KORELASI ANTARA PENGAWASAN MELEKAT DAN KOMITMEN KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SANGATTA UTARA KABUPATEN KUTAI TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

Pengaruh Pengawasan dan Kemampuan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Bagian Otonomi Daerah Sekretariat Kabupaten Kutai Timur

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH PEMBAGIAN KERJA DAN PENGAWASAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SANGATTA UTARA KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KREATIVITAS TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONTRAK DI SEKRETARIAT KABUPATEN MAHAKAM ULU

Linda 1. Abstrak. Kata Kunci: kualitas sumber daya manusia, tunjangan kinerja, pelayanan masyarakat.

PENGARUH DISIPLIN PEGAWAI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN TELEN KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA DAN KOMINFO KOTA SAMARINDA

PENGARUH DISIPLIN, KREATIVITAS DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH DISIPLIN PEGAWAI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN TELEN KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

PENGARUH ETOS KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA DI KANTOR KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR KECAMATAN BENGALON KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH FASILITAS, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SANGATTA SELATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

PENGARUH KONTROL BIROKRASI, PENDIDIKAN PEGAWAI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SANGATTA UTARA KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU. Oleh :

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA WAHAU KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MAHAKAM ULU

Imakulata Sulistin Sumbi 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

Hubungan Fungsi Kepemimpinan Camat dengan DisiplinKerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda

PERBANDINGAN DISIPLIN KERJA TENAGA KERJA KONTRAK DAERAH DENGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA

PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT DAN KEMAMPUAN PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KECAMATAN MUARA ANCALONG DI KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB V PENUTUP. Pelaksanaan pengawasan diantaranya: b. Tindak lanjut hasil pengawasan sangat diperlukan dalam rangka

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

Selviana Anggraini 1. Universitas Mulawarman.

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

PENGARUH MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

KORELASI ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT PALARAN KOTA SAMARINDA

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN SEMANGAT KERJA APARATUR TERHADAP KUALITAS PELAYANAN MASYARAKAT DI KANTOR KECAMATAN SUNGAI PINANG

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA KOTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

PEGARUH DISIPLI KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DESA LUNG MELAH KECAMATA TELEN KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. MOTTO... iv. PERSEMBAHAN... v. ABSTRAKSI...

SASARAN KERJA DAN PERILAKU KERJA PNS

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Penjelasan UU No.8

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA JAWA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN LONG PAHANGAI KABUPATEN MAHAKAM ULU

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KANTOR KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS) GIAN NURHIDAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1998, namun hingga saat ini masih banyak

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJEMEN CAMAT DAN KETERAMPILAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA ILIR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

HUBUNGAN SIFAT KEPEMIMPINAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BALIKPAPAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh Komitmen

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

Transkripsi:

ejournal Pemerintahan Integratif, 2018, 6 (2) : 161-170 ISSN 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2018 S1 PIN KORELASI ANTARA PENGAWASAN MELEKAT DAN KOMITMEN KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SANGATTA UTARA KABUPATEN KUTAI TIMUR Vhoni Anjela 1 Abstrak Penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini dilakukan untuk menganalisis Korelasi antara Pengawasan Melekat dan Komitmen Kerja dengan Disiplin Kerja Pegawai.Latar belakang dari penelitian ini adalah menurunnya disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur.Melihat fenomena tersebut, maka penulis mencoba untuk melihat korelasi pengawasan melekat dan komitmen kerja sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja.penelitian ini dilaksanakan di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur dengan sampel yang berjumlah 58 orang menggunakan metode sensus.data penelitian diperoleh dengan cara observasi, penyebaran kuesioner, dokumentasi dan penelitian kepustakaan.data dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi rank spearman, analisis korelasi parsial dan analisis korelasi ganda. Setelah dilakukan rangkaian uji statistik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan melekat memiliki hubungan yang signifikan dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur, sedangkan komitmen kerja memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Secara bersama-sama korelasi pengawasan melekat dan komitmen kerja dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur yaitu sebesar 20,3%, yang berarti bahwa sisanya 79,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Kata Kunci: pengawasan melekat, komitmen kerja, disiplin kerja, Kantor Camat Sangatta Utara 1 Mahasiswa Program S1 Pemerintahan Integratif, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.Email : vhonyangela@gmail.com

