TINJAUAN PUSTAKA. Sub-divisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Convolvulales,

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Divisio : Spermatophyta, Sub-diivisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae,

Teknologi Produksi Ubi Jalar

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

berikut : Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta, Sub-divisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Convolvulales, Famili :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ubi Jalar Cilembu

TINJAUAN PUSTAKA. Sub-diivisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Convolvulales,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

UBI JALAR. Seleksi Gulud Tunggal Klon-klon Ubi jalar. Berkadar Betakarotin Tinggi

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

Ubijalar adalah salah satu tanaman pangan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai industri pangan dan industri. Di beberapa negara (misalnya Cina dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. tidak sempurna. Bagian bawah cakram menjadi tempat tumbuhnya akar-akar

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. : Ipomoea batatas (L.) Lam. lumbung atau umbi. Akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. tergolong tanaman setahun, berbentuk perdu dari suku (famili), terong-terongan

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

Transkripsi:

5 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Steenis (1978), sistematika tanaman ubi jalar adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta, Sub-divisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Convolvulales, Famili : Convolvulaceae, Genus : Ipomoea, Spesies : Ipomoea batatas L. Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur hara yang ada dalam tanah, sedangkan akar lumbung berfungsi sebagai tempat untuk menimbun sebagian makanan yang nantinya akan terbentuk umbi. Kedalaman tanah akar tidak lebih dari 45 cm. Biasanya sekitar 15% dari seluruh akarnya yang terbentuk akan menebal dan membentuk akar lumbung yang tumbuh agak dangkal. Ukuran umbi meningkat selama daun masih aktif (Sonhaji, 2007). Ubi jalar memiliki batang lunak, berbentuk bulat, batang ubi jalar beruasruas dan panjang satu ruas antara 1-3 cm dan setiap ruas ditumbuhi daun, akar, dan tunas atau cabang. Panjang batang utama beragam yaitu tergantung varietasnya, dan umumnya berkisar antara 2-3 m untuk varietas ubi jalar merambat (Juanda dan Cahyono, 2000). Daun ubi jalar bentuknya berbeda-beda tergantung varietasnya. Tangkai daun melekat pada buku-buku batang (Suparman, 2007). Mahkota bunga menyatu membentuk terompet, berdiameter 3-4 cm, berwarna merah jambu pucat dengan leher terompet kemerahan, ungu pucat atau ungu, menyerupai warna bunga mekar pagi (morning glory). Bunga mekar pada

6 pagi hari, dan menutup serta layu dalam beberapa jam. Penyerbukan dilakukan oleh serangga. Biji terdapat dalam kapsul, sebanyak 1-4 biji. Biji matang berwarna hitam, bentuknya memipih, dan keras, danbiasanyamemerlukan pengausan (skarifikasi) untuk membantu perkecambahan(rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Buah pada ubi jalar berkotak tiga yang terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Satu bulan setelah terjadi penyerbukan buah ubi jalar sudah masak, didalam buah terdapat biji yang sangat ringan. Biji buah memiliki kulit yang keras yang akan digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif untuk menghasilkan varietas ubi jalar yang baru (Juanda dan Cahyono, 2000). Syarat Tumbuh Iklim Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerah yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27 C. Daerah yang mendapatkan sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah yang disukai. Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usahatani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau). Di tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedangkan pada tanah sawah waktu yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen. Tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun(deputi Menegristek, 2008). Ubi jalar sangat membutuhkan udara panas, lembab dan kandungan air tinggi. Suhu yang dibutuhkan sekitar 24-27 C dengan lama penyinaran matahari 10-12 jam sehari. Meskipun demikian tanaman ubi jalar dapat tumbuh sepanjang

7 tahun, asalkan berada di tempat lahan yang terbuka dan tidak tergenangi air (Suparman, 2007). Kelembaban berpengaruh terhadap laju transpirasi. Jika kelembaban udara lingkungan di sekitar tumbuhan tinggi maka difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan akan berlangsung lambat. Sebaliknya, jika kelembaban di sekitar tumbuhan rendah, difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan berlangsung cepat (Lakitan, 2007). Tanah Hampir semua jenis tanah petanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Janis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik aerasi serta drainasenya baik. Pananaman ubi jalar pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang hama penggerek (Cylas sp.). sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah becek atau drainase yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan bentuk ubi benjol(deputi Menegristek, 2008). Tanaman ini dapat diusahakan di berbagai tempat, baik dataran rendah maupun dataran tinggi atau pegunungan, serta di segala macam tanah. Tetapi yang paling cocok dan potensial, dengan hasil produksi yang bagus dan tinggi adalah di tanah pasir berlempung yang gembur dan halus. Tanah dengan ph 5,6-6,6 lebih disukai untuk pertumbuhannya (Koswara, 2013). Ubi jalar menyukai tanah liat berpasir remah yang berdrainase baik, dengan aerase yang memadai. Pemadatan tanah berpengaruh buruk terhadap bentuk dan ukuran umbi (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

8 Varietas Ubi Jalar Peningkatan konsumsi ubi jalar juga dapat dilakukan melalui promosiubi jalar sebagai pangan fungsional dan pangan sehat. Senyawa betakaroten pada ubi jalar kuning atau orange dan antosianin pada ubijalar ungu yang bermanfaat bagi kesehatan perlu ditonjolkan untuk menghapus citra ubi jalar yang dianggap sebagai makanan inferior (Ginting et al., 2011). Varietas atau kultivar atau klon ubi jalar yang ditanam di berbagai daerah jumlahnya cukup banyak, antara lain: lampeneng, sawo, cilembu, rambo, SQ-27, jahe, kleneng, gedang, tumpuk, georgia, layang-layang, karya, daya, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan. Varietas yang digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Berdaya hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar, berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan, rasa ubi enak dan manis, tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.) dan penyakit kudis oleh cendawan Elsinoe sp., kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram, keadaan serat ubi relatif rendah (Jayanto, 2009). Keunggulan varietas Sari adalah berumur genjah (3,5 bulan) dan tahan hama utama ubijalar, yaitu hama boleng (Cylas formicarius). Yang tidak kalah penting tentu saja hasil umbinya yang tinggi. Ir. St. Rahayuningsih, M.S., pemulianya varietas Sari mengungkapkan bahwa terus bertambahnya luas tanam varietas Sari disebabkan oleh permintaan industri yang juga meningkat sebagai bahan baku pembuatan saos. Rasa umbi Var Sari enak dan manis, kurang berserat dan warna umbi kuning muda sehingga proses pewarnaan saos lebih mudah. Keunggulan-keunggulan itulah yang mendorong harga jual varietas Sari lebih tinggi dibandingkan ubijalar varietas lain.

9 Keberhasilan perakitan varietas unggul tersebut tidak terlepas dari dukungan koleksi plasma nutfah ubi jalar. Varietas unggul Sari merupakan hasil persilangan antara varietas lokal Blitar dan varietas lokal Banyuwangi, sedangkan varietas unggul Kidal merupakan hasil persilangan bebas dari klon Inaswang (Balitkabi, 2015). Varietas unggul yang telah dilepaskan oleh Balai Penelitian Kacangkacangan dan Umbi-umbian Malang diantaranya adalah Varietas Sari yang memiliki daya hasil 30 35 ton/ha dan sudah teruji di lapangan sebagai varietas unggul di Sumatera Utara tetapi belum banyak ditanam oleh petani di daerah tersebut. Varietas lain yang baru dikeluarkan oleh Balai Penelitian ini adalah varietas Beta 2, yang juga merupakan varietas unggul karena sifat-sifat yang dimilikinya tetapi masih perlu diuji daya hasilnya di Sumatera Utara sehingga dapat menjadi salah satu varietas unggul yang direkomendasikan di daerah ini (Wandana, 2012). Produktivitas ubi jalar di Sumatera Utara pada Tahun 2007 rata-rata sebesar 9,662 ton/ha dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 11,069 ton/ha (BPS Sumut, 2009), tetapi ini masih lebih rendah dari potensi hasil yang didapat di Jawa Barat (20 ton/ha), sedangkan ditingkat penelitian, bisa memberikan hasil 25 40 ton/ha (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 1996). Hal ini mengindikasikan masih besarnya peluang peningkatan produktivitas ubi jalar di Sumatera Utara. Beberapa penyebab rendahnya hasil adalah belum menyebarnya varietas unggul dan belum tepatnya teknologi budidaya seperti pemupukan. Tinggi Bedengan

10 Guludan adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang menurut arah garis kontur atau memotong lereng. Tinggi tumpukan tanah sekitar 25 30 cm dengan lebar dasar sekitar 30 40 cm. Jarak antara guludan tergantung pada kecuraman lereng, kepekaan erosi tanah, dan erosivitas hujan. Semakin curam lereng, semakin pendek jarak guludan; semakin peka tanah terhadap erosi semakin pendek jarak lereng; dan semakin tinggi erosivitas hujan, semakin pendek jarak lereng. Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah tanah sawah maka pertamatama jerami dibabat, lalu dibuat tumpukan selebar 60-100 cm. Kalau tanah yang dipergunakan adalah tanah tegalan maka bedengan dibuat dengan jarak 1 meter. Apabila penanaman dilakukan pada tanah-tanah yang miring, maka pada musim hujan bedengan sebaiknya dibuat membujur sesuai dengan miringnya tanah. Ukuran guludan disesuaikan dengan keadaan tanah (Setyawan, 2000) Pembuatan bedengan pada lahan yang sempit untuk keperluan yang permanen atau tahunan bersifat padat karya, awalnya lahan digali hingga kedalam 30-60 cm. Meskipun ini lebih produktif, namun kurang disukai petani yang belum merasakan manfaatnya (Reijntjes et al 1999). Pada tanah yang miring (pasir mengandung liat) ukuran guludan adalah lebar bawah ± 60 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Pada tanah pasir ukuran guludan adalah lebar bawah ± 40 cm, tinggi 25-30 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Arah guludan sebaiknya memanjang utara-selatan, dan ukuran panjang guludan disesuaikan dengan keadaan lahan (Setyawan, 2000) Pengelolaan air meliputi irigasi (penambahan suplemen), drainase (pembuangan kelebihan air, dengan pembuatan bedengan, guludan atau

11 pemasangan pipa-pipa drainase di dalam tanah), konservasi(perlindungan sumber sumber air). Hal yang paling penting diperhatikan dalam pembuatan guludan adalah ukuran tinggi tidak melebihi 40 cm. Guludan yang terlalu tinggi cenderung menyebabkan terbentuknya umbi berukuran panjang dan dalam sehingga menyulitkan pada saat panen. Sebaliknya, guludan yang terlalu dangkal dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan atau perkembangan ubi, dan memudahkan seranggan hama boleng atau lanas oleh Cylas sp (Setyawan, 2000). Dosis Pupuk Kandang Ayam Dosis pemupukan sangat tergantung pada kebutuhan dan tingkat kesuburan tanah. Jenis pupuk yang perlu diberikan dan tingkat kebutuhan (dosis) hara pupuk bagi lahan tersebut. Disesuaikan dengan jenis tanaman. Analisis tanah dapat dilakukan di Laboratorium Analisis Tanah (Wijana, 2015). Pupuk kandang adalah sumber beberapa hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan lainnya. Bagaimanapun, nitrogen adalah salah satu hara utama bagi sebagian besar tanaman yang dapat diperoleh dari pukan. Kekurangan kalium pada sebagian lokasi tertentu tidak dapat dikoreksi dengan takaran umum pukan. Kebutuhan beberapa tanaman dapat diperoleh dengan aplikasi pukan lebih besar 25 ton/ha (Hartatik dan Widowati, 2010). Pengunaan pupuk kandang ayam berfungsi untuk memperbaiki struktur fisik dan biologi tanah, menaikan daya serap tanah terhadap air. Pemberian pupuk kandang berpengaruh dalam meningkatkan Al dan menurunkan ph, hal ini disebabkan karena bahan organik dari pupuk kandang dapat menetralisir sumber kemasaman tanah. Pupuk kandang juga akan menyumbangkan sejumlah hara

12 kedalam tanah yang dapat berfungsi guna menunjang pertumbuhan dan perkembangannya, seperti N, P, K (Wulandari, 2011). Kualitas pukan sangat berpengaruh terhadap respon tanaman. Pupuk kandang (pukan) ayam secara umum mempunyai kelebihan dalam kecepatan penyediaan hara, komposisi hara seperti kadar N, P, K, dan Ca dibanding pukan sapi dan kambing (Hartatik dan Widowati, 2010). Bila dihitung dari bobot badannya, kotoran ayam lebih besar dari kotoranternak lainnya, dimana setiap 1.000 kg/tahun bobot ayam hidup, dapat menghasilkan 2.140 kg/tahun kotoran kering. Sedangkan kotoran sapi denganbobot badan yang sama menghasilkan kotoran kering hanya 1.890 kg/tahun.demikian pula dilihat dari segi kandungan hara yang dihasilkan dimana tiap tonkotoran ayam terdapat 65,8 kg N, 13,7 kg P dan 12,8 kg K. Sedangkan kotoransapi dengan bobot kotoran yang sama mengandung 22 kg N, 2,6 kg P dan 13,7 kgk. Dengan demikian dapat dikatakan pemakaian pupuk kotoran unggas akan jauh lebih baik dari pada kotoran ternak lainya (Wulandari, 2011).