ANALISIS PERHITUNGAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI BINA SEJAHTERA CITEUREUP BOGOR (PERIODE TAHUN )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5. SISA HASIL USAHA PENGERTIAN SHU INFORMASI DASAR RUMUS PEMBAGIAN SHU PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI PEMBAGIAN SHU PER ANGGOTA

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN KINERJA KOPERASI TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI KARYAWANPT.LUMBUNG ARTANUGRAHA

SISA HASIL USAHA. Evan Purnama Ramdan

SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 10. KOPERASILatihan Soal Rp ,00. Rp ,00. Rp ,00. Rp ,00. Rp 400.

BAB I PENDAHULUAN tentang perkoperasian menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Pada Koperasi Karyawan Aetra. Nama : Agung Prasetyo Kelas : NPM : 4EB22

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatasi persoalan anggotanya. Khusus dalam bidang usaha, karena koperasi

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT MUSTIKA RATU, Tbk

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai badan usaha adalah sebuah perusahaan yang harus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah modal sendiri dan Sisa Hasil Usaha. Koperasi Keluarga Pegawai

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset

Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan ekonomi yang menonjol di Indonesia saat ini diantaranya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Edward, Tanujaya (2012)

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu kumpulan orang orang yang menjadi anggota

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikenal dengan tiga pilar perekonomian Indonesia.Pada masa sekarang ini

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi, lembaga yang sudah dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat.

ANALISIS RENTABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM BALO TORAJA KSP. BALO TA. Imran Ukkas¹ Wirda Ayu Ningsi²

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK EVALUASI PERKEMBANGAN PERUSAHAAN STUDI KASUS PADA KOPERASI UNIT DESA TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian.

ANALISIS PERHITUNGAN SISA HASIL USAHA MENURUT PSAK PADA KOPERASI X. : Erlyn Yunita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, S.E., M.

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi dari peristiwa-peristiwa ekonomi yang telah terjadi dalam

ALOKASI BIAYA BERSAMA PADA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Pembuatan Tahu Bapak Bambang)

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk membangun perekonomian Indonesia yaitu dengan memberdayakan

Analisis Arus Kas Pada Koperasi Karyawan PT. Suzuki Indomobil Motor Tambun

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. relaibel tentang suatu hal atau varian tertentu (Sugiono, 2003:58).

BAB I PENDAHULUAN. suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA

DAFTAR PUSTAKA. Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu organisasi, koperasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. koperasi agar lebih sejahtera dengan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini juga

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang

Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur

Menimbang : a. Mengingat : 1.

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Ucapan Terima Kasih... ii Abstrak... v Daftar Isi...vii Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xi

FAKTOR FAKTOR YANG MENENTUKAN BESARNYA SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI KARYAWAN MANDIRI PERUM DAMRI UABK SURABAYA SKRIPSI

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah

Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja..Suharti 40

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 3 Nomor 1 EdisiFebruari 2018 ( )

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI ARTA SARANA JAHTERA. Nama : Mohamad Aditya Rizky NPM : Pembimbing : Sudaryono, SE.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. : Frischa Lamria NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyebabnya adalah implementasi sistem pengendalian manajemen

ANALISIS ARUS KAS PADA KOPERASI DITTOPAD PRIMER KOPERASI KARTIKA LIKHITA BHUTALA SEJAHTERA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dalam UU No. 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1disebutkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA

: Muhammad Fahruroji NPM : Dosen Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi dalam perekonomian Indonesia yaitu sektor negara, swasta,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan. Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dalam penjelasannya

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN NON SAK ETAP KOPERASI SEKERTARIAT UMUM TNI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kita mengamati banyaknya perubahan yang cepat dan melanda

BAB I PENDAHULUAN. seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KOPERASI KARYAWAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH PERIODE

NPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani

PENGERTIAN. koperasi berasal dari kata cooperation, terdiri dari co yang artinya bersama dan operation artinya bekerja / berusaha

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat yang dinamakan gerakan koperasi. perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRACT. Lalu Mimbar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPMA (KOPERASI MAHASISWA) DI UMS DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

Transkripsi:

ANALISIS PERHITUNGAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI BINA SEJAHTERA CITEUREUP BOGOR (PERIODE TAHUN 2013-2015) Nama : Resky Triminarti Pratiwi NPM : 29214084 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dyah Palupi, SE., MMSi

Latar Belakang 1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 2. Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota, serta digunakan untuk keperluan lain dari koperasi. 3. Saat ini Koperasi Bina Sejahtera adalah salah satu dari koperasi-koperasi di Indonesia yang merupakan wadah ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan. berdasarkan hasil laporan neraca keuangan Koperasi Bina Sejahtera telah meningkat omzetnya dari tahun ke tahun sehingga meningkatkan pula sisa hasil usaha (SHU).

