BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi peningkatan kemampuan Tartilul Qur an siswa di MTsN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dibaca dan dipelajari hingga sekarang oleh umat muslim di dunia. Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangatlah pesat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Koordinator Pendidikan Al-Quran "Metode Qiraati" cabang Kota Semarang, t.th.), hlm. 25

BAB VI PENUTUP. Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota. Blitar, maka penulis simpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziah, mahasiswa jurusan Tarbiyah

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

Panitia MTQ Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI)

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB IV HASIL PENELITIAN. Huda Bandung. Peneliti memfokuskan permasalahan pada peran guru

BAB IV ANALISIS PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB III PENGGUNAAN QIRA ATII DI TPQ AL-MUTTAQIN PEKIRINGAN ALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB IV ANALISIS PERAN LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR AN JAWA TENGAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI TILAWATIL QUR AN BAGI QORI DAN QORI AH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN ! #$ %&

BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem

A. Tema Optimalisasi Daya Saing Generasi Muda yang Kreatif untuk Meningkatkan Nilai Budaya dan Religi di Era Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB V PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Tentang Kegiatan Membaca Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Kelas VIII di MTsN Tulungagung yang

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni merupakan suatu bentuk ekspresi yang dicurahkan dari dalam diri

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Pengaruh kebiasaan tadarus Al-Quran secara terbimbing terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. dengan temuan yang ada di lapangan. Terkadang apa yang ada di dalam kajian

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE LAGU DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI TK ISLAM TERPADU PELITA HATI

BAB I PENDAHULUAN. spiritualitas, di samping membuktikan ajaran-ajaran Al-Qur an yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. pengetahun dan internalisasi nilai-nilai kehidupan, di mana seorang guru

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB II KAJIAN TEORI. mengajar dengan mengadakan latihan-latihan secara intensif dan berulang-ulang, metode

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung diluar kelas. Pendidikan tidak hanya bersifat formal, akan tetapi

BAB V PEMBAHASAN. dengan judul skripsi ini dan untuk menjawab fokus masalah, maka dalam bab ini

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FORMULIR PENILAIAN BIDANG TAJWIED Cabang : Tilawatil Qur an Nomor Peserta : Jenis : Giliran : Babak : Penyisihan/Final Golongan : Surah & Ayat :

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah sumber utama dalam syariat Islam. Alquran telah

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm.

BAB IV. observasi mengenai implementasi pembelajaran Murotal di TPQ Kelurahan. Pabean Pekalongan maka menghasilkan analisa sebagai berikut:

NO HARI/TGL/JAM TEMPAT ACARA URAIAN ACARA KETERANGAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Belajar Al-Qur an Metode Otak Kanan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar. pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. mengambil peran sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang. tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks sehingga sulit dipelajari dengan tuntas. Oleh sebab itu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Desember Diakses pada tanggal 17

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

BAB II LANDASAN TEORI. dengan murabbi, mu alim dan muaddib. Kata murabi berasal dari kata

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. 1 Sedangkan Kata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, dan setelah

BAB IV HASIL PENELITIAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-qur an. Manusia di zaman ini

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo.

Panduan Lomba MTQ UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE DIROSATI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ AL-FALAH WULUHAN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PANDUAN PELAKSANAAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR AN REGIONAL JATIM TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Strategi peningkatan kemampuan Tartilul Qur an siswa di MTsN Tulungagung. Tartil berarti cara membaca al-qur an dengan benar disertai dengan menghayati makna-makna yang terdapat dalam al-qur an serta tetap menggunakan hukum-hukum tajwid dan waqaf dalam al-qur an. 1 Allah Ta ala berfirman: Artinya : atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Al-Muzammil: 4) Berdasarkan teori tersebut peneliti akan memaparkan pembahasan sesuai dengan hasil penelitian mengenai peningkatan kemampuan tartilul qur an di MTsN Tulungagung. Sesuai hasil observasi, wawancara mendalam yang peneliti lakukan bahwa Tartilul Qur an mulai masuk MtsN Tulungagung semenjak tahun 2015 sampai saat ini. Tartilul Qur an tidak diwajibkan bagi seluruh siswa karena Tartilul Qur an juga merupakan Pengembangan diri atau ektrakurikuler untuk 1 Abdul Ghafur as-sindy, Shafahatu fi ulumi al-qira at, (makkatul mokarromah: Darul basyair 1421 H) hlm. 151 79

