STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR GAMBUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON ADUKAN KERING

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL CAMPURAN AIR GAMBUT

STUDI EKSPERIMENTAL BETON ADUKAN KERING DENGAN METODE PENGECORAN PIPA BERKATUP PADA AIR LABORATORIUM

STUDI BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN MIX DESIGN MENGGUNAKAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN URUTAN PENCAMPURAN MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN ADUKAN MANUAL. Abstract:

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN KERAMIK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR DALAM PERANCANGAN CAMPURAN BETON

STUDI PERANCANGAN SELF-COMPACTING CONCRETE

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON NON AGREGAT KASAR SEMEN PCC DENGAN SIKAMENT LN

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN SIKAMENT LN

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN GLENIUM

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN URUTAN DAN WAKTU PERPUTARAN PENCAMPURAN MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN ADUKAN MENGGUNAKAN MESIN MOLEN

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

Analisis Kuat Tekan Beton yang Menggunakan Pasir Laut sebagai Agregat Halus pada Beberapa Quarry di Kabupaten Fakfak

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. xii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xvi DAFTAR GRAFIK I-1

PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH METODE TWO-STAGE MIXING APPROACH (TSMA) TERHADAP KUAT TEKAN BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA)

BAB IV METODE PENELITIAN

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NORMAL DENGAN SEMEN JENIS PCC BERBEDA MERK

STONE DUSH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP BETON NORMAL

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

PENGARUH UKURAN MAKSIMUM DAN NILAI KEKERASAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

BAB V HASIL PEMBAHASAN

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

Trian Cahyarini 1), Andang Widjaja 2) 1) Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK CANGKANG LOKAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Pengganti Agregat Split terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

PENGARUH VARIASI DIAMETER MAKSIMUM AGREGAT DALAM CAMPURAN TERHADAP KEKUATAN TEKAN BETON

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADANG PANJANG PENGGANTI SEMEN UNTUK BETON NORMAL

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KUAT TEKAN BETON

BAB IV METODE ANALISIS

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

Cara uji berat isi beton ringan struktural

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN KAPUR PADAM DAN TANAH PADAS

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB III METODE PENELITIAN MULAI PERSIAPAN ALAT & BAHAN PENYUSUN BETON ANALISA BAHAN PENYUSUN BETON

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

8KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN SNI-DT PADA BERBAGAI VARIASI KADAR AIR AGREGAT

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc 30 MPa

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

Pengaruh Substitusi Sebagian Agregat Halus Dengan Serbuk Kaca Dan Silica Fume Terhadap Sifat Mekanik Beton

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

BAB 3 METODE PENELITIAN

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA

PENGARUH KANDUNGAN LUMPUR PADA AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NORMAL

III. METODE PENELITIAN. diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan benda uji balok beton dengan panjang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI DAN SNI 7656:2012

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. baja. Dewasa ini, beton amat mempengaruhi kehidupan manusia karena

Transkripsi:

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR GAMBUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON ADUKAN KERING Dwi Santoso 1) Herwani 2) dan Gatot Setya Budi 2) Abstrak Tulisan ini menyajikan hasil percobaan tentang pengecoran dengan menuangkan beton adukan kering (f.a.s 0,3 dari kebutuhan air beton normal) kedalam cetakan yang terdapat genangan air gambut dengan tinggi bervariasi yaitu 25%, 50%, 75% dan 100% dari tinggi cetakan. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan 15 cm, dan tinggi 30 cm. Tujuan untuk mengetahui kuat tekan dan pengaruh terhadap tinggi genangan air gambut pada bekisting (silinder). Pengujian / pengetesan meliputi uji kuat tekan. Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode ACI. Mutu beton yang direncanakan adalah f c = 25 MPa. Dari hasil penelitian nilai kuat tekan rata-rata umur beton 28 hari beton adukan kering dengan variabel genangan air gambut, didapat nilai kuat tekan karakteristik 10,48 MPa ; 5,09 MPa ; 3,56 MPa ; dan 2,40 MPa. Bila dibandingkan dengan beton normal air gambut tanpa genangan terjadi penurunan 56,70 % ; 78,50 % ; 81,94 % ;88,19 %. Kata-kata kunci: genangan, air gambut, kuat tekan beton, beton adukan kering Abstract This paper presents the results of an experiment on the casting by pouring dry concrete mix (w/c 0.3 water needs of normal concrete) into the mold with varying peat puddle that is 25%, 50%, 75% and 100% of the height of the mold. Specimens made with a cylindrical 15 cm, and 30 cm high. The purpose of this experiment was to determine the compressive strength and influence of the amount of peat puddle on formwork (cylinder). Testing include compressive strength test. In the manufacture of test specimens, the methods that were use are ACI method. Quality of the concrete is planned fc '= 25 MPa. From the research, the average of compressive strength of concrete age of 28 days dry concrete mix with peat puddle variables, obtained the value compressive strength characteristics 10.48 MPa; 5.09 MPa, 3.56 MPa, and 2.40 MPa. When compared with normal concrete using peat water without flooding, there is a decrease of compressive strength characteristics of each ; 56.70%, 78.50%, 81.94%, 88.19%. Key words: puddle, peat water, compressive strength of concrete, dry mix concrete 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 2) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN 1. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini telah kita rasakan bersama perkembangan dalam bidang konstruksi, baik itu perumahan, perkantoran, jembatan, jalan raya, bendungan, pelabuhan dan sebagainya. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan beton sebagai salah satu bagian konstruksi bangunan. beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus, agregat kasar, seman portland, dan air. Material bangunan dalam kesatuan struktur, selain dirancang untuk memikul beban juga dirancang untuk menghadapi pengaruh alami lingkungan serta pengaruh sifat penggunaanya. Pengaruh tinggi muka air pada saat pengecoran, sering sekali menjadi permasalahan dan kendala bagi perencana dalam menentukan karakteristik beton yang akan digunakan pada konstruksi tersebut. Karena air tanah alami mengandung kadar asam dan zat organik yang tinggi, dapat menurunkan karakteristik kuat tekan beton rencana. Oleh karena itu diadakan penelitian terhadap pengaruh jumlah genangan air gambut terhadap kuat tekan beton adukan kering, dengan maksud untuk mengetahui kuat tekan dan pengaruh terhadap jumlah genangan air gambut pada bekisting. Serta membandingkannya dengan kondisi beton normal. Maka dilakukan simulasi dilaboratorium terhadap kondisi tersebut, dengan membuat sejumlah benda uji beton kering (B.K.G) dengan campuran air gambut (f.a.s 0,3 dari kebutuhan air beton normal) dan terdapat genangan air yang di isi didalam bekisting yang 2 menggunakan air gambut (air lapangan). Sehingga akan diketahui seberapa besar pengaruh tinggi muka air yang berada didalam bekisting pada saat pengecoran terhadap kuat tekan beton rencana fc 25 Mpa. 2. TINJAUAN PUSTAKA Dalam kegiatan pembangunan masa kini beton yang paling banyak dipakai, baik dalam skala besar maupun dalam skala kecil, hal ini karena beton dalam penerapannya dilapangan memiliki nilai yang sangat dominan, dimana beton mempunyai sifat teknis yang lebih unggul dibandingkan dengan bahan bangunan lain. Untuk menghasilkan beton yang baik, setiap agregat baik agregat kasar maupun agregat halus haruslah terbungkus seluruhnya oleh pasta semen dan tidak ada rongga diantara partikel-partikel sehingga menimbulkan ikatan yang kuat diantara material pembentuk beton tersebut. Beton dapat juga disebut sebagai batuan buatan (artificial stone), dan agregat dianggap sebagai bahan inert ( tidak bereaksi ). Sedangkan pasta yaitu campuran semen dan air, merupakan media pengikat yang mengikat partikel - partikel agregat menjadi suatu massa yang padat. Sebab itu mudah dimengerti bahwa kualitas dari beton sangat tergantung dari kualitas pastanya.

studi eksperimental pengaruh jumlah genangan air gambut terhadap kuat tekan beton PENGECORAN DALAM AIR Untuk Penuangan beton atau pengecoran beton dalam air, dapat ditambahkan sekitar 10% semen untuk menghindari kehilangan pada saat penuangan. Penuangan ini dapat dilakukan dengan alat alat bantu, yaitu karung, bak khusus, tremi, katup hidro dan beton pra susun (prepacked concrete). Berikut ini adalah penjelasan untuk masing masing alat tersebut ; 1. Penuangan menggunakan karung dilakukan dengan mengisi karung-karung dengan beton segar, kemudian memasukkannya ke dalam air. Untuk mendapatkan konstruksi yang padat dan massif, karungkarung tersebut dipantek satu dengan yang lainnya. Penuangan dengan cara ini memerlukan bantuan penyelam sehingga biasanya mahal. 2. Pada penuangan beton dengan bak khusus, campuran beton diisikan kedalam sebuah bak. Campuran tersebut akan keluar melalui pintu yang otomatis terbuka sendiri. 3. Penuangan dengan pipa tremi banyak digunakan karena efisien dan efektif. Penuangan dilakukan dengan cara mengisikan campuran beton ke dalam pipa tremi, kemudian (Dwi Santoso, Herwani dan Gatot Setya Budi) mengangkat pipa tremi secara perlahan sampai beton mengalir. 4. Katup hidro terdiri dari pipa nylon diameter 600 mm yang fleksibel untuk menuangkan beton. Ujung bawahnya dilengkapi pelindung kaku berbentuk silinder. Cara pengerjaannya mirip tremi. Penuangan dengan beton pra susun dilakukan dengan menyusun terlebih dahulu agregat kasar yang lebih besar dari 28 mm, kemudian melakukan grouting (grout colodial). Grout dibuat dengan mencampur semen, pasir, dan air laut atau dapat juga ditambah dengan bahantambah plastisizer pada alat pengaduk khusus. 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini berupa percobaan yang dilakukan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Waktu yang diperlukan untuk penelitian mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan hasil penelitian selama kurang lebih 6 bulan. Pembuatan Benda Uji Pembuatan sampel silinder berdiameter Ø15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 120 buah dengan variabel air yang bervariasi yaitu, 25%, 50%, 75%, 100%. 3

