HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI PADA MASA NIFAS DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN ONSET LAKTASI PADA IBU POST PARTUM DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE-3 DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

KECEMASAN MENGHAMBAT ONSET LAKTASI IBU POSTPARTUM

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS SEKARAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA KELANCARAN PENGELUARAN ASI DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH PUSKESMAS TRUCUK II KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PROSES MENYUSUI PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN JENIS PERSALINAN DENGAN ONSET LAKTASI PADA IBU POST PARTUM DI RS PKU MUHAMMADYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

HUBUNGAN STATUS IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN PARITAS DENGAN ONSET LAKTASI PADA IBU POST PARTUM DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR JURNAL

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN DENGAN KECUKUPAN ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGDOWO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU TENTANG MITOS IMUNISASI DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI KLINIK UTAMA PKU MUHAMMADIYAH SAMPANGAN SURAKARTA

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

PENGARUH PEMENUHAN NUTRISI DAN TINGKAT KECEMASAN TERHADAP PENGELUARAN ASI DESA SUMBER REMBANG

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ONSET LAKTASI PADA IBU POST PARTUM DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

1

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI PADA MASA NIFAS DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Wiwin Sulastri 201510104422 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 1

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI PADA MASA NIFAS DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: Wiwin Sulastri 201510104422 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 1

1

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI PADA MASA NIFAS DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA TAHUN 2016 1 Wiwin Sulastri 2, Sugiyanto 3 INTISARI Faktor ibu yang menjadi masalah dalam pemberian ASI adalah pengeluaran ASI. masalah pengeluaran ASI pada hari pertama setelah melahirkan dapat disebabkan oleh berkurangnya rangsangan hormon oksitosin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu dengan pemberian asi pada masa nifas di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik dengan rancangan Cross Sectional, metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling dan pada analisa univariat yang digunakan adalah Chi Square. Banyak responden yang didapatkan sebanyak 21 responden. Data dikumpulkan secara langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner kecemasan HRS-A dan kuesioner pemberian ASI yang telad diuji validitas dengan korelasi produk moment dan reliabilitasdengan nilai koefisien alpha 0,937. Uji hipotesis untuk mengetahui korelasi antar variabel tersebut digunakan analisa chi square. Dari hasil analisis data diperolehnilai chi square (X 2 ) adalah 0,004 dengan nilai p value kurang dari 0,05 (0,004 < 0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan antara kecemasan ibu dengan pemberian ASI pada masa nifas di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Dengan nilai koefisien contingensi 0,587 yang bermakna sedang. Kata Kunci : Kecemasan, Pemberian ASI, Masa Nifas ABSTRACT Mothers factor that becomes a problem in breast feeding is breast milk production. No breast milk production in the first day after partum process happens due to less oxitocyn enzyme stimulation. The study aimed to investigate the correlation between anxiety rate of mothers and breast feeding in postpartum period in Umbulharjo I Primary Health Center Yogyakarta. The study used observational analytic design with cross sectional approach. Sample taking method employed accidental sampling, and Chi Square was used in unvariat analysis. The respondents of the study were 21 mothers. The data were collected directly from the respondents by using questionnaire of anxiety HRS-A and questionnaire of breast feeding which had got validity test with product moment correlation and reliability with alpha coefficient value 0.937. the test of the hypothesis to explore the correlation between variables used chi square analysis. The result of the study obtained chi square (X 2 ) 0.004 with p value less than 0.05 (0.004 < 0.05), so it can be concluded that there was correlation between mothers anxiety and breast feeding in postpartum period in Umbulharjo I Primary Health Center Yogyakarta with contingency coefficient value 0.587 as medium rate. Keywords : Anxiety, Breast Feeding, Postpartum Period 1