80 siswa yang berminat mengikutinya. Dan untuk pelaksanaannya setiap hari Jum at jam 06.00 WIB sebelum siswa masuk sekolah. Dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan baik yang bersifat operasional maupun non operasional harus disertai dengan perencanaan yang memiliki strategi yang baik dan sesuai dengan sasaran. Sedangkan peran strategi dalam proses pembelajaran Al-Qur an sangat diperlukan, Oleh karena itu dalam menyampaikan, mengajarkan atau mengembangkannya harus menggunakan strategi yang baik harus mengena pada sasaran. Reber dalam Muhibbin menyebutkan bahwa dalam perspektif psikologi, kata strategi berasal dari Yunani yang berarti rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan. 2 Tujuan dari pengajaran Tartil yang ada di MTsN Tulungagung agar anak didiknya menjadi generasi Qur ani dengan harapan anak akan senang membaca Al-Qur an dengan fasikh menurut ilmu jadwid ditambah dengan pelajaran keagamaan lainya. Tujuan tersebut sama halnya dengan teori Ahmad Syafifudin yaitu tujuan dari pembelajaran Tartil adalah untuk menyiapkan anak didik menjadi generasi yang Qur'ani yaitu generasi yang mencintai Al-Qur'an, komitmen dengan Al-Qur'an dan menjadikannya sebagai bacaan dan pandangan hidup sehari-hari. 3 Untuk mencapai tujuan yang digariskan tersebut ada seperangkat langkah yang harus dicapai : 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, hlm. 214. 3 Ahmad Syafifudin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur an. (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hal. 79

81 Langkah guru pembimbing tartil untuk meningkatkan kemampuan tartilul Qur an siswa menggunakan metode Drill. Metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. 4 Dalam teorinya Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. 5 Metode Drill yang digunakan guru pembimbing saat kegiatan Tartil yaitu guru pembimbing membaca ayat perayat dengan tartil selanjutnya murid juga mengikutinya, sesekali guru pembimbing mereview materi sebelumnya, kemudian guru pembimbing menunjuk satu persatu siswa untuk membaca kembali apa yang di ucapkan guru pembimbing, guru pembimbing membenarkan apa yang di ucapkan siswa berupa tajwid ataupun makhrojnya. Guru pembimbing mengulangngulang sampai siswa benar-benar bisa hal ini berdasarkan dari perintah guru yang diperhatikan betul oleh siswa. Dalam interaksi ini guru Tartil berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik 4 Ibid, hal. 125 5 Nana, Sudjana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru, hal: 86

82 adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran. Selain Langkah yang digunakan dalam pembelajaran Tartil, dalam hal ini guru Tartil berupaya meningkatkan kualitas kelancaran membaca Al-Qur an yaitu : 1. Sesuai dengan Hukum bacaan Tajwid, Dalam buku Tajwid dan Ilmu Al- Qur an Depag RI, Tajwid juga menurut bahasa berarti tahsin (memperindah). Dikatakan hadza syaiun jayyidun artinya saya telah memperindah sesuatu. 6 Para ahli qira ah mengatatakan bahwa yang dimaksud dengan tajwid adalah menghiasi bacaan Al-Qur an, yakni memerlukan setiap huruf sesuai dengan haknya dan runtutannya mengembalikan huruf pada makhrajnya masingmasing melantunkannya dengan cara yang baik dan sempurna tanpa berlebihlebihan. 7 Dengan menguasai teori-teori ilmu tajwid diharapkan siswa dapat mempraktekanya ketika membaca Al-Qur an, sehingga akan mendapat bacaan yang benar. 2. Makharijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf tersebut dibunyikan. Siswa mampu mengucapkan atau melafadzkan huruf hijaiyah sesuai dengan makhorijul hurufnya, sebab apabila salah dalam pengucapanya, maka maknanya akan berubah. Dan apabila salah ini berkelanjutan tanpa adanya untuk memperbaiki, maka tidak akan mendapat pahala, bahkan menjadi dosa. 6 Departemen Agama RI, Tajwid dan Ilmu Al-Qur an, hal 23. 7 Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasni, Mutiara Ilmu-Ilmu Al-Qur an, hal 54.

