HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

CORELATION ARMS MUSCLE POWER AND FLEXIBILITY MUSCLES BACK WITH SHOT PUT OF STUDENT SON CLASS XI SMK TARUNA SELF PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

/ Handphone:

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

MARPION SAPUTRA NIM

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

RELATIONS EXSPLOSIVE POWER MUSCLE LONG SLEEVE RESULTS SERVE IN BADMINTON GAME ON EXSTRAKURIKULER STUDENTS SMAN 2 SIAK KECIL BENGKALIS

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

JURNAL. Oleh HERWAN SAPUTRA

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TOLAK PELURU. (Jurnal) Oleh YANDRI NAULI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

S K R I P S I OLEH : Reza Dwi Pradana NIM:

JURNAL. Oleh YON MARYONO

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

Ni Putu Nita Wijayanti, Slamet, Syahriadi, Yelzi Riswindra Universitas Riau

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 TAKENGON. Zikrurrahmat 1 dan Teguh Prihatin 2.

CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU

THE EFFECT OF ABDOMNAL STRENGHT AND ARM MUSCLE STRENGHT IN THE ABILITY OF SHOT-PUT STYLE SIDEWAYS IN CLASS IX SMP NEGERI 3 KEDIRI ACADEMIC YEAR

Weni Wirastuti 1,Saripin 2, Kristi Agust

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS V SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA JURNAL. Oleh ERMIATI

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Deskripsi data merupakan gambaran umum masing-masing variabel sebagai

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh IRWANYSAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 003 PULAU PADANG KECAMATAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

HEALTH PHYSICAL EDUCATION AND RECREATION DEPARTMENT FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN DAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII A SMPN 3 DUMAI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVICE BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 015 KECAMATAN SENTAJO RAYA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU SISWA KELAS XI SMA NEGERI TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

ARTIKEL SKRIPSI. oleh : ROHMADI NIM :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 BENGKALIS JURNAL. Oleh RANIANTI

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DAN KELENTUKAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVICE

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transkripsi:

1 HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG Boyke Johanes, 1. Drs. Saripin, M.kes, AIFO, 2. Ni Putu Nita Wijayanti, S.Pd, M.Pd Emile: boykejohanes100@gmail.com, saripin@yahoo.com, nitawijayanti@gmail.com No. Handphone: 0823 8515 7162 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract : The problem in this research is whether there is a relationship of muscle power of arm and shoulder on the result of shot put with orthodox style male student of class XI Ilmu Ilmu Sosial 5 SMA N 2 Tualang. The goal is to find out how big the muscle power of arm and shoulder on the result of shot put with orthodox style male student of class XI Ilmu Ilmu Sosial 5 SMA N 2 Tualang singly. The technique of sampling performed with total sampling of 16 male students of class XI Ilmu Ilmu Sosial 5 SMA N 2 Tualang. This research using a correlation technique. Then, the data are tested using the test of normality, test the product moment correlation test, test of significance on the level of significance of α = 0.05. Test of normality of variabels X, L 0 maks (0,0966) < L tabel (0,213), and testing normality of variabels Y, L 0 maks (0,1728) < L tabel (0,213) in other words at a confidence level of 95% of normal data and concluded the results showed: there is a significant relationship between on muscle power of arm and shoulder on the result of shot put with correlation r= 0.6709, where r hitung > r tabel or 0.6709 > 0,514. and such relations are categorized strong. Thus, Ha accepted. Key word : relationship, muscle power of arm and shoulder, the result of shot put.

