PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP MANDIRI SISWA JURUSAN TATA BUSANA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK

PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN INDONESIA PADA SISWA SMK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

PENGARUH PENGETAHUAN SANITASI DAN HIGIENE TERHADAP PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT KELUARGA LPKK

PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP MENGKONSUMSI MAKANAN SEHAT SISWA SMK. Syafira Salsabilla Prodi PKK JPTK FKIP UST

HUBUNGAN PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENGARUH USAHA KELUARGA TERHADAP KESEJAHTERAAN DI KELURAHAN KEPEK WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

HUBUNGAN PENGHASILAN KELUARGA DENGAN MINAT MENGIKUTI PROGRAM PELATIHAN DI PKBM AL MUSTAJAB BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI JADE BAMBOO RESTO YOGYAKARTA

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA INTERNET TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DESAIN BUSANA SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

PENGARUH PENGETAHUAN HYGIENE DAN SANITASI TERHADAP PENYELENGGARAAN MAKANAN SEHAT PADA KELOMPOK KERJA GURU (KKG) SD KECAMATAN KELING JEPARA JAWA TENGAH

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : AMONG GALIH PRASOJO NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

3. Hasil dan Pembahasan

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH JOGOKARIYAN YOGYAKARTA

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

KORELASI MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS 4 WATES KULON PROGO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA APRESIASI SISWA TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KARAKTER DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG ABSTRACT

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3

PENGARUH PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIKUM DAN PERAN TEKNISI TERHADAP PRESTASI MEMBUBUT

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SE KECAMATAN TURI SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA, LINGKUNGAN, DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

Hubungan Lingkungan Kerja... (Alfenti Debyan Pratiwi)

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTENSITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Uji Validitas Instrumen Variabel Konseling Individu (X)

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IX MTs NU Al-Munawwarah Lau Dawe Kudus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

PENGARUH HASIL BELAJAR PRATEK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK Imawati PRODI PKK JPTK FKIP UST

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuannya adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, KECERDASAN EMOSI DAN KREATIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA.

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP MANDIRI SISWA JURUSAN TATA BUSANA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Rahma Yulia Rusparindra rahmarusparindra@gmail.com Program Studi PKK JPTK UST Abstrak Abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruhperan orang tua terhadap sikap mandiri, (2) peran orang tua, dan (3) sikap mandiri. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional.teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket. Validitas menggunakan rumus Korelasi Product Moment dan Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji hipotesis menggunakan uji korelasi Product Moment yang didahului uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel peran orang tua dengan sikap mandiri, dengan sumbangan yang diberikan peran orang tua terhadap sikap mandiri sebesar 34,3%, sedangkan sisanya 65,7% dipengaruhi oleh faktor lain; 2) peran orang tua dalam kategori cukup; 3) sikap mandiri dalam kategori cukup. Kata kunci: peran orang tua, sikap mandiri The objectives of this study are to know (1) the influence of parent s role toward independence attitude, (2) parent s role, and (3) independence attitude. The type of this study was a cross sectional. The sample was taken by using proportional random sampling. Data collection technique used questionnaire. The validity test used Product Moment and reliability used Cronbach Alpha. Data analysis technique used descriptive analysis and hypothesis testing by using Product Moment that was started by normality and linearity test. This study shows that: (1) there was a positive and significant influence of parent s role toward independence attitude and parent s role gave a contribution toward independence attitude 34.3% while 65.7% was influenced by other factors, (2) parent s role was in fair category, and (3) independence attitude was in fair category. Key words: parent s role, independence attitude PENDAHULUAN Sikap mandiri seseorang tidak terbentuk secara mendadak, namun melalui proses yang panjang sejak masa anak-anak sampai mereka dewasa. Dalam perilaku mandiri tiap individu tidak sama. Kondisi ini dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor dari dalam individu (endogen) dan faktor dari luar individu (eksogen) seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat. Remaja membutuhkan pengakuan dan penghargaan bahwa ia telah mampu berdiri sendiri atau mandiri, mampu melaksanakaan tugas-tugas seperti yang dilakukan oleh orang dewasa dan dapat bertanggung jawab atas sikap dan

