosis pupuk urea yang diberikan merupakan dosis terendah. Penurunankepadatan Nannocloropsis sp. pada setiap perlakuan mulai terjadi pada hari ke-6, diduga diakibatkan oleh nutrien yang ada semakin berkurang karena telah dimanfaatkan oleh Nannocloropsis sp. untuk pertumbuhannya sementara penambahan nutrien pada wadah tidak dilakukan.hal inidapat terjadi karena kelimpahan yang sangat tinggi sehingga terjadi persaingan dalam mendapatkan oksigen dan makanan di dalam wadah pemeliharaan tersebut.garno (1995) menyatakan bahwa nutrien yang larut dalam badan air langsung dimanfaatkan oleh fitoplankton (Nannocloropsis sp.) untuk pertumbuhannya sehingga populasi dan kelimpahannya meningkat.untuk nilai rata-rata pertumbuhan kepadatan Nannocloropsis sp. dari masing-masing perlakuan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rata-Rata Pertumbuhan Nannocloropsis sp. Selama Penelitian Rata-rata Pertumbuhan Nanocloropsis sp. Pengama (sel/ml) tan Hari ke- 0 6,122 6,100 6,121 6,137 1 9,366 8,688 9,749 12,322 2 17,288 15,744 18,250 19,488 3 19,516 17,738 21,261 24,821 4 22,816 21,276 24,860 28,822 5 29,316 27,277 31,794 34,177 6 34,144 * 32,722 * 37,372 * 42,872* 7 33,333 32,188 35,833 42,305 8 32,122 29,866 34,233 38,377 9 30,672 27,683 32,244 36,666 10 27,766 24,571 29,772 34,638 11 25,722 22,372 27,849 32,688 12 22,383 19,777 24,422 29,732 13 18,722 17,205 19705 23,855 Jumlah 329,288 303,207 353,465 406,900 Rata- Rata ± SD 23,521± 21,658± 25,248± 29,064±0, 0,009 b 0,015 a 0,010 c 012 d Keterangan : * = Pertumbuhan Terbaik Berdasarkan Tabel 1 pertumbuhan tertinggi terjadi pada perlakuan sebesar 42,872 sel/ml, diikuti perlakuan sebesar 37,372 sel/ml, sebesar 34,144 sel/ml dan terendah pada perlakuan yaitu sebesar 32,722 sel/ml. Dari angka tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan kepadatan tertinggi terdapat pada dan pertumbuhan kepadatan terendah terdapat pada. Hal ini disebabkan karena dosis yang digunakan pada tiap perlakuan berbeda dimana dosis yang terendah terdapat pada perlakuan (40 ppm urea) dan dosis tertinggi terdapat pada (70 ppm urea).sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dosis pupuk urea yang digunakan maka semakin tinggi pula kepadatan Nannochloropsis sp. Berdasarkan hasil uji ANAVA menunjukkanterdapat perbedaan nyata terhadap pertumbuhan kepadatan Nannocloropsis sp.yaitu P<0,05. Dimana terdapat perbedaan nyata antar tiap

perlakuan dengan hasil terbaik (kepadatan tertinggi) yaitu pada yaitu 42,872 sel/ml. 4.2. Parameter Kualitas Air Yang Diukur Selama Penelitian Parameter kualitas air yang diukur dalam penelitian ini adalah: fosfat (PO 4 ), nitrat (NO 3 ), ammonia (NH 3 ), oksigen terlarut, suhu, dan ph.untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.Bahan dan Alat yang digunakan untuk pengukuran kualitas air Parameter yang Diukur Bahan Alat ph Air sampel phmerek HANNA Suhu Air sampel Thermometer Oksigen terlarut (DO) Salinitas Fospat Nitrat Ammoniak Kepadatan Nannochloro psis sp. Air sampel Air sampel Air sampel, reagen, aquades Air sampel, reagen Nitraver, aquades Air sampel,ammonia Salycilate, aquades Air sampel DO meter Hand Refractometer Spektrofotometer Spektrofotometer Spektrofotometer Pipet tetes, mikroskop binokuler (40x10), kaca objek dan penutup. Adapun hasil pengukuran selama penelitian adalah sebagai berikut: 4.2.1. Fosfat (PO 4 ) Pengukuran nilai fosfat air dilakukan sebanyak 3 kali selama penelitian yaitu di awal, tengah dan akhir penelitian.hasil pengukuran fosfat air dapat dilihat pada Gambar 2. Kadar Posfat 1.2 0.8 0.6 0.4 0.2 Gambar 3.Grafik kadar Fosfat selama penelitian Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat terjadi peningkatan nilai fosfat selama penelitian.kandungan fosfat tertinggi terdapat pada perlakuan kemudian diikuti, dan.kenaikan nilai fosfat dikarenakan oleh pemberian pupuk pada awal penelitian.menurut Effendi (2003) ketersedian fosfat di perairan dipengaruhi oleh kegiatan pemupukan, penguraian bahan organik oleh sel mikroba dan air hujan yang membawa debu fosfor dari udara. Untuk lebih jelasnya rata-rata kandungan fosfat air pada setiap perlakuan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 3. Pengukuran kadarfosfat Selama Penelitian Rata-Rata Kandungan posfat (PO Penga 4 ) matan Ke- I 0,17 0,15 0,17 0,11 II 0,43 0,38 0,33 0,63 III 0,45 0,39 0,51 1,03 Jumlah 1,04 0,92 1,01 1,77 Ratarata± SD 1 0 I II III Hari ke- 0,35±0, 0,31±0, 0,34± 0,59±0 005 b 011 a 0,010 b,017 c Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa menghasilkan konsentrasifosfat air tertinggi yaitu (0,11-1,03 ppm) kemudian yaitu (0,17-0,51 ppm) dan diikuti yaitu (0,17-0,45 ppm) sedangkankadar fosfat terendah yaitu pada menghasilkan (0,15-0,39ppm).

