PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BONTANG TAHUN ANGGARAN 2001

dokumen-dokumen yang mirip
APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN ) Target dan Realisasi Pendapatan

1. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran Anggaran Setelah

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA

RETRIBUSI TERMINAL SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN/KOTA. Oleh. Zainab Ompu Zainah ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Suparmoko (2001: 18) otonomi daerah adalah kewenangan daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2012 ) PERHATIAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 8 TAHUN TENTANG PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin. jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDAPATAN PER-SKPD SEBELUM DAN SESUDAH P-APBD TA 2016

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

BUPATI DUS BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG

I. PENDAHULUAN. Proses desentralisasi pemerintahan yang dilakukan oleh Pemerintah. daerah memberikan konsekuensi terhadap Pemerintah Daerah untuk

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan otonomi daerah

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( APBD 2015 )

DAFTAR PERDA TAHUN 2010 S.D DITETAPKAN TANGGAL

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2014 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA TEGAL KEPUTUSAN WALIKOTA TEGAL NOMOR / 164 / 2011 TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL TAHUN 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 385.TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KOTA PASURUAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan menggali sumber-sumber daya yang ada di setiap daerah untuk

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2015 )

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2016 PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan

BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pendapatan asli daerah didefinisikan

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 17 TAHUN TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

USULAN SCOPING LAPORAN EITI 2014

KODE REKENING PENDAPATAN PROVINSI

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

NOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1997 PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

II. TINJAUAN PUSTAKA. pusat dan daerah, bahwa pembangunan daerah sebagai bagian integral dari

KODE REKENING PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA

Daerah (PAD), khususnya penerimaan pajak-pajak daerah (Saragih,

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURANDAERAH KOTABATU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang bersumber dan dipungut

NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Melalui sistem pemerintahan yang baik, setidaknya hal tersebut dapat

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

WALI WALIKOTA BATU PR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA KOTAMOBAGU TAHUN ANGGARAN 2015

KODE REKENING PENDAPATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. administrasi dan fungsi Pemerintah di daerah yang dilaksanakan oleh

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 21 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BONTANG TAHUN ANGGARAN 21 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG, Menimbang : Bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bontang Tahun Anggaran 21, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 86 ayat (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undangundang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II di Kal'nnantan (Lembaran Negara Tahun 1953); sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72; Tanbahan Lembaran Negara Nomor 182) ; 2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 62 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569) ; 3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) ; 4. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3688) ; 5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 6 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;

6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72) ; 7. Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999, tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 175) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3691) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun I 997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692) ; 1. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1997 tentang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3693) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Daerah Tahun 2 Nomor 21) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2 Nomor 22) ; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsetrasi dan Tugas Pembantuan Lembar Negara Tahun 2 Nomor 23) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Tahun 2 Nomor 24) ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsetrasi dan Tugas Pembantuan (Lembar Negara Tahun 2 Nomor 29) ; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2 Nomor 21) ; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Tahun Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BONTANG TAHUN ANGGARAN 21.

Pasal 1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 21 sejumlah Rp. 251.17.579.55,- terdiri dari : A. PENERIMAAN Rp. 251.17.579.55, B. PENGELUARAN Rp. 227.534.924.784, 1. Belanja Rutin Rp. 87.534.924.784, 2. Belanja Pembangunan Rp. 14..., C. CADANGAN Rp. 23.572.654.766, Pasal 2 Bagian Urusan Kas dan Perhitungan terdiri dari : a. Pendapatan Rp. b. Belanja Rp. Pasal 3 1. Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tersebut pada pasal 1, sebagaimana Lampiran 1 Peraturan Daerah ini; 2. Pergeseran Pasal-pasal anggaran yang diperkenankan sesuai dengan peraturan yang berlaku, sebagaimana Lampiran II Peraturan Daerah ini ; 3. Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tersebut pada pasal 1, sebagaimana Lampiran 1 Peraturan Daerah ini ; a. Lampiran III : Pendapatan. b. Lampiran IV : Belanja Rutin c. Lampiran V : Belanja Pembangunan Pasal 4 Rincian Bagian Urusan Kas dan Perhitungan pada Pasal 2, sebagaimana Lampiran VI dan VII Peraturan Daerah ini. Pasal 5 Lampiran-lampiran tersebut pada Pasal 3 dan Pasal 4 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 6 Peraturan Daerah ini mulai berlaku setelah mendapat pengesahan dari Pejabat yang berwenang dan diberlakukan mulai awal tahun anggaran. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Ditetapkan di Bontang Pada tanggal 11 Januari 21 PENJABAT WALIKOTA BONTANG, FACHMURNIDDIN Diundangkan di Bontang pada tanggal 15 Januari 21 SJAHRUDDIN LEMBARAN DAERAH KOTA BONTANG TAHUN 21 NOMOR 1

RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN21 Lampiran : I Contoh A Halaman : 1 NO PENDAPATAN JUMLAH NO BELANJA JUMLAH 1 2 3 4 5 6 A. Penerimaan Dari Daerah 251.17.579.55 A. Pengeluaran Rutin 111.17.579.55, 1. Bagian Sisa lebih perhitungan anggaran 1. Belanja Pegawai 15.427.354.784, tahun lalu 2. Belanja Barang 21.577.577. a. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu 3. Belanja Pemeliharaan 4.758.987. 4. Belanja Perjalanan Dinas 3.481.56. 2. Bagian Pendapatan Asli Daerah 5.987.579.55 5. Belanja Lain-lain 52.99.6.766, a. Pajak Daerah 5.434.8. 6. Bagian Angsuran Pinjaman/Hutang b. Retribusi Daerah 552.779.55 dan Bunga 3... c. Laba Perusahaan Milik Daerah 7. Bantuan Keuangan 4.5.. d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 8. Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain 3.452.5. 3. Bagian Dana Perimbangan 245.12.. 9. Pengeluaran Tidak Tersangka 2... a. Bagi Hasil Pajak 15.85.. b. Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya Alam 153.55.. B. Pengeluaran Pembangunan c. Dana Alokasi Umum 75.72.. 1. Sektor Industri 415.. d. Dana Alokasi Khusus 2. Sektor Pertanian dan Kehutanan 1.553. 5. e. Dana Darurat 3. Sektor Tenaga Kerja 582.4. 14...,

NO PENDAPATAN JUMLAH NO BELANJA JUMLAH 1 2 3 4 5 6 4. Bagian Pinjaman Pemerintah Daerah 4. Sektor Perdagangan, Pengembangan a. Pinjam dari Dalam Negeri Usaha, Keuangan Daerah dan Koperasi 7.352.473. b. Pinjam dari Luar Negeri 5. Sektor Transportasi 38.399.745. 5. Bagian Lain-lain Penerimaan Yang Sah 6. Sektor Pariwisata dan Telekomuni a. Penerimaan dari Pusat kasi 75.OD. b. Penerimaan dari Propinsi 7. Sektor Lingkungan Hidup dan Tata c. Penerimaan dari Kabupaten/Kota lainnya Ruang 12.27.749. d. Penerimaan laindainnya 8. Sektor Pendidikan, Kebudayaan Na sional, Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Pemuda dan Olah Raga 7.42.4. 9. Sektor Kependudukan dan Keluarga Sejahtera 263.25. 1. Sektor Kesehatan, Kesejahteraan Sosial, Peranan Wanita, anak dan R'emaja 11.939.75. 11. Sektor Perumahan dan Pemukiman 28.22.258. 12. Sektor Agama 1.439.612.OOD, 13. Sektorllmu Pengetahuan dan Tekno logi 9.84.519. 14. Sektor Hukum 35.. 15. Sektor Aparatur Pemerintah dan Pe

NO PENDAPATAN JUMLAH NO BELANJA JUMLAH 1 2 3 4 5 6 ngawasan 16.838.96-16. Sektor Politik, Penerangan Komuni kasi & Media Masa 935.838. 17. Sektor Keamanan dan Ketertiban Total Penerimaan 251.17.579.55 Total Pengeluaran Umum 1.491.68. 251.17.579.55,