2 HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG Boyke Johanes, 1. Drs. Saripin, M.kes, AIFO, 2. Ni Putu Nita Wijayanti, S.Pd, M.Pd Emile: boykejohanes100@gmail.com, saripin@yahoo.com, nitawijayanti@gmail.com No. Handphone: 0823 8515 7162 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak : Masalah Penelitian ini adalah hubungan daya ledak otot lengan dan bahu terhadap hasil tolak peluru gaya orthodoks siswa putra kelas XI ilmu ilmu sosial 5 SMA N 2 Tualang. Tujuan nya untuk mengetahui seberapa besar hubungan hubungan daya ledak otot lengan dan bahu terhadap hasil tolak peluru gaya orthodoks siswa putra kelas XI ilmu ilmu sosial 5 SMA N 2 Tualang setiap individu. Teknik penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 16 siswa putra kelas XI ilmu ilmu sosial 5 SMA N 2 Tualang. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi. Kemudian, tes data menggunakan tes normalitas, tes produk momen korelasi, tes signifikan α = 0.05. Tes normalitas variabel X, L 0 maks (0,0966) < L tabel (0,213), dan tes normalitas variabel Y, L 0 maks (0,1728) < L tabel (0,213) dengan kata lain tingkat kepercayaan 95% data normal dan kesimpulan penelitian menunjukkan: dimana terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan daya ledak otot lengan dan bahu terhadap hasil tolak peluru, dengan korelasi r= 0.6709 dimana r hitung > r tabel or 0.6709 > 0,514. Dan hubungan di kategorikan kuat. Demikian, Ha diterima. Kata kunci : Hubungan, Daya Ledak Otot Lengan Dan Bahu, Hasil Tolak Peluru.

3 PENDAHULUAN Olahraga adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk menjaga/meningkatkan kesehatan dan kondisi fisik yang bugar. Namun, seiring berjalannya waktu dan pengembangan teknologi sekarang ini, terjadi perubahan atau pergeseran tujuan dan fungsi seseorang melakukan olahraga. Jika pada awalnya manusia melakukan aktivitas olahraga hanya untuk menjaga kebugaran tubuh atau kondisi fisik, namun sekarang olahraga merambah ke dunia pendidikan. Kegiatan olahraga merupakan salah satu bentuk dari kependidikan. Pendidikan jasmani merupakan rangkaian aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga, untuk membangun peserta didik yang sehat dan kuat sehingga dapat menghasilkan prestasi akademik yang tinggi. Selain itu, pendidikan jasmani yang dilakukan sejak dini merupakan awal pengembangan prestasi olahraga. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan pendidikan jasmani penting dilakukan, baik melalui pendidikan formal dan non formal. Atletik merupakan suatu cabang olahraga tertua dan juga dianggap sebagai induk dari semua cabang olahraga. Atletik sejak zaman dahulu telah dilakukan seseorang seperti berjalan, berlari, melompat, menombak saat berburu dalam kehidupan sehari hari, seiring bertambahnya kemajuan dan perubahan kebudayaan manusia, maka gerakan-gerakan tadi berubah menjadi suatu kegiatan atau aktivitas yang dilombakan dan digunakan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Atletik merupakan suatu cabang olahraga yang sangat penting, karena mengandung gerakan dasar semua cabang olahraga. Cabang olahraga atletik merupakan olahraga yang tumbuh dan berkembang bersama dengan kegiatan alami manusia. Cabang olahraga atletik ini meliputi lari, loncat, dan lempar. Ketiga cabang ini adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan sepanjang kehidupan manusia (Munasifah, 2008:4). Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang seringkali meraih prestasi ataupun menyumbang mendali terbanyak di setiap kejuaraan yang ada di tingkat daerah, maupun nasional, karena di dalam cabang olahraga atletik memiliki beberapa nomor yang di perlombakan di setiap kejuaraan seperti salah satunya nomor lempar yaitu tolak peluru. Jess Jarver (2012:79) mengemukakan bahwa, tolak peluru termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik, prestasi yang diukur adalah hasil tolakan sejauh mungkin. Ada beberapa tahapan gerakan dalam tolak peluru, diantaranya ialah tahapan memegang peluru, tahapan meluncur, tahapan menolakkan peluru dan tahapan gerakan kembali ke posisi biasa. Gaya yang di gunakan dalam tolak peluru ada dua yakni Gaya Orthodox dan Gaya O brien. Prestasi tolak peluru ditentukan oleh tiga faktor yaitu : ketinggian saat melepaskan, kecepatan saat melepaskan, dan sudut dibentuk saat melepaskan peluru. Untuk memiliki ketinggian saat melepaskan peluru diperlukan tinggi badan yang lebih, karena dengan memiliki ketinggian saat melepaskan peluru diperlukan tinggi badan yang lebih tinggi maka akan mempunyai ketinggian saat melepaskan peluru lebih tinggi. Untuk menghasilkan kecepatan saat melepaskan dibutuhkan tenaga yang besar dan secara normal, apabila seseorang memiliki badan yang lebih besar akan memiliki tenaga yang lebih besar sehingga untuk menghasilkan kecepatan saat melepaskan peluru lebih cepat, dan sudut saat lepas sesuai dengan rumus kecepatan saat mengudara sangat besar. Power otot adalah komponen yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, hal ini di dasarkan atas tiga alasan, yaitu: a) karena power merupakan daya penggerak dari setiap aktivitas fisik, b) karena power memegang

