GUBERNUR SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 84 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 02 TAHUN 2015

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 02 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 18 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 11 TAHUN 2009

GUBERNUR PAPUA BARAT

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2014

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUBANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 36 TAHUN 2002 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 8 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 09 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI B

bantuan hukum, pengkajian hukum serta dokumentasi,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008

1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. M E M U T U S K A N

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 9 TAHUN 2007

Transkripsi:

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 89 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang Mengingat : a. bahwa Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah, telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 68 Tahun 2016; b. bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, maka Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 68 Tahun 2016, perlu dilakukan perubahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat; : 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6 Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 5. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 128); 6. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat (Berita Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 Nomor 68), diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan huruf c angka 3 Pasal 3 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 3 Susunan organisasi Sekretariat Daerah sebagai berikut : a. Sekretaris Daerah, membawahi : 1. Asisten Pemerintahan;

2. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra; dan 3. Asisten Administrasi Umum; b. Asisten Pemerintahan, membawahi: 1. Biro Pemerintahan; 2. Biro Hukum; dan 3. Biro Humas. c. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra, membawahi: 1. Biro Perekonomian; 2. Biro Bina Mental dan Kesejahteraan Rakyat; dan 3. Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau. d. Asisten Administrasi Umum, membawahi: 1. Biro Organisasi; 2. Biro Umum; dan 3. Biro Administrasi Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah. 2. Ketentuan ayat (1) dan ayat (6) Pasal 5 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : (1) Biro Pemerintahan, membawahi: Pasal 5 a. Bagian Otonomi Daerah, terdiri dari : 1. Sub Bagian Tata Praja; 2. Sub Bagian Pembinaan Urusan Pemerintahan; dan 3. Sub Bagian Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Daerah. b. Bagian Pemerintahan Umum, terdiri dari : 1. Sub Bagian Pembinaan Kecamatan; 2. Sub Bagian Pemerintah Nagari/Desa; dan 3. Sub Bagian Administrasi Kewilayahan. c. Bagian Administrasi Pemerintahan, terdiri dari : 1. Sub Bagian Administrasi Aparatur Kepala Daerah; 2. Sub Bagian Administrasi Aparatur Legislatif; dan 3. Sub Bagian Tata Usaha. (2) Biro Hukum, membawahi: a. Bagian Dokumentasi, Bantuan Hukum dan HAM, terdiri dari : 1. Sub Bagian Penanganan Sengketa Hukum; 2. Sub Bagian Bantuan dan Perlindungan Hukum dan HAM; dan 3. Sub Bagian Dokumentasi Hukum dan Perpustakaan.

b. Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, terdiri dari : 1. Sub Bagian Pengkajian Produk Hukum Daerah Provinsi I; 2. Sub Bagian Pengkajian Produk Hukum Daerah Provinsi II; dan 3. Sub Bagian Tata Usaha Biro. c. Bagian Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum Daerah Kabupaten/ Kota, terdiri dari : 1. Sub Bagian Pengkajian Produk Hukum Daerah Kabupaten/Kota Wilayah I; 2. Sub Bagian Pengkajian Produk Hukum Daerah Kabupaten/Kota Wilayah II; dan 3. Sub Bagian Pengkajian Produk Hukum Daerah Kabupaten/Kota Wilayah III; (3) Biro Humas, membawahi: a. Bagian Penyelenggaraan Informasi Pimpinan, terdiri dari: 1. Sub Bagian Liputan; dan 2. Sub Bagian Dokumentasi. b. Bagian Analisa Kebijakan dan Media, terdiri dari: 1. Sub Bagian Analisa Kebijakan; dan 2. Sub Bagian Media Massa. c. Bagian Pengelolaan Administrasi Informasi, terdiri dari: 1. Sub Bagian Tata Usaha; dan 2. Sub Bagian Sarana dan Prasarana. (4) Biro Perekonomian, membawahi: a. Bagian Bina Sarana Perekonomian, terdiri dari: 1. Sub Bagian Bina Sarana Perekonomian; 2. Sub Bagian Bina BUMD, Inflasi Daerah dan Data Perekonomian; dan 3. Sub Bagian Tata Usaha Biro. b. Bagian Bina Produksi dan Pemasaran, terdiri dari: 1. Sub Bagian Bina Produksi Primer; 2. Sub Bagian Bina Pengembangan Produk Olahan; dan 3. Sub Bagian Bina Pemasaran, Perlindungan Konsumen dan Promosi. c. Bagian Bina Kelembagaan Ekonomi, terdiri dari : 1. Sub Bagian Bina Kelembagaan Ekonomi Daerah; 2. Sub Bagian Koperasi dan UMKM; dan 3. Sub Bagian Bina Pemberdayaan Ekonomi.

