BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi tetapi akibat buruk penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ayam pedaging atau yang sering disebut sebagai ayam broiler (ayam

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia

I. PENDAHULUAN. dan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang gizi. Tingkat konsumsi

I. PENDAHULUAN. dan ekonomis. Permintaan terhadap daging ayam semakin bertambah seiring

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pakan ternak sehingga diperlukan penggunaan pakan alternatif. Sumber

I. PENDAHULUAN. Non-nutritive feed additive merupakan suatu zat yang dicampurkan ke. dalam ransum ternak dengan bermacam-macam tujuan misalnya, memacu

I. PENDAHULUAN. produk yang bernilai gizi dan ekonomis tinggi. Pertambahan berat badan yang. maupun kuantitasnya (Supratman dan Iwan, 2001).

I. PENDAHULUAN. ayam broiler. Ayam broiler merupakan jenis unggas yang berkarakteristik diantara

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sebagai salah satu sumber protein hewani untuk

PENDAHULUAN. Latar Belakang. manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan protein hewani dapat

I. PENDAHULUAN. protein hewani yang sangat penting bagi masyarakat. Salah satu sumber gizi asal

PENGANTAR. Latar Belakang. sebagai salah satu sumber pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat.

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian dikembangkan di penjuru dunia. Puyuh mulai dikenal dan diternakkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan kaidah-kaidah dalam standar peternakan organik. Pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ayam pedaging merupakan salah satu ternak penghasil daging yang. Ayam pedaging merupakan ternak yang paling ekonomis bila

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

PENDAHULUAN. Latar Belakang. terus meningkat. Salah satu pilihan masyarakat dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

BAB I PENDAHULUAN meningkat menjadi 31,64 kg per kapita per tahun (KKP, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. banyak diminati di kalangan masyarakat, hal ini disebabkan rasa

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pendapatan perkapita masyarakat, kebutuhan bahan makanan semakin

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

2015 PROFIL LIPID MENCIT HIPERLIPIDEMIA SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

baik berkhasiat sebagai pengobatan maupun pemeliharaan kecantikan. Keuntungan dari penggunaan tanaman obat tradisional ini adalah murah dan mudah

I. PENDAHULUAN. perunggasan merupakan salah satu penyumbang sumber pangan hewani yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Potensi Kambing sebagai Ternak Penghasil Daging

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pedaging yang sering disebut sebagai ayam broiler merupakan jenis

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN...v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman terpopuler di

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

I. PENDAHULUAN. hasil produksi pengembangan ayam broiler akan semakin tinggi.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN HERBAL DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN RETENSI NITROGEN PADA AYAM BROILER SKRIPSI ANDIKA LISTIYANTI

II. TINJAUAN PUSTAKA. strain Cornish dengan betina yang besar yaitu Plymouth Rocks yang merupakan

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Penyakit ini juga dikenal sebagai

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Rataan Populasi Kutu Sayap ((Lipeurus caponis) pada bagian sayap ayam kampung yang diberi minuman ekstrak kunyit

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. Obat adalah zat yang digunakan untuk terapi, mengurangi rasa nyeri, serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendek, yaitu pada umur 4-5 minggu berat badannya dapat mencapai 1,2-1,9 kg

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

I. PENDAHULUAN. Paru-paru, jantung, pusat syaraf dan otot skelet bekerja berat dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

V. PEMANFAATAN HERBAL UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH AYAM KUB

BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

Penetapan Kadar Sari

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(1), 93-98, 2016 ISSN CETAK X ISSN ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan dari alam tersebut dapat berupa komponen-komponen biotik seperti

BAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

PENDAHULUAN. telurnya karena produksi telur burung puyuh dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. japanese quail (Coturnix coturnix japonica) mulai masuk ke Amerika. Puyuh terus

Setiap tahun, diperkirakan terdapat 2 miliar kasus diare di seluruh dunia. Pada tahun 2004, diare menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di