Rumusan Masalah 1. Bagaimana perhitungan sisa hasil usaha (SHU) dan warung serba ada (WASERDA) pada koperasi Bina Sejahtera? 2. Apakah sisa hasil usaha (SHU) dan warung serba ada (WASERDA) Koperasi Bina Sejahtera mengalami kenaikan atau penurunan selama tahun 2013-2015?

Batasan Masalah Sesuai dengan judul Analisis Perhitungan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Bina Sejahtera Citeureup Bogor (Periode Tahun 2013-2015), Agar maka penulis membahas masalah hanya pada perhitungan sisa hasil usaha (SHU) dan warung serba ada (WASERDA) Koperasi Bina Sejahtera, dengan menggunakan data koperasi Sisa Hasil Usaha (SHU) simpan pinjam untuk tahun 2013-2015.

Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perhitungan sisa hasil usaha (SHU) dan warung serba ada (WASERDA) pada Koperasi Bina Sejahtera. 2. Untuk mengetahui kenaikan atau penurunan sisa hasil usaha (SHU) dan warung serba ada (WASERDA) pada Koperasi Bina Sejahtera selama tahun 2013-2015.

Manfaat Penelitian 1. Bagi koperasi, penelitian ini berguna untuk memeberikan masukan berdasarkan hasil penelitian dan memperluas landasan teoristis melakukan survey di lapangan sehingga dapat memberikan pengetahuan tentang koperasi. 2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai pengetahuan tambahan mengenai teori dan praktek yang sesungguhnya mengenai analisis perhitungan sisa hasil usaha (SHU) anggota koperasi. 3. Penelitian ini Diharapkan dapat memperkaya pengetahuan ilmu ekonomi dan sebagai masukan untuk meningkatkan prestasi pembelajaran ilmu ekonomi.

Objek Penelitian Koperasi Bina Sejahtera yang beralamat di Jl.Baru Puspanegara Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor Data Yang Digunakan Data Primer Metode Pengumpulan Data Wawancara Dokumentasi Penelitian Kepustakaan Teknik Analisis Metode Penelitian Metode Kuantitatif Deskriptif Rumus SHU = Sisa Hasil Usaha = Pendapatan (Biaya + Penyusutan + Kewajiban Lain+ Pajak)

Persentase Perhitungan Bagi Hasil Tabel 4.4 Persentase Perhitungan Bagi Hasil Alokasi Persentase Cadangan 20% Jasa Penyimpanan 30% Jasa Peminjam 30% Dana Pengurus 10% Dana Pendidikan 2.5% Dana Pegawai 2.5% Dana Pembangunan 2.5% Dana Sosial 2.5% Sumber : Koperasi Bina Sejahtera

Perhitungan Sisa Hasil Usaha dan Waserda 2013 Tabel 4.5 Perhitungan Bagi Hasil SHU dan Waserda Alokasi biaya Presentase Perhitungan Total biaya Cadangan 20% Rp. 115.823.904,3 Rp. 23.164.780,86 Jasa Penyimpanan 30% Rp. 115.823.904,3 Rp. 34.747.171,29 Jasa Peminjam 30% Rp. 115.823.904,3 Rp. 34.747.171,29 Dana Pengurus 10% Rp. 115.823.904,3 Rp. 11.582.390,43 Dana Pendidikan 2.5% Rp. 115.823.904,3 Rp. 395.597,60 Dana Pegawai 2.5% Rp. 115.823.904,3 Rp. 395.597,60 Dana Pembangunan 2.5% Rp. 115.823.904,3 Rp. 395.597,60 Dana Sosial 2.5% Rp. 115.823.904,3 Rp. 395.597,60 Sumber : Data Diolah Sendiri 2017

Persentase Perhitungan Bagi Hasil Tabel 4.6 Persentase Perhitungan Bagi Hasil Alokasi Persentase Cadangan 20% Jasa Penyimpanan 30% Jasa Peminjam 30% Dana Pengurus 10% Dana Pendidikan 2.5% Dana Pegawai 2.5% Dana Pembangunan 2.5% Dana Sosial 2.5% Sumber : Koperasi Bina Sejahtera

Perhitungan Sisa Hasil Usaha dan Warung Serba Ada 2014 Tabel 4.7 Perhitungan Bagi Hasil SHU dan WASERDA Alokasi biaya Presentase Perhitungan Total biaya Cadangan 20% Rp. 302.887.830,36 Rp. 60.577.566,07 Jasa Penyimpanan 30% Rp. 302.887.830,36 Rp. 90.866.349,18 Jasa Peminjam 30% Rp. 302.887.830,36 Rp. 90.866.349,18 Dana Pengurus 10% Rp. 302.887.830,36 Rp. 30.288.783,03 Dana Pendidikan 2.5% Rp. 302.887.830,36 Rp. 7.572.195,75 Dana Pegawai 2.5% Rp. 302.887.830,36 Rp. 7.572.195,75 Dana Pembangunan 2.5% Rp. 302.887.830,36 Rp. 7.572.195,75 Dana Sosial 2.5% Rp. 302.887.830,36 Rp. 7.572.195,75 Sumber : Data Diolah Sendiri 2017