2 PENDAHULUAN ASI merupakan masalah utama bagi bayi, yang sangat dibutuhkan olehnya. Tidak ada makanan lain yang mampu menyaingi kandungan gizi seperti protein, lemak, gula, dan kalsium dengan dengan kadar yang tepat. Dalam ASI juga terdapat zat-zat yang disebut antibody (Prasetyono, 2009). Pengeluaran ASI merupakan suatu proses pelepasan hormon oksitosin untuk mengalirkan air susu yang sudah diproduksi melalui saluran dalam payudara. Pada sebagian ibu pengeluaran ASI bisa terjadi dari masa kehamilan dan sebagian terjadi setelah persalinan. Permasalahan pengeluaran ASI dini ini memberikan dampak buruk untuk kehidupan bayi. Padahal justru nilai gizi ASI tertinggi ada di hari-hari pertama kehidupan bayi, yakni kolostrum. Penggunaan susu formula merupakan alternatif yang dianggap paling tepat untuk mengganti ASI. (Prasetyono, 2009). Begitu pentingnya memberikan ASI kepada bayi tercermin pada rekomendasi Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) yang menghimbau agar setiap ibu memberikan ASI eksklusif sampai bayinya berusia enam bulan (WHO, 2010). Faktor ibu yang menjadi masalah dalam pemberian ASI adalah pengeluaran ASI. masalah pengeluaran ASI pada hari pertama setelah melahirkan dapat disebabkan oleh berkurangnya rangsangan hormon oksitosin. Faktor psikologi merupakan hal yang perlu diperhatikan seperti kecemasan. Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang mengakibatkan perubahan psikisnya. Kondisi ini dapat mempengaruhi proses laktasi. Fakta menunjukan bahwa cara kerja hormon oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikologis. Persiapan ibu secara psikologis sebelum menyusui merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan menyusui. Cemas, stres, rasa kuatir yang berlebihan, ketidakbahagiaan pada ibu sangat berperan dalam mensukseskan pemberian ASI eksklusif (Purwanti, 2012). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik dengan rancangan Cross Sectional. Observasional analitik adalah desain penelitian dimana peneliti hanya mengamati fenomena atau obyek penelitian tanpa memberikan perlakuan tertentu dan peneliti mencoba menarik kesimpulan atau melihat pengaruh dari fenomena atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas di puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta pada tanggal 13 Juli 2016 03 Agustus 2016 berjumlah 21 ibu nifas. Sedangkan Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Pada penelitian ini alat dan metode pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Untuk analisis data menggunakan Uji Statistik non parametrik dengan rumus Chi-Square dengan menggunakan SPSS 16.0. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta pada tanggal 13 Juni 2016 03 Agustus 2016. Puskesmas Umbulharjo I merupakan salah satu dari 18 Puskesmas yang ada di Kota Yogyakarta.Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta (2014) pada tahun 2014 Puskesmas Umbul Harjo I adalah puskemas yang terrendah kedua cakupan ASI eksklusifnya adalah dengan jumlah 309 bayi hanya 107 (43,69%) bayi yang diberikan ASI eksklusif. Pada bulan Januari tahun

2016 terdapat 43 ibu nifas. Dan jumlah cakupan ASI eksklusif tahun 2015 adalah 35,89%. Pada bulan Januari tahun 2016 cakupan ASI eksklusifnya hanya 23,81%. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 21 responden diketahui karakteristik responden berdasarkan pendidikan, pekerjaan, paritas, dan umur adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu dengan Pemberian ASI pada Masa Nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta Karakteristik n % Pendidikan 1. SMP 3 14,28 2. SMA 11 52,36 3. D3 2 9,52 4. S1 5 23,8 Pekerjaan 1. IRT 8 38,08 2. Wiraswasta 6 28,56 3. Swasta 6 28,56 4. PNS 1 4,76 Paritas 1. Primipara 8 38,08 2. Multipara 13 61,88 Umur 1. 20-30 18 85,68 2. >30 3 14,28 Total 21 100 Sumber : Data Primer, 2016 Dari table diatas diketahui dari 21 responden di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta memiliki karakteristik sebagian besar pendidikan SMA sejumlah 11 responden (52,36%). Karakteristik pekerjaan responden sebagian besar ibu rumah tangga sejumlah 8 responden (38,08%). Karakteristik paritas responden sebagian besar multipara sejumlah 13 responden (61,88%). Karakteristik umur responden sebagian besar berumur 20-30 tahun sejumlah 18 responden (85,68). 3. Analisis Univariat a. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Nifas Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kecemasan Pada Ibu Nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta Kecemasan N % Tidak Cemas 12 57,1 Kecemasan Ringan 7 33,3 Kecemasan Sedang 2 9,5 Total 21 100 Sumber : Data Primer, 2016 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 21 responden penelitian sebagian besar kategori tidak cemas sejumlah 12 responden (57,1%). b. Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Pada Ibu Nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta Pemberian ASI N % ASI dengan makanan tambahan 8 38,1 3

