resensi buku psikologi pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

KONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI

BAB I PENDAHULUAN. individu. Melalui pendidikan, seseorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB II PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. No. 20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal I Ayat I,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan belajar yang nyaman dan penggunaan pendekatan yang relevan dan

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Sikap Mahasiswa Tentang Kompetensi Dosen Dalam

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa: Tiap-tiap warga. Negara berhak mendapat pengajaran.

PENINGKATAN PERILAKU DISIPLIN BELAJAR SISWAMELALUI TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini, diantaranya dengan

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 10. PT Rineka Cipta, 2008), hlm Sinar Grafis, 2009) hlm.3

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

BAB II LANDASAN TEORI. visual dalam konteks ruang. Sedangkan menurut Piaget (Marliah, 2006:28)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya pengembangan potensi peseta didik. Peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Team Game Tournament (TGT), dan Prestasi Belajar.

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

Hakikat belajar dan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

PERAN GURU DALAM MENDIDIK SISWA BERDASARKAN PSIKOLOGI. Juwanda Jurdiksatrasia Unswagati Cirebon. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makna umum pendidikan adalah sebagai usaha manusia menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia, baik pada jenjang. pendidikan dasar maupun menengah, lebih menekankan pada aspek

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

MANAJEMEN PEMBELAJARAN YANG KREATIF PADA MATA PELAJARAN SAINS FISIKA DI SMP NEGERI 3 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

BAB I PENDAHULUAN. tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan. hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan individu di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB II KAJIAN TEORITIS. menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksi belajar

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang paling penting dalam membentuk

Transkripsi:

resensi buku psikologi pendidikan Resensi Buku oleh: charles Judul Buku Pengarang Penerbit : Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru : Muhibbin Syah : Remaja Rosdakarya (Bandung) Tahun Terbit : 2008 ISBN : 979-514-672-6 Tebal Buku : 267 hal Pendidikan adalah: usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No.20 Tahun 2003). Dalam hal ini tentu saja diperlukan adanya pendidik yang professional yakni guru dan dosen. Pengetahuan yang perlu dikuasai oleh guru atau calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan dengan pendekatan baru yang erat kaitannya dengan proses belajar dan mengajar dalam suasana zaman yang berbeda dan penuh tantangan seperti sekarang ini. Belajar sering dihubungkan dengan kegiatan siswa ketika menjalani proses pembelajaran (perilaku mempelajari materi) baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sedangkan kegiatan mengajar dikaitkan dengan kegiatan guru khususnya ketika berada ditengah-tengah proses belajar mengajar (PBM). Pendidikan merupakan konsep ideal, sedangkan pengajaran adalah konsep operasional, dan keduanya berhubungan erat yang tidak mungkin untuk dipisahkan. Psikologi pendidikan ialah disiplin psikologi yang berhubungan dengan masalah-masalah pendidikan. Psikologi pendidikan mencakup semua hal yang bersifat kependidikan terutama hal belajar, mengajar, dan belajar-mengajar. Belajar dan mengajar bukan hanya sekedar transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada peserta didik, melainkan yang terpenting adalah penanaman nilai-nilai moral dari proses belajar mengajar itu sendiri.