83 3. Sifaatul Huruf, agar setiap huruf yang siswa ucapkan sesuai dengan hurufnya baik tempat maupun sifatnya. Tartilul Qur an yang terdapat di MTsN Tulungagung sebagai upaya untuk membimbing siswa membaca Al-Qur an dengan Makhroj dan Sifaatul Huruf yang benar sesuai dengan Ilmu Tajwid. Meskipun setelah melalui proses pembelajaran siswa harus menjadi satu kelompok dengan pengembangan diri Tilawah untuk mengikuti beberapa Musabaqoh tingkat sekolah maupun tingkat kabupaten. B. Strategi peningkatan kemampuan Tilawatil Qur an siswa di MTsN Tulungagung. Tilawah Al-Qur an yang dimaksud peneliti disini yaitu pembelajaran membaca Al-Qur an yaitu dengan suatu strategi atau cara belajar membaca Al- Qur an dengan berbagai variasi lagu dengan baik dan indah sesuai dengan kaidah untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur an serta sebagai latihan dalam keikut sertaan Musabaqah Tilawatil Qur an. Tilawatil Qur an mulai masuk di MTsN Tulungagung semenjak tahun 2005, dan tidak diwajibkan bagi seluruh siswa karena Tilawatil Qur an merupakan Pengembangan diri atau ektrakurikuler untuk siswa yang berminat mengikutinya. Dan untuk pelaksanaannya setiap hari Sabtu jam 14.30 WIB setelah siswa pulang sekolah. Dalam khasanah pemikiran islam istilah guru memiliki beberapa sebutan. Yaitu istilah dalam bahasa Arab dijumpai dengan sebutan Ustadz, Mualim,

84 Murabby, Mursyid, Mudarris, Muaddib. 8 Pada intinya adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan dengan tujuan menjelaskan dan membina keimanan, akhlaq pesrta didik agar menjadi orang yang beriman terhadap tuhan yang Maha Esa. Islam sangat menghargai dan menghormati kepada orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dan juga sebagai seorang yang mendidik. Dalam islam, seorang guru/ustadz yang beriman dan berilmu mempunyai drajat yang tinggi disisi Alloh SWT, dibandingkan orang lain. Seperti hal berikut yang dilakukan oleh MTsN Tulungagung untuk merekrut guru-guru Tilawatil Qur an, untuk para guru-guru nya sendiri di ambilkan dari guru luar yang memang ahli dalam bidang Al-Qur an atau hafidzoh. Strategi merupakan sebuah rancangan yang akan dilaksanakan dengan langkahlangkah yang tepat untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran tilawatil Qur an yang ada di MTsN Tulungagung adalah agar anak-anak mencintai Al-Qur an dan kedepannya menjadi Qari Qari ah yang handal. Tujuan tersebut sesuai dengan teori Abdurrahim Hasan dan Muhammad Arif dkk dalam bukunya bahwa Tujuan dari pembelajaran Tilawatil Qur an tersebut akan dilahirkan tenaga-tenaga yang terampil dan profesional dalam mengajarkan cara membaca dan menulis al-qur an, sehingga pada akhirnya dapat memberikan pemahaman kepada anak tentang ayat-ayat al-qur an yang mereka pelajari. Sekiranya siswa dapat memahami Al-Qur an dengan baik tentunya pesanpesan Al-Qur an tersebut dapat mereka amalkan dalam kehidupan sehari-hari. 8 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendiikan Isam di Sekolah Madrasah dan PerguruanTinggi. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),hal. 44