4 ASI tanpa makanan tambahan 13 61,9 Total 21 100 Sumber : Data Primer, 2016 Tabel 4.3 menunjukkan dari 21 responden di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta dapat diketahui sebagian besar ibu memberikan ASI tanpa makanan tambahan sejumlah 13 responden (61,9%). 4. Analisis Bivariat Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Variabel independent dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan dan variable dependent adalah pemberian ASI. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square dengan tingkat pemaknaan p<0.05, yang digunakan untuk menguji hipotesis. Sedangkan untuk melihat hubungan antara tingkat kecemasan ibu dengan pemberian ASI pada masa nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta digunakan rumus Coefficient Contigency. Tabel 4.4 Hubungan Tingkat kecemasan Ibu dengan Pemberian ASI pada Masa Nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta Tingkat Kecemasan Pemberian ASI ASI dengan makanan tambahan ASI tanpa makanan tambahan X 2 p value Coefficient Contingency n % n % Tidak Cemas 1 4,76 11 52,39 11,055 0,004 0,587 Ringan 5 23,8 2 9,52 Sedang 2 9,52 0 0 Total 8 38,08 13 61,91 Sumber : Data Primer Diolah, 2016 Hasil analisis Bivariat menunjukkan hasil uji Chi-Square table (X 2 ) antara tidak cemas, ringan, sedang, berat, dan panic terhadap pemberian ASI sebesar 11,055 dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,004 (p<5%) atau p-value lebih kecil dari 0,05 (0,004<0,05) yang berarti secara statistik bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan ibu dengan pemberian ASI pada masa nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta, karena nilai Nilai Contigency Coefficient yaitu sebesar 0,587 yang mana di interpretasikan bahwa hubungan tingkat kecemasan ibu dengan pemberian ASI pada masa nifas adalah sedang. Pembahasan 1. Tingkat Kecemasan Ibu Nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta tahun 2016 Dari hasil analisis univariat diketahui bahwa sebagian besar kecemasan ibu pada masa nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta adalah dalam kategori tidak cemas sejumlah 12 responden (57,1%), kecemasan ringan sejumlah 7 responden (33,3%), kecemasan sedang sejumlah 2 responden (9,5%) dari total sejumlah 21 responden. Kecemasan adalah gangguan alam prasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan tidak jelas sebabnya. Gejala yang dikeluhkan didominasi oleh faktor psikis, tetapi dapat pula oleh faktor fisik. Seseorang akan mengalami gangguan cemas manakala yang bersangkutan tidak mampu mengatasi stressor psikososial (Hawari, 2011). Kecemasan pada ibu nifas dapat disebabkan oleh dukungan social, pendidikan ibu, usia ibu, dan paritas ibu. Dukungan sosial berkaitan dengan

adanya dukungan suami dan keluarga yang senantiasa mendampingi responden selama proses persalinan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rendahnya atau ketidakpastian dukungan suami dan keluarga akan meningkatkan depresi, kecemasan, dan stress pada ibu nifas (Mansur, 2009). Dimana dukungan suami yang dimaksud adalah perhatian dan hubungan emosional yang intimdan dukungan keluarga berupa komunikasi dan hubungan emosional yang baik dan hangat dengan orang tua yang mana dapat menurunkan tingkat kecemasan pada responden. Karakteristik pendidikan responden pada penelitian ini sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 11 responden (52,36%), dan responden berpendidikan Perguruan Tinggi (S1) sebanyak 5 responden (23,8%). Semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuan yang dimilikinya semakin tinggi berhubungan dengan kemampuan memahami informasi yang diterima (Notoatmodjo, 2010). Persiapan yang baik selama kehamilan dan menjelang proses persalinan, cara menyusui, dan menjaga kesehatan selama kehamilan, hal ini berhubungan dengan pendidikan responden. Oleh sebab itu, ibu berpendidikan SMP sebanyak 3 responden (14,28%) memiliki kemungkinan mengalami kecemasan jika dibandingkan dengan responden yang berpendidikan SMA, D3 dan perguruan tinggi (S1) karena sedikitnya informasi yang diserap terhadap informasi yang diperoleh selama antenatalcare. Faktor usia responden juga mempengaruhi kesiapan responden pada saat melahirkan dan menjadi ibu. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian dimana sebagian besar responden berusia 20-30 tahun yaitu sebanyak 18 responden (85,68%). Pada usia yang tergolong produktif kehamilan direncanakan dan diinginkan oleh pasanagan muda atau baru menikah. Pada usia ini, seseorang lebih antusias untuk menerima informasi mengenai kehamilan. Kehamilan yang diinginkan atau direncanakan memungkinkan terjadinya stress dan kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan kehamilan yang tidak direncanakan (Elvira, 2010). Sedangkan tingkat kecemasan pada ibu nifas dapat disebabkan oleh faktorfaktor yang telah disebutkan diatas ditambah dengan paritas. Paritas berhubungan dengan pengalaman ibu dalam kehamilan dan merawat bayi. Pernyataan tersebut didukung oleh teori menyebutkan bahwa sebagian ibu nifas primipara dengan sedikit pengalaman secara nyata dapat meningkatkan stress dan kecemasan (Zanardo, 2009). Hal ini disebabkan karena pada ibu primipara belum memiliki pengalaman dalam persalinan dan merawat bayi. 2. Pemberian ASI pada Masa Nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta tahun 2016 Hasil analisis univariat diketahui sebagian besar ibu nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta memberikan ASI tanpa tambahan makanan sebanyak 13 responden (61,9%), dan sebanyak 8 responden (38,9%) memberikan ASI dengan tambahan makanan. Dan kondisi demikian dapat dimungkinkan berhubungan dengan karakteristik responden yang meliputi paritas, pendidikan dan pekerjaan. Sebagian responden dalam penelitian ini adalah multipara sebanyak 13 responden (61,9%), dan sebanyak 8 responden (38,9%) adalah primipara, namun yang banyak memberikan ASI dengan makanan tambahan ini adalah primipara. Hal ini dikarenakan pada ibu primipara belum ada pengalaman dalam merawat bayi. Tingkat pendidikan responden dalam penelian ini berbedabeda dan sebagian besar responden dalam penelitian ini berpendidikan SMA yaitu 11 responden (52,36%), namun yang banyak memberian ASI dengan 5