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN Pemeriksaan material Pemeriksaan material meliputi ; kadar zat organik agregat, kadar lumpur agregat, kadar air agregat, gradasi agregat, berat jenis dan penyerapan air agregat, berat volume agregat dan abrasi agregat kasar dan kandungan air gambut. Pengadukan Campuran Setelah material yang digunakan memenuhi standar yang ada, dilakukan pengecoran untuk pembuatan benda uji. Pencampuran atau pengadukan dilakukan secara manual tanpa menggunakan molen. Dimana proses pengadukan yaitu, material yang ada di hampar, untuk mendapatkan kondisi SSD, setelah itu material yang memenuhi kondisi SSD, ditimbang sesuai mix desain yang dibutuhkan dan pengadukan dilakukan sampai rata atau homogen. Proses pembuatan benda uji Siapkan ember yang sudah terdapat genangan air yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100% dari tinggi silinder yang berukuran 15 x 30 cm, kemudian masukan silinder kedalam ember tersebut untuk dilakukan pengecoran setempat, tapi silinder tersebut jangan terlalu rapat kuncinya, supaya air yang berada didalam ember dapat masuk kedalam silinder tersebut. Siapkan paralon berukuran 10 cm dan dimasukan kedalam silinder yang berfungsi untuk mengurangi adanya tumpahan pada saat pengecoran. Adukan beton yang sudah di aduk dimasukan kedalam wadah dan dituangkan kedalam silinder atau bekisting yang sudah berisikan air dengan variabel genangan tersebut. Setelah penuh dengan adukan beton, dilakukan dengan menusuk nusuk beton tersebut 10x supaya adukan beton tersebut padat dan rata, akan tetapi perlu diperhatikan pada saat penusukan, jangan melakukannya terlalu kuat, dikarenakaan kehilangan semen yang banyak akibat penusukan tersebut, dan sampel sudah siap dalam kondisi terendam yang berisikan genangan air. Perawatan dengan perendaman dan kuat tekan. Untuk bekisting beton normal tanpa genangan air, dibuka setelah umur 1 hari dan direndam pada bak peredaman, sedangkan untuk bekisting beton kering variabel genangan air, dibuka setelah umur 2 hari dan direndam pada bak perendaman yang berisikan variabel genangan tersebut. Setelah benda uji yang sudah berumur 3, 7, 14, 28, dan 56 hari, yang sudah dikeping di uji menggunakan mesin compression test. 4. ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Bahan Hasil pemeriksaan agregat di laboratorium diperoleh bahwa agregat kasar (batu) yang digunakan mempunyai modulus kehalusan butir sebesar 2,667 dengan berat volume gembur sebesar 1420 kg/m 3 dan kadar air sebesar 1,236%, sedangkan agregat halus (pasir) mempunyai kehalusan butir sebesar 2,766 dengan berat volume gembut sebesar 1410 kg/m 3 dan kadar air sebesar 2,25% serta kadar lumpur sebesar 4

