ANALISIS PERHITUNGAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI BINA SEJAHTERA CITEUREUP BOGOR (PERIODE TAHUN 2013-2015) Nama : Resky Triminarti Pratiwi NPM : 29214084 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dyah Palupi, SE., MMSi
Latar Belakang 1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 2. Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota, serta digunakan untuk keperluan lain dari koperasi. 3. Saat ini Koperasi Bina Sejahtera adalah salah satu dari koperasi-koperasi di Indonesia yang merupakan wadah ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan. berdasarkan hasil laporan neraca keuangan Koperasi Bina Sejahtera telah meningkat omzetnya dari tahun ke tahun sehingga meningkatkan pula sisa hasil usaha (SHU).
Rumusan Masalah 1. Bagaimana perhitungan sisa hasil usaha (SHU) dan warung serba ada (WASERDA) pada koperasi Bina Sejahtera? 2. Apakah sisa hasil usaha (SHU) dan warung serba ada (WASERDA) Koperasi Bina Sejahtera mengalami kenaikan atau penurunan selama tahun 2013-2015?
Batasan Masalah Sesuai dengan judul Analisis Perhitungan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Bina Sejahtera Citeureup Bogor (Periode Tahun 2013-2015), Agar maka penulis membahas masalah hanya pada perhitungan sisa hasil usaha (SHU) dan warung serba ada (WASERDA) Koperasi Bina Sejahtera, dengan menggunakan data koperasi Sisa Hasil Usaha (SHU) simpan pinjam untuk tahun 2013-2015.
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perhitungan sisa hasil usaha (SHU) dan warung serba ada (WASERDA) pada Koperasi Bina Sejahtera. 2. Untuk mengetahui kenaikan atau penurunan sisa hasil usaha (SHU) dan warung serba ada (WASERDA) pada Koperasi Bina Sejahtera selama tahun 2013-2015.
Manfaat Penelitian 1. Bagi koperasi, penelitian ini berguna untuk memeberikan masukan berdasarkan hasil penelitian dan memperluas landasan teoristis melakukan survey di lapangan sehingga dapat memberikan pengetahuan tentang koperasi. 2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai pengetahuan tambahan mengenai teori dan praktek yang sesungguhnya mengenai analisis perhitungan sisa hasil usaha (SHU) anggota koperasi. 3. Penelitian ini Diharapkan dapat memperkaya pengetahuan ilmu ekonomi dan sebagai masukan untuk meningkatkan prestasi pembelajaran ilmu ekonomi.
Objek Penelitian Koperasi Bina Sejahtera yang beralamat di Jl.Baru Puspanegara Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor Data Yang Digunakan Data Primer Metode Pengumpulan Data Wawancara Dokumentasi Penelitian Kepustakaan Teknik Analisis Metode Penelitian Metode Kuantitatif Deskriptif Rumus SHU = Sisa Hasil Usaha = Pendapatan (Biaya + Penyusutan + Kewajiban Lain+ Pajak)
Persentase Perhitungan Bagi Hasil Tabel 4.4 Persentase Perhitungan Bagi Hasil Alokasi Persentase Cadangan 20% Jasa Penyimpanan 30% Jasa Peminjam 30% Dana Pengurus 10% Dana Pendidikan 2.5% Dana Pegawai 2.5% Dana Pembangunan 2.5% Dana Sosial 2.5% Sumber : Koperasi Bina Sejahtera
Perhitungan Sisa Hasil Usaha dan Waserda 2013 Tabel 4.5 Perhitungan Bagi Hasil SHU dan Waserda Alokasi biaya Presentase Perhitungan Total biaya Cadangan 20% Rp. 115.823.904,3 Rp. 23.164.780,86 Jasa Penyimpanan 30% Rp. 115.823.904,3 Rp. 34.747.171,29 Jasa Peminjam 30% Rp. 115.823.904,3 Rp. 34.747.171,29 Dana Pengurus 10% Rp. 115.823.904,3 Rp. 11.582.390,43 Dana Pendidikan 2.5% Rp. 115.823.904,3 Rp. 395.597,60 Dana Pegawai 2.5% Rp. 115.823.904,3 Rp. 395.597,60 Dana Pembangunan 2.5% Rp. 115.823.904,3 Rp. 395.597,60 Dana Sosial 2.5% Rp. 115.823.904,3 Rp. 395.597,60 Sumber : Data Diolah Sendiri 2017
Persentase Perhitungan Bagi Hasil Tabel 4.6 Persentase Perhitungan Bagi Hasil Alokasi Persentase Cadangan 20% Jasa Penyimpanan 30% Jasa Peminjam 30% Dana Pengurus 10% Dana Pendidikan 2.5% Dana Pegawai 2.5% Dana Pembangunan 2.5% Dana Sosial 2.5% Sumber : Koperasi Bina Sejahtera