makanan tambahan ini adalam responden dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA. Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang yang mendasari sikap dan prilaku seseorang terutama dalam memelihara kesehatan. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi cenderung mempunyai pola pikir yang lebih berkembang dan tingkat pendidikan memiliki efek positif terhadap kesadaran dalam menjaga kesehatan dan dapat langsung bersumber pada prilaku kesehatan. Kondisi demikian menjadi faktor positif dalam menumbuhkan prilaku positif ibu dalam Pemberian ASI (Purwanti, 2012) 3. Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu dengan Pemberian ASI pada Masa Nifas di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta tahun 2016. Hasil analisis bivariar (table 4.4) didapatkan nilai Chi-Square pada analisis tingkat kecemasan ibu nifas adalah 11,055 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kecemasan ibu mempunyai hubungan dengan pemberian ASI (p=0,004). Hal ini memiliki ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu dengan pemberian ASI pada masa nifas karena nilai p value<0,05. Pemberian ASI dengan makanan tambahan dapat disebabkan oleh faktor psikologi ibu. Hasil penelitian didapatkan 9 responden (42,84%) mengalami kecemasan dan 7 responden (33,32%) diantaranya diberikan ASI dengan makanan tambahan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Zanardo et. al menunjukkan bahwa tingkat kecemasan yang terjadi pada ibu selama dan setelah proses persalinan meripakan resiko terjadinya keterlambatan onset laktasi dan akhirnya akan mengganggu proses pemberian ASI. Hal ini berkaitan dengan adaptasi ibu nifas yang dibagi ke dalam 3 kelompok (taking in, taking hold, dan letting go) namun akan menjadi patologis jika terjadi berlebihan. Tingkat kecemasan pada ibu nifas akan disertai peningkatan sekresi Adrenokortikotropik Hormon (ACTH) oleh kelenjar hipofisis anterior yang diikuti dengan peningkatan sekresi hormone adrenokortikal berupa kortisol dalam waktu bebraerapa menit. Kortisol mempunyai efek umpan balik negatif langsung terhadap hipotalamus untuk menurunkan CRF dan kelenjar hipofisis anterior untuk menurunkan pembentukan ACTH. Kedua umpan balik ini membantu mengatur konsentrasi kortisol dalam plasma. Sehingga bila kortisol meningkat, umpan balik ini secara otomatis akan mengurangi jumlah ACTH sehingga kembali lagi kenilai normalnya (Guyton, 2007). Sekresi kortisol yang tinggi dapat menghambat transportasi hormone oksitosin dalam sekresinya, sehingga dapan menghambat pengeluaran produk ASI (kolostrum, ASI transisi, ASI matur). Berdasarkan penelitian Hruschka (2007) onset laktasi yang terlambat akan mengakibatkan kegagalan pemberian ASI secara Eksklusif pada bayi. Dalam proses menyusui terdapat dua proses penting yaitu proses pembentukan air susu (the milk production reflex) dan proses pengeluar air susu (let down reflex) yang keduanya dipengaruhi oleh hormone yang diatur oleh hypothalamus (Badriah, 2011). Sebagaimana pengaturan hormon yang lain, hypothalamus akan bekerja sesuai dengan perintah otak dan bekerja sesuai emosi ibu (Aprilia, 2011). Kondisi kejiwaan dan emosi ibu yang tenang sangat mempengaruhi produksi ASI. Jika ibu mengalami stres, fikiran tertekan, tidak tenang, cemas, sedih, dan tegang, produksi ASI akan berpengaruh secara signifikan (Riksani, 2012). Bila terdapan kecemasan dan stres pada ibu menyusui maka terjadi suatu blokade dari refleks pengeluaran hormon oksitosin/ refleks let down. Apabila refleks let down tidak sempurna, maka bayi yang haus jadi tidak puas. 6