4 peranan yang sangat penting dalam melindungi atlet dari kemungkinan cedera, c) karena dengan power, atlet dapat lari, melempar atau menendang lebih jauh dan efesien, memukul lebih keras, dengan demikian dapat membantu stabilitas sendiri (Harsono, 1988:177). Pada saat pelaksanaan tolak peluru gaya orthodox, peneliti melihat posisi peluru saat di lepaskan masih datar sehingga peluru lebih cepat mencapai tanah dan terhitung jarak yang tidak jauh dan maksimal, seharusnya peluru yang di tolak siswa saat pelepasan berbentuk sedikit keatas atau parabol, hal ini diduga karena kurangnya atau rendahnya kekuatan dan kecepatan otot lengan dan bahu yang disebut dengan daya ledak otot lengan dan bahu. Oleh karena itu, peneliti menduga bahwa daya ledak otot lengan dan bahu sebagai salah satu faktor penyebab rendahnya hasil tolakan pada siswa. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan peneliti merasa tertarik untuk mengangkat judul Hubungan Power Otot Lengan dan Bahu Terhadap Hasil Tolak Peluru Gaya Orthodox Siswa Putra Kelas XI Ilmu Ilmu Sosial 5 SMA N 2 Tualang. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian korelasional dan termasuk kedalam hubungan kausal yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel bebas yaitu power otot lengan dan bahu dengan variabel terikat yaitu hasil tolak peluru. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Putra Kelas XI Ilmu Ilmu Sosial 5 Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tualang yang berjumlah 16. Menurut Arikunto (2006:131) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Mengingat jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka seluruh populasi dijadikan sampel (total sampling) yaitu sebanyak 16 orang. Hal ini sesuai dengan Arikunto (2006:134) apabila jumlah subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes pada sampel sesuai kebutuhan dengan menggunakan instrument sebagai berikut : (1) tes medicine ball (Tudor Bompa, 1999 : 147), tujuannya adalah untuk mengukur power otot lengan dan bahu, (2) tes tolak peluru (https://vhariss.wordpress.com/2011/10/23/tolak-peluru/.), tujuannya adalah untuk mengetahui hasil tolak peluru. Setelah mendapat data dari masing-masing variabel, langkah selanjutnya adalah menguji normalitas dari masing-masing variabel untuk mengetahui kenormalan data yang diteliti. Setelah diuji kenormalannya maka data bisa dilanjutkan untuk analisi korelasi dengan korelasi product moment. Untuk korelasi product moment dengan membandingkan r hitung dengan r tabel Dengan ketentuan: (1) apabila r hitung lebih kecil dari r tabel (rh<rt), maka Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh>rt) maka Ha diterima (Sugiyono, 2012:187).