ejournal Pemerintahan Integratif, Volume 6, Nomor 2, 2018: 161-170 Pendahuluan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah memberikan definisi bahwa pemerintahan daerah merupakan penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berpedoman dari Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil bahwa pegawai memiliki kewajiban untuk menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Adanya disiplin kerja akan mempengaruhi hasil kerja seorang pegawai, disiplin kerja yang tinggi akan menghasilkan hasil kerja yang memuaskan dan disiplin kerja yang rendah akan menghasilkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Mengingat kenyataan tersebut, peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan hal wajib yang harus dimiliki bagi setiap pimpinan dalam organisasi.pimpinan dituntut berperan aktif dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan, karena pimpinan merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah organisasi.pimpinan harus mampu menggerakkan dan mengarahkan pegawai karena pimpinan bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan pegawai.seorang pimpinan juga perlu melakukan pengawasan kepada pegawainya dalam melaksanakan tugas-tugasnya agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Menyadari betapa pentingnya disiplin kerja pegawai dalam melaksanakan kewajibannya sebagai penunjang suksesnya organisasi serta untuk mencapai tujuan, maka peran dari pegawai juga sangat menentukan dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui komitmen kerja.para pegawai yang benarbenar menunjukkan komitmen tinggi terhadap organisasi mempunyai kemungkinan yang jauh lebih besar untuk menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dalam organisasi, memiliki keinginan yang lebih kuat untuk tetap bekerja pada organisasi yang sekarang dan dapat terus memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan. Kantor Camat Sangatta Utara memiliki tujuan yaitu meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dari segi kelembagaan, sumberdaya aparat dan akuntabel keuangan daerah dalam rangka pemenuhan standar pelayanan publik yang prima sesuai dengan program gerbang taman makmur. Dengan adanya tujuan tersebut diharapkan dapat menjadikan Kantor Camat Sangatta Utara lebih berkembang dan lebih baik lagi kedepannya.tujuan tersebut tentu perlu didukung oleh visi dan misi. Visi kantor Camat Sangatta Utara adalah terselanggaranya pelayanan publik yang akurat, cepat, aktif dan mudah. Sedangkan misi Kantor Camat Sangatta Utara adalah tertib administrasi di setiap bidang pelayanan dan mewujudkan pelayanan profesional dan kepuasan masyarakat. 162

Pengawasan Melekat dan Komitmen Kerja dengan Disiplin Kerja (Anjela) Dari observasi lapangan yang penulis lakukan di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur terdapat adanya penurunan disiplin kerja pegawai yang beberapa diantaranya masih terlihat kurang disiplin dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing pada jabatan yang dipercayakan oleh pimpinan. Hal ini dapat dilihat dari sikap dan perilaku pegawai yang sering mengobrol pada saat jam kerja mengakibatkan pekerjaan yang seharusnya diselesaikan dalam waktu cepat tidak terselesaikan, tidak berada di ruangan pada saat jam kerja akibatnya menyulitkan masyarakat yang memiliki urusan, sering menitip absen, dan terlambat masuk kantor. Pengawasan Melekat Menurut Saragih (1982:88) pengawasan adalah kegiatan pimpinan yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki.menurut Syafiie (1998:59) pengawasan adalah salah satu fungsi dalam manajemen untuk menjamin agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan melekat adalah kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan kerja di lingkungan masing-masing agar dapat berfungsi secara maksimal dalam melaksanakan tugas yang harus dilakukan sendiri oleh setiap pimpinan organisasi yang bagaimanapun juga. Komitmen Kerja Komitmen menurut Becker (dalam Panggabean, 2004:135) adalah kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan kegiatan yang lain.rivai (2006:248) mengatakan bahwa komitmen kerja pegawai adalah suatu keadaan dimana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara keanggotaanya dalam organisasi itu Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komitmen kerja adalah sebuah keadaan dimana seseorang memiliki kesanggupan untuk tetap bertahan dalam sebuah organisasi dengan tetap memelihara organisasi dan pencapaian tujuan organisasi tersebut karena adanya perasaan nyaman berada dalam organisasi tersebut bukan karena adanya jenjang karir, gaji dan sebagainya. Disiplin Kerja Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraruran perusahaan dan norma-norma yang berlaku (Hasibuan, 1996:212). Pridjodarminto (1993:15) mengemukakan disiplinadalah suatu keadaan yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban karena sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan 163