Kadar Nitrat Berdasarkan hasil uji ANAVA terdapat perbedaan nyata terhadap kandungan fosfat air antara tiap perlakuanyaitu P<0,05 (Lampiran 9). Hasil pengukuran nilai fosfat terbaik (tertinggi) terdapat pada yaitu 0,59 ppm. 4.2.2. Nitrat (NO 3 - ) Pengukuran nitrat air dilakukan sebanyak 3 kali yaitu di awal, tengah dan akhir penelitian.hasil pengukuran nitrat air dapat dilihat pada Gambar 4. 20 15 10 5 0 I II III Hari ke.. Gambar 4. Grafik kadar Nitrat Selama Penelitian Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat konsentrasi nitrat (NO 3 - ) air semakin menurun pada tiap perlakuan.hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari penanmbahan pupuk urea dengan dosis yang berbeda.penurunan kandungan nitrat disebabkan oleh penggunaan nitrogen dalam bentuk nitrat oleh fitoplankton (Nannocloropsis sp.) untuk kebutuhan nutrisi (Mintardjo et al., 1985).Dengan demikian diduga pemanfaatan nitrat oleh fitoplankton lebih besar daripada penambahan nitrat, baik melalui pemberian pupuk organik maupun suplai dari dalam tanah dan aktifitas bakteri tertentu lebih besar, sehingga lamakelamaan kandungan nitrat dalam air semakin berkurang. Adapun rata-rata kandungan nitrat air pada masing-masing perlakuan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 4. Hasil Pengukuran kadar Nitrat Selama Penelitian. Rata-Rata Kandungan Nitrat (NO 3 ) Pengamatan Ke- I 12,63 15,07 13,53 10,37 II 8,87 8,40 6,73 7,17 III 0,50 0,70 0,20 0,40 Jumlah 22,00 24,17 20,47 17,93 Ratarata± SD 7,33±0,182 c 8,06± 0,191 d 6,82±0, 220 b 5,98±0, 366 a Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat konsentrasi nitrat air selama penelitianterjadi penurunan konsentrasi.konsentrasi nitrat pada akhir penelitian didapatkan hasil yang berbeda. Adapun konsentrasi nitrat tertinggi terdapat pada perlakuan yaitu 8,06ppm dan diikuti 7,33ppm, 6,82ppm dan 5,98ppm. Pada awal penelitian(pengamatanpertama) konsentrasi nitrat sangat tinggi.hal ini dikarenakan pemberian pupuk (Urea, TSP, Za dan EDTA) dimana belum terjadi pertumbuhannannochoropsis sp. sehingga konsentrasi nitrat yang ada pada wadah belum dimanfaatkan secara maksimal. Menurut Novotny dan Olemdalam Effendi (1999) sumber nitrogen yang dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan adalah nitrat (NO 3 ), ammoniuum (NH 4 ), dan gas nitrogen (N 2 ). Nitrat adalah nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga (Nannochloropsis sp.) yang dihasilkan dari proses oksidasi ammonia di perairan dan prosesnya dipengaruhi oleh beberapa parameter salah satunya yaitu kecepatan tumbuh bakteri nitrifikasi lebih lambat dari pada bakteri heterotrof, sehingga apabila pada perairan banyak terdapat bahan organik maka pertumbuhan bakteri heterotrof akan melebihi bakteri nitrifikasi. Selanjutnya pada pengamatan ke-2 hingga pengamatan ke-3 konsentrasi nitrat mulai mengalami penurunansecara drastic.hal ini terjadi karenanannocloropsis sp. telah banyak memanfaatkan nitrat secara maksimal

Kadar Ammoniak sedangkan sumber penghasil nitrat yang ada pada wadah penelitian tidak ada. Berdasarkan uji ANAVA diketahui ada pengaruh nyata pemberian pupuk urea dengan dosis berbeda terhadap kandungan nitrat air antara tiap perlakuan.untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjut dan diketahui bahwa berbeda nyata terhadap, dan. 4.2.3. Ammoniak(NH 3 + ) Nilai ammoniak selama penelitian diukur sebanyak 3 kali selama penelitian yaitu pada awal, tengah dan akhir penelitian.hasil pengukuran amoniak dapat dilihat pada Gambar 5. 