7 Ketidakpuasan bayinya merupakan tambahan kecemasan bagi ibunya, sehingga ibu memberikan tambahan susu formula (Badriah, 2011). Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimana kecemasan dapat mempengaruhi produksi ASI yang menyebabkan volume ASI berkurang dan menyebabkan bayi tidak puas dalam menyusui maka bayi dapat haus jadi tidak puas jika hanya diberikan ASI. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: 1. Kecemasan pada ibu nifas sebagian besar dalam kategori tidak cemas yaitu sebanyak 12 responden (57,1%), kategori kecemasan ringan sebanyak 7 responden (33,3%), dan kategori kecemasan sedang sebanyak 2 responden (9,5%). 2. Pemberian ASI pada masa nifas sebagian besar yaitu memberikan ASI tanpa makanan pendamping sebanyak 13 responden (61,9%), sedangkan ibu nifas yang memberikan ASI dengan makanan pendamping sebanyak 8 responden (38,1%). 3. Hasil uji statistic Chi-Square menunjukkan bahwa sebesar 11,055 dan didapatkan nilai p value 0,004 menunjukkan nilai p lebih kecil dari 0,004 (0,004<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kecemasan ibu dengan pemberian ASI pada masa nifas. Keerata hubungan kecemasan ibu dengan pe,berian ASi adalah sedang (0,587). Saran 1. Bagi Responden Hasil penelitian ini diharapkan seorang ibu dapat mempersiapkan dirinya dalam menghadapi proses kehamilan, persalinan, nifas serta menyusui. Sehingga dapat melakukan antisipasi jika terjadi masalah-masalah selama dalam proses tersebut teritama masa nifas, menyusui sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan pada ibu. 2. Bagi Tenaga Kesehata (Bidan di Puskesmas Umbulharjo I) Perlu adanya peningkatan upaya pemberian pendidikan kesehatan bagi ibu sejak awal kehamilan sampai dengan 40 hari setelah persalinan berhubungan dengan keberhasilan menyusui dan cara menyusu dengan benar, sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan pada ibu. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah referensi dan kepustakaan dalam memberikan informasi dan pengetahuan tentang pemberian ASI khususnya bagi mahasiswi kebidanan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Serta dapat menggali lagi faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI yang akan berguna dikemudian hari. DAFTAR PUSTAKA Aprilia, Y. (2011). Hipnostetri. Rileks Nyaman dan Aman saat Hamil dan Melahirkan. Jakarta: Gagas Media. Badriah, D. L. (2011). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: PT Refika Aditama.

8 Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (2014). Profil Kesehatan Daerah Istimewah Yogyakarta tahun 2014. Yogyakarta: Dinkes Daerah Istimewa Yogyakarta. Elvira, S. (2010). Depresi Pasca Persalinan. Jakarta: Balai Penerbit Fkui Guyton. A. And Hall J.E. (2007) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Egc Hawari, R P dan Whitbourne Sk (2011). Managemen Strees, Cemas dan Depresi. Jakarta: Fkui Hruschka, Et All. (2007). Delayed Onset Laktasion And Risk Of Ending Full Breast- Feeding Early In Rural Guatemala. The Journal Of Nutrition, 133:2592-2599 Mansur, H (2009) Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Prasetyono, D. S. (2009). Buku Pintar ASI Eksklusif Pengenalan, Praktik, dan Kemanfaatan-Kemanfaata. Yogyakarta: DIVA press. Purwanti, (2012). Konsep Penerapan Asi Eksklusif. Bandung: Cendekia Riksani, R. (2012). Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Jakarta Timur: Dunia Sehat WHO (2010). Infant And Young Child Feeding: ISBN Zanardo, Et All. (2009). Impact Of Anxiety In The Puerperium On Breastfeeding Outcomes: Role Of Parity. Journal Of Pediatric Gastroenterologi And Nutrition, 49:631-634