ejournal Pemerintahan Integratif, Volume 6, Nomor 2, 2018: 161-170 membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana mestinya. Selanjutnya menurut Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah adanya kesadaran dan kesediaan pegawai untuk mentaati segala peraturan yang ada dalam organisasi yang dilakukan untuk pencapaian tujuan organisasi. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Sampel total yang diambil adalah 58 orang yang merupakan seluruh pegawai kantor Camat Sangatta Utara yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 25 orang, dan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) sebanyak 33 orang. Dalam penelitian ini penulis mengambil semua populasi yang ada sebagai sampel dengan menggunakan metode sensus. Penelitian ini bersifat asosiatif dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain : (1) observasi, (2) kuesioner, (3) dokumentasi, (4) penelitian kepustakaan. Adapun pokok-pokok isi kuesioner penelitian ini merupakan indikator dari variabel pengawasan melekat meliputi : (1) pengawasan langsung, (2) pengawasan tidak langsung. Variabel komitmen kerja meliputi : (1) komitmen afektif, (2) komitmen berkelanjutan, (3) komitmen normatif dan variabel disiplin kerja meliputi : (1) disiplin waktu, (2) disiplin peraturan, (3) disiplin tanggung jawab. Untuk menganalisis data yang diperoleh dan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka penulis menggunakan teknik analisis, yaitu (1) korelasi rank spearman, (2) korelasi parsial, (3) korelasi ganda.dalam penelitian ini menggunakan skala likert sebagai alat pengukur data. Mengenai kriteria atau skor menurut Singarimbun (1995: 110) masing-masing penelitian ada yang menggunakan jenjang 3 (1,2,3), jenjang 5 (1,2,3,4,5) dan jenjang 7 (1,2,3,4,5,6,7). Dalam penelitian ini penulis mengelompokkan jawaban respoden dalam nilai skala 5 jenjang (jawaban a diberi nilai 5; jawaban b diberi nilai 4; jawaban c diberi nilai 3; jawaban d diberi nilai 2 dan e diberi nilai 1). Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan untuk variabel dalam penelitian ini terdapat indikator sebagai alat ukur yang menjadi isi kuesioner. Indikator pengawasan melekat antara lain (pengawasan langsung) : pada indikator pimpinan sering melakukan inspeksi secara mendadak atau tidak terencana diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 32,76 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pimpinan di Kantor Camat Sangatta Utara dalam hal ini atasan pegawai sering melakukan inspeksi secara mendadak atau tidak terencana. Indikator pimpinan memantau langsung tindakan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 55,17 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pimpinan dalam hal ini atasan pegawai memantau langsung tindakan dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur.Indikator pimpinan mengawasi secara langsung 164

Pengawasan Melekat dan Komitmen Kerja dengan Disiplin Kerja (Anjela) setiap pekerjaan diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 55,17 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pimpinan di Kantor Camat Sangatta Utara dalam hal ini atasan pegawai mengawasi secara langsung setiap pekerjaan. Variabel pengawasan langsung (pengawasan tidak langsung): pada indikator pimpinan mengecek laporan pelaksanaan pekerjaan diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 63,79 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pimpinan di Kantor Camat Sangatta Utara dalam hal ini atasan pegawai mengecek laporan pelaksanaan pekerjaan. Indikator pimpinan menguji laporan pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan diperoleh hasil jawaban terbanyak respoden sebesar 44,83 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pimpinan di Kantor Camat Sangatta Utara dalam hal ini atasan pegawai menguji laporan pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan.indikator pimpinan menilai laporan pelaksanaan pekerjaan diperoleh hasil jawaban terbanyak respoden sebesar 60,34 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pimpinan di Kantor Camat Sangatta Utara dalam hal ini atasan pegawai menilai laporan pelaksanaan pekerjaan. Variabel komitmen kerja (komitmen afektif) : pada indikator pegawai merasa bangga bekerja di Kantor Camat Sangatta Utara diperoleh hasil jawaban terbanyak respoden sebesar 48,28 persen sehingga dapa disimpulkan bahwa pegawai merasa bangga bekerja di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Indikator pegawai merasa terikat secara emosional pada Kantor Camat Sangatta Utara diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 44,83 sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai cukup terikat secara emosional pada Kantor Camat Sangatta Utara. Indikator pegawai merasa keberatan apabila diminta untuk mengerjakan pekerjaan di luar tanggung jawab diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 44,83 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur hampir tidak pernah keberatan apabila diminta untuk mengerjakan pekerjaan di luar tanggung jawab. Variabel komitmen kerja (komitmen berkelanjutan) : pada indikator pegawai merasa rugi finansial apabila berhenti bekerja dari Kantor Camat Sangatta Utara diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 41,38 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai merasa sangat rugi secara finansial apabila keluar dari Kantor Camat Sangatta Utara. Indikator pegawai sulit meninggalkan Kantor Camat Sangatta Utara karena tidak mendapatkan kesempatan kerja di tempat lain diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 44,83 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai sulit meninggalkan Kantor Camat Sangatta Utara karena tidak mendapatkan kesempatan kerja di tempat lain. Indikator pegawai mengerjakan pekerjaan dengan baik karena imbalan yang pantas dari kantor diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 36,21 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai mengerjakan pekerjaan dengan baik karena imbalan yang pantas dari kantor. Variabel komitmen kerja (komitmen normatif) : pada indikator Kantor Camat Sangatta Utara berjasa bagi hidu pegawai diperoleh hasil jawaban 165