0.8 0.6 0.4 0.2 0 I II III Hari ke.. Gambar 5. Grafik kadar amoniak selama penelitian Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikankonsentrasi amoniak selama penelitian dan konsentrasi tertinggi terdapat pada akhir penelitian.konsentrasi amoniak pada akhir penelitian tertinggi terdapat pada dimana dosis pupuk yang diberikan merupakan dosis tertinggi. Hal tersebut berakibat pada nilai amoniak yang juga turut meningkat selama penelitian..untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel5. Tabel 5. Pengukutan kadar amoniak (NH 3 + ) pada masin-masing perlakuan selama penelitian Rata-Rata Kadar Ammonia(NH + 3 ) Pengama tan Ke- I 0,15 0,08 0,16 0,16 II 0,16 0,11 0,21 0,31 III 0,29 0,20 0,35 0,67 Jumlah 0,60 0,39 0,73 1,15 Rata-rata ±SD 0,20±0,000 c 0,13± 0,010 d 0,24± 0,006 a 0,38±0,012 b Berdasarkan Tabel4 dapat dilihat konsentrasi amoniak tertinggi pada akhir penelitian terdapat pada perlakuan yaitu 0,38 ppm kemudian diikuti yaitu 0,24 ppm, dengan konsentrasi 0,20ppm dan konsentrasi terendah pada yaitu 0,13ppm. Ammoniak merupakan hasil akhir dari metabolisme maupun dari sisa pakan yang tidak termanfaatkan oleh ikan atau secara umum dikatakan sebagai limbah yang dihasilkan dari budidaya ikan. Limbah-limbah ini beserta tumbuhan alga dan biota akuatik (bahan organik) mengalami proses dekomposisi dan menghasilkan amoniak dengan bantuan mikroba dan jamur yang dikenal ammonifikasi (Novotny dan Olem, 1994 dalam Effendi, 1999) dalam ( Wasfi 2000). Selama penelitian terdapat perbedaan konsentrasi amoniak hal ini dikarenakan dosis pupuk urea yang digunakan berbeda pada tiap perlakuan.semakin tinggi dosis pupuk urea yang digunakan, semakin tinggi pula konsentrasi amoniak pada wadah penelitian.hal tersebut dikarenakan jumlah dosis pupuk yang berbeda tersebut dapat menghasilkan kandungan amoniak yang berbeda pula.berdasarkan hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa penambahan pupuk urea dengan dosis berbeda memberikan pengaruh terhadap media kultur alga Nannochloropsis sp. yaitu P<0,05 terhadap konsentrasi amoniak pada pengukuran di akhir penelitian. Nilai amoniak terbaik (terendah) terdapat pada (40 ppm urea) yaitu 0,39 ppm. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pengaruh penambahan pupuk urea dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan kepadatan (Nannochloropsis sp.) memberi pengaruh sangat nyata. terbaik yaitu (70ppm pupuk urea) menghasilkan pertumbuhan dan kepadatannannochloropsis sp. 42,872

sel/ml, dengan kandungan posfat 1,01ppm, nitrat 20,47 ppm, dan ammonia 0.38±0.012 ppm. 5.2. Saran Penggunaan pupuk urea dengan dosis 70 ppm dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan kepadatan Nannochloropsis sp. dan disaran kan untuk member pupuk urea setelah 7 hari, untuk mengetahui dosis frekuensi pemberian pupuk urea ini maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Clifford, H.C. 1985. The Marine and Fresh Water Plankton.Michigan State University Press. Michigan. 144 hlm Effendi, l. 1999. Ekologi Mikroba. Universitas Lancang Kuning Press. Pekanbaru.145 Hlm., H. 2003. Telaahan Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanius, Cetakan ke-5. Yogyakarta.258 hlm. Fffrizal, T. 1999. Kualitas Air Sungai Siak Ditinjau dari Aspek Fisika Kimia dan Strutur Komunitas Plankton. Lembaga Penelitian Universitas Riau. Pekanbaru.31 halaman (tidak diterbitkan). Garno, Y.S.(1995): Zooplankton exceretion in different feed and Temperature. Proceedings Workshop on Technologi application on Marine Environmental Monitoring, Forcasting and information System. DTL-BPPT, 133-139. Isnansetyo, A dan Kurniastuty, 1995. Tekhnik Kultur Fitoplankton dan Zooplankton : Pakan Alami untuk Pembenihan Organisme Laut. Kanisius.Yogyakarta.116 hlm. Mintardjo, K. Sunaryanto. Utaminingsih dan Hermianingsih. 1985. Persyaratan tanah dan air. Hlm 63-89. Dalam pedoman budidaya tambak.dirjen perikanan. Balai budidaya air payau jepara Wasfi, A. 2000.Tingkat kesuburan situ rawa besar depok berdasarkan kandungan unsur hara N dan P. Skripsi.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 46 hlm (tidak diterbitkan).