perbuatan yang dikerjakannya (Syaiful Bachri, 2011: 141). Oleh karenanya, kepercayaan atas diri anak remaja diperlukan agar mereka merasa dihargai. Tetapi ada pula remaja yang menyepelekan kepercayaan yang diberikan orang tua kepadanya. Orang tua seringkali tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika anak tiba-tiba malas berangkat ke sekolah, bahkan terkadang menjadi pembolos dan menghabiskan waktunya untuk berkumpul dengan teman-temannya yang juga membolos. Masyarakat baik remaja maupun orang tua merasa takut, cemas, dan bingung untuk mengatasi permasalahan dalam keluarga. Secara psikologis mereka mengalami ambivalensi (sikap mendua). Di satu sisi, remaja ingin berkembang secara mandiri, namun di sisi lain mereka masih ingin mendapatkan kenyamanan hidup di bawah perlindungan atau kasih sayang orang tua. Sama halnya dengan orang tua, di satu pihak mereka ingin anaknya berkembang sendiri, namun di sisi lain mereka merasa khawatir untuk melepas anaknya karena belum tahu apa-apa dan kurang berpengalaman. Dalam situasi seperti ini, remaja sering memberontak apabila orang tuanya memaksakan kehendaknya. Renggangnya komunikasi antara orang tua dan anak dalam kehidupan keluarga menjadikan proses pendidikan dan sikap sehari-hari tidak akan berjalan dengan mulus (Safrudin Aziz, 2015: 28). Saat hal tersebut terjadi dalam sebuah keluarga, kemandirian anak tidak lagi menjadi hal yang penting lagi. Jika anak tidak memiliki sikap mandiri, orang tua lah yang nantinya akan dihadapkan ada persoalan rumit saat menghadapi anak yang bersikap manja atau bahkan berujung dengan pembangkangan anak. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Sri Jayantini dkk (2014: Vol. 2 No 1), membuktikan bahwa kebanyakan orang tua di rumah sejak anak masih kecil selalu dimanjakan, pada saat anak beranjak remaja anak tersebut akan menjadi ketergantungan kepada orang tua atau orang yang ada disekitarnya. Sikap mandiri anak harus dibina sejak anak masih bayi dengan penanaman disiplin yang konsisten sehingga kemandirian yang dimiliki dapat berkembang secara utuh. Perkembangan kemandirian juga dipengaruhi oleh stimulus lingkungannya selain oleh potensi yang telah dimiliki sejak lahir sebagai keturunan dari orang tuanya (Ali dan Asrori, 2008: 118). Kemandirian memang selalu menjadi hal yang diinginkan orang tua kepada anaknya. Kemandirian merupakan sebuah bentuk kepercayaan pada diri sendiri untuk mengorganisir, mengembangkan, dan menyelesaikan berbagai masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh seseorang. Menurut Individu yang mandiri mempunyai ciriciri yaitu menunjukkan inisiatif dan berusaha untuk mengejar prestasi, secara relatif jarang mencari pertolongan orang lain, menunjukkan rasa percaya diri, mempunyai rasa ingin menonjol. Peran orang tua dan lingkungan terhadap tumbuhnya kemandirian pada anak sejak usia dini merupakan suatu hal yang penting, mengingat kemandirian pada anak tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Anak perlu dukungan, seperti sikap positif dari orang tua dan latihanlatihan keterampilan menuju kemandiriannya. Kunci kemandirian anak sebenarnya ada di tangan orang tua. Kemandirian yang dihasilkan dari kehadiran dan bimbingan orang tua akan menghasilkan kemandirian yang utuh. Feinstein (dalam Anna Farida, 2013: 17), menyatakan bahwa Remaja yang bahagia dan sehat adalah remaja yang dibesarkan oleh orang tua yang membicarakan setiap masalah yang terjadi dengan mereka dan menggunakan kontrolnya. Pergaulan anak itu harus