ejournal Pemerintahan Integratif, Volume 6, Nomor 2, 2018: 161-170 terbanyak responden sebesar 50,00 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa Kantor Camat Sangatta Utara berjasa bagi hidup pegawai. Indikator memiliki keinginan untuk mensukseskan Kantor Camat Sangatta Utara diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 48,28 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai memiliki keinginan untuk mensukseskan Kantor Camat Sangatta Utara.Indikator memiliki loyalitas pada Kantor Camat Sangatta Utara diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 44,83 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai memiliki loyalitas pada Kantor Camat Sangatta Utara. Variabel disiplin kerja (disiplin waktu) : pada indikator tepat waktu datang dan pulang kantor diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 58,62 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai tepat waktu datang dan pulang kantor. Indikator tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah ditentukan diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 48,28 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara sangat tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah ditentukan. Indikator berada di kantor pada saat jam bekerja diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 70,69 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara berada di kantor pada saat jam bekerja. Variabel disiplin kerja (disiplin peraturan) : pada indikator mengenakan seragam kerja sesuai dengan jadwa l diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 55,17 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara selalu mengenakan seragam kerja sesuai dengan jadwal. Indikator taat dan patuh terhadap peraturan yang telah ditetapkan di kantor diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 48,28 persen sehingga dapat disimpulkan pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara sangat taat dan patuh terhadap peraturan yang ada di kantor. Indikator memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur pelayanan yang ada diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 58,62 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai Kantor Camat Sangatta Utara memberikan pelayanan sangat sesuai dengan prosedur yang ada. Variabel disiplin kerja (disiplin tanggung jawab) : pada indikator berhatihati dalam menggunakan fasilitas kantor diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 55,17 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai Kantor Camat Sangatta Utara sangat berhati-hati dalam menggunakan fasilitas kantor. Indikator bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 65,52 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai Kantor Camat Sangatta Utara sangat bertanggungjawab dalam menye lesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.indikator merasa puas apabila pekerjaan yang diberikan telah selesai diperoleh hasil jawaban terbanyak responden sebesar 67,24 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara sangat puas apabila pekerjaan yang diberikan telah selesai. 166

