NAPPING DALAM KEPERAWATAN / KESEHATAN. Elly Nurachmah Departmen Keperawatan Medikal Bedah - FIKUI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya yang harus. diselenggarakan disemua tempat kerja. Khususnya tempat kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hari. Kehidupan manusia seolah tidak mengenal waktu istirahat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal,

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menangani pasien dengan berbagai macam tingkat. kegawatdaruratan (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu

BAB I PENDAHULUAN. bagi perubahan kelangsungan hidup seseorang. Perubuhan-perubahan yang terjadi. diberbagai bidang termasuk bidang kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar spesialistik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya (Potter & Perry,

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istirahat bagi tubuh dan jiwa, atas kemauan dan kesadaran secara utuh atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa pada zaman sekarang dituntut oleh banyak hal, yaitu harus

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (antara lain tenaga kerja perawat), sehingga

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi derajat kesehatan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Desain stasiun kerja akan berpengaruh pada sikap kerja yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. mengurus anak, dan kerap kali harus berhubungan dan bergaul dengan anak-anak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah

SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. kerja di setiap sektor kerja termasuk sektor kesehatan, dalam rangka menekan

BAB 1 PENDAHULUAN. Synder, 2004). Menurut Potter & Perry (2005) tidur merupakan waktu dimana

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang di sebut dengan proses menua (Hurlock, 1999 dalam Kurniawan,

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

BAB I PENDAHULUAN. dan gawat darurat (Undang - Undang No 44 tahun 2009). Rumah sakit didirikan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang. memberikan pelayanan keperawatan dan menyelengarakan pelayanan

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister..

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang setiap hariberhubungan dengan pasien. Rumah

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. dan diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam kondisi demikian. hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter

Tidur dan Ritme Sirkadian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja secara bergilir biasa disebut dengan kerja shift.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas agar dapat dimanfaatkan dan digunakan. mempertahankan eksistensi bangsa di era yang akan datang.

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN I-1

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negatif timbulnya gangguan perilaku seperti gangguan tidur atau insomnia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan rawat inap merupakan kegiatan yang dilakukan di ruang rawat inap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang

FALL RISK ASSESSMENT

Manajemen Risiko Kelelahan Preskriptif versus Pendekatan Berbasis Risiko

C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai

RENCANA TESIS OLEH : NORMA RISNASARI

BAB I PENDAHULUAN. orang permasalahan sulit tidur (insomnia) sering terjadi bersamaan dengan terjaga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

I. PENDAHULUAN. industri kimia atau industri manufaktur yang menggunakan mesin yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Stres adalah konsekuensi yang tidak terhindarkan dari kehidupan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu ilmu tentang mengantisipasi,

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia melakukan aktivitas terutama pada siang hari dan. beristirahat tidur di malam hari. Kehidupan seperti ini mengikuti pola

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi target yang ditetapkan,hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu bekerja sehari maksimum

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. terakhir ini diketahui bahwa terdapatnya kecendrungan masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan program pembangunan. Salah satu program pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan suatu proses penting dalam kehidupan manusia. Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah

Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandin

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lanjut usia (Departemen Kesehatan [Depkes], 2008). Jumlah lansia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

KESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH

BAB I PENDAHULUAN. kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit.

Work-Related Stress: Stres di Era Globalisasi dan Dampak Seriusnya

BAB 1 PENDAHULUAN. ke-4 di dunia dengan tingkat produksi sebesar ton dengan nilai USD 367 juta

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang sangat pesat tidak hanya di Indonesia

Transkripsi:

NAPPING DALAM KEPERAWATAN / KESEHATAN Elly Nurachmah Departmen Keperawatan Medikal Bedah - FIKUI

Prinsip Perawat digaji untuk bekerja bukan untuk tidur

Latar Belakang Saat jaga malam, banyak perawat yang mengantuk berat Napping dianggap merupakan cara yang paling efektif untuk mengatasi ngantuk dan lelah berat tapi belum diterima di berbagai kalangan Sebagian pihak menganggap tidur pada saat bekerja berarti memperpendek waktu bekerja yang efektif.

Latar belakang US study: 2000 subyek menunjukkan peningkatan kesalahan kerja Canada: 13 perawat di unit intensif menunjukkan gejala enek2, pusing, tidak konsentrasi selama jaga malam tanpa bisa napping

Pengertian Tidur? atau Napping?

Tidur Serangkaian perilaku yang dinamis dan diatur serta merupakan kondisi fisiologis dimana beberapa proses penting berlangsung untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan.

