BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Cahyana Apriyanto, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam dekade terakhir ini, pariwisata menjadi sebuah kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia, banyak objek wisata yang telah menarik perhatian para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risha Ramadhita, 2013

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BERDASARKAN PREFERENSI PENGUNJUNG DI WANA WISATA SITU CISANTI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sabila Maulina Nugraha, 2013

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu konsep wisata yang bertemakan budaya di Indonesia. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

2015 STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DAMPAK PARIWISATA TERHADAP TIMBULAN SAMPAH DI PULAU TIDUNG

ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

PEMANFAATAN KAWASAN UMBUL TLATAR KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN PENDAPAT MASYARAKAT TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI. Halaman PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

2016 KEMENARIKAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN PANTAI UJUNG GENTENG KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat.

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN. banyak dikembangkan di Indonesia saat ini. Perkembangan industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Evvie Ariantya Wulandari, 2013

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sapikerep yaitu Gunung Bromo yang merupakan gunung terkenal di Jawa. Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

LATAR BELAKANG MASALAH

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

2015 PERGESERAN NORMA KESUSILAAN MASYARAKAT DESA SINDANGPANO KECAMATAN RAJAGALUH KABUPATEN MAJALENGKA PASCA PEMBANGUNAN WADUK LAPANGAN SINDANGPANO

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

MAILISA ISVANANDA, 2015 POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. pengelolaan kebersihan lingkungan pantai di Bali dan Pantai Sanur Kaja.

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor industri yang berpotensi untuk. dikembangkan terhadap perekonomian suatu daerah. Berkembangnya sektor

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi bermula dari suatu penyebaran kegiatan sosial dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhammad Riksa Alhadi, 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era modern seperti sekarang ini, padatnya rutinitas kegiatan atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan paparan pendahuluan yang menunjukkan gejala-gejala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka

VIII. DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN LOKASI TAMAN WISATA TIRTA SANITA Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Taman Wisata Tirta Sanita

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang

BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bandung Barat (KBB) adalah salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki banyak tempat wisata yang cukup dikenal oleh masyarakat luas, sehingga KBB menjadi salah satu daerah yang menjadi tujuan masyarakat yang berasal dari luar daerah dalam menghabiskan waktu luang. Berbagai tempat wisata bertemakan alam dapat ditemui di kabupaten ini. Salah satu tempat yang menjadi unggalan daya tarik wisata di KBB adalah Situ Ciburuy, yang memiliki panorama indah dan sejarah yang panjang berkaitan dengan proses terbentuknya Situ Ciburuy. Nama Situ Ciburuy diambil dari nama desa dimana Situ Ciburuy itu berada, yaitu Desa Ciburuy. Desa Ciburuy berada di kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, memiliki danau buatan yang bernama Situ Ciburuy. jika dilihat dari sejarahnya situ Ciburuy adalah danau buatan yang memang sengaja di buat pada tahun 1918. Fungsi dari pada Situ Ciburuy pada awalnya dibuat dengan tujuan untuk pengairan kebunkebun dan sawah yang berada di kawasan sekitar Situ Ciburuy. Situ Ciburuy pada awalnya adalah dua buah sungai kecil yang pada bagian ujungnya bertemu di Desa Ciburuy, lalu titik pertemuan itu di bendung oleh masyarakat melalui perintah seorang Belanda bernama tuan Bempi yang pada saat itu bertugas disana. Lalu air tersebut semakin meninggi dan menggenangi kawasan seluas 14.76 ha, namun tanah tertinggi yang berada di tengah-tengah air tersebut tidak ikut tergenang sehingga membentuk sebuah pulau kecil. Kemudian masyarakat sekitar memberi nama genangan air tersebut sebagai Situ Ciburuy, dimana situ berarti danau buatan dalam bahasa sunda dan Ciburuy diambil dari nama desa dimana danau itu terbentuk. Situ Ciburuy kemudian semakin dikenal sebagai kawasan wisata alam yang indah, sehingga Situ Ciburuy menjadi tempat favorit bagi wisatawan untuk menghabiskan waktu waktu disana. Banyak dari masyarakat sekitar Situ Ciburuy menggantungkan hidupnya di danau buatan tersebut. Sebagian dari masyarakat di sana bermata pencarian dengan menyewakan kapal kecil bagi para wisatawan yang