Lampiran : PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG Nomor : O1 TAHUN 21 Tanggal : 11 Januari 21 BAB I ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH Model : A/1 Halaman :1 KODE ANGGAR U R A I A N JUMLAH K E T E R A N G A N AN 1 2 3 4 1.1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Tahun Yang Lalu 1.1.1. Pos Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu 1.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Yang LaluTahun 1.2. Bagian Pendapatan Asli Daerah 5.987.579.55, 1.2.1. (P Pos AD) Pajak Daera h 5.434.8. 1.2.1. Pajak Kendaraan Bermotor 1.2.1. Bea Balik Nama Kendaraan 21.2.1. 31.2.1. 4 Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pajak Hotel dan Restoran 1.195.3., Ayat 1.2.1.4 Perkiraan Penerimaan Pajak Hoteldan Restoran Tahun Anggaran 21 1.2.1. 5 1.2.1. Pajak Hihuran Pajak Reklame 46.. Ayat 1.2.1.5 Perkiraan Penerimaan Pajak Hihuran Tahun Anggaran 44.5. Ayat 211.2.1.6 6 Perkiraan Penerimaan Pajak Reklame Tahun Anggaran 1.2.1.D Pajak Penerangan Jalan 4.125.., Ayat 211.2.1.7 7 Perkiraan Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Tahun 1.2.1.8 Pajak Pengambilan dan 24.. Ayat Anggaran 1.2.1.8 21 Galian Golongan C. Perkiraan Penerimaan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan 1.195.3. 46.. 44.5. 4.125..

ANGGAR U R A I A N JUMLAH K E T E R A N G A N AN 1 2 3 4 Galian Golongan C Tahun Anggaran 21 24.. 1.2.1.9 Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan 1.2.2. Pos Retribusi Daerah 552.779.55 1.2.2.D 1 1.2.2.OD 2 Retribusi Pelayanan Kesehatan 14.419.65, Ayat 1.2.2.1 Perkiraan Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan T.A. 21 Retribusi Pelayanan Persampahanl Kebersihan 1.2.2.3 Retribusi Penggantian Biaya Cetak Tanda Kartu Penduduk dan Akta Catatan Sipil 39.935. Ayat 1.2.2.2 14.419.65, Perkiraan Penerimaan Retribusi Pelayanan Persampahan I Kebersihan Tahun Anggaran 21 39.935. 6.92. Ayat 1.2.2.D3 Perkiraan Penerimaan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil Tahun Anggaran 21 6.92. 1.2.2.D Retrihusi Pelayanan Pemakaman 4 dan Penguburan Mayat 1.2.2.5 Retribusi Parkir di Tepi Jalan 4.6. Ayat 1.2.2.5 Perkiraan Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan 1.2.2.6 Retribusi Pasar Umum T.A.. 21 33.568.222, Ayat 1.2.2.6 Perkiraan Penerimaan Retribusi Pasar Tahun Anggaran 1.2.2.7 Retribusi Air Bersih 21 1.2.2.8 Retribusi Pengujian Kendaraan 1.2.2.24 Kantor Retrihusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 1.2.2.25 Retribusi Izin Peruntukar. Penggunaan Tanah 4.6. 33.568.222,

ANGGAR U R A I A N JUMLAH K E T E R A N G A N AN 1 2 3 4 1.2.2.26 Retribusi Izin Mendirikan 395.19.39 Ayat 1.2.2.26 Perkiraan Penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan T.A. 21 1.2.2.27 Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Berakohol 1.2.2.28 Retribusi Izin Gangguan 34.361. Ayat 1.2.2.28 Perkiraan Penerimaan Izin Gangguan Tahun Anggaran 1.2.2.29 Retrihusi Izin Trayek 1.88. Ayat 21.2.2.29 1.2.2.3 Retrihusi Izin Pengambilan Hasil Hutan Ikutan 1.2.3. Pos Laha Perusahaan Milik Daerah 1.2.3.1 Bank Pemhangunan Daerah Perkiraan Penerimaan Retribusi Izin Trayek Tahun Anggaran 21 395.19.39 34.361. 1.88. 1.2.3.2 Perusahaan Daerah 1.2.3.5 Penyertaan Modal Daerah kepada Pihak Ketiga 1.2.4. Pos Lain-lain PAD yang Sah 1.2.4. Hasil Penjualan Barang Milik 1 Daerah 1.2.4. Jasa Giro 2 1.2.4. Sumbangan Pihak Ketiga 3 1.2.4. Penerimaan Ganti Rugi atas 4 Kekayaan Daerah I TP I TGR 1 1.2.4. Setoran Kelebihan Pembayaran 5 Kepada Pihak Ketiga

