PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT JERUK KEPROK GARUT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER MULUT

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS HAMA DAN PENYAKIT JERUK KEPROK SIEM BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT PADA TANAMAN SAYURAN KUBIS

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manusia

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PADI VARIETAS SARINAH BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI JENIS MAKANAN DIET SEHAT BAGI PENDERITA HIPERKOLESTEROL

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI

Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Asma

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KELINCI BERBASIS VISUAL PROLOG

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT DALAM INTERNIS BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT PADA ANAK DENGAN METODE EXPERT SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN TOMAT BERBASIS VISUAL PROLOG

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 4, No. 2, Desember 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR KERUSAKAN KILOWATT HOUR METER DI PT. PLN AREA GARUT

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

TUGAS AKHIR APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA PERANGKAT MONITOR DENGAN METODE FORWARD CHAINING OLEH :

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

PERANCANGAN SISTEM PAKAR ZAKAT PERTANIAN DAN PETERNAKAN BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

ABSTRAK. Kata Kunci: Aplikasi, Sistem Pakar, dan Sepeda Motor. vi Universitas Kristen Maranatha

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PERANCANGAN SISTEM PAKAR HAMA DAN PENYAKIT POHON JABON BERBASIS ANDORID

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

Sistem Pakar Diagnosa Menentukan Kerusakan Pada Mesin Cuci Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Agung Wicaksono Sistem Informasi

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

BAB I PENDAHULUAN. ilmu Biologi adalah Fitopatologi, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

BAB I PENDAHULUAN. Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki keahlian dibidang tertentu

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Pengembangan Aplikasi Konsultasi Penyakit (Gloriane dan Ayub)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BABI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS JENIS JERAWAT PADA WAJAH MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT JERUK KEPROK GARUT Yusuf Hidayat 1, Dini Destiani 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email : jurnal@sttgarut.ac.id 1 1106129@sttgarut.ac.id 2 dini.dsf@sttgarut.ac.id Abstrak - Hama penyakit tanaman jeruk merupakan Organisme Pangganggu Tanaman (OPT) yang harus diperhatikan, karena dapat mempengaruhi kondisi maupun produktifitas tanaman jeruk. Lebih lebih OPT tersebut selain sebagai hama juga sebagai vektor pembawa penyakit. Masalah yang paling menonjol adalah serangan penyakit CVPD, yang salah satunya ditularkan oleh serangga hama. Meskipun sudah banyak pakar spesialis penyakit jeruk tetapi pakarpun mempunyai keterbatasan seperti terbatasnya jam kerja dan banyaknya kunjungan kerja sehingga menyulitkan petani untuk melakukan konsultasi langsung. Keterbatassan tersebut dapat disiasati dengan suatu teknologi informasi yang dapat membantu meringankan pakar dengan cara mengembangkan aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit jeruk keprok Garut berbasis web. Tujuan penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai penyakit jeruk keprok Garut dan dapat mendiagnosis penyakit jeruk keprok Garut beserta solusi pengobatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pakar diagnosis penyakit jeruk keprok Garut berbasis web. Sistem pakar ini dapat diakses oleh siapa saja dimana dan kapan saja selama ada koneksi internet untuk membantu petani, masyarakat umum mengenal dan berkonsultasi mengenai penyakit jeruk keprok Garut. Sistem pakar diagnosis penyakit jeruk keprok Garut ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian ESDLC (Expert System Development Life Cycle) yang dikemukakan oleh Durkin pada tahun 1994. Sedangkan inferensi yang digunakan adalah Forward Chaining serta Adobe Dreamweaver untuk pembuatannya dan PHP untuk bahasa pemrogramannya. DBMS yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah MySQL yang terintegrasi dalam aplikasi XAMMP dan Mozilla Firefox sebagai media browser. Sistem pakar ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman petani ataupun masyarakat umum mengenai penyakit jeruk keprok Garut dan membantu petani untuk berkonsultasi mengenai gejala yang dialami tanaman jeruknyanya seperti pergi ke pakar. Kata kunci - Sistem Pakar, Penyakit Jeruk Keprok Garut, ESDLC, Durkin (1994), Forward Chaining. I. PENDAHULUAN Citra Kabupaten Garut sebagai salah satu sentra produksi jeruk di Jawa Barat khususnya dan nasional pada umumnya, diperkuat melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 760/KPTS.240/6/99 tanggal 22 Juni 1999 tentang jeruk garut yang telah ditetapkan sebagai Jeruk Varietas Unggul Nasional dengan nama Jeruk Keprok Garut I. Penetapan tersebut pada dasarnya menunjukkan bahwa jeruk garut merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan nasional yang perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitas maupun kuantitas produksinya. Tantangan berat dalam berusaha tani jeruk, khususnya jeruk keprok adalah serangan penyakit Citrus Phloem Vein Degeneration (CPVD) yang mengahncurkan pertanaman jeruk di berbagai daerah di Indonesia (Rukmana dan oesman, 2003). Data pada tahun 2014 yang di dapat dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Garut jumlah pohon Jeruk Keprok Garut sebanyak 100.000 pohon dengan

ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015 produksi sebesar 10.758 ton jeruk, jumlah tersebut berkurang dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh petani kurang mengetahui penyakit pada jeruk dan cara penanggulangannya (Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Garut). Dengan kemajuan zaman dan teknologi saat ini, permasalahan diatas tentunya dapat diatasi, dengan adanya kecerdasan buatan dimana kecerdasan buatan mampu mengadopsi proses dan cara berfikir manusia serta dapat memberikan solusi berupa keputusan layaknya seorang pakar bagi pemakainya. Dengan adanya sistem pakar dimana sistem pakar cabang dari kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana meniru cara pemikiran seorang pakar dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, membuat keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta, sehingga petani dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah yang spesifik. Sesuai dari uraian diatas maka terdoronglah peneliti untuk membuat suatu system pakar yang khusus mendeteksi penyakit pada Jeruk Keprok Garut yang dapat dipergunakan oleh petani dan masyarakat umum agar bermanfaat dan cepat menangani penyakit yang menyerang Jeruk Keprok Garut sehingga dapat mencegah penyakit bertambah parah pada Jeruk Keprok Garut. Adapun judul yang peneliti ajukan adalah PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIANOSIS PENYAKIT JERUK KEPROK GARUT. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pakar Sistem pakar merupakan suatu aplikasi yang berfungsi untuk meniru pakar manusia sehingga dapat melakukan hal-hal yang dikerjakan oleh pakar. Adapun komponen-komponen yang harus dimiliki dalam membangun sistem pakar menurut Giarratano dan Riley (2005) yang dikutip oleh Hartati dan Iswanti (2008) adalah: 1. Antarmuka Pengguna (User Interface) Sistem pakar sebagai pengganti seorang pakar dalam menangani suatu persoalan dalam kondisi tertentu harus menyediakan fasilitas antarmuka dengan pengguna agar sistem dan pemakai dapat saling berinteraksi sehingga masalah yang dialami oleh pemakai dapat diselesaikan. 2. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis Pengetahuan adalah sekumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu pada tingkat pakar dalam suatu format tertentu yang diperoleh dari pengetahuan pakar dan sumber pengetahuan lainnya. Basis pengetahuan di sistem pakar terletak terpisah dari mesin inferensi karena basis pengetahuan bersifat dinamis sehingga besar kemungkinannya untuk mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Pemisahan antara basis pengetahuan dan mesin inferensi ini bermanfaat ketika terdapat perubahan terhadap basis pengetahuan, perubahan tersebut tidak mengganggu mesin inferensi. 3. Mekanisme Inferensi (Inference Machine) Mesin Inferensi adalah program komputer yang menyediakan cara-cara atau langkah-langkah untuk melakukan penalaran mengenai informasi yang terdapat pada basis pengetahuan dan memori kerja, dan merumuskan kesimpulan berdasarkan penalaran yang dilakukan. Mesin inferensi dalam melakukan proses inferensi memerlukan pengujian kaidah-kaidah yang tersusun menurut urutan tertentu untuk mencari yang sesuai dengan situasi awal atau keadaan yang berjalan yang sudah ada pada basis data. Perunutan merupakan suatu proses untuk mencocokan fakta atau suatu pernyataan atau keadaan berjalan yang sudah tersimpan pada basis pengetahuan dan memori kerja dengan keadaan yang dinyatakan pada premis atau bagian kondisi pada kaidah. Pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a) Forward Chaining Proses pencocokan pernyataan atau fakta dimulai dari bagian sebelah kiri (IF), karenanya penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. http://jurnal.sttgarut.ac.id 2

Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Adapun alur proses inferensinya adalah: Gambar 1 Forward Chaining (Kusumadewi, 2003) b) Backward Chaining Proses pencocokan pernyataan atau fakta dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN), karenanya penalaran dimulai dari penalaran terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Adapun alur proses inferensinya adalah: Gambar 2 Backward Chaining (Kusumadewi, 2003) 4. Memori Kerja (Working Memory) Memori kerja adalah salah satu bagian dari sistem pakar yang berfungsi untuk menyimpan fakta-fakta yang di dapatkan pada ketika melakukan proses konsultasi. Setelah itu, fakta-fakta ini akan diolah menggunakan mesin inferensi berdasarkan basis pengetahuan untuk menentukan keputusan yang dapat mengatasi masalah yang ada. B. Hama Pada Tumbuhan Menurut Pracaya (2003: 5) yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan manusia. Hama tanaman sering disebut serangga hama (pest) atau dalam dunia pertanian dikenal sebagai musuh petani (Rukmana, 2002:14). Sedangkat penyakit tanaman adalah Tanaman dikatakan sakit bila ada perubahan seluruh atau sebagian organ-organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari. Secara singkat penyakit tanaman adalah penyimpangan dari keadaan normal (Pracaya, 2003: 320). Suatu tanaman dapat dikatakan sehat atau normal jika tanaman tersebut dapat menjalankan fungsifungsi fisiologis dengan baik, sepertipembelahan dan perkembangan sel, pengisapan air dan zat hara, fotosintesis dan lain-lain. Gangguan pada proses fisiologis atau fungsi-fungsi tanaman dapat menimbulkan penyakit. 3 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved

III. TINJAUAN PUSTAKA ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015 Dalam pengembangan sistem pakar, akan digunakan pendekatan konvensional dengan metode Expert System Development Life Cycle (ESDLC) dari Durkin (1994). Tahap-tahap yang harus dilakukan pada metode ESDLC dari Durkin (1994) sebagai berikut : Gambar 3 Tahap Pengembangan Sistem Pakar (Durkin, 1994) A. Penilaian (Assessment) Merupakan proses untuk menentukan kelayakan dan justifikasi atas permasalahan yang akan diambil. Setelah proyek pengembangan dianggap layak dan sesuai dengan tujuan, maka selanjutnya ditentukan fitur-fitur penting dan ruang lingkup proyek serta sumber daya yang dibutuhkan. Sumber pengetahuan yang diperlukan diidentifikasi dan ditentukan persyaratan-persyaratan proyek. B. Akuisisi Pengetahuan Merupakan proses untuk mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan yang akan dibahas dan digunakan sebagai panduan dalam pengembangan. Pengetahuan ini digunakan untuk memberikan informasi tentang permasalahan yang menjadi bahan acuan dalam mendesain sistem pakar. Tahap ini meliputi studi dengan diadakannya pertemuan dengan pakar untuk membahas aspek dari permasalahan. C. Desain Berdasarkan pengetahuan yang telah didapatkan dalam proses akuisisi pengetahuan, maka desain antarmuka maupun teknik penyelesaian masalah dapat diimplementasikan kedalam sistem pakar. Dalam tahap desain ini, seluruh struktur dan organisasi dari pengetahuan harus ditetapkan dan dapat direpresentasikan kedalam sistem. Pada tahap desain, sebuah sistem prototype di bangun. Tujuan dari pembangunan prototype tersebut adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas masalah. D. Pengujian Tahap ini dimaksudkan untuk menguji apakah sistem pakar yang dibangun telah sesuai dengan tujuan pengembangan maupun kesesuaian kinerja sistem dengan metode penyelesaian masalah yang bersumber dari pengetahuan yang sudah didapkan. Apabila dalam tahap ini terdapat bagian yang harus dievaluasi maupun dimodifikasi maka hal tersebut harus segera dilakukan agar sistem pakar dapat berfungsi sebagaimana tujuan pengembangannya. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Aquisition) http://jurnal.sttgarut.ac.id 4

Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Berdasakan Makalah yang di susun oleh Ir. Otto Endarto (2001) yang berjudul Pengenalan dan Pengendalian Hama Penyakit Penting Pada Tanaman Jeruk dan hasil wawancara yang dilakukang dengan Petugas Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Garut Bapak Yusep Priatna, terdapat 10 jenis penyakit yang umum menyerang tanaman jeruk keprok Garut yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah bakteri, virus dan cendawan, yang terdapat dalam diagaram pohon Gambar 4. Gambar 4 Diagram penyakit pada tanaman jeruk keprok Garut B. Pohon Keputusan Pembuatan pohon keputusan digunakan untuk menyederhanakan proses akuisisi pengetahuan supaya lebih mudah dirubah dalam bentuk kaidah atau aturan. Pohon keputusan dirancang untuk mengetahui atribut yang bisa direduksi sehingga dapat menghasilkan kaidah atau aturan yang optimal juga dapat mempermudah dalam proses pencarian keputusan. Untuk lebih jelasnya pohon keputusan dapat dilihat pada Gambar 5. C. Entity Relational Diagram (ER-Diagram) Gambar 5 Pohon Keputusan ERD dari sistem pakar diagnosis penyakit jeruk keprok Garut adalah : 5 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved

Gambar 6 ERD Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kanker Mulut ISSN : 2302-7339 Vol. 12 No. 1 2015 D. Struktur Menu Struktur menu di rancang menurut penggunanya, yaitu struktur menu untuk User dan struktur menu untuk Admin. Gambaran struktur menu User dan Admin sistem pakar diagnosis penyakit jeruk keprok Garut adalah sebagai seperti pada Gambar 4.7. SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JERUK KEPROK GARUT Konsultasi Home Info Admin Help Contact Hasil Diagnosa Login Admin Data User Data Gejala Data Solusi Basis Aturan Tambah User Tambah Gejala Tambah Solusi Tambah Basis Aturan Ubah User Ubah Gejala Ubah Solusi Ubah Basis Aturan Hapus User Hapus Gejala Hapus Solusi Hapus Basis Aturan Gambar 7 Struktur Menu Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Jeruk Keprok Garut E. Implementasi dan Pengujian Tahap ini merupakan tahap pengimplementasian rancangan ke dalam coding, serta prose pengujian sistem yang telah dibangun. Dimana tujuan dari pengujian ini yaitu untuk mengetahui keberhasilan dari aplikasi yang sudah dibuat, serta menjamin bahwa aplikasi yang dibangun memiliki kualitas yang bagus, yaitu ssesuai dengan tujuan awal pengembangan dan telah memenuhi persyaratan pengguna. Berikut contoh hasil pengujian pada halaman diagnosis penyakit, dimana skenario pertama yaitu mengakses aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit jeruk keprok Garut, maka akan tampak halaman utama yaitu halaman home seperti tampak pada Gambar 8. Gambar 8 Struktur Menu Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Jeruk Keprok Garut V. KESIMPULAN Dari berbagai penjelasan dan hasil penelitian yang sudah dilakukan dalam laporan ini, penulis http://jurnal.sttgarut.ac.id 6

Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Penggunaan metode pengembangan sistem menggunakan metode ESDLC (Expert System Development Life Cycle) yang dikemukakan oleh Durkin (1994) sangat membantu dalam penelitian dan proses pengembangan sistem pakar yang dilakukan. Sistem pakar penyakit jeruk keprok Garut yang dibangun ini dapat melakukan diagnosis penyakit jeruk keprok Garut berdasarkan gejala gejala yang terdapat pada tanaman jeruk, selanjutnya sistem akan menampikan hasil diagnosis serta memberikan solusi pengobatannya. 2. Penggunaan aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit jeruk keprok Garut ini dapat dijadikan solusi alternatif baik itu pagi petani, pelajar ataupun masyarakat umum untuk melakukan diagnosis dini terhadap jenis penyakit yang menyerang tanaman jeruknya dan sebagai pengetahuan tambahan mengenai penyakit penyakit yang ada pada tanaman jeruk keprok Garut. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayah, Ibu, adik tercinta dan kawan-kawan TIC 2011 yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis dan untuk pembimbing yang telah memberikan pengarahan, fikiran, waktu dan tenaganya selama proses bimbingan menyelesaikan tugas akhir. DAFTAR PUSTAKA Durkin, J. (1994). Expert Systems Design and Development. New Jersey: Prentice Hall International Inc. Hartati, S. & Iswanti, Sari. (2008). Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kusumadewi, Sri. (2003). Artificial Intellegence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu. Rukmana, R., Yuyun Yuniarsih Oesman. 2003. Usahatani jeruk keprok. CV. Aneka Ilmu, Anggota IKAPI. Semarang. Perda No. 9 Tahun 1981 tentang jeruk garut telah dijadikan sebagai komponen penyusun lambang daerah Kabupaten Garut, Garut. 1981. Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 760/KPTS.240/6/99 Tahun 1999 tentang Jeruk Garut yang telah ditetapkan sebagai Jeruk Varietas Unggul Nasional dengan nama Jeruk Keprok Garut I, Garut. 1999. 7 2015 Jurnal STT-Garut All Right Reserved