BAB I PENDAHULUAN. Ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang

I. PENDAHULUAN. Konsumen spa khususnya di Bali sudah menyadari bahaya dari bahan bahan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Performa Itik Alabio Jantan Rataan performa itik Alabio jantan selama pemeliharaan (umur 1-10 minggu) disajikan pada Tabel 4.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak upaya yang telah dilakukan oleh para peternak unggas dalam rangka meningkatkan produktivitas ayam pedaging. Salah satu usaha yang dilakukan adalah penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan untuk mencegah penyakit infeksi tetapi akibat buruk penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan menimbulkan masalah tersendiri. Akibat terbunuhnya bakteri patogen akan meningkatkan kesehatan, berat badan yang dihasilkan lebih tinggi karena konversi ransum yang dihasilkan lebih rendah atau lebih efisien (Sinurat, et al., 2001). Antibiotik dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, sebagai growth promotor, mencegah berbagai penyakit serta menyembuhkan penyakit yang menyerang unggas. Akan tetapi penggunaan antibiotik ini sangat beresiko karena meninggalkan residu pada karkas dan resistensi bakteri patogen, sehingga kurang aman dan bahkan dapat membahayakan kesehatan manusia sebagai konsumen (Murdiati, et al., 1991). Permasalahan lain dalam usaha pengembangan peternakan ayam pedaging adalah tingginya kandungan lemak abdomen dan kolesterol ayam pedaging. Penggunaan lemak tinggi pada petrnak broiler sudah menjadi praktek sehari-hari untuk meningkatkan secara cepat berat badan ayam broiler. Namun, pemberian lemak tinggi pada pakan broiler menghasilkan daging dengan kualitas yang rendah, yang ditandai oleh tingginya kadar lemak dalam daging. Tingginya kadar lemak dalam daging menyebabkan kualitas daging menjadi rendah karena 1

rendahnya kadar protein dan zat gizi lainnya. Selain itu, mengkonsumsi daging berlemak tinggi akan membawa dampak negatif pada kesehatan manusia seperti tingginya resiko terkena atherosklerosis, stroke, jantung koroner dan penyakit metabolik lainnya (Santoso, et al., 2001). Memang, pemberian lemak hewan berkadar tinggi akan meningkatkan kadar trigliserida, total lemak dan total kolesterol dalam daging, hati dan serum yang disebabkan oleh peningkatan sintesis asam lemak dan sintesis kolesterol. Iriyanti, et al., (2005) menemukan bahwa pemberian minyak lemuru dan/atau minyak kelapa sawit meningkatkan kadar kolesterol darah pada ayam. Pakan yang mengandung lemak tinggi akan mengakibatkan menurunnya kualitas karkas karena tingginya kandungan lemak (Pesti dan Fletcher, 1983). Sobri, et al., (2006) juga menyatakan bahwa pemberian lemak tinggi meningkatkan lemak karkas, lemak abdominal dan kolesterol. Selanjutnya pemberian asam lemak jenuh meningkatkan lemak abdominal, lemak daging dan kolesterol daging pada itik jantan. Daging broiler yang berkadar lemak tinggi tentunya akan menurunkan nilai jual daging tersebut, karena konsumen cenderung memilih produk ayam berlemak rendah. Upaya menurunkan kadar kolesterol dan lemak pada ternak terutama pada broiler perlu mendapat perhatian. Penggunaan herbal dalam pakan menjadi salah satu alternatif dalam menanggulangi masalah tersebut yang telah dipilih banyak pihak (Puastuti, 2001). Dengan pemberian herbal dapat meningkatkan kesehatan ayam, ayam akan lebih cepat besar sehingga kandungan lemak pada ayam dapat ditekan. 2

Banyak tumbuhan yang menarik untuk diteliti, salah satunya penggunaan tumbuhan obat tradisional untuk hewan ternak telah lama dilakukan oleh penduduk pedesaan. Ternyata penggunaannya semakin meningkat pada akhir-akhir ini. Berdasarkan informasi di lapangan beberapa peternak yang menggunakan obat tradisional tersebut menunjukkan adanya peningkatan produktivitas ternaknya. Adapun manfaat dari obat tradisional yang digunakan antara lain menambah daya tahan tubuh terhadap penyakit dan meningkatkan pertumbuhan badan hewan (Hera, 2002). Ahli botani Heyne menginventarisasi dan mengidentifikasi sekitar 1000 spesies tumbuhan yang sudah digunakan masyarakat setempat sebagai obat atau memiliki pengaruh terhadap kesehatan. Pemerintah melalui Keputusan Menteri Pertanian dan Kehutanan No. 453/KPTS/TN.260/9/2000 telah mengeluarkan keputusan tentang obat tradisional untuk hewan agar mutu dan keamanannya lebih terjamin. Obat untuk hewan merupakan obat yang secara turun-temurun digunakan sebagai antimikroba dan antiparasitik (Hera, 2002). Beberapa tumbuhan obat yang digunakan untuk dunia hewan adalah jahe untuk meningkatkan respon vaksinasi, kina untuk obat malaria pada unggas, pule pandak untuk mengatasi cacingan pada ruminansia, cabe untuk mencegah tifus pada unggas, jamu godokan untuk meningkatkan nafsu makan ayam dan meningkatkan kesehatan, jamu-jamu untuk pertumbuhan badan yang mengadung temulawak, daun turi, merica bolong, daun cengkeh dan lain-lain sebagainya (Hera, 2002). Khasiat yang didapat dari ramuan tradisional tidak kalah bagusnya dibandingkan dengan khasiat obat modern. Bahkan dalam situasi tertentu 3