Pada hakikatnya bahwa pengajaran memiliki signifikansi yang vital dalam proses pendidikan. Hal ini tampak konsep-konsep ideal (pendidikan dan operasional (pengajaran) sama-sama berfungsi sebagai alat pencetak sumber daya manusia (SDM) dan sama-sama menciptakan SDM yang berkulitas. Bedanya, konsep operasional merupakan penjabaran dari konsep ideal, oleh karenanya pengajaran berhubungan langsung dengan fungsi dan tujuan, yang dituangkan sang penulis ke dalam bukunya. Buku yang berjudul Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru merupakan buku yang membahas secara keseluruhan mengenai belajar-mengajar dibandingkan buku sejenis yang membahas psikologi pendidikan. Buku ini ditulis oleh Muhibbin Syah, seorang penulis produktif yang telah menghasilkan 3 judul buku namun sudah dicetak berkali-kali. Buku pertamanya, A Competency-based Reading and Self-study Reference. Buku Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru pertama kali diterbitkan pada tahun 1995. Sebagaimana yang disampaikan oleh Syah dalam kata pengantarnya, latar belakang penulisan buku ini tak lain sebagai bentuk kepedulian yang teramat besar dari seorang Syah untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam memantapkan kualitas kompetensi calon guru dan guru professional pada saat sekarang ini. Syah membagi buku ini ke dalam dua bagian utama, yaitu hal belajar dan hal mengajar dengan berbagai pendekatan literatur. Dari hal belajar dan mengajar dibagi kedalam beberapa bagian. Bagian pertama tentang psikologi, pendidikan, dan pengajaran. Pada bagian ini pembaca diajak untuk merefleksi tentang belajar dan mengajar dimana Syah mengungkapkan hasil risetnya mengenai objek dan kajian berupa siswa terutama dalam hal belajar, mengajar dan belajar-mengajar. Syah menegaskan bahwa prinsip, konsep, dan metode psikologi pendidikan merupakan landasan berpikir dan bertindak bagi guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang selaras dengan keadaan dan kebutuhan siswa. Bagian kedua mengulas batasan perkembangan manusia yang meliputi dimensi (cakupan dan ukuran) rohaniah dan jasmaniah. Kemudian juga tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan. Perkembangan pada asasnya ialah tahapan perubahan psiko-fisik manusia yang progresif sejak lahir hingga akhir hayat. Kemudian dalam perkembangan tersebut tentu saja ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, Seperti : 1)aliran Nativisme adalah sebuah doktrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap aliran pemikiran psikologis; 2) aliran Empirisme adalah kebalikan dari aliran Nativisme; 3) aliran konvergensi merupakan gabungan antara aliran Empirisme dengan aliran nativisme. Arti penting perkembangan

kognitif siswa ialah: 1) untuk mengembangkan kecakapan kognitif; 2) mengembangkan kecakapan afektif; 3) mengembangkan kecakapan psikomotor. Syah juga menegaskan bahwa proses perkembangan pertimbangan moral menurut teori Kohlberg meliputi tiga tingkatan: 1) moralitas prakonvensional; 2) moralitas konvensional; 3) moralitas pascakonvensional. Bagian ketiga dari buku ini mengulas tentang belajar. dimana belajar pada asasnya ialah: tahapan perubahan perilaku siswa yang relative positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. menurut aliran behaviorisme, setiap siswa lahir tanpa warisan/pembawaan apa-apa dari orang tuanya, dan belajar adalah kegiatan refleks-refleks jasmani terhadap stimulus yang ada (S-R theory) serta tidak ada hubungannya dengan bakat dan kecerdasan atau warisan/pembawaan. Kemudian Syah juga menegaskan bahwa menurut aliran kongnitif, setiap siswa lahir dengan bakat dan kemampuan mental yang menjadi basis kegiatan belajar. Faktor bawaan ini memungkinkan siswa untuk menentukan merespons atau tidak terhadap stimulus, sehingga belajar tidak bersifat otomatis seperti robot. Fase belajar menurut Bruner, meliputi: 1) informasi (penerimaan materi); 2) transformasi (pengubahan materi dalam memori); 3) evaluasi (penilaian penguasaan materi). Bagian keempat akan berbicara masalah karakteristik, manifestasi dan pendekatan belajar, jenis-jenis belajar dan hal-hal yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Ciri khas perubahan dalam belajar meliputi perubahan-perubahan yang bersifat: 1) intensional (disengaja); 2) positif dan aktif (bermanfaat dan atas hasil usaha sendiri); 3) efektif dan fungsional (berpengaruh dan mendorong timbulnya perubahan baru). Manisfestasi perilaku belajar tampak dalam: 1) kebiasaan; 2) keterampilan; 3) pengamatan; 4) berfikir asosiatif dan daya ingat; 5) berpikir rasional dan kritis; 6) sikap; 7) inhibisi (menghindari hal yang mubazir); 8) apresiasi (menghargai karya-karya yang bermutu); 9) tingkah laku yang afektif. Pada bagian ini Syah menegaskan bahwa Efesiensi belajar ialah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha belajar dan hasil belajar. Jadi, ada belajar yang efesien ditinjau dari sudut usaha dan ada pula yang efesien ditinjau dari sudut hasil. Dalam hal belajar tentu saja ada faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi: 1) faktor internal (dari dalam diri siswa); 2) faktor eksternal ( dari luar diri siswa); 3) faktor pendekatan belajar siswa. Pendekatan belajar dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan, yaitu: 1) pendekatan tinggi (speculative dan achieving); 2) pendekatan sedang (analytical dan deep); 3) pendekatan rendah (reprudctive dan surface).