terus dikontrol, tujuan melakukan pengontrolan itu adalah untuk menjaga agar tidak mendapatkan pengaruh yang jelek dari pergaulannya.tarmizi Taher (dalam Syamsu Yusuf, 2011: 224), menyatakan bahwa Anak akan mengalami kesulitan dalam menjalankan ajaran agama dengan baik, jika orang tuanya sendiri sering melakukan perbuatan yang bertentangan dengan agama atau yang menimbulkan sikap dualisme. Mengarahkan, mengajar serta berdiskusi dengan anak akan lebih efektif daripada memerintah, apalagi bila perintah tidak didasari dengan alasan yang jelas. Lama kelamaan anak akan bergantung pada perintah atau larangan dalam melakukan segala sesuatu, yang akhirnya anak tidak berani mengambil keputusan sendiri, karena kurangnya kepercayaan diri. Orangtua harus bersikap positif pada anak, seperti memuji, memberi semangat sebagai bentuk dukungan terhadap usaha mandiri yang dilakukan anak.menurut Asrori (2008: 138), Caracara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi perkembangan kemandirian anak remajanya. Sikap mandiri yang dimiliki oleh anak tidak akan lepas dari peran aktif orang tua dalam memberi pendidikan,. pengawasan, dan pengarahan di lingkup rumah.muhibbin Syah (2009: 123), menyatakan bahwa Sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu.menurut Azwar(2012: 5), Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap satu aspek di lingkungan sekitarnya. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk kepribadian, keterampilan, kecerdasan, serta akhlak anak tersebut. Keterlibatan orang tua dalam mendidik anak biasanya dapat menghasilkan perbedaan yang berarti dalam kehidupan anak-anak, namun bagaimana caranya keterlibatan orang tua dapat meningkatkan potensi anaknya tidaklah mudah, orang tua dapat menentukan dengan tegas adanya waktu tertentu yang harus digunakan untuk mengerjakan tugas sekolah dan tugas rumah. Desmita(2013: 218), menyatakan bahwa Remaja yang bergantung secara emosional pada orang tua, dirinya selalu merasa enak, mereka terlihat kurang kompeten, kurang percaya diri, kurang berhasil dalam belajar dan bekerja dibandingkan dengan remaja yang mencapai kebebasan emosional METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan tata busana SMK Negeri 4 Yogyakarta yang berjumlah 128 siswa yang tersebar dalam 4 kelas. Penelitianinitermasukpenelitiansampel.Te knik pengambilan sampel secara proporsional dengan jumlah sampel 50% dan tambahan 10% dan dilakukan secara acak atau dikatakan proporsional random samplingdenganjumlahsampel 70 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuesioner atau angket.instrumen sebelum digunakan sebagai pengumpulan data penelitian, terlebih dahulu diujicobakanpada 32 siswa kelas X jurusan tata busana yang tidak termasuk dalam sampel, tetapi masih dalam populasi penelitian. Untuk mengukur

validitas butir angket menggunakan korelasiproduct Moment reliabilitas instrumen menggunakan rumus CronbachAlpha. Hasil uji validitas data peran orang tua dengan menggunakan 25 item diperoleh 2 item gugur, yaitu nomor 9 dan 25, sedangkan 23 item dinyatakan valid. Hasil uji validitas data sikap mandiri dengan menggunakan 25 item diperoleh 3 item gugur, yaitu nomor 4, 12, dan 13, sedangkan 22 item dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas data peran orang tua diperoleh nilai Alpha = 0,894dansikap mandiri dengan diperoleh nilai Alpha 0,877.. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data variabel peran orang tua dan sikap mandiri dapat dilihat pada tabel 1. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis korelasional. Analisis deskriptif digunakan untuk mencari gambaran variabel yang diambil dari nilai Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi.Analisis korelasional digunakan untuk menjawab apakah ada pengaruh, yaitu dengan dilakukan uji persyaratan analisis (yaitu uji normalitas dan linieritas) dan uji hipotesis dengan korelasi Product Moment Tabel 1. Rangkuman Data Penelitian Variabel Skor Observasi Skor Ideal Me Skor Skor Skor Skor Mean SD Mean SD d Max Min Max Min Mo X 91 47 72,6 9,7 92 23 57,5 11,5 74 78 Y 86 46 63,5 8,7 88 22 55 11 63 61 Hasil perhitungan deskripsi skor observasi dideskripsikan melalui tabel distribusi frekuensi dan kategori skor sebagai berikut. a. Peran Orang Tua (X) Hasil distribusi frekuensi peran orang tua (X) dijelaskan pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Peran Orang Tua No Kelas Frekuensi Relatif (%) 1 2 3 4 5 6 7 45 51 52 58 59 65 66 72 73 79 80 86 87 93 1 5 12 13 24 10 5 1,43% 7,14% 17,14% 18,57% 34,29% 14,29% 7,14% Jumlah 70 100