studi eksperimental pengaruh jumlah genangan air gambut terhadap kuat tekan beton 0,12 %. Terhadap semen tidak dilakukan pemeriksaan. Air yang digunakan adalah air gambut di sekitar lokasi laboratorium yang mengandung keasaman (ph) 6,26 dan Klorida (Cl) 0,22 Mg/L. 4.2. Hasil Pengujian Sampel Hasil penuruan kuat tekan rata-rata setiap umur sampel varibel genangan air disajikan pada Tabel 1. Kuat tekan beton karakteristik yang menggunakan air gambut tanpa genangan mencapai f c= 23,63MPa pada umur 28 hari. Begitu pula halnya dengan kuat tekan beton yang menggunakan variabel genangan air 25% hanya mencapai fc = 10,48 MPa, genangan air 50% hanya mencapai fc = 5,09 MPa, genangan air 75% hanya mencapai fc = 3,56 MPa, genangan air 100% hanya mencapai fc = 2,40 MPa memberikan informasi bahwa kuat tekan beton pada setiap variasi semakin tinggi genangan air yang terdapat dalam bekisting maka semakin tinggi pula penurunan kuat tekan beton yang dicapai, persentase penurunan dapat dilihat pada (Dwi Santoso, Herwani dan Gatot Setya Budi) tabel 3. Penurunan tersebut dikarenakan beberapa hal, yaitu: a. Pada saat pengecoran tidak terjadi pengikatan sempurna antara agregat dan air, dimana sebagian kecil semen bersama air keluar dari cetakan serta mengapung, maka terjadi pemisahan antara bahan penyusun beton yaitu air, semen, agregat halus dan agregat kasar. b. Jumlah air yang terlalu banyak melebihi fas (factor air semen). Kondisi benda uji yang terendam mulai saat pengecoran sampai saat cetakan di buka ditambah dengan cetakan yang tidak tertutup sempurna (renggang) dengan demikian air yang berada diluar cetakan meresap kedalam benda uji dan sebaliknya. 5

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN Tabel 1 Hasil Kuat Tekan Karakteristik Beton Variabel Tinggi Genangan Sampel Variabel Genangan Kuat Tekan Karateristik Beton ( ) B.N.G 0% 23,63 25% 10,48 B.K.G 50% 5,09 75% 3,56 100% 2,40 Tabel 3 Presentase Penurunan Kuat Tekan Beton Variabel Tinggi Genangan Persentase Penurunan Kuat Tekan Rata-rata (Mpa) Umur (Hari) B.N.G B.K.G Tinggi Genangan 0% 25% 50% 75% 100% 3 0,00 53,21 77,65 80,54 85,17 7 0,00 55,13 78,01 83,89 89,05 14 0,00 57,53 79,51 84,03 88,70 28 0,00 56,70 78,50 81,94 88,19 56 0,00 56,86 78,92 83,80 88,05 6

studi eksperimental pengaruh jumlah genangan air gambut terhadap kuat tekan beton (Dwi Santoso, Herwani dan Gatot Setya Budi) Grafik 2 Grafik Hubungan Kuat Tekan Karakteristik Beton Variabel Tinggi Genangan Grafik 2 Grafik Hubungan Persentase Penurunan Kuat Tekan Terhadap Persentase Genangan Air 7

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN 5. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai beriktu: a) Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan kuat tekan beton adukan kering yang menggunakan air gambut fas 0,30 (B.K.G) yang dipengaruhi oleh tinggi genangan air 25%, 50%, 75%, dan 100% dari tinggi benda uji, masingmasing menghasilkan kuat tekan karakteristik beton pada umur 28 hari yaitu 10, 48 Mpa ; 5,09MPa ; 3,56 MPa ; 2,40 MPa. b) Persentase penurunan kuat tekan rata-rata beton pada umur 28 hari sebesar 56,70% ; 78,50% ; 81,94% ; 88,19 % terhadap beton normal air gambut. Jumlah ini menunjukan bahwa semakin tinggi genangan air yang terdapat dalam bekisting, maka semakin rendah kuat tekan karakteristik beton yang didapat. Daftar Pustaka Mulyono, Tri, (2003), Teknologi Beton, Andi : Yogyakarta. ASTM C33. 2004. Standard Spesificaion for Concrete Aggregates, Annual Books of ASTM Standards, USA. Laporan Praktikum Teknologi Beton, Universitas Tanjungpura, Pontianak, 2009. SNI 03-2847-2002, Tata Cara Pencampuran Beton, 2002. Kusnaedi. 2006. Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk Air Minum. Penebar Swadaya, Jakarta Sudianto, Edi. 2012. Tinjauan Kuat Tekan Beton Dengan Adukan KeringMenggunakan Material Kondisi Kering Oven. Univ. TanjungPura. Pontianak Santoso,Urip. 2006. Kualitas dan Kuantitas Air Bersih. Universitas Bengkulu : Bengukulu Bahsoan, Rifaldi. Perbandingan Kuat Tekan Beton Yang Menggunakan Material Buatan Dan Material Alami. Universitas Gorontalo : Gorontalo 8

studi eksperimental pengaruh jumlah genangan air gambut terhadap kuat tekan beton http://repository.usu.ac.id/bitstream/123 456789/18427/4/Chapter% 20II.pdf (Dwi Santoso, Herwani dan Gatot Setya Budi) http://thomaspm.files.wordpress.com/ 2008/11/krtj-10-33-potensipemanfaatan-beton-kering-dryconcrete-sebagai-alternatifmaterial-perkerasan-jalan.pdf http://bayugembell.blogspot.com/201 1/03/metode-penuangan-betonplacing.html 9