(5) Biro Bina Mental dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi: a. Bagian Bina Mental, terdiri dari : 1. Sub Bagian Pendidikan Non Formal Keagamaan; 2. Sub Bagian Bina Kehidupan Sosial dan Keagamaan; dan 3. Sub Bagian Bina Kelembagaan Agama. b. Bagian Pengembangan Generasi Muda dan Tata Usaha, terdiri dari: 1. Sub Bagian Tata Usaha; 2. Sub Bagian Data dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Pengembangan Generasi Muda. c. Bagian Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari: 1. Sub Bagian Penanganan Masalah sosial dan Dampak Bencana; 2. Sub Bagian Kesehatan dan Pendidikan; dan 3. Sub Bagian Kesejahteraan Sosial. (6) Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau, membawahi: a. Bagian Rantau, terdiri dari: 1. Sub Bagian Bina Sosial Budaya Ranah dan Rantau; 2. Sub Bagian Bina Ekonomi Ranah dan Rantau; dan 3. Sub Bagian Tata Usaha. b. Bagian Kerjasama Daerah, terdiri dari: 1. Sub Bagian Kerjasama Antar Daerah; 2. Sub Bagian Kerjasama Luar Negeri; dan 3. Sub Bagian Kerjasama Dengan Pihak Ketiga. c. Bagian Pembangunan, terdiri dari: 1. Sub Bagian Pemerintahan, Pembangunan Manusia dan Pengendalian Data; 2. Sub Bagian Perekonomian, Sumber Daya Alam dan Sosial Budaya; dan 3. Sub Bagian Infrastruktur dan Kewilayahan. (7) Biro Organisasi, membawahi: a. Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan, terdiri dari: 1. Sub Bagian Kelembagaan Provinsi; 2. Sub Bagian Pembinaan dan Pengendalian Kabupaten/Kota; dan 3. Sub Bagian Analisis Jabatan. b. Bagian Pengembangan Kinerja, terdiri dari: 1. Sub Bagian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi; 2. Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja; dan 3. Sub Bagian Kepegawaian Setda.

c. Bagian Ketatalaksanaan, terdiri dari: 1. Sub Bagian Tata Usaha; 2. Sub Bagian Pelayanan Publik; dan 3. Sub Bagian Prosedur Tata Kerja dan Standarisasi. (8) Biro Umum, membawahi: a. Bagian Perlengkapan dan Kesekretariatan, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perlengkapan; 2. Sub Bagian Analisa Kebutuhan; dan 3. Sub Bagian Pemeliharaan dan Penghapusan. b. Bagian Rumah Tangga dan Keprotokolan, terdiri dari : 1. Sub Bagian Urusan Dalam; 2. Sub Bagian Rumah Tangga dan Tata Usaha Pimpinan; dan 3. Sub Bagian acara dan Pelayanan Tamu. c. Bagian Tata Usaha dan Keuangan, terdiri dari: 1. Sub Bagian Tata Usaha, Perencanaan dan Program; 2. Sub Bagian Penataan Usaha Keuangan Setda; dan 3. Sub Bagian Verifikasi, Pelaporan dan Penerimaan Retribusi. (9) Biro Administrasi Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah, membawahi : a. Bagian Bina Sarana, terdiri dari : 1. Sub Bagian Tata Usaha; 2. Sub Bagian Perencanaan, Pengadaan dan Barang Milik Daerah; dan 3. Sub Bagian Fasilitasi dan Pembinaan. b. Bagian Layanan Pengadaan, terdiri dari: 1. Sub Bagian Jasa Konstruksi; 2. Sub Bagian Jasa Konsultasi; dan 3. Sub Bagian Barang dan Jasa Lainnya. c. Bagian Pengelolaan Barang Milik Daerah, terdiri dari : 1. Sub Bagian Penatausahaan Barang Milik Daerah; 2. Sub Bagian Pemanfaatan Barang Milik Daerah; dan 3. Sub Bagian Perubahan Status Hukum. 4. Ketentuan ayat (1) dan ayat (2) Pasal 11 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 11 (1) Biro Pemerintahan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian serta pelayanan administratif terhadap

