BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data-data yang diperlukan melalui. Sudirman NO.73 (Sudirman Bawah) Pekanbaru.

Berikut sebuah penelitian:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis (Sugiyono,2008).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui penyusunan model regresi linier berganda dari variabel-variabel input dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. Selain itu penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. survei SOUT (Struktur Ongkos Usaha Tani) kedelai yang diselenggarakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODE PENELITIAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-2015. Data yang digunakan meliputi data luas areal panen kedelai, produktivitas kedelai, harga komoditas kedelai, harga produsen komoditas pesaing (jagung,),jumlah curah hujan, upah buruh, harga pupuk dan harga benih kedelai. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Cobb-Douglas. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain Departemen Pertanian (Deptan), Direktorat Jendral Tanaman Pangan, Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa sumber lain dimana dijadikan referensi seperti internet dan referensi pustaka lain yang relevan dengan tujuan penelitian ini. 3.2 Perumusan Model dan Prosedur Analisis Model yang digunakan pada penelitian ini yaitu model penyesuaian parsial yang umumnya digunakan pada berbagai studi respon penawaran. Model yang terdiri atas dua persamaan, yaitu respon areal dan respon produkvitias. Dalam menganalisis respon penawaran kedelai dalam penelitian ini, digunakan software Microsoft Excel 2007 dan IBM SPSS Statistics dengan metode analisis model penyesuaian parsial Nerlove yang sering digunakan untuk studi mengenai respon penawaran berbagai komoditi berupa persamaan tunggal regresi berganda dengan fungsi Double Natural Logaritma atau Logaritma Natural Ganda (Ln). 21

Permasalahan dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan model ekonometrika. Untuk mempermudah dalam pengolahan data dalam penelitian ini maka, data-data yang sudah didapatkan dikelompokkan terlebih dahulu untuk kemudian dilakukan perhitungan dengan meggunakan program Microsoft Excel 2007 dan kemudian diolah dengan menggunakan IBM SPSS Statistics. 3.2.1 Model Respon Penawaran Produksi kedelai dalam negeri dapat dilihat dengan menggunakan fungsi produksi secara langsung, dimana total produksi adalah fungsi dari luas panen, harga komoditas yang bersangkutan, harga komoditas pesaing, harga input, dan teknologi. Namun, fungsi produksi langsung memliki beberapa kelamahan dimana kelamahan tersebut antara lain : Melibatkan banyak variabel sehingga terjadi kolinieritas atau multikolinieritas antara variabel (variabel X). Fungsi areal panen dan fungsi produktivitas merupakan dua fungsi yang berbeda meskipun kedua fungsi tersebut dipengaruhi oleh harga. Respon harga dari kedua fungsi tersebut berbeda, sehingga harus dilihat atau diuji secara terpisah. Oleh karena itu, pendekatan tidak langsung dengan menggunakan fungsi areal panen dan fungsi produktivitas seperti pendekatan Nerlove. Keuntungan dari penggunaan fungsi tidak langsung ialah pendekatan ini lebihh efisien dibandingkan dengan pendekatan langsung. Faktor seperti harga komoditas pesaing, harga input, dan teknologi adalah faktor yang dapat menentukan perubahan areal panen dan produktivitas selain harga kedelai. 22

3.2.2 Respon Areal Panen Luas areal kedelai dapat dirumuskan sebagai fungsi dari harga kedelai tahun sebelumnya, luas areal tahun sebelumnya serta kebijakan harga dasar kedelai. Petani diasumsikan mampu menyesuaikan areal panen kedelai saat ini berdasarkan harga kedelai periode (tahun) sebelumnya. Kebijakan harga dasar dianggap pemerintah dapat menjamin petani tidak mengalami kerugian, bahkan memperoleh keuntungan yang layak didapatkan petani. Pada penelitian ini data yang digunakan mulai tahun 1995-2015, maka data tanpa/dengan harga dasar. 3.2.3 Respon Produktivitas Respon produktivitas diperoleh dengan cara yang sama dengan respon areal. Produktivitas kedelai diduga sebagai fungsi dari ln harga normal kedelai dan luas areal panen. Perbedaan produktivitas yang sebenarnya merupakan proporsi tertentu dari perubahan produktivitas yang diharapkan. 3.3. Evaluasi Model 3.3.1 Uji Kriteria Statistika Uji kriteria statistik dilakukan sebagai berikut : Uji Koefisien Determinasi (R 2 / R 2 adjusted) Uji Koefisien Determinasi (R 2 / R 2 adjusted) digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas dalam suatu model untuk menjelaskan variabel terikatnya. Nilai R 2 / R 2 adjusted berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin mendekati 1 maka model semakin baik. Untuk menghitung koefisien determinasi dapat dilakukan dengan rumus : 23

R 2 = Jumlah Kuadrat residual Jumlah Kuadrat Total Uji t Pengujian ini digunakan untuk menghitung koefisen regresi secara individu atau masing-masing dari variabel bebas dan bagaimana pengaruhnya apakah nyata atau tidak terhadap variabel dependennya. Jika nilai t yang diperoleh pada taraf nyata sebesar α ternyata lebih besar dari t-tabel (t-hitung > t-tabel) maka tolak H0, sehingga dapat dikatakan bahwa koefisien β duga tidak sama dengan 0 dan variabel yang diuji mempunyai pengaruh yang nyata terhadap variabel dependennya atau dapat dikatakan bahwa β duga signifikan secara statistik. Namun sebaliknya jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel (thitung < t-tabel) pada taraf nyata sebesar α maka terima H0 yang berarti bahwa koefisien β duga sama dengan 0 dan variabel yang diuji tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap variabel dependennya. Uji F Uji F digunakan menguji keberartian model variabel independent mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent di formulasi model penelitian atau tidak berpengaruh dengan cara membandingkan F hitung dengan Ftabel. Kriteria pengujiannya adalah jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan apabila Fhitung< Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. 3.3.2. Uji Kriteria Ekonometrika 1. Multikolinearitas Multikolinearitas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Hal tersebut seperti yang telah dikemukakan oleh Santoso (2005) bahwa 24

tujuan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dari besarnya VIF (Variance Inflating Factor) dan tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas menurut Santoso (2002) adalah: Melihat Nilai Tolerance 1. Jiks nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi 2. Jiks nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi Melihat Nilai VIF (Variance Inflating Factor) 1. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi 2. Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi 2. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas. Jika varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2005). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model 25

regresi bisa dilihat dari pola yang terbentuk pada titik-titik yang terdapat pada grafik scaterplot. Lebih lanjut menurut Santoso (2005) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan penganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Menurut Widayat dan Amirullah (2005) jika terjadi autokorelasi maka kosekuensinya adalah estimator masih tidak efisien, oleh karena itu interval keyakinan menjadi lebar. Konsekuensi lain jika permasalahan autokorelasi dibiarkan maka varian kesalahan pengganggu menjadi underestimate, yang pada akhirnya penggunaan uji t dan uji F tidak lagi bisa digunakan. Hipotesis yang akan diuji adalah H0 : tidak ada autokorelasi (r sama dengan 0) Ha : ada auatokorelasi (r tidak sama dengan 0) Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: 1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4 - du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 26

2. Bial nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar daripada (4 - dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak di antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) ada DW terletak antara (4 - du) dan (4 - dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 4. Uji Normalitas Uji normalitas perlu dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model penelitian. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan adalah berdasarkan probabilitas: Jika nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi adalah normal Jika nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi tidak normal. Berikut ini merupakan tabel uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. 27