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel bebas power otot lengan dan bahu (X) dan variabel terikat hasil tolak peluru (Y). Deskripsi data dari masing-masing variabel ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Power otot lengan dan bahu (X) Data yang diperoleh dari variabel koordinasi mata dan kaki diukur dengan menggunakan tes medicine ball (Tudor Bompa, 1999 : 147)yang diikuti oleh sampel sebanyak 16 siswa, setelah ditentukan frekuensi tiap-tiap data maka dapat disimpulkan skor terjauh adalah 4,47 dan skor terdekat adalah 2,95. Distribusi skor menghasilkan rata-rata (mean) 3,79, standar deviasi adalah 2,5979. untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Power Otot Lengan bahu No Kelas Interval Frekuensi Absolute (Fa) Frekuensi Relatif (Fr) 1 2,95-3,25 1 6,25 % 2 3,26-3,56 4 25 % 3 3,57 3,87 4 25 % 4 3,88 4,18 4 25 % 5 4,19 4,49 3 18,75 % Jumlah 16 100 % Berdasarkan pada tabel 1 pada halaman sebelumnya, distribusi frekuensi dari 16 orang sampel, 1 orang (6,25 %) memiliki power otot lengan bahu dengan rentang 2,95 3,25. 4 orang (25 %) memiliki nilai dengan rentang 3,26 3,56. 4 orang (25 %) dengan rentang nilai 3,57 3,87. 4 orang (25 %) dengan rentang nilai 3,88 4,18 serta 3 orang sampel (18,75 %) dengan rentang nilai 4,19 4,49. Untuk melihat kategori dengan penilaian acuan norma maka nilai yang berada pada ketegori baik sekali dengan nilai >4.405 berjumlah 1 orang (8,33 %), kategori baik berjumlah 4 orang dengan nilai 3,995 (25 %), pada kategori cukup berjumlah 9 orang pada nilai 3,585 (56,25 %), sedangkan untuk kategori kurang pada nilai <3.175 (8.33%) berjumlah 1 orang.

Frekuensi Absolut 6 Gambar 1. Histogram Data Koordinasi Mata-Kaki 5 4 3 2 1 0 1 4 4 4 3 Kelas Interval Hasil Tolak Peluru (Y) Data yang diperoleh dari variabel hasil tolak peluru (Y) diukur dengan menggunakan tes tolak peluru (https://vhariss.wordpress.com/2011/10/23/tolak-peluru/), untuk mengetahui hasil tolak peluru yang diikuti oleh sampel sebanyak 16 orang, setelah ditentukan frekuensi tiap-tiap data maka dapat disimpulkan skor tertinggi adalah 7,98 dan skor terendah 4,67. Distribusi skor menghasilkan rata-rata (mean) 6,1651, standar deveasi adalah 15,04. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel pada berikut ini: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kemampuan Tolak Peluru No Kelas Interval Frekuensi Absolute (Fa) Frekuensi Relatif (Fr) 1 4,67 5,33 4 25 % 2 5,34 6,00 5 31,25 % 3 6,01 6,67 1 6,25 % 4 6,68 7,34 4 25 % 5 7,35 8,01 2 12,5 % Jumlah 16 100 % Berdasarkan pada tabel 2 pada halaman sebelumnya, distribusi frekuensi dari 16 orang sampel, 4 sampel (25 %) memiliki kemampuan tolak peluru dengan rentang 4,67 5,33, 5 sampel (31,25 %) memiliki nilai dengan rentang 5,34 6,00. 1 sampel (6,25 %) memiliki nilai rentang 6,01 6,67, 4 sampel (25%) dengan rentang nilai 6.68 7,34 serta 2 sampel (12,5 %) dengan rentang nilai 7,35 8,01. Untuk melihat kategori dengan penilaian acuan norma maka nilai yang berada pada ketegori baik sekali dengan nilai >7,66 berjumlah 0 orang (0 %), kategori baik berjumlah 1 orang dengan nilai 6,67 (8,33 %), pada kategori cukup berjumlah 13 orang pada nilai 5.66 (81,25 %), sedangkan