penggunaan ramuan tradisional memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah lebih praktis, mudah didapat, ekonomis dan hampir tidak ada efek sampingnya. Namun perlu juga diingat ada sebahagian jenis tumbuhan yang mengandung racun. Maka dari itu para peternak harus dapat memilih dengan hati-hati jenis tumbuhan yang digunakan (Sarwono, 2002). Suharti (2004), telah membuktikan khasiat ramuan tradisional dari bawang putih pada ayam. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemberian serbuk bawang putih 5% dalam pakan ayam, ternyata dapat menurunkan konsumsi pakan. Serbuk bawang putih 2,5% dalam pakan dapat meningkatkan konversi pakan (http/www.poultryindonesia.com). Bawang putih memiliki efek farmakologis yang beragam, yakni mencegah kanker, antimikroba, antihipertensif, dan mampu menurunkan kadar kolesterol (Silalahi, 2006). Peneliti lainnya seperti Supriadi (2001), yaitu pemanfaatan kunyit dan jahe sebagai antibiotik alami pada ayam pedaging. Kunyit dan jahe dibuat dalam bentuk serbuk, kemudian dicampurkan ke dalam pakan ayam dan hasilnya diperoleh karkas yang baik dengan lemak yang rendah (http/www.poultryindonesia.com). Kunyit memiliki khasiat yang beragam, yakni hepatoprotektor, antioksidan, antibakteri, antiradang, dan antikanker. Sedangkan Jahe memiliki khasiat sebagai penjaga saluran pencernaan, antiinflamasi, antibakteri, dan antikanker (Anonim, 2010). Rinaldi (2006), menunjukan pengaruh pemberian campuran air perasan kunyit, jahe dan bawang putih terhadap bentuk fisik ayam pedaging umur 3-45 hari. Berdasarkan hasil penelitiaan yang dilakukan pada konsentrasi 0,75% 4

merupakan yang paling optimal sebagai obat tradisional terhadap bentuk fisik ayam pedaging umur 3-45 hari. Watanasinit, et al., (2005) pemberian 0,2% sambiloto (Androgrhapis paniculata) dan 0,2 % jambu biji (psidium guajava) dapat menurunkan persentase lemak abdominal pada ayam pedaging. Ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) telah terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida daging serta penimbunan lemak pada broiler (Santoso, et al., 2010). Penggunaan herbal baik tunggal maupun kombinasi telah banyak dilakukan, namun penggunaan dengan mengkombinasikan temulawak, sambiloto, daun jinten dan daun papaya belum ada penelitian yang melaporkan. Alasan digunakan tumbuhan tersebut diatas karena mudah tumbuh dan mudah diperoleh. Kombinasi ke empat tumbuhan ini merupakan salah satu upaya untuk mengantikan penggunaan antibiotika, vitamin, vaksin maupun bahan kimia obat lain yang sering digunakan oleh peternak dengan sesuatu yang alami. Daun jinten mengandung minyak atsiri (Mursito, 2002), dapat meningkatkan ekskresi enzim pencernaan sehingga dapat meningkatkan nafsu makan. Di samping itu, minyak atsiri bersifat anti mikroba termasuk yang bersifat patogen, sehingga meningkatkan kesehatan hewan ternak. Sambiloto mengandung zat berkhasiat andrographolide, berfungsi sebagai antibakteri dan anti amuba Mills dan Bone (2000), yang dapat melindungi hewan ternak dari berbagai penyakit infeksi, sehingga memberikan dampak yang bermanfaat bagi peternak. Temulawak mengandung zat berkhasiat kurkumin dapat merangsang produksi empedu dan membantu pencernaan lemak Supriadi (2001). Sedangkan daun pepaya yang mengandung enzim papain (Depkes, 2000), yaitu sebuah enzim proteolitik untuk 5