Perhitungan Sisa Hasil Usaha dan Warung Serba Ada 2014 Tabel 4.7 Perhitungan Bagi Hasil SHU dan WASERDA Alokasi biaya Presentase Perhitungan Total biaya Cadangan 20% Rp. 302.887.830,36 Rp. 60.577.566,07 Jasa Penyimpanan 30% Rp. 302.887.830,36 Rp. 90.866.349,18 Jasa Peminjam 30% Rp. 302.887.830,36 Rp. 90.866.349,18 Dana Pengurus 10% Rp. 302.887.830,36 Rp. 30.288.783,03 Dana Pendidikan 2.5% Rp. 302.887.830,36 Rp. 7.572.195,75 Dana Pegawai 2.5% Rp. 302.887.830,36 Rp. 7.572.195,75 Dana Pembangunan 2.5% Rp. 302.887.830,36 Rp. 7.572.195,75 Dana Sosial 2.5% Rp. 302.887.830,36 Rp. 7.572.195,75 Sumber : Data Diolah Sendiri 2017
Persentase Perhitungan Bagi Hasil Tabel 4.8 Persentase Perhitungan Bagi Hasil Alokasi Persentase Cadangan 20% Jasa Penyimpanan 30% Jasa Peminjam 30% Dana Pengurus 10% Dana Pendidikan 2.5% Dana Pegawai 2.5% Dana Pembangunan 2.5% Dana Sosial 2.5% Sumber : Koperasi Bina Sejahtera
Perhitungan Sisa Hasil Usaha dan Warung Serba Ada 2015 Tabel 4.9 Perhitungan Bagi Hasil SHU dan WASERDA Alokasi biaya Persentase Perhitungan Total biaya Cadangan 20% Rp. 162.949.120,5 Rp. 32.589.824,10 Jasa Penyimpanan 30% Rp. 162.949.120,5 Rp. 48.884.736,15 Jasa Peminjam 30% Rp. 162.949.120,5 Rp. 48.884.736,15 Dana Pengurus 10% Rp. 162.949.120,5 Rp. 16.294.912,05 Dana Pendidikan 2.5% Rp. 162.949.120,5 Rp. 4.073.728,01 Dana Pegawai 2.5% Rp. 162.949.120,5 Rp. 4.073.728,01 Dana Pembangunan 2.5% Rp. 162.949.120,5 Rp. 4.073.728,01 Dana Sosial 2.5% Rp. 162.949.120,5 Rp. 4.073.728,01 Sumber : Data Diolah Sendiri 2017
Rangkuman pembahasan Dari pembahasan yang saudara peneliti lakukan dapat dilihat bahwa perolehan laba bersih selama tiga tahun ini mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2013 laba bersih yang diperoleh Koperasi Bina Sejahtera sebesar Rp. 115.002.454,26 laba ini diperoleh dari pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya. Kemudian pada tahun 2014 laba bersih mengalami peningkatan sebesar Rp. 302.887.830,36 laba ini diperoleh dari pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya. Selanjutnya pada tahun 2015 laba bersih juga mengalami penurunan sebesar Rp. 162.949.120,5 laba ini diperoleh dari pendapatan jasa dikurangi dengan biaya-biaya. Oleh sebab itu hal yang menyebabkan meningkatnya dan menurunnya SHU dan WASERDA adalah partisipasi anggota merupakan peranan penting dalam perolehan laba, karena modal yang merupakan penggerak kelangsungan koperasi juga berasal dari anggota yakni simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan niaga. Tidak hanya itu manajemen koperasi juga menjadi salahsatu faktor yang dapat berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usahadan WASERDA karena manajemen adalah salah satu indikator pembatas kinerjalembaga koperasi itu sendiri menjadi lebih tepat, terarah, jelas dan tuntas.
Kesimpulan 1. Sisa Hasil Usaha dan Waserda pada periode 2013 sebesar Rp. 115.002.454,26. Periode 2014 sebesar Rp. 302.887.830,36. Periode 2015 sebesar Rp. 162.949.120,5. 2. SHU dan WASERDA pada periode 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp187.865.376,1 dari periode 2013. Hal ini disebabkan oleh jumlah alokasi biaya untuk peminjaman yang mengalami penurunan di tahun tersebut. Begitu pula dengan SHU dan WASERDA periode 2015 mengalami penurunan sebesar Rp.139.938.709,86. Hal ini juga di sebabkan oleh jumlah alokasi biaya untuk peminjaman yang mengalami penurunan di tahun 2015. Secara keseluruhan untuk tiga periode tahun tersebut terjadi penurunan dan peningkatan sisa hasil usaha dan warung serba ada.
Saran 1. Pendapatan SHU dan WASERDA pada tahun 2013-2015 mengalami peningkatan dan penurunan. Peningkatan seperti ini harus bisa dipertahankan setiap tahunnya agar ditahun-tahun berikutnya tidak terjadi penururunan ataupun fluktuasi. 2. Agar laporan keuangan menjadi lebih baik, seharusnya pihak koperasi menempatkan karyawan yang sesuai dengan keahlian masing-masing, Memiliki pengalaman dan pendidikan lebih baik lagi. 3. Seluruh anggota Koperasi Bina Sejahtera diharapkan agar lebih aktif dalam kegiatan koperasi, karena koperasi ini akan berjalan dengan baik apabila anggotanya bekerja dengan baik. Hal ini dilakukan agar anggota koperasi dapat merasakan manfaatnya menjadi anggota koperasi dan juga dapat mengukur kinerja kegiatan koperasi.