Pengawasan Melekat dan Komitmen Kerja dengan Disiplin Kerja (Anjela) Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSSStatistics 20.0 diperoleh hasil korelasi rank spearman antara X1 dan Y yaitu r = 0,452. Jadi terdapat hubungan antara pengawasan melekat dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur sebesar 0,452.Diketahui pula Ftest> Ftabel(14,608 > 4,01) maka korelasi signifikan atau dapat dikatakan pengawasan melekat memiliki hubungan yang signifikan dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Hasil korelasi rank spearman antara X2 dan Y yaitu r = 0,101. Jadi terdapat hubungan antara komitmen kerja dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur sebesar 0,101.Diketahui pula Ftest>Ftabel (0,576<4,01) maka korelasinya tidak signifikan atau dapat dikatakan komitmen kerja tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Dengan menggunakan analisis korelasi parsial, berdasarkan perhitungan menggunakan SPSSStatistics 20.0 diperoleh hasil korelasi sebesar 0,442 dimana variabel komitmen kerja dibuat tetap (dikontrol) untuk seluruh sampel. Diketahui pula ttest lebih besar dari ttabel (3,657 > 2,001), dengan demikian koefisien korelasi variabel pengawasan melekat dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur dimana variabel komitmen kerja sebagai variabel pengontrol adalah signifikan yaitu dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi pegawai pada Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Hasil selanjutnya diperoleh Ftest>Ftabel (13,08> 4,01). Artinya korelasi parsial yang terjadi adalah murni atau dapat dikatakan terdapat hubungan yang murni antara pengawasan melekat dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur dengan mengendalikan variabel komitmen kerja, sedangkan setelah variabel pengawasan melekat dikontrol untuk seluruh sampel, maka korelasinya sebesar 0,105. Dengan begitu diketahui bahwa ttest lebih kecil dari ttabel (0,780 < 2,001). Dengan demikian koefisien korelasi variabel komitmen kerja dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur dimana variabel pengawasan melekat sebagai variabel pengontrol adalah tidak signifikan yaitu tidak dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi pegawai pada Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur, selanjutnya diperoleh pula Ftest< Ftabel (0,555 < 4,01) artinya korelasi parsial yang terjadi adalah tidak murni atau dapat dikatakan tidak terdapat hubungan yang murni antara komitmen kerja dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur dengan mengendalikan variabel pengawasan melekat. Dengan menggunakan analisis korelasi ganda yang menunjukkan arah dan kuatnya pengaruh dua variabel secara bersama-sama atau lebih terhadap variabel lainnya.hasil korelasi ganda antara Pengawasan Melekat (X1) dan Komitmen Kerja (X2) dengan Disiplin Kerja Pegawai (Y) 0,450. Multiple R = 0,450 ini menunjukkan adanya hubungan yang sedang dan arah hubungan yang positif dari pengawasan melekat dan komitmen kerja dengan disiplin kerja pegawai. Dari hasil perhitungan angka R Square maka yang dihasilkan adalah 0,203.Hal ini 167

ejournal Pemerintahan Integratif, Volume 6, Nomor 2, 2018: 161-170 berarti 0,203 atau 20,3% disiplin kerja memiliki hubungan dengan pengawasan melekat dan komitmen kerja, sedangkan sisanya sebesar (100%-20,3% = 79,7%).Hal ini pula menunjukan bahwa sisa pengaruh sebesar 79,7 % adalah merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain di luar variabel pengawasan melekat dan komitmen kerja seperti : motivasi kerja, semangat kerja, kepemimpinan dan lain sebagainya yang mempunyai pengaruh sebesar 79,7 % terhadap disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Untuk menguji korelasi signifikan atau tidak maka harus mengetahui harga F test dan membandingkan dengan F tabel pada taraf kesalahan yang telah ditentukan dengan taraf kesalahan 5%.Diketahui F test sebesar 7,214 (Lihat Lampiran 5) dan F tabel pada taraf kesalahan 5% sebesar 4,01.Artinya F test > F tabel (7,214 > 4,01) maka korelasinya signifikan, atau dapat dikatakan terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan melekat dan komitmen kerja dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkan analisis data yang diperoleh maka dapat diketahui : 1. Analisis variabel secara keseluruhan menyatakan bahwa variabel pengawasan melekat, komitmen kerja dan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur adalah termasuk kategori sedang, dengan kata lain pengawasan melekat dan komitmen kerja di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur dalam kondisi yang baik namun perlu ditingkatkan lagi agar disiplin kerja pegawai meningkat. 2. Dengan menggunakan analisis korelasi rank spearman diperoleh hasil sebagai berikut : a. Pengawasan melekat memiliki koefisien korelasi dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur sebesar 0,452. Kemudian setelah diuji dengan Ftest maka korelasi tersebut signifikan. Hal ini berarti pengawasan melekat yang dilakukan oleh pimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. b. Komitmen kerja memiliki koefisien korelasi dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur sebesar 0,101. Kemudian setelah diuji dengan Ftest maka korelasi tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti komitmen kerja memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. 3. Dengan menggunakan analisis korelasi parsial, diperoleh hasil sebagai berikut : a. Dengan menempatkan variabel komitmen kerja pada variabel kontrol, maka hubungan pengawasan melekat dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur adalah sebesar 168