pencernaan protein. Jadi kombinasi ke empat tumbuhan tersebut diatas akan membuat ayam pedaging sehat atau tidak mudah sakit, memiliki nafsu makan yang kuat sehingga laju pertumbuhan cepat dan akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan mutu pada ayam pedaging. Makin terlindung ternak ayam dari penyakit dan makin tinggi nafsu makan maka makin menguntungkan bagi peternak. Sedangkan bagi konsumen ialah memperoleh daging ayam yang bebas obat-obatan kimia. Kalau selama ini konsumen mengkonsumsi daging ayam yang diberikan antibiotik dan zat pemacu pertumbuhan ternak ayam, maka kini digantikan dengan daging ayam kualitas organik yang lebih sehat. Pada penelitian ini, herbal yang digunakan dibuat dalam bentuk ekstrak, bukan dalam bentuk seduhan herbal, karena dalam penggunaan bahan alam sebagai obat, untuk melihat potensi suatu tanaman dalam pengujian khasiat biasanya lebih baik menggunakan ekstrak dibandingkan seduhan. Ekstrak biasanya menggunakan pelarut organik, karena pelarut organik akan melarutkan semua senyawa bioaktif dan senyawa yang berpotensi lainnya dalam bahan tersebut bila ingin dikembangkan secara komersial (Wang dan Weller, 2006). Selain itu herbal dalam bentuk ekstrak akan lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan mengunakan pelarut etanol 80%. Adapun alasan dipilihnya pelarut etanol 80% karena sebagian besar zat aktif yang terdapat pada sampel herbal yang digunakan larut dengan etanol. perlakuan terhadap hewan uji, ekstrak dilarutkan dengan air yang kemudian diberikan untuk kebutuhan minum hewan uji. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang benar mengenai khasiat, pemberian ekstrak herbal sebagai obat tradisional yang 6

berpengaruh terhadap produktivitas dan mutu ayam pedaging sehingga penggunaanya secara tradisional dapat dipertanggungjawabkan. 1.2 Kerangka Penelitian Berdasarkan pemaparan latar belakang penelitian, bahwa khasiat dari obat herbal yang digunakan adalah untuk meningkatkan produktivitas dan mutu ayam pedaging. Penelitian diawali dengan penyiapan bahan, pembuatan ekstrak, pengamatan produktivitas ayam pedaging meliputi: penimbangan bobot badan, penggunaan pakan, penggunaan air minum sedangkan pengujian mutu ayam pedaging meliputi: Kadar protein, kadar lemak dan kadar kolesterol. Penyiapan bahan meliputi pengumpulan bahan tumbuhan, determinasi tumbuhan, pencucian, pengeringan sehingga diperoleh serbuk kering simplisia yang siap untuk diekstraksi. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi memakai pelarut etanol kemudian masing-masing ekstrak yang diperoleh diuapkan pelarutnya pada temperatur rendah menggunakan rotavapor, selanjutnya dikeringkan dengan freeze dryer. Setelah diperoleh ekstrak lalu diberikan kepada hewan uji sesuai dengan perlakuan yang dirancang. Pengamatan terhadap produktivitas dilakukan dengan cara menghitung selisih dari konsumsi pakan, konsumsi minuman, setiap hari dan pertambahan bobot badan dilakukan setiap minggu, sedangkan pengamatan mutu ayam pedaging dilakukan setelah ayam pedaging berumur 35 hari dengan cara menganalisis protein kasar, lemak kasar dan total kolesterol. Protein kasar dilakukan dengan menggunakan metode kjedhal, lemak kasar ditentukan dengan menggunakan alat soxhlet sedangkan kolesterol total, dilakukan dengan metode Enzymatic, menggunakan alat microlab 300 dengan panjang gelombang 546 nm. 7

Kerangka konsep penelitian ini dilaksanakan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1, sebagai berikut Variabel Bebas Ekstrak Herbal P 0 (Kontrol) Ayam Variabel Terikat Produktivitas & Mutu Ayam pedaging P 1 (EES) Keterangan : P 2 (EES + EETL) P 3 (EES + EETL + EEJ) P 4 (EES + EETL + EEJ +EEP) Ekstrak Etanol Herba Sambiloto (EES) Ekstrak Etanol Temulawak (EETL) Ekstrak Etanol Daun Jinten (EEJ) Ekstrak Etanol Daun Pepaya (EEP) Parameter : - Konsumsi pakan - Konsumsi air minum - Konversi Pakan - Pertambahan bobot badan - Kadar proksimat(protein dan Lemak - Kadar kolesterol total Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang penelitian di atas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: Apakah pemberian ekstrak herbal sebagai obat tradisional berpengaruh positif terhadap produktivitas dan mutu ayam pedaging? 1.4 Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pemberian ekstrak herbal sebagai obat tradisional berpengaruh positif terhadap produktivitas dan mutu ayam pedaging. 8

1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak herbal terhadap produktivitas dan mutu ayam pedaging. 1.6 Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat umum dan peternak tentang pemberian ekstrak obat herbal bagi peningkatan produktivitas ayam pedaging. 2. Penelitian ini merupakan salah satu masukan bagi pengembangan obat tradisional Indonesia khususnya untuk pemanfaatan obat herbal dalam bidang farmasi veteriner. 3. Merupakan salah satu informasi awal untuk penelitian lanjutan, untuk merancang formula ke dalam bentuk pakan. 4. Sebagai alternatif pengganti penggunaan vaksin, vitamin dan antibiotika pada hewan ternak. 9