85 Pada gilirannya harapan kita untuk mewujudkan masyarakat yang religius dan sadar tentang hukum dapat terealisasi. Serta menjembatani anak-anak untuk menjadi Qari Qari ah yang handal. 9 Untuk mewujudkan tujuan yang telah digariskan dibutuhkan beberapa langkah untuk mencapai tujuan tersebut, guru pembimbing tilawah mempunyai cara tersendiri dalam meningkatkan kemampuan tilawatil qur an, langkah-langkah yang digunakan berbeda dengan teori Abdurrahim Hasan dan Muhammad Arif dkk sebelumnya yang menggunakan pendekatan secara klasikal, proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara bersama-sama atau berkelompok dengan menggunakan peraga atau pendekatan secara individu, dengan cara baca simak, proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara membaca bergiliran yang satu membaca dan yang satu menyimak. 10 Namun langkah-langkah yang digunakan guru pembimbing tilawah disini yaitu : 1. Membuat variasi terbaru dari beberapa Qori ternama yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia. 2. Selain itu memberikan sebuah lagu dari beberapa ayat Al-Qur an kepada siswa mengajarkannya sampai siswa benar-benar bisa dengan mengulanginya tiga kali, dalam hal ini bentuk lagu-lagu tilawatil Qur an mempunyai banyak perbedaan jika dibandingkan dengan lagu-lagu lainnya, seperti lagu nyanyian misalnya, jika dipelajari dengan cara menghafalkan not-notnya, seperti: Do Re Mi Fa So La Si Do, karena memang disitulah kuncinya dan juga biasanya lagu-lagu tersebut diiringi dengan music. Tapi lain halnya dengan lagu lagu tilawatil Qur an yang 9 Abdurrahim Hasan dan Muhammad Arif dkk, Strategi Pembelajaran Al-Qur an Metode Tilawati, (Surabaya:Pesantren Al-Qur an Nurul Falah, 2010), hal. 4 10 Ibid., hal. 19

86 tidak bisa dipelajari melalui not-not tersebut, sebab memang bentuk-bentuk gaya lagunya mempunyai ciri khas tersendiri disamping itu lagu-lagu tilawatil Qur an tidak memakai alat musik untuk mengiringinya, kecuali untuk keperluan lagu-lagu qasidah yang sudah disederhanakan. Peningkatan merupakan proses, cara, perbuatan untuk menaikkan sesuatu kearah yang lebih baik lagi daripada sebelumnya. Selain langkah yang digunakan dalam pembelajaran Tilawah, dalam hal ini guru Tilawah berupaya meningkatkan kualitas membaca Al-Qur an dengan beberapa strategi yaitu : 1. Metode talaqqi, yaitu seorang guru yang membaca ayat demi ayat dengan tartil kemudian murid mengikutinya setelah itu murid menilawahkannya dengan di tashihkan atau dibenarkan oleh guru. 2. Guru tilawah memperbanyak kaset-kaset qori untuk diperdengarkan murid dalam pembelajaran tilawah. Ada beberapa cara yang dianggap bisa cepat berhasil menguasai serta memahami lagu-lagu tilawatil Qur an, sehingga bisa menyusun satu maqro dengan komposisi lagu yang cukup sempurna yaitu : a. Melalui Tape Recorder. Alat ini banyak sekali manfaatnya dalam kaitannya mempercepat menguasai lagu-lagu tilawatil Qur`an, karena dengan sering mendengarkan, mempelajari serta mempraktekan, maka lama kelamaan akan melekatlah lagu-lagu tersebut ke dalam ingatan kita. b. Menghafal Tausyih (Qasidah). Di dalam bait-bait syair qasidah yang bisa dijadikan sebagai standar lagulagu tilawatil Qur`an itu terdapat cabang-cabang lagu yang cukup lengkap,