Rangkuman dari hasil perhitungan kategori variabel peranorang tua (X) selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Kategori PeranOrang Tua (X) No Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Tinggi 77 91 28 40,00% 2 Cukup 62 76 34 48,57% 3 Rendah 47 61 8 11,43% Total 70 100 Hasil dari tabel 3 menunjukkanterdapat 28 responden dalam kategori tinggi dengan frekuensi relatif 40%, 34 responden dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 48,57%, dan 8 responden dalam kategori rendah dengan frekuensi 11,43%. Berdasarkan analisis data, dapat dijelaskan bahwa peran orang tua dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 48,57%. b. Sikap Mandiri (Y) Hasil distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sikap Mandiri (Y) No Kelas Frekuensi Relatif (%) 1 2 3 4 5 6 7 46 51 52 57 58 63 64 69 70 75 76 81 82 87 6 11 20 17 8 7 1 8,57% 15,71% 28,57% 24,28% 11,43% 10,00% 1,43% Jumlah 70 100 Hasil kategori sikap mandiri selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Kategori Sikap Mandiri (Y) No Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Tinggi 73 86 13 18,57% 2 Cukup 60 72 36 51,43% 3 Rendah 46 59 21 30,00% Total 70 100

Berdasarkan pada tabel 5, 13 responden dalam kategori tinggi dengan frekueansi relatif 18,57%, 36 responden termasuk dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 51,43%, dan 21 responden termasuk dalam kategori rendah dengan frekuensi relatif 30%. Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap mandiri dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 51,43%. Hasil uji normalitas kedua variabel dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Normalitas χ² tabel No Variabel dk χ² hitung (5%) Kriteria 1 Peran orang tua 30 22,114 43,773 Normal 2 Sikap mandiri 30 35,400 43,773 Normal Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 6, diketahui bahwa harga χ²hitung variabel peran orang tua adalah 22,114 < 43,773 dan harga χ²hitung data sikap mandiri adalah 35,400 < 43,773. Dapat dijelaskan bahwa kedua data dinyatakan normal atau sebenarnya normal pada taraf signifikan 5% karena harga χ² hitung di bawah harga χ²tabel. Hasil uji linieritas kedua variabel selengkapnya dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hasil Uji Linieritas Variabel dk F hitung F tabel (5%) Kriteria X Y 29/39 0,785 1,74 Linier Berdasarkan pada tabel 7, dapat diinterpretasikan bahwa harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf signifikan di bawah 5%, sehingga kedua variabel tersebut dinyatakan linier. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung sebesar 0,586. Untuk menguji signifikan nilai tersebut harus dikonsultasikan pada tabel nilai-nilai rxy dengan nilai N = 70 pada taraf signifikan 5% adalah 0,235. Jadi, nilai rhitung yang diperoleh di atas nilai rtabel, yaitu 0,586 > 0,235. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 8. Variabel Tabel 8. Hasil Uji Korelasi Product Moment r hitung (rxy) rtabel ( N=70, α=5%) X Y 0,586 0,235 0,343 Koefisien Determinan Keterangan (R 2 ) Ada pengaruh (r xy> r tabel)