7 untuk kategori kurang pada nilai <4.66 (12,5 %) berjumlah 2 orang. Untuk lebih jelasnya lihat pada diagram berikut ini : Gambar 2. Histogram Hasil Tolak Peluru Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data yang dilakukan dengan Uji Liliefors. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan besar kecilnya hubungan variabel X terhadap Y dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi product moment untuk mengetahui signifikansinya dengan membandingkan nilai r hitung atau nilai korelasi product moment dengan r tabel. Uji Normalitas : Pengujian normalitas adalah suatu analisis yang dilakukan untuk menguji apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut apakah data yang diolah dapat digunakan teknik korelasi. Pengujian normalitas data diuji dengan analisis Lilliefors pada taraf signifikan α = 0,05. Dasar pengambilan keputusan pengujian normalitas adalah Apabila Lo maks < L tabel maka sampel berasal dari populasi berditribusi normal. Kesimpulan hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Uji Normalitas data variabel X dan variabel Y dengan Uji Liliefors No Variabel Lo Lt 0,05 Keterangan 1 Power Otot Lengan bahu 0.0966 0.213 Normal 2 Tolak Peluru 0.1728 0.213 Normal

8 Keterangan : L 0maks L tabel : Selisih harga mutlak terbesar antara peluang skor baku dengan proporsi skor baku yang lebih kecil atau dengan skor baku yang sedang dihitung : Nilai kriteria Uji Liliefors Tabel menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk power otot lengan bahu (X) Lo = 0,966 dan Variabel (Y) hasil tolak peluru Lo = 0,1728 dengan N = 16 sedangkan Lt = pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0.213 yang lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari data power otot lengan bahu serta hasil tolak peluru berdistribusi normal. Analisis Korelasi : Berdasarkan hasil analisis korelasi power otot lengan dan bahu (X) dengan hasil tolak peluru (Y) diperoleh koefisien korelasi r = 0,6709 untuk mengetahui data tersebut berhubungan atau tidak yaitu dengan membandingkan secara masing-masing r hitung dengan r tabel dengan α = 0,05 dan N (jumlah sampel) = 16 diperoleh r tabel =0,514 dan hasilnya adalah r hitung > r tabel. Dan berdasarkan Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r (Sugiyono 2012:231), maka hubungan variabel-variabel X dengan Y hubungannya dikategorikan Kuat. Karena sampel yang diambil adalah jumlah keseluruhan populasi, maka tidak perlu diuji signifikansinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6. Interpretasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2012 : 231) SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur statistik penelitian maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat kepercayaan 95% antara power otot lengan dan bahu dengan hasil tolak peluru dengan nilai rxy =

9 0,6709 lebih besar dari rtabel = 0,514. sehingga dapat disimpulkan r hitung > r tabel (berhubungan). Ha diterima. Rekomendasi 1. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan masalah ini dengan tujuan sampel yang lebih besar, alat tes yang lebih tepat lagi demi meningkatkan prestasi olahraga yang pada akhirnya nanti dapat dijadikan sumbangsih bagi pembinaan selanjutnya. 2. Kepada guru olahraga SMA N 2 Tualang diharapkan supaya lebih efisien dan efektif lagi dalam memberikan pembelajaran sehingga nantinya mampu menghasilkan prestasi bagi sekolah dan bahkan sampai prestasi bagi negara. 3. Kepada para peneliti lainnya di harapkan melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan power otot lengan dan bahu dengan hasil tolak peluru, dengan sampel yang berbeda hingga nantinya dapat bermanfaat bagi peningkatan prestasi olahraga cabang atletik terlebuh khususnya cabang olahraga tolak peluru DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta. Harsono. 1998. Choaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Choaching. Jakarta. Tambak Kasuma. Harsono. 1998. Choaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Choaching. Jakarta. Tambak Kasuma https://vhariss.wordpress.com/2011/10/23/tolak-peluru/ (diakses tanggal 8 Juni 2017) Jarver, Jess. 2012. Belajar dan Berlatih Aletik. Bandung. CV. Pionir Jaya. Munasifah. 2008. Atletik Cabang Lempar. Semarang. Aneka Ilmu.