87 sehingga dengan menghafal/mengingatnya akan dapat dengan mudah menerapkan ke dalam ayat-ayat Al-Qur`an. c. Dengan Menghafal Lagu Basmalah. Maksudnya adalah menghafal basmalah tiap-tiap lagu awalnya (aslinya) seperti contoh lagu nahawand misalnya jika sudah hafal basmalahnya maka untuk meneruskan kepada nada berikutnya akan lebih mudah. Jadi kuncinya terletak pada basmalahnya. 3. Guru tilawah mengikutkan muridnya dalam berbagai lomba MTQ baik tingkat sekolah, Kabupaten, maupun Provinsi. Dalam hal penilaian seni membaca al- Qur an ada beberapa materi penilaian yang harus diperhatikan. Misalnya dalam perlombaan MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur an) antara lain: 1) Penilaian bidang tajwid, terdiri dari: a. Makharijul Huruf, membahas tentang tempat-tempat keluarnya huruf. b. Sifaatul huruf, membahas tentang sifat-sifat huruf. c. Ahkamul Huruf, membahas tentang hukum-hukum yang lahir dari hubungan antar huruf. d. Ahkamul Mad Wal Qashr, membahas tentang hukum-hukum memanjangkan dan memendekkan bacaan. 11 2) Materi penilaian bidang fashohah dan adab, terdiri dari: a. Ahkamul Waqfi wal Ibtida, membahas tentang hukum-hukum menghentikan dan memulai bacaan. 12 11 Moh. Wahyudi, Ilmu Tajwid Plus, (Surabaya : Halim Jaya, 2008), cet. Ke-2, hal.2-3. 12 Ibid, hal.2-3.

88 b. Muroatul kalimat wal kharokat c. Muroatul kalimat wal ayat d. Adabut tilawah 3) Materi penilaian bidang irama dan suara, terdiri dari : a. Suara, bagian yang tidak kalah pentingnya lagi dalam seni membaca Al- Qur an adalah masalah suara, sebagaimana yang diketahui bahwa suara manusia itu banyak mengalami perubahan, sejalan dengan bertambahnya usia karena masa yang dialaminya, yaitu dari masa kanak-kanak- remaja, dewasa sampai tua renta. b. Irama dan variasi c. Keutuhan dan tempo lagu d. Pengaturan nafas adalah satu bagian yang penting dalam seni baca Al- Qur an. Seorang Qori Qori ah yang mempunyai nafas yang panjang akan membaca kesempurnaan dalam bacaannya, akan terhindar dari wakaf (berhenti) yang bukan tempatnya (tanaffus) atau akan terhindar dari akhir bacaan yang terlalu cepat (tergesa-gesa) karena mengejar sampainya nafas. Tujuan diadakan lomba MTQ hendaknya dapat menjadi ajang yang penuh makna dan manfaat, tidak hanya sebagai ajang mempertunjukkan kemahiran dalam membaca ayat-ayat suci Al-Qur an, namun juga sebagai ajang untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dalam lomba MTQ ini, siswa

89 MTsN Tulungagung yang ikut serta menjulang memperoleh banyak prestasi diantaranya mulai prestasi tingkat kecamatan, Kabupaten dan provinsi. Tilawatil Qur an yang terdapat di MTsN Tulungagung mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur an serta meningkatkan iman dan taqwa kepada Alloh SWT. Dalam hal ini beberapa strategi telah diupayakan oleh guru tilawatil Qur an untuk meningkatkan kualitas serta kemampuan tilawah dan memberi peluang besar bagi siswa untuk berprestasi di beberapa musabaqoh.