pelaksanaan Otonomi Daerah, Pelaksanaan Pemerintahan Umum, dan Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Biro Pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan umum Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum, serta penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan; b. menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum, serta penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan, dan; c. menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum, serta penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan. (3) Rincian tugas Biro Pemerintahan: a. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Biro Pemerintahan; b. menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan umum Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum, serta penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan; c. menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum, serta penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan; d. menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum, serta penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan; e. menyelenggarakan perumusan bahan Rencana Strategis, Rencana Kerja, RKPD, RKT, Perjanjian Kinerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Kinerja Pertanggungjawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) Biro; f. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; g. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren pada tingkat Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat h. menyelenggarakan dan memfasilitasi penataan daerah otonom; i. menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi kecamatan; j. menyelenggarakan penyusunan LKPJ Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat; k. menyelenggarakan penyusunan LPPD Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat; l. menyelenggarakan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; m. memfasilitasi penegasan Batas Provinsi, Kabupaten/Kota dan Nagari/Desa;

n. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan nagari/desa; o. memfasilitasi pelaksanaan Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Umum Kepala Daerah; p. memfasilitasi koordinasi Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota; q. melaksanakan pengelolaan, koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi ketatausahaan Biro Pemerintahan; r. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Biro Pemerintahan; s. menyelenggarakan koordinasi dengan Kabupaten/Kota; t. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan u. menyelenggarakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 5. Ketentuan Paragraf 2, Bagian Kedua, Bab III diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Paragraf 2 Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau Pasal 16 (1) Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan Kerjasama Daerah, Pembangunan dan Rantau. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan perumusan bahan kebijakan umum Kerjasama Daerah, Pembangunan dan Rantau; b. penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi, evaluasi dan pelaporan Kerjasama Daerah, Pembangunan dan Rantau; dan c. penyelenggaraan koordinasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan Kerjasama Daerah, Pembangunan dan Rantau. (3) Rincian tugas Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau: a. Merumuskan dan menetapkan program kerja Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau; b. Merumuskan pedoman, kebijakan penyelenggaraan kerjasama Daerah, pengendalian percepatan pelaksanaan pembangunan serta pembinaan ranah dan rantau;

c. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan evaluasi terhadap kegiatan kerjasama Daerah di tingkat Provinsi ataupun Kabupaten/Kota; d. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pengendalian percepatan pembangunan di tingkat Provinsi ataupun Kabupaten/Kota; e. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan evaluasi serta pemberdayaan ranah dan rantau khususnya dibidang sosial budaya dan ekonomi; f. Mengembangkan dan meningkatkan jaringan komunikasi ranah dan rantau khususnya dibidang sosial budaya dan ekonomi; g. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi kerjasama ranah dengan rantau; h. Menyelenggarakan analisis dan pertimbangan guna penerbitan rekomendasi bagi pejabat/asn provinsi dan kabupaten/kota untuk melaksanakan kerjasama ataupun berkunjung ke Luar Negeri i. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan program pembangunan Daerah; j. Menyelenggarakan pengendalian percepatan, monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan dan program strategis pembangunan Daerah dan Nasional meliputi pembangunan fisik, perekonomian, sosial budaya, dan pemerintahan termasuk juga program strategis Kabupaten/Kota; k. Merumuskan dan menyelenggarakan upaya percepatan pembangunan khususnya untuk program strategis Daerah melalui penyedian sistem reward dan punish; l. Menyelenggarakan perumusan bahan Rencana Strategis (Renstra), LAKIP, LKPJ dan LPPD Biro; m. Menyelenggarakan tugas penghimpunan data, evaluasi dan pelaporan kegiatan Biro; n. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;dan o. menyelenggarakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 4. Ketentuan dalam lampiran I dan lampiran VI Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat, diubah sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

5. Diantara BAB III dan BAB IV disisipkan 1 (satu) BAB, yakni BAB III A, sehingga berbunyi sebagai berikut : BAB III A KETENTUAN PERALIHAN Pasal 24 A (1) Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, pejabat yang ada tetap menduduki jabatan dan melaksanakan tugasnya sampai dengan pelantikan pejabat dimaksud berdasarkan Peraturan Gubernur ini. (2) Pelantikan pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lambat pada Januari 2018. Pasal II Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Barat. Ditetapkan di Padang pada tanggal 14 Desember 2017 GUBERNUR SUMATERA BARAT, Ttd Diundangkan di Padang pada tanggal 14 Desember 2017 IRWAN PRAYITNO SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT, Ttd ALI ASMAR BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 NOMOR 89