Berdasarkan pada tabel8, diketahui bahwa uji hipotesis menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai r hitung sebesar 0,586 > 0,235. Dapat diinterpretasikan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel peran orang tua dengan sikap mandiri karena rhitung yang diperoleh di atas rtabel pada taraf signifikan 5%. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh peran orang tua terhadap sikap mandiri dapat diketahui dari harga koefisien determinan. Koefisien determinan (R 2 ) sebesar 0,343, artinya besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y sebesar 34,3%, sedangkan sisanya 65,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Pembahasan Berdasarkan analisis data, dijelaskan bahwa peran orang tua dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 48,57%. Artinya, peran orang tua relatif cukup diberikan kepada anaknya. Orang tua cukup baik dalam memberikan perhatian, pendidikan, pengawasan, dan pengarahan kepada anaknya Hal ini menunjukkan bahwa peran orang tua memberikan pengaruh yang cukup terhadap sikap mandiri anak. Hasil analisis data sikap mandiri dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 51,43%. Artinya, siswa cukup mandiri dalam melakukan aktivitas baik di rumah maupun di sekolah.hal ini dapat dilihat dari sikap siswa dalam mengerjakan tugas belajar sendiri, dan memanfaatkan waktu untuk membaca berbagai sumber belajar untuk meningkatkan pengetahuannya. Siswa juga memiliki inisiatif dalam belajar dan tidak bergantung dengan guru, percaya diri, mampu bekerja sendiri, menghargai waktu, dan bertanggung jawab dalam melakukan setiap kegiatan belajar baik di rumah maupun di sekolah. Siswa cukup memiliki sikap mandiri yang baik karena cukupnya kesadaran siswa dalam melakukan kegiatan yang bersifat individual. Sikap mandiri yang dimiliki anak adalah hasil dari peran aktif orang tua yang dalam memberi pendidikan, pengawasan, dan pengarahan di lingkup rumah. Sehingga siswa dapat menerapkan sikap mandiri dengan cukup baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai r hitung sebesar 0,586 > 0,235. Dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara variabel peran orang tua dengan sikap mandiri karena rhitung yang diperoleh di atas rtabel pada taraf signifikan 5%. Artinya, peranyang diberikan orang tua yang baik maka akan baik pula sikap mandiri siswa, begitu pula sebaliknya.peran orang tua diwujudkan melalui cara mendidik, membimbing, melindungi, mengontrol anak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan peran yang positif, akan membentuk sikap mandiri atau kepribadian yang positif pada anak. Dengan demikian, peran orang tua berpengaruh terhadap sikap mandiri anak secara keseluruhan dalam kehidupan sehari-hari. Peran orang tua sangat penting dalam membentuk kepribadian, keterampilan, kecerdasan, serta akhlak anak. Keterlibatan orang tua dalam mendidik anak biasanya dapat menghasilkan perbedaan yang berarti dalam kehidupan anaknya, namun bagaimana caranya keterlibatan orang tua dapat meningkatkan potensi anak tidaklah mudah. Orang tua dapat menentukan dengan tegas adanya waktu tertentu yang harus digunakan untuk mengerjakan tugas sekolah dan tugas rumah.

Besar sumbangan yang diberikan oleh peran orang tua terhadap sikap mandiri diketahui dari harga koefisien determinan. Koefisien determinan (R 2 ) sebesar 0,343, artinya besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 34,3%, sedangkan sisanya 65,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel peran orang tua dengan sikap mandiri siswa Jurusan Tata Busana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Yogyakarta. 2. Peran orang tua siswa Jurusan Tata Busana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Yogyakarta sebagian besar dalam kategori cukup. 3. Sikap mandiri siswa Jurusan Tata Busana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Yogyakarta sebagian besar dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyampaikan beberapa saran yang ditujukan kepada: 1. Orang tua a. Disarankan untuk terus menerapkan peran yang positif kepada anak untuk menumbuhkan motivasi anak untuk belajar mandiri dan tidak bergantung dengan orang tua maupun guru. b. Menambah sarana dan prasarana belajar kepada anak sebagai bentuk kewajiban orang tua, sehingga anak dapat mandiri dalam belajar. 2. Siswa a. Disarankan siswa untuk mandiri dalam belajar, aktif mengerjakan tugas, memanfaatkan waktu seoptimal mungkin untuk belajar, dan tekun dalam belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. b. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang diberikan oleh orang tua semaksimal mungkin untuk menunjang kegiatan belajar. c. Meningkatkan kepercayaan dirinya dalam belajar dan bertanggung jawab dalam melakukan segala sesuatu. 3. Peneliti lain yang berminat melakukan penelitian tentang pengaruh peran orang tua dengan sikap mandiri disarankan untuk menggunakan perspektif yang berbeda, sehingga hasil penelitian akan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Anna Farida. 2013. Pilar-pilar Pembangunan Karakter Remaja: Metode Pembelajaran Aplikatif untuk Guru Sekolah Menengah. Bandung: Nuansa Cendekia. Desmita. 2013. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anne Kartawijaya & Kay Kuswanto. 2008. Artikel Tentang Mendidik Anak Untuk Mandiri. Tersedia: http://www.e-psikologi.com(diakses 01 Agustus 2016). Mohammad Ali & Mohammad Asrori. 2004. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Mohammad Asrori. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima. Muhibbin Syah. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nana Syaodih S. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ni Made Sri Jayantini, Made Sulastri, dan Gede Sedanayasa.. 2014. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Bimbingan Konseling. (Vol. 2 Nomor 1). Hlm. 3. Safrudin Aziz. 2015. Pendidikan Keluarga Konsep dan Strategi. Yogyakarta: Gava Media. Saifuddin Azwar. 2012. Sikap dan Perilaku Dalam: Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi ke 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syaiful Bachri Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Syamsu Yusuf LN dan A Juantika Nurihsan. 2011. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakarya.