MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-5 MELALUI PERMAINAN BOLA ESTAFET KELOMPOK A

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN BOWLING PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

Siti Zulaikhah Nurhenti Dorlina Simatupang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENCETAK UBI JALAR DI KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN MELOMPAT BENTUK PADA KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI BERMAIN AIR PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN REMI TEMATIK PADA ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENJUMLAH MELALUI MEDIA BUAH ASLI PADA KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL WARNA MELALUI BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK A. Sokhibah Dewi Komalasari

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

Wilis Tinah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI MEDIA MANIK BOMBIK PADA KELOMPOK TK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A RA TUNAS HARAPAN BANGSA SUKODONO SIDOARJO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

Disusun Oleh: NENYATI DESY PUTRIYANTO A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Peningkatan Kemampuan Matematika Anak Usia Dini Melalui Permainan Jam Pintar di Taman Kanak - Kanak Pembina Kec. Bangkinang Kota

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK BAHRUL ULUM SURABAYA ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KANTONG ANGKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ABACUS ANGKA USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PENGALAMAN PADA ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP LAMBANG BILANGAN 1-5 MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF BALOK SUSUN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KEPIK ANGKA PADA KELOMPOK B. Angelia Putri Handini Setyawati Dewi Komalasari

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF VOKAL PADA ANAK TK KELOMPOK A DI PAUD KUNCUP MELATI TANGUNAN MOJOKERTO MENGGUNAKAN MEDIA DADU FLANEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Program studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN MEDIA FLANEL ANGKA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

PENERAPAN ALAT PERAGA KEPING BERWARNA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT. Heri Susianto

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KOSAKATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERMEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK A

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf A, B, C, Melalui Kartu Gambar Di Kelompok Bermain Al-A yun

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN AMBIL-SUSUN DI PLAY GROUP

PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN FLANEL DI KELOMPOK B. Lila Hudaya Sri Widayati

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA TK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Flannel Es Krim. Rahma Daniati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGELOMPOKKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN MELALUI MEDIA MANIK-MANIK PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B DI TK SISWA BUDI I SURABAYA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

METODE BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH KRATONAN TAHUN AJARAN 2014/2015

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-5 MELALUI PERMAINAN BOLA ESTAFET KELOMPOK A Siswati Nurhenti Dorlina Simatupang PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jln. Teratai No. 4 Surabaya (siswati0982@gmail.com).(nurhentisimatupang@yahoo.co.id) Abstract: Based on the results of observations, children in kindergarten Satu Atap, 62% of the 20 children there still do not know clearly about the ability to know the concept of numbers. This study aimed to describe the use of the media relay balls can improve cognitive abilities in recognizing the concept of numbers 1-5 in group A kindergarten Satu Atap Kepuhpandak Mojokerto. The subjects were teachers and kindergartners A Satu Atap Kepuhpandak Mojokerto consisting of 9 boys and 11 girls with a total of 20 children. This study consisted of two cycles. And the results of the second cycle is 88%. This indicates that these studies have been successful and showed an increase of the ability to know the concept of numbers. Keywords : Cognitive Ability, Game Ball Relay, early childhood Abstrak: Berdasarkan dari hasil observasi, anak pada TK Satu Atap, 62% dari 20 anak disana masih belum mengenal dengan jelas tentang kemampuan mengenal konsep bilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media bola estafet dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan 1-5 kelompok A TK Satu Atap Kepuhpandak Mojokerto. Subjek penelitian ini adalah guru dan anak TK A Satu Atap Kepuhpandak Mojokerto yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan dengan jumlah keseluruhan 20 anak.penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Dan hasil dari kedua siklus tersebut adalah 88%. Ini menandakan bahwa penelitian tersebut telah berhasil dan menunjukkan adanya peningkatan tentang kemampuan mengenal konsep bilangan. Kata kunci : Kemampuan Kognitif, Permainan Bola Estafet, anak usia dini Usia prasekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Belajar matematika terjadi secara alami seperti pada saat anak bermain pada anak usia dini menemukan, menguji, serta menerapkan konsep bilangan matematika secara alami hampir setiap kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Lwin (2008:43) Anak-anak yang cerdas secara matematis senang melihat pola dalam informasi mereka, dan mereka dapat mengingat bilangan dalam pikiran mereka untuk jangka waktu yang lebih panjang. Pengalaman belajar akan bermakna bagi mereka jika banyak berkaitan dengan ragam pengalaman keseharian mereka yang ditunjang dengan benda-benda nyata yang dapat diobservasi (Andayani, 2009: 1.7). Permainan berhitung di TK diharapkan tidak hanya berkaitan 1

2 dengan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pe-laksanaannya harus dilakukan secara menarik dan bervariasi. Menurut (Berk 2012:283) Usia 2 hingga 6 tahun biasanya dikenal dengan masa-masa bermain disebut demikian karena permainan berkembang selama masa ini dan mendorong setiap aspek lainya. (Permen 58) undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Perkembangan kognitif merupakan suatu pembahasan yang sangat menarik dan sangat penting untuk dibahas dan kemudian dipraktikkan dalam kehidupan seharihari. Baik bagi para orang tua, pengasuh, maupun guru. Karena terkait dengan perkembangan kognitif akan sangat memberikan dampak yang baik bagi anak dalam proses pendidikan dan pengajaran pada anak. Perkembangan kognitif adalah berhubungan dengan ketrampilan me-mecahkan masalah. Berdasarkan hasil observasi yang sudah peneliti lakukan di TK Satu Atap pada tanggal 10 September 2014 diketahui bahwa kemampuan kognitif anak dalam mengenal bilangan 1-5 belum tergalih hal ini disebabkan kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru dan belum menggunakan media, hanya menggunakan metode ceramah saja. Berdasarkan dari hasil observasi awal, kenyataan di TK Satu Atap ditemukan bahwa kemampuan kognitif anak dalam mengenal bilangan 1-5 masih sangat rendah. Hal ini terbukti bahwa 62% dari 20 anak yang belum mengenal bilangan 1-5. Pembelajaran untuk mengenal bilangan 1-5 akan tercapai dengan maksimal jika dilaksanakan dengan bantuan media pembelajaran yang menarik. Permasalahan ini terjadi karena guru tidak menggunakan media dalam mengembangkan kemampuan kecerdasan anak mengenal bilangan 1-5. Hal ini berakibat pembelajaran kurang menarik sehingga anak kurang paham dalam mengenal bilangan 1-5. Hal ini sangat nampak bahwa banyak anak yang belum siap untuk menerima pembelajaran dan merasa bosan ketika guru hanya menggunakan metode ceramah saja. Sehingga banyak anak yang tidak fokus dengan materi yang disiapkan guru dan kurangnya variasi pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Media bola estefet dipilih karena dianggap dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bilangan 1-5 pada Kelompok A TK Satu Atap yang berjumlah 20 anak. Media bola estafet ini merupakan salah satu media yang tidak hanya mampu mengajak anak untuk memiliki emosional yang baik dalam berhungan dengan temanya, tetapi juga dapat membuat pembelajaran menjadi

3 menarik serta menjadi sumber belajar yang ikut membantu guru dalam memperkaya wawasan anak. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti membuat judul Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Konsep Bilangan 1-5 Melalui Permainan Bola Estafet Kelompok A TK Satu Atap. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimanakah penggunaan media bola estafet dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan 1-5 kelompok A TK Satu Atap. Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mendeskripsikan penggunaan media bola estafet dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan 1-5 kelompok A TK Satu Atap. Piaget (dalam Depdiknas 2007: 3), mengklasifikasikan perkembangan kognnitif anak menjadi 4 tahap, antara lain: a. Tahapan sensori motorik, b. Pra operasional kongkrit, c. Operasional kongkrit, d. Operasional formal. Tahapan perkembangan kognitif yang dikemukakan pada tahapan ini tentunya dapat mengambangkan kemampuan anak dalam mengembangkan, mengkordinasikan gerakan-gerakan fisik, menyimpulkan, dan berfikir secara kreatif. Untuk anak Taman Kanak-kanak berada pada tahapan pra operasional kongkret (2-7 tahun). Karena pada tahapan ini anak telah menggunakan logika pada tempatnya. Pada tahapan ini anak berfikir dan menyimpulkan eksitensi sebuah benda atau kejadian tertentu walaupun benda atau kejadian itu berada di luar pandangan dan pendengaran depdiknas (2007:4). Menurut Piaget, (dalam Pitajeng, 2006:27) anak yang masih dalam perkembangan periode ini untuk berfikir abstrak dan masih membutuhkan bantuan manipulasi obyek-obyek konkret. Perkembangan tahap tersebut merupakan hasil perbaikan dari perkembangan tahap sebelumnya. Penting bagi calon guru dan guru professional untuk menghindari pemahaman bahwa teori perkembangan di atas pasti berlaku sepenuhnya kepada anak. Tahapan perkembangan versi Piaget tersebut pada dasarnya hanya merupakan outline (garis besar) yang berhubungan dengan kapasitas kognitif tertentu yang berkembang dalam diri anak dari masa ke masa. Hal ini menunjukan bahwa teori temuan sang jenius Piaget meskipun lugas dan ilmiah, tapi tidak bebas kritik. Fungsi bermain dan interaksi dalam permainan mempunyai peran penting bagi perkembangan kognitif dan sosial. Permainan tidak hanya merefleksika, tetapi juga berperan pada keterampilan kognitif dan sosial anak-anak (Berk, 2012:301). Langkah - langkah sikap yang baik ketika anak bermain adalah : (1) Jangan diganggu. (2) Memberi kesempatan yang cukup. (3) Memberi ruang yang cukup. (4) Memberi kesempatan bermain dengan kreatif. (5) Materi mudah dibentuk dengan

4 berubah-ubah. (6) Tambahkan dimensi kerja. Permainan juga dapat untuk menghilangkan ketegangan yang terlalu tinggi (Hadinoto, dkk, 2006:136). Bermain juga bermanfaat untuk perkembangan aspek fisik, dengan bermain anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan kegiatan - kegiatan tubuh, sehingga membuat tubuh anak menjadi sehat. Dengan tubuh yang sehat anak bisa berfikir dengan cerdas. Bola dengan warna-warna berbeda dipilih sebagai alat permainan untuk mengenal bilangan 1-5 karena bentuknya yang bulat, tidak begitu berat, dan banyak disukai anak-anak. Apalagi disajikan dengan warna yang berbeda-beda membuat anak menjadi senang untuk bermain. Jadi disini alat permainan bola digunakan sebagai permainan bola estafet untuk mengenal bilangan 1 5 sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Berdasarkan uraian diatas peneliti perlu melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan 1 5 melalui permainan bola estafet kelompok A TK Satu Atap Kepuhpandak Mojokerto. METODE Penelitian dengan judul Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Konsep Bilangan 1-5 Melalui Permainan Bola Estafet Kelompok A TK Satu Atap ini termasuk peneltian tindakan kelas (PTK). Mills (dalam Wardani, 2007:1.4) mendefinisikan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Prosedur pelaksanaan penelitian ini didasarkan pada prinsip dasar penelitian tindakan kelas yang meliputi tiga tahap pelaksanaan yakni perencanaan (planning), pelaksanaan dan pengamatan (acting dan observing), dan refleksi (reflecting) serta dilaksanakan dalam 2 siklus. Tetapi jika siklus kedua tujuan penelitian masih belum tercapai, maka akan dilakukan siklus ketiga dan seterusnya. Subjek penelitian ini adalah guru dan anak TK A Satu Atap yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan dengan jumlah keseluruhan 20 anak. Dasar pertimbangan dipilihnya anak TK A Satu Atap kerena mereka kesulitan dalam mengenal konsep bilangan 1-5. Data penelitian ini, data yang diambil berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang tingkat pemahaman yang diperoleh dari hasil observasi. Sedangkan data kuantitatif data yang dihasilkan berupa angka-angka dan teknik analisis datanya menggunakan rumus statistik. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) Hasil observasi (pengamatan) pada pelaksanaan pembelajaran mengenal konsep bilangan 1-5 melalui permainan

5 bola estafet. (2) Hasil belajar anak (3) Data berupa penilaian observasi kemampuan kognitif anak (4) Hasil catatan pengamat yang dilakukan pada saat dilapangan. (5) Dokumentasi hasil mengenal konsep bilangan 1-5 melalui permainan bola estafet dan foto selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis data statistik deskriptif. (1) Analisis data hasil observasi. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan pada lembar observasi yang diisi oleh obsever mengenai aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung dalam mengenal konsep bilangan 1-5. Instrument penilaian pelaksanaan pembelajaran ini disertai dengan skor 1-4 yang dilengkapi rubrik sebagai deskripsi keberhasilan tiap skor.skor maksimal yang diperoleh dari skor ketercapaian adalah 40 karena jumlah keterlaksanaan pembelajaran ada 10 dengan skor tertinggi 4. Berdasarkan ketentuan dan keadaan anak di Sekolah tempat penelitian, maka menurut (Arikunto, 2010: 35), indikator keberhasilan dalam penelitian ini dikatakan berhasil jika: (1) Pelaksanaan pembelajaran tercapai jika mendapat nilai ketercapaian 80%. (2) Anak secara klasikal telah belajar tuntas, jika keberhasilan anak mencapai 80% dalam satu kelas. (3) Berbagai kendala yang terangkum dalam catatan lapangan dapat diatas. HASIL Hasil penelitian berjudul Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Konsep Bilangan 1-5 Melalui Permainan Bola Estafet Kelompok A TK Satu Atap akan dipaparkan per silkus yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Adapun setiap siklus diperinci sesuai dengan tahapan siklus, yang dimulai dari perencanaan dan pelaksanaan, observasi, dan diakhiri dengan refleksi. Adapun peneliti dan teman sejawat merencanakan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: (1) menentukan waktu penelitian, (2) membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) (3) menyusun RPP (4) mengembangka kemampuan kognitif anak dan menyusun instrument. Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan oleh guru dan teman sejawat, dalam satu kali pertemuan peneliti membutuhkan 2 hari yaitu pertemuan I hari senin dan selasa tgl 5 dan 6 Januari, pertemuan II hari rabu dan kamis.setiap hariya peneliti menilai 10 orang anak dan sisanya diajak menggunting bilangan 1-5. Adapun langkah-langkah pelaksanaanya pertemuan I ini anak-anak bermain bola estafet dengan menggunakan 10 bola dengan warna yang berbeda tetapi bola-bola ini nanti akan dimasukkan pada 2 keranjang sampah dengan warna yang sama cara bermainya sangat mudah dan menarik sekali, anak pertama mengambil bola ke tempat sampah kemudian diberikan pada anak kedua, anak kedua di berikan pada anak ke tiga, anak ketiga diberikan pada anak keempat, anak keempat diberikan pada anak kelima, begitu seterusnya dan bergiliran bermain dalam satu kelompok sampai permainan selesai. Dan guru mengajak anak-anak menghitung bola yang

6 didapat untuk membilang 1-5. Setelah membilang bilangan anak anak diajak banyak bola yang ditempel pada papan planel untuk mengenal 1-5. Pertemuan kedua ini permainanya sama setiap bola ditempeli bilangan 1-5 tetapi bola dengan warna merah dan kuning ini nanti akan dimasukkan dalam satu keranjang sampah, sehingga permainan menjadi lebih inovatif dan kreatif.. Tahap refleksi dilakukan untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan guna memperbaiki tindakan berikutnya. Hasil refleksi pada siklus I ini adalah hasil observasi aktivitas guru pada siklus I mencapai rerata 79%, hasil observasi aktivitas anak mencapai rerata 67%, sedangkan nilai observasi kemampuan motoric halus anak mencapai 65%. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran kemampuan kognitif anak melalui permainan bola estafet, guru bersama pengamat melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil refleksi aktivitas guru dan anak pada siklus I yang perlu diperbaiki yaitu: 1) Pada waktu anak membilang bola, memegang bola satu tetapi membilangnya tidak sesuai dengan bola yang didapat karena anak masi bingung dan anak tidak diberi kesempatan satu persatu untuk membilang 1-5 dengan bola. 2) Pada kegiatan menunjukkan bilangan 1-5 anak masi bingung membawa bola 1 kadang 2 yang ditunjuk bukan bilangan 1 atau 2 tetapi bilangan yang lain, kadang bilangan 3 kadang bilangan 4. Dari refleksi tersebut, maka pembelajaran dengan menggunakan media bola estafet masih memerlukan kreativitas, motivasi serta inovasiinovasi dengan memberi kesempatan kepada anak untuk membilang bilangan dari 1-5, menunjuk bilangan menempel bola yang didapat kemudian menunjuk bola yang didapat sesuai 1-5, dalam meningkatkan kemampuan mengenal mengenal konsep bilangan melalui media bola estafet, dikatakan belum berhasil karena sebagian anak tingkat perkembangannya belum tercapai. PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sejauh mana perkembangan aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil kemampuan kognitif anak setelah mengikuti pembelajaran permainan bola estafet untuk mengenal bilangan 1-5, penelitian. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan, dengan rincian pembahasan sebagai berikut. pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan untuk mengenal konsep bilangan 1-5, dari siklus 1 yaitu 79% dan siklus 2 yaitu 98%. Peningkatan ini merupakan salah satu bukti bahwa ada usaha perbaikan mengelola proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terutama pada nilai yang < 3. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas anak dalam mengenal konsep bilangan 1-5 juga mengalami peningkatan yang sangat baik. Dengan adanya perbaikan dalam mengelola proses pembelajaran yang diberikan oleh guru aktivitas pelaksanaan pembelajaran anak mengalami peningkatan dari siklus 1 yaitu 67%% dan siklus 2 yaitu 69%, pada siklus I aktivitas anak hanya mencapai 67% blm mencapai keberhasilan hal ini disebabkan karena pada siklus pertama pembelajaran untuk mengenal bilangan dan menunjuk bilangan 1-5 yang disajikan

7 guru kurang inovatif dan kreatif serta kurang bersemangat, guru membiarkan saja anak yang masi ramai dan tidak mendengarkan saat guru menjelaskan cara membilang banyak bola dan menunjuk banyak bola 1-5. Hal ini berakibat fatal pada aktivitas pembelajaran anak, sehinga pelaksanaan aktivitas pembelajaran anak hanya mencapai 67%. Pada siklus 2 aktivitas pelaksanaan pembelajaran anak mencapai 85%, ini membuktikan bahwa pelaksanaan pembelajaran yag dilakukan oleh guru dalam membilang banyak bola 1-5 dan menunjuk banyak bola dari 1-5 benar benar ditingkatkan, guru bisa mengatasi segala kendala yang ada pada proses pembelajaran, serta guru dapat menciptakan pembelajaran yang semangat, kreatif dan inovatif sehingga anak tidak bosan, dan aktivitas anak mengalami peningkatan yang sangat baik dari siklus 1 sampai siklus 2 sehingga bisa mencapai pembelajaran yang diinginkan yaitu 80. Tampak bahwa pada siklus I kemampuan kognitif anak dalam proses permainan bola estafet ketuntasan belajar sebesar 65% sedangkan yang tidak tuntas belajar sebesar 35%, termasuk kriteria cukup. Dan belum memenuhi kriteria ketuntasan pembelajaran yaitu 80%. Sedangkan pada siklus 2 peningkatan kemampuan kognitif anak mengenal konsep bilangan 1-5 mengalami peningkatan yaitu sebesar 88% anak tuntas belajar hal ini dikarenakan anak diberi kesempatan satu persatu untuk membilang banyak bola 1-5 dan menunjuk banyak bola 1-5, sehingga anak termotivasi untuk meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri dalam menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan membilang banyak benda dan menunjuk banyak benda 1-5. Karena dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian anak untuk belajar (Sudjana, 1991: 78). Penerapan media bola estafet berhasil dan mencapai taraf sesuai dengan harapan dan dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan yaitu aspek 1) anak dapat membilang banyak benda 1-5, 2) anak dapat menunjuk bilangan 1-5. Dan proses pembelajaran pada siklus II ini dapat dikatakan berhasil karena peningkatan kemampuan kognitif anak dalam membilang dan menunjuk banyak bola 1-5 sudah sesuai harapan dan sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu 80%. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget (dalam Hadinoto, dkk, 2006: 143) Permainan merupakan bentuk pernyataan perkembangan kognitif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pelaksanaan pembelajaran permainan bola estafet untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bilangan 1-5 TK Satuatap berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh pengamat, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terhadap proses pelaksanaan pembelajaran mengenal bilangan 1-5. Pada skor ketercapaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dari siklus I sebesar 79% ke siklus II sebesar 98%. Pencapaian persentase pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa permainan bola estafet untuk mengenal bilangan 1-5 TK Satu Atap meningkat 19% dari siklus I ke siklus II. Sedangkan aktivitas anak juga mendapat disimpulkan bahwa permainan alami peningkatan, aktivitas anak pada siklus 1 yaitu 67% dan

8 siklus 2 yaitu 85%. Aktivitas anak dalam mengenal kemampuan kognitif melalui permainan bola estafet untuk mengenal bilangan 1-5 TK Satu Atap meningkat 18% dari siklus I ke siklus II. Ini membuktikan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangat baik. Kemampuan kognitif anak pada pembelajaran permainan bola estafet untuk mengenal bilangan 1-5 Mojokerto mengalami peningkatan. Yang sangat baik hal ini terlihat pada siklus 1 kemampuan anak untuk membilang banyak benda dan menunjuk banyak benda pada siklus 1 yang berkembang sesuai harapan sebanyak 65 % sedangkan pada siklus 2 anak yang berkembang sesuai harapan sebanyak 88% dan mengalami peningkatan sebesar 23%. SARAN Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk mendukung keterca-paian proses poembelajaran baik dari hasil belajar dan maupun aktivitas guru. Adapun saran tersebut sebagai berikut: (1) Untuk guru, hendaknya dapat memakai karakteristik setiap anak sehingga di dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat membimbing anak untuk selalu disiplin dalam mengerjakan semua tugasnya. (2) Untuk guru, hendaknya dapat memahami karakteristik setiap anak sehingga di dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat membimbing anak untuk selalu disiplin dalam mengerjakan semua tugasnya. (3) Untuk sekolah, hendaknya berperan aktif mendukung segala upaya positif untuk meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam hal pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk juga mendorong setiap tenaga pendidik untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan dan merealisasikan media-media pengajaran yang tepat. (4) Untuk para peneliti lain, semoga hasil penelitian tentang metode pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung ini bisa memberikan sumbangsih bagi terciptanya model-model lain yang sedang atau akan diteliti. DAFTAR RUJUKAN Andayani. 2009. Media Manipulatif dan Permainan. Jakarta: Uneversitas Terbuka. Arikunto, suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: PT Bumi Aksara. Berk, Laura E. 2012. Development through the lifespan (dari prenatal sampai remaja). Yogyakarta: Pustaka belajar. Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif Taman kanak-kanak. Jakarta: Direktorat jendral manajemen pendidikan dasar dan menengah, direktorat pembinaan taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Hadinoto, dkk. 2006. Psikologi Perkembangan. Gadjah Mada University Press. Lwin, dkk. 2008. How to multiply your childs intelligence (cara mengembangkan berbagai komponen kecerdasan. Yogyakarta: PT indeks.

9 Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan. Depdiknas Sudjana, Nana. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: CV. Sinar Baru. Wiriana dkk. 2008. Metode Pengembangan Prilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.