ANGGAR U R A I A N JUMLAH K E T E R A N G A N AN 1 2 3 4 1.2.4. Denda Keterlambatan Pelaksanaan 6 Pekerjaan Daerah 1.2.4. Angsuran Cicilan Kendaraan 7 1.2.4. Bermotor Angsuran Cicilan Rumah Dinas 8 1.3. Bagian Dana Perimbangan 245.12.. 1.3.1. Pos Bagian Hasil Pajak 15.85.., 1.3.1. 1 1.3.1. 2 Pajak Bumi dan Bangunan 6.96.., Bea Perolehan Hak Atas Tanah & Bangunan 1.3.1.3 Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 21 1.3.2. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya Alam 1.3.2.1 luran Hasil Hutan 7.24.., 1.3.2.2 luran Hak Pengusaha Hutan Ayat 1.3.1.1 Perkiraan Penerimaan Pajak Bumi dfan Bangunan Tahun 6.96.. 1.41.., Ayat Anggaran 1.3.1.2 21 Perkiraan Penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Tahun Anggaran 21 1.41.. 7.48.., Ayat 1.3.1.3 Perkiraan Penerimaan Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 7.48.. 153.55.. 21T,A 21 Ayat 1.3.2.1 Perkiraan Penerimaanluran hasil Hutan Tahun Anggaran 7.24.. 21 1.3.2.3 luran Tetap ILandrent) 1.3.2.4 luran Eksplorasi dan Eksploitasi 5.8.., Ayat 1.3.2.4 (Royalti) 1.3.2.5 luran Kuasa Usaha Pertambangan Perkiraan penerimaan luran Eksplorasi dan Eksploitasi IRoyaltil T.A. 21 1.3.2.6 Pungutan Pengusaha Perikanan 1.3.2.7 Pungutan Hasil Perikanan 68.OOD., Ayat 1.3.2.7 Perkiraan Penerimaan Hasil Periknanan Tahun Anggaran 1.3.2.8 Minyak Bumi 31.78.., 21 Ayat 1.3.2.8 Perkiraan Penerimaan Minyak Bumi Tahun Anggaran 21 5.8.. 68.. 31.78..

ANGGAR U R A I A N JUMLAH K E T E R A N G A N AN 1 2 3 4 1.3.2.9 Gas Alam 18.5.. Ayat 1.3.2.9 Perkiraan Penerimaan Gas Alam Tahun Anggaran 21 1.3.3. Pos Dana Alokasi Umum 75.72.., 1.3.3.1 Dana Alokasi Umum 75.72.., Ayat 1.3.3.1 Perkiraan Penerimaan Dana Alokasi Umum (DAUI 1.3.4. Pos Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 21 1.3.4.1 Dana Rebeisasi Rp.18.5.. 75.72.. 1.3.5. Pos Dana Darurat 1.3.5.1 Bencana Alam 1.4. Bagian Pinjaman Daerah 1.4.1. Pos Pinjaman Dalam Negeri 1.4.1.1 Pinjaman dari Pemerintah Pusat 1.4.1.2 Pinjaman dari Bank 1.4.1.3 Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank 1.4.1.4 Pinjaman dari Masyarakat 1.4.1.5 Pinjaman dari Sumber Lainnya 1.4.2. Pos Pinjaman Luar Negeri 1.4.2.1 Pinjaman dari Luar Negeri. 1.5. Bagian Lain-lain Penerimaan yang Sah 1.5.1. Pos Penerimaan dari Pusat

ANGGAR U R A I A N JUMLAH K E T E R A N G A N AN 1 2 3 4 1.5.1.1 Pelepasan Hak Atas Tanah Negara *) 1.5.2. Pos Penerimaan dari Propinsi. 1.5.2.1 PKB dan Kendaraan diatas Air 1.5.2.2 PKNB dan Kendaraan diatas Air 1.5.2.3 PBBKB 1.5.2.4 Pajak Pelestarian Lingkungan 1.5.3. Penerimaan dari Kabupaten/Kota 1.5.3.1 PSDH 1.5.3.2 Royaliti 1.5.3.3 Minyak Bumi 1.5.3.4 Gas Alam 1.5.4. Pos Penerimaan Lain-lain 1.5.4.1 Penerimaan Lain-lainnya Jumlah Seluruh Pendapatan 251.17.579.55