2 ingin menjelajah Situ Ciburuy. Penduduk juga membangun bangunan tidak permanen di sisi danau untuk tempat makan dan beristirahat, atau ada pula yang menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari pengunjung dapat melihat pemandangan ini sebagai salah satu atraksi wisata yang menarik. Seiring berjalannya waktu, Situ Ciburuy yang sempat menjadi salah satu andalan kawasan wisata Kabupaten Bandung Barat, kondisinya semakin memprihatinkan. Menurut Bagja Mulyana (http://jabar.tribunnews.com/2014/04/05/situ-ciburuy-intanyang-terus-memudar?page=2) Kini ketika objek wisata ramai dikunjungi wisatawan pada saat liburan, tidak demikian dengan Situ Ciburuy. Wisatawan yang berkunjung ke Situ Ciburuy terus menyusut seiring berjalannya waktu, padahal jika mengingat lokasi dan sumber daya yang tersedia di Situ Ciburuy bukan tidak mungkin Situ Ciburuy dapat tetap terus berkembang menjadi kawasan wisata favorit di Kabupaten Bandung Barat. Selain fasilitas penunjang wisatawan yang kurang diperhatikan dan kurang lengkap. disana hanya ada tempat makan, mushola, dan toilet yang seadanya saja. Hal itu sangat berpengaruh dalam kemajuan atraksi wisata yang ada di kawasan Situ Ciburuy untuk menjadi kawasan wisata unggulan. Maka dari itu, sangat disayangkan apabila Situ Ciburuy yang memiliki tempat yang strategis, dan sempat menjadi kawasan wisata unggulan harus terbengkalai seperti yang terjadi pada saat ini. Namun hal ini bukan berarti Situ Ciburuy tidak dapat diperbaiki agar kembali menjadi kawasan wisata unggulan. Pengembangan atraksi wisata yang ada di Situ Ciburuy agar mencapai kembali kejayaannya dapat dimulai kembali dari melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak membuang sampah ke Situ Ciburuy. selanjutnya dapat memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana pendukung yang ada di sekitar Situ Ciburuy. Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang membahas tentang PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA AIR DI KAWASAN WISATA SITU CIBURUY dengan harapan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sebagian pihak yang terkait.

3 B. Identifikasi Masalah Penelitian Identifikasi masalah dalam sebuah penelitian berperan membuat sebuah penelitian lebih terarah dan tepat dalam menentukan bahasan penelitian, berikut ini adalah beberapa permasalahan yang menjadi latar belakang penulis dalam penelitian ini: 1. Terjadinya penurunan jumlah kunjungan ke kawasan wisata Situ Ciburuy. 2. Berkurangnya daya tarik yang ada di kawasan wisata Situ Ciburuy. 3. Kurangnya atraksi pendukung yang ada di kawasan wisata Situ Ciburuy. Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, maka penelitian ini berfokus kepada pengembangan atraksi wisata air di kawasan wisata Situ Ciburuy. Pendekatan teoritis akan menggunakan teori mengenai atraksi wisata menurut Yoeti (1996) yang menjelaskan bahwa atraksi wisata adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat, dirasakan, dinikmati dan dimiliki oleh wisatawan, yang dibuat oleh manusia dan memerlukan persiapan terlebih dahulu sebelum diperlihatkan kepada wisatawan. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang sudah disebutkan, maka penulis merumuskan batasan masalah dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana kondisi Situ Ciburuy saat ini? 2. Bagaimana atraksi wisata di Situ Ciburuy saat ini? 3. Bagaimana strategi pengembangan atraksi wisata Situ Ciburuy? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kondisi Situ Ciburuy saat ini. 2. Mengidentifikasi kondisi atraksi wisata yang ada di kawasan Situ Ciburuy. 3. Menganalisis strategi pengembangan atraksi wisata Situ Ciburuy.

4 E. Manfaat Penelitian Peneliti mengkaji permasalahan yang diteliti dan mendapatkan manfaat bagi 3 unsur, yaitu: 1. Bagi peneliti, dapat memotivasi peneliti lain yang berminat memajukan Situ Ciburuy kembali kepada masa jaya, dan peneliti juga merasa telah melakukan tugas awal sebagai bagian dari insan pariwisata. 2. Bagi pemerintah, peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah yang berperan mamajukan Kawasan Wisata Situ Ciburuy agar tetap menjadi kawasan wisata unggulan di Kab. Bandung Barat. 3. Bagi masyarakat, peneliti berharap masyarakat dapat termotivasi dan ikut serta dalam menjaga Kawasan Wisata Situ Ciburuy. F. Struktur Organisasi penulisan ini terdiri dari 5 (lima) bab, uraian dari setiap bab adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini menguraikan Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat penelitian, dan Struktur organisasi BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini Kajian Pustaka, yaitu uraian mengenai teori-teori relevan yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini, dan kerangka pemikiran. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan metode-metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi lokasi penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis pengolahan data.

5 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan pengolahan data dan pembahasan berdasarkan teori dan data yang di dapat melalui survey atau observasi lapangan, wawancara, studi literatur, studi dokumentasi dan penyebaran kuisioner. BAB V: SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini terdapat uraian mengenai simpulan penelitian dan rekomendasi mengenai pengembangan daya tarik di Kawasan Wisata Situ Ciburuy.