FUNGSI TIDUR Memulihkan tingkat aktifitas kembali normal Kurang tidur menyebabkan kurang konsentrasi, sensitif, cepat tersinggung, marah, sulit membuat keputusan. Selalu diajarkan bahwa pola tidur teratur lebih penting daripada jam tidur aktual, tetapi gangguan tidur sering dikaitkan dengan masalah kognitif dan kesehatan

Mengapa tidur itu penting Cukup tidur merupakan aspek utama untuk mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan fungsi emosi, dan kinerja kognitif menjadi optimal. Tidak cukup waktu tidur dapat mengganggu kualitas hidup dan menimbulkan bahaya kesehatan.

Tidur sangat vital Berguna untuk semua fungsi hidup Kinerja fisik dan kognitif Kekuatan pemulihan tubuh Konsolidasi pembelajaran dan memori Pemberdayaan suasana hati Melindungi sistem imunitas Bukti baru menunjukkan ada hubungan terhadap peningkatan berat badan dan penuaan.

Kebutuhan dan pola tidur normal BBL: tidur 16 sd 18 jam/hari, biasanya terdiri dari 7 periode tidur dan memasuki fase REM segera. Bayi sd 1 tahun: 14-15 jam/hari Batita: 12-14 jam/hari. Pra-sekolah: 11-13 jam / malam. Anak sekolah (5 12 thn) perlu 10-11jam/malam.

Kebutuhan dan pola tidur normal Remaja : 9-10 jam tidur Dewasa muda : 7-9 jam, bisa juga kurang Dewasa : 7-9 jam Sundowner s syndrome

Faktor yang mempengaruhi tidur Usia Salah satu faktor paling penting mempengaruhi tidur dan periode istirahat. Penyakit menyebabkan nyeri atau distres fisik yang dapat mengakibatkan masalah tidur Lingkungan Tingkat kebisingan Lelah lelah berat tidur REM lebih singkat Gaya hidup Bekerja shift

Faktor yang mempengaruhi tidur Stres emosi Alkohol dan Stimulants Diit Merokok Motivasi Obat2an

Hutang tidur Setiap jam kehilangan tidur akan menambah hutang tidur Hutang tidur dapat dikurangi dengan melakukan ekstra tidur. Tapi belum tentu mampu untuk mengembalikan efek panjang dari gangguan tidur Makin besar hutang tidur, makin mungkin mengalami microsleeps.

Kurang tidur dan cedera kerja Staf yang mengalami lelah hebat akan berpotensi 70% terlibat dalam kecelakaan. Staf dengan insomnia kronik mengalami potensi kecelakaan lebih tinggi. Staf yang melaporkan mengalami gangguan tidur mempunyai peluang 2 x lebih tinggi untuk meninggal di tempat kerja atau terlibat kecelakaan kerja.

Biaya ketiduran akibat kelelahan Biaya ketiduran akibat kelelahan pada usaha/bisnis di USA diestimasi 150 M dolar per tahun untuk : Absenteeism Kecelakaan kerja Produktifitas yang hilang

Dampak tahunan ekonomi dari masalah tidur (perusahaan) Produktifitas menurun USA $ 50 M Kecelakaan berkendara meningkat USA $ 5.7 M Kecelakaan industri meningkat USA $ 4 M Meningkatnya kecelakaan, cedera, dan kematian kerja USA $ 2.5 M Meningkatnya penyakit Psikiatrik dan lainnya USA $ 2 M. Turnover dan retraining karyawan USA $ 1 M Total dampak ekonomi USA $ 65.2 M

Konsekwensi gangguan tidur pada pejalan tol

Perawat Perawat memberikan asuhan selama 24 jam, 7 hari, sepanjang tahun. Memberikan ASKEP yang baik menuntut kecermatan, fungsi kognitif yang kompleks, ketrampilan teknis dan penanganan yang canggih, kesiapan emosi dan kesanggupan untuk terlibat.

Jam kerja perawat (US, Ausie) Bervariasi : part timer / full timer 12 jam / shift 10 jam / shift 8 jam / shift 4 jam / shift On call seperlunya atau 24 jam

Melihat dari dekat Perawat 74% perawat bekerja dalam 12 jam dinas Rerata, > 15% perawat tertidur saat bekerja pada periode minggu terakhir/bulan Perawat yang bekerja dalam 12 jam dinas melaporkan > 3.3 kesalahan per shift daripada perawat dengan 8 jam kerja/shift Perawat yang bekerja dalam12 jam shift mengalami angka absenteeism lebih tinggi daripada mereka yang bekerja dalam 8 jam dinas.