Persentase Perhitungan Bagi Hasil Tabel 4.8 Persentase Perhitungan Bagi Hasil Alokasi Persentase Cadangan 20% Jasa Penyimpanan 30% Jasa Peminjam 30% Dana Pengurus 10% Dana Pendidikan 2.5% Dana Pegawai 2.5% Dana Pembangunan 2.5% Dana Sosial 2.5% Sumber : Koperasi Bina Sejahtera

Perhitungan Sisa Hasil Usaha dan Warung Serba Ada 2015 Tabel 4.9 Perhitungan Bagi Hasil SHU dan WASERDA Alokasi biaya Persentase Perhitungan Total biaya Cadangan 20% Rp. 162.949.120,5 Rp. 32.589.824,10 Jasa Penyimpanan 30% Rp. 162.949.120,5 Rp. 48.884.736,15 Jasa Peminjam 30% Rp. 162.949.120,5 Rp. 48.884.736,15 Dana Pengurus 10% Rp. 162.949.120,5 Rp. 16.294.912,05 Dana Pendidikan 2.5% Rp. 162.949.120,5 Rp. 4.073.728,01 Dana Pegawai 2.5% Rp. 162.949.120,5 Rp. 4.073.728,01 Dana Pembangunan 2.5% Rp. 162.949.120,5 Rp. 4.073.728,01 Dana Sosial 2.5% Rp. 162.949.120,5 Rp. 4.073.728,01 Sumber : Data Diolah Sendiri 2017

Rangkuman pembahasan Dari pembahasan yang saudara peneliti lakukan dapat dilihat bahwa perolehan laba bersih selama tiga tahun ini mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2013 laba bersih yang diperoleh Koperasi Bina Sejahtera sebesar Rp. 115.002.454,26 laba ini diperoleh dari pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya. Kemudian pada tahun 2014 laba bersih mengalami peningkatan sebesar Rp. 302.887.830,36 laba ini diperoleh dari pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya. Selanjutnya pada tahun 2015 laba bersih juga mengalami penurunan sebesar Rp. 162.949.120,5 laba ini diperoleh dari pendapatan jasa dikurangi dengan biaya-biaya. Oleh sebab itu hal yang menyebabkan meningkatnya dan menurunnya SHU dan WASERDA adalah partisipasi anggota merupakan peranan penting dalam perolehan laba, karena modal yang merupakan penggerak kelangsungan koperasi juga berasal dari anggota yakni simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan niaga. Tidak hanya itu manajemen koperasi juga menjadi salahsatu faktor yang dapat berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usahadan WASERDA karena manajemen adalah salah satu indikator pembatas kinerjalembaga koperasi itu sendiri menjadi lebih tepat, terarah, jelas dan tuntas.

Kesimpulan 1. Sisa Hasil Usaha dan Waserda pada periode 2013 sebesar Rp. 115.002.454,26. Periode 2014 sebesar Rp. 302.887.830,36. Periode 2015 sebesar Rp. 162.949.120,5. 2. SHU dan WASERDA pada periode 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp187.865.376,1 dari periode 2013. Hal ini disebabkan oleh jumlah alokasi biaya untuk peminjaman yang mengalami penurunan di tahun tersebut. Begitu pula dengan SHU dan WASERDA periode 2015 mengalami penurunan sebesar Rp.139.938.709,86. Hal ini juga di sebabkan oleh jumlah alokasi biaya untuk peminjaman yang mengalami penurunan di tahun 2015. Secara keseluruhan untuk tiga periode tahun tersebut terjadi penurunan dan peningkatan sisa hasil usaha dan warung serba ada.

Saran 1. Pendapatan SHU dan WASERDA pada tahun 2013-2015 mengalami peningkatan dan penurunan. Peningkatan seperti ini harus bisa dipertahankan setiap tahunnya agar ditahun-tahun berikutnya tidak terjadi penururunan ataupun fluktuasi. 2. Agar laporan keuangan menjadi lebih baik, seharusnya pihak koperasi menempatkan karyawan yang sesuai dengan keahlian masing-masing, Memiliki pengalaman dan pendidikan lebih baik lagi. 3. Seluruh anggota Koperasi Bina Sejahtera diharapkan agar lebih aktif dalam kegiatan koperasi, karena koperasi ini akan berjalan dengan baik apabila anggotanya bekerja dengan baik. Hal ini dilakukan agar anggota koperasi dapat merasakan manfaatnya menjadi anggota koperasi dan juga dapat mengukur kinerja kegiatan koperasi.