Bagian ke lima, pada bagian ini akan diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan prestasi atau kinerja akademik (academic performance) dan batas minimal prestasi belajar siswa. Berbicara masalah prestasi tentu berkaitan dengan evaluasi. Evaluasi disini adalah penilaian terhadap keberhasilan siswa, yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa, dan berfungsi antara lain untuk menentukan posisi siswa dalam kelompoknya. Dijelaskan juga bahwa kesulitan belajar dapat diketahui dari menurunnya kinerja akademik dan munculnya misbehavior siswa, baik yang berkapasitas tinggi maupun yang berkapasitas rendah, karena faktor intern siswa dan ekstern siswa. Untuk mengatasi kesulitan dalam belajar tentu ada langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu: analisis hasil diagnosis, identifikasi kecakapan yang perlu perbaikan, dan penyusunan program remedial teaching. Dalam penyusunan program pengajaran perbaikan diperlukan adanya ketetapan sebagai berikut: 1) tujuan pengajaran remedial; 2) materi pengajaran remedial; 3) metode pengajaran remedial; 4) alokasi waktu; dan 5) teknik evaluasi pengajaran remedial. Bagian keenam, akan diuraikan tentang hal mengajar. Mengajar pada asasnya adalah kegiatan mengembangkan seluruh potensi ranah psikologis melalui penataan lingkungan sebaikbaiknya dan menghubungkannya kepada siswa agar terjadi proses belajar. Pandangan mengajar sebagai ilmu yang hanya menekankan pada pentingnya penguasaan guru atas pelbagai pengetahuan, sedangkan pandangan mengajar sebagai seni menganggap bakat keguruan lebih penting daripada pengetahuan. Berbicara masalah mengajar tentu saja tidak lepas dari suatu proses. Proses mengajar disini terdiri atas tahap-tahap: prainstruksional termasuk kegiatan pre test, instruksional (penyajian materi), dan evaluasi dan tindak lanjut termasuk kegiatan post test dan pemberian tugas. Pada bagian akhir buku ini, Syah mengajak pembaca untuk memahami interaksi instruksional antara guru dengan siswa, istilah proses mengajar-belajar (PMB) dipandang lebih tepat daripada proses belajar mengajar (PBM). Alasannya, karena dalam proses ini yang hampir selalu lebih dahulu aktif adalah guru (mengajar) lalu diikuti oleh aktivitas siswa (siswa) bukan sebaliknya. Syah juga menegaskan hal lain, yang perlu dimiliki oleh guru adalah kompetensi dan profesionalisme keguruan yang sampai batas tertentu sering terlupakan oleh para guru. Kompetensi guru adalah kemampuan dan wewenang guru dalam melaksanakan profesinya, sedangkan profesionalisme berarti kualitas dan perilaku yang menjadi ciri khas guru professional. Jadi, guru yang professional ialah guru yang kompeten

dan melaksanakan tugas mengajar sebagai satu-satunya profesi utama yang wajib dilaksanakan. Selain memaparkan konsep dan teori-teori belajar-mengajar, buku ini juga disertai lampiran yang berisi daftar model, tabel, dan indeks. Dengan lampiran ini pembaca diharapkan dapat langsung memahami dan mempraktekkan cara belajar dan mengajar dengan pendekatan teori psikologi pendidikan. Salah satu kritikan untuk buku ini, pembaca tidak menemukan daftar kata-kata istilah yang membantu menjelaskan konsep-konsep yang akan diuraikan. Hal ini berpotensi membuat pembaca jadi bingung. Selain itu juga pembaca tidak menemukan satu pun ilustrasi/gambar yang membantu mendekripsikan konsep yang akan diuraikan berkenaan dengan hal belajarmengajar. Namun Syah memiliki pertimbangan lain, menganggap semua pembaca dapat memahami secara keseluruhan konten buku tanpa memperhatikan level-level kemampuan yang membaca buku tersebut