Pengawasan Melekat dan Komitmen Kerja dengan Disiplin Kerja (Anjela) 0,442 dan setelah dilakukan tes hasilnya signifikan. Hal ini berarti hubungan antara pengawasan melekat dengan disiplin kerja dengan komitmen kerja sebagai variabel kontrol di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur adalah murni. Murni disini bermakna hubungan yang dimiliki oleh kedua variabel tersebut tidak akan berubah atau hanya memiliki perubahan yang sangat kecil walaupun hubungan tersebut dipengaruhi oleh variabel lain yang dinamakan variabel kontrol. b. Dengan menggunakan analisis korelasi parsial, menempatkan variabel pengawasan melekat sebagai variabel kontrol maka hubungan antara komitmen kerja dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur sebesar 0,105. Setelah dilakukan tes maka hubungan tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti hubungan antara komitmen kerja dengan disiplin kerja pegawai dengan pengawasan melekat sebagai variabel kontrol di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur adalah tidak murni. Tidak murni disini bermakna hubungan yang dimiliki oleh kedua variabel bisa berubah drastis jika variabel lain yang mempengaruhi atau menganggu hubungan tersebut yang biasa dikatakan dengan variabel kontrol. 4. Dengan menggunakan analisis korelasi ganda, maka dapat diketahui besar hubungan pengawasan melekat dan komitmen kerja secara bersama-sama sebesar 20,3%. Kemudian setelah diuji dengan Ftest maka korelasi tersebut signifikan. Hal ini berarti pengawasan melekat dan komitmen kerja secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Artinya disiplin kerja pegawai memiliki hubungan dengan pengawasan melekat dan komitmen kerja sebesar 20,3% dan ada sekitar 79,7% variabel disiplin kerja di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur berhubungan dengan variabel lain. 5. Secara keseluruhan hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini Ha dapat diterima atau terbukti kebenarannya dan Ho ditolak. Hipotesis yang diterima berupa : a. Terdapat korelasi antara pengawasan melekat dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. b. Terdapat korelasi antara komitmen kerja dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. c. Secara bersama-sama terdapat korelasi antara pengawasan melekat dan komitmen kerja dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. 169

ejournal Pemerintahan Integratif, Volume 6, Nomor 2, 2018: 161-170 Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang penulis lakukan, maka penulis bermaksud memberikan saran-saran diantaranya sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pengawasan melekat lebih dominan mempengaruhi disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur, sehingga pengawasan melekat yang diterapkan oleh pimpinan perlu ditingkatkan lagi dengan cara atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi bawahannya. 2. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa komitmen kerja yang dalam hal ini komitmen kerja pegawai memiliki pengaruhpositif tetapi tidak signifikan terhadap disiplin kerja. Dengan adanya hal tersebut maka komitmen kerja pegawai perlu ditingkatkan agar disiplin kerja pegawai menjadi lebih baik lagi. Dengan cara pegawai harus memiliki keinginan tersendiri untuk mendisiplinkan dirinya tanpa ada paksaan dari luar sehingga segala pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. 3. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar variabel pengawasan melekat dan komitmen kerja yang cukup besar persentasenya yaitu 79,7%, maka sudah selayaknya jika penelitian yang berkaitan dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur diadakan lagi dengan memakai variabel-variabel lain di luar variabel pengawasan melekat dan komitmen kerja seperti motivasi kerja, semangat kerja dan kepemimpinan. Daftar Pustaka Hasibuan, Malayu S.P. 1996. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi Kedua. Jakarta: PT Toko Gunung Agung. Panggabean, S., Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor : Ghalia Indonesia. Prijodarminto, Soegeng. 1993. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta : Pradnya Paramita Rivai, Veithzal. 2006. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Edisi Kedua).Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Saragih. 1982. Sistem Pengawasan Dalam Organisasi. Jakarta : Rajawali Pers Singarimbun, Masri, et.all. 1995. MetodePenelitianSurvei. Bandung: Alfabeta. Situmorang, Viktor M. 1998. Aspek Hukum Pengawasan Melekat Dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah. Jakarta : Rineka Cipta Syafiie, InuKencana. 1998. ManajemenPemerintahan. Jakarta : PT Pertja Dokumen-Dokumen PeraturanPemerintahNomor 53Tahun 2010 tentangdisiplinpegawainegerisipil. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 170