BAB I. ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH Nomor : 1 TAHUN 21 Tanggal : 11 Januari 21 Model : A.1. Halaman : 1 KODE ANGGARAN ANGGARAN LEBIH U R A I A N ANGGAR TAHUN TAHUN (KURANGI DASAR HUKUM AN 1 2 YANG 3LALU INI 4 5=4-3 1.1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan 6 Anggaran Tahun Yang Lalu 1.1.1. Pos Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 1.1.1. Tahun Yang Lalu 1.2. Bagian Pendapatan Asli Daerah 5.824.918.8, 5.987.579.55, 162.66.75 1.2.1. (PAD) Pos Pajak Daerah 5.672.761.5, 5.434.8., ( 237.961.5 ) 1.2.1.1 Pajak Kendaraan Bermotor 1.2.1.2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 1.2.1.3 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 1.2.1.4 Pajak Hotel dan Restoran 1.131.715.919,2 1.195.3., 63.584.8,75 1.2.1.OD 5 Pajak Hihuran 7.373.589,95 46.. 38.625.41,5 5 1.2.1.6 Pajak Reklame 5.487.577,35 44.5. ( 5.987.577,35 ) 1.2.1.7 Pajak Penerangan Jalan 4.273.291.237,9 4.125.OOD., ( 148.291.237,95 ) 1.2.1.8 Pajak Pengambilan dan Pengolahan 3.97.933,5 5 24.D. 2.29.66,95 Bahan Galian Golongan C 1.2.1.9 Pajak Pemanfaatan Air Bawah 25.921.242,45 ( 25.921.242, I Tanah Air Permukaan dan

ANGGARAN ANGGARAN LEBIH U R A I A N DASAR HUKUM ANGGAR TAHUN TAHUN (KURANGI AN 1 2 YANG 3LALU INI 4 5=4-3 6 1.2.2. Pos Retrihusi Daerah 151.791.3 552.779.55 4.988.25 1.2.2.1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 2.71.885,14 14.419.65, 11.717.719,86 1.2.2.2 Retribusi Pelayanan Persampahan I 3.935.66,94 39.935. 8.999.933,6 Kebersihan 1.2.2.3 Retribusi Penggantian Biaya Cetak 3.85.35,66 6.92. ( 23.165.35,66 1 Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan 1.2.2.4 Retribusi Pelayanan Pemalcaman dan Penguburan Mayat 1.2.2.5 Retribusi Parkir di Tepi Jalan 84.493,89 4.6. 3.795.56,11 Umum 1.2.2.6 Retribusi Pasar 9.957.59,28 33.568.222, 23.61.712,72 1.2.2.7 Retribusi Air Bersih 1.2.2.8 Retribusi Pengujian Kendaraan Kantor 1.2.2.9 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 1.2.2.1 Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 1.2.2.11 Retribusi Pengujian Kapal Perikanan 1.2.2.12 Retribusi Pemakaian Kekayaan 14.374.636,11 ( 14.374.636,11 1 daerah 1.2.2.13 Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan 1.2.2.14 Retribusi Terminal 2.868.855,57 5.28. 2.339.144,43 1.2.2.15 Retribusi Tempat Khusus Parkir 1.2.2.16 Retribusi Tempat Penitipan Anak 1.2.2.17 Retribusi Tempat penginapan I Pesanggrahan I Villa 1.2.2.18 Retribusi Penyedotan Kakus O,OD 1.2.2.19 Retribusi Rumah Potong Hewan 2.367.944,28 16.697.333, 14.329.388,72

ANGGARAN ANGGARAN LEBIH U R A I A N ANGGAR TAHUN TAHUN (KURANGI DASAR HUKUM AN 1 2 YANG 3LALU INI 4 5=4-3 1.2.2.2 Retribusi Tempat Pendaratan Kapal 349.119,99 I 349.119,99 1 6 1.2.2.21 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah D, Raga 1.2.2.22 Retribusi Penyebrangan di Atas Air O,DO D,OD 1.2.2.23 Retribusi Pengolahan Limbah Cair 1.2.2.24 Retribusi Penjualan Produksi Usaha 1.2.2.25 Daerah Retribusi Izin Peruntukan Penggunaan Daerah 1.2.2.26 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 34.684.312,5 395.19.39 36.56.77,95 1.2.2.27 Retribusi Izin Tempat Penjualan O,DO Minuman Berakohol 1.2.2.28 Retribusi Izin Gangguan 8.15.655,42 34.361. 26.255.344,58 1.2.2.29 Retribusi Izin Trayek 75.895,65 1.88. 1.84.14,35 1.2.2.3 Retribusi Izin Pengambilan Hasil 14.48.89,2 ( 14.48.89,2 ) Hutan Ikutan 1.2.3. Pos Laba Perusahaan Milik Daerah 1.2.3.1 Bank Pembangunan Daerah 1.2.3.2 Perusahaan Daerah 1.2.3.5 Penyertaan Modal daerah Kepada Pihak Ketiga 1.2.4. Pos Lain-lain PAD Yang Sah 366. ( 366. 1 1.2.4.1 Hasil Penjualan Barang Milik Daerah 366.OO,OD I 366. ) 1.2.4.2 Jasa Giro D, 1.2.4.3 Sumbangan Pihak Ketiga 1.2.4.4 Penerimaan Ganti Rugi Atas O,OD Kekayaan Oaerah (TP I TGR)