Urgensi dan bahaya kerja shift Depresi Stres & anxietas Perceraian Merokok meningkat Kesalahan & kecelakaan kerja > banyak Masalah pencernaan Penyakit kardiovaskular Kolesterol tinggi Kemungkinan karsinogenik

Promosi kesehatan tidur untuk perawat menjadi prioritas..perawat Ketika perawat cukup istirahat dan waspada, ASKEP biasanya merupakan tantangan yang dapat dikelola. Tapi, banyak perawat memberikan ASKEP saat mereke lelah dan mengalami gangguan tidur. Menempatkan perawat dan pasien yang diasuh pada bahaya.

Kelelahan saat bekerja Efek mengantuk kronis saat bekerja

Efek mengantuk dan lelah Waktu utk berreaksi, keputusan, dan pandangan menjadi lambat / berkurang Masalah2 dengan proses informasi dan ingatan jangka pendek. Motivasi, kehati2an/ kecermatan, dan kinerja menurun. Perilaku agresif dan suasana hati meningkat. Meningkatnya microsleeps episode tidur sekejap (2/3 detik)

Efek mengantuk saat bekerja Saat mengantuk, banyak yang melaporkan memiliki kesulitan dengan : Konsentrasi - 68% Mengatasi stress - 65% Mendengarkan - 57% Berhubungan dengan orang lain - 38% Menyelesaikan masalah - 57% Membuat keputusan - 56%

Masalah bekerja akibat mengantuk Terlambat datang bekerja 14% Tinggal di rumah, tidak bekerja 4% Tertidur saat bekerja 7% Membuat kesalahan 19% Terluka / cedera 2%

Napping Napping pada periode istirahat saat dinas malam dapat meningkatkan kesehatan perawat dan keselamatan pasien. Istirahat saat dinas malam membantu untuk meningkatkan energi, suasana hati, pembuatan keputusan, dan kecermatan / ketelitian.

Napping Napping bermanfaat untuk menyegarkan kembali fungsi tubuh Saat yang terbaik untuk nap, jika konsentrasi sudah turun, kelopak mata berat Lama suatu nap boleh berlangsung 20-30 Paling lama 45 Harus diketahui dan ada pengganti

Kebijakan napping Ditetapkan oleh manajemen YAN / RS Berlaku adil untuk seluruh ruang rawat inap Menanda-tangani formulir untuk napping Ada alat pemantauan kedisiplinan Memasukkan program promosi kesehatan tidur untuk perawat

Pedoman napping Diatur waktunya dengan sesama teman bekerja (bergantian, jadwal dan lama nap termasuk waktu istirahat) Lokasi untuk nap mudah dijangkau dan dekat dengan lokasi pasien Mendelegasikan pekerjaan kepada teman Teman bekerja sedia membangunkan jika saat bangun tiba Emergency trolley siap digunakan jika ada pasien mendadak darurat kondisinya

Manfaat kebijakan napping Menurunkan kecelakaan kerja Menurunkan kemungkinan cedera untuk pasien Meningkatkan keselamatan pasien Meningkatkan kualitas layanan yang diberikan Mempertahankan kesehatan staf keperawatan

Jika 07.00 to 16.00 bukan suatu opsi untuk bekerja Strategi bekerja shift

Kerja shift: Meningkatkan kewaspadaan saat bekerja Lakukan istirahat pendek beberapa kali Gunakan sistem buddy (sohib) Berdiskusi dengan teman tentang kasus Lakukan latihan selama istirahat Gunakan kopi sebagai alat bukan sebagai bahan untuk ketergantungan.

Kerja shift: Meningkatkan kewaspadaan saat bekerja Jadwalkan tugas2 yang berat saat masih segar fisik. Jangan tunda pekerjaan yang membosankan di saat akhir dinas ketika sudah mulai mengantuk. Bertukar ide dengan sejawat yang sama posisinya. Makan makanan sehat. Makan seperti biasa (3x), tambahan snacks.

Kerja Shift : Meningkatkan tidur saat di rumah Cahaya : Gelapkan kamar & kamar mandi (jika dalam kamar) Pasang gorgin / tirai jendela yang bisa menahan cahaya dan suara Pakai penutup mata Gunakan kacamata gelap saat menyetir pulan ke rumah

Kerja Shift : Meningkatkan tidur saat di rumah Suara Pakai penutup telinga atau mesin anti bising Pasang karpet lantai dan pelapis kasur untuk menyerap suara Cabut kabel telefon dan sampaikan jadwal kerja shift kepada keluarga dan teman2 agar tidak mengganggu saat tidur/istirahat.

Penutup Tidur merupakan kebutuhan dasar biologis yang sagat penting untuk kesehatan, kinerja, keselamatan, dan kualitas hidup. Gangguan tidur menimbulkan konsekwensi negatif terutama untuk pekerja shift. Bekerja shift berpotensi membahayakan diri dan orang lain/pasien. Memberikan istirahat melalui Napping bagi perawat bermanfaat namun harus terkendali.