ANGGARAN ANGGARAN LEBIH U R A I A N ANGGAR TAHUN TAHUN (KURANGI DASAR HUKUM AN 1 1.2.4.5 2 Setoran Kelebihan Pembayaran YANG 3LALU INI 4 5=4-3 6 Kepada Pihak Ketiga 1.2.4.6 Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Daerah 1.2.4.7 Anggaran Cicilan kendaraan Bermotor 1.2.4.8 Anggaran Cicilan Rumah Dinas 1.3. Bagian Dana Perimbangan 11.439.25., 245.12.. 233.68.75. 1.3.1. Pos Bagi Hasil Pajak 11.31.25., 15.85D..,, 4.818.75. 1.3.1.OD Pajak Bumi dan Bangunan 9.921.25. 6.96.., ( 2.961.25.) 1 1.3.1.2 Bea Perolehan Hak Atas Tanah & 1.11.. 1.41.., 3.. Bangunan 1.3.1.3 Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 7.48.., 7.48.. 21 1.3.2. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber 48.. 153.55.. 153.142.., Daya Alam 1.3.2.1 luran Hasil Hutan 48.. 7.24.., 6.832.. 1.3.2.2 luran Hak Pengusaha Hutan 1.3.2.3 luran Tetap (Landrent) 1.3.2.4 luran Eksplrasi dan Eksploitasi 5.8.., 5.8.. (Royalti) 1.3.2.5 luran Kuasa Usaha Pertambangan 1.3.2.6 Pungutan Pengusaha Perikanan 1.3-2.7 Pungutan Hasil Perikanan. 68.. 68.. 1.3.2.8 Minyak Bumi 31.78.., 31.78..

ANGGARAN ANGGARAN LEBIH U R A I A N DASAR HUKUM ANGGAR TAHUN TAHUN (KURANGI AN 1 2 YANG 3LALU INI 4 5=4-3 6 1.3.2.9 Gas Alam 18.5.., 18.5.. 1.3.3. Pos Dana Alokasi Umum 75.72.., 75.72.. 75.72.., 1.3.3.OD1 Oana Alokasi Umum 75.72.. 1.3.4. Pos Dana Alokasi Khusus. 1.3.4.1 Dana Reboisasi 1.3.5. Pos Dana Darurat 1.3.5.1 Bencana Alam 1.4. Bagian Pinjaman daerah 1.4.1. Pos Pinjaman Dalam Negeri 1.4.1.1 Pinjaman dari Pemerintah Pusat 1.4.1.2 Pinjaman dari Bank 1.4.1.3 Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bank 1.4.1.D4 Pinjaman dari Masyarakat 1.4.1.5 Pinjaman dari Sumber Lainnya 1.4.2. Pos Pinjaman Luar Negeri 1.4.2.1 Pinjaman dari Luar Negeri 1.5. Bagian Lain-lain Penerimaan Yang 1.264.. ( 1.264..) Sah 1.5.1. Pos Penerimaan dari Pusat 25.. ( 25.. )

ANGGARAN ANGGARAN LEBIH U R A I A N DASAR HUKUM ANGGAR TAHUN TAHUN (KURANGI AN 1 2 YANG 3LALU INI 4 5=4-3 6 Pelepasan Hak Atas Tanah Negara 1.5.1.1 25.. ( 25..) ") 1.5.2. Pos Penerimaan dari Propinsi 1.239.. ( 1.239.. 1 1.5.2.1 PKB dan Kendaraan di Atas Air 1.5.2.2 PKNB dan Kendaraan di Atas Air 1.5.2.3 P B B K B 1.239.. l 1.239.. ) 1.5.2.4 Pajak Pelestarian Lingkungan 1.5.3. Penerimaan dari Kabupaten/Kota Lainnya 1.5.3.1 P S D H 1.5.3.2 Royaliti 1.5.3.3 Minyak Bumi 1.5.3.4 Gas Alam D, 1.5.4. Pos Penerimaan Lain-lainnya 1.5.4.1 Penerimaan Lain-lainnya JUMLAH SELURUH PENDAPATAN 18.528.168.8, 251.17.579.55, 232.579.41.75