Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 4 Desember 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Margunani 1 Siti Fatimah 2

PENGELOLAAN KELAS 1. Oleh: Delipiter Lase

ANALISIS KETERAMPILAN MAHASISWA PPLK PGSD STKIP NASIONAL DALAM PENGELOLAAN KELAS DI SDN 11 VII KOTO SUNGAI SARIAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini. manajemen dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan

8-Keterampilan Dasar Mengajar. Oleh : Badru Zaman, M.Pd Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB V PEMBAHASAN. efektif dan menyenangkan (PAKEM) pada pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar tahun ajaran 2015/2016

ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU KIMIA (STUDI PADA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA TADRIS KIMIA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. UMM Press, Malang, 2005, hlm. 200.

ANALISIS KETRAMPILAN GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DALAM PENGELOLAAN KELAS PADA PEMBELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI IPS SMA LABORATORIUM UM

PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PRAKTIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dari hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari yang

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA

PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG ARTIKEL. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI PENGELOLAAN KELAS MAHASISWA PPL JURUSAN TARBIYAH PADA TINGAKAT SMA/MA TAHUN AKADEMIK 2013/2014 FITRIAH

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Keterampilan Dasar Mengajar (Generic Teaching Skill) Oleh : Susiwi S.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu yang berprofesi. Salah satunya adalah menjadi guru.

ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR GURU IPA DI MTs THAMRIN YAHYA KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU SD DABIN III UPTD DIKDAS DAN LS WONOSEGORO - BOYOLALI DALAM MENGELOLA KELAS MELALUI TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

URGENSI MICRO TEACHING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR CALON GURU. Oleh: Zulhimma 1. Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MEDIA SORTIR KARTU SISWA KELAS VII

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODIPENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA

ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR GURU EKONOMI DI SMA ISLAMIYAH PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat dalam pengembangan aktivitas belajar siswa dan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

PENGUASAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA D-II PGSD

FACTOR AFFECTING THE IMPLEMENTATION OF CLASS MANAGEMENT EDUCATIONAL PROGRAM STUDENTS FIELD EXPERIENCE (PPLK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. strategi integrasi soft skills dalam pembelajaran kompetensi administrasi

JURNAL. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) PUTRI INSANI HARAHAP NPM

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PPL UNY DI SMK KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Keterampilan Mengajar Guru. kecakapan untuk menyelesaikan tugas, Keterampilan merupakan kemampuan

BAB III METODE PENELITAN

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

KEMAMPUAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS DI SMP NEGERI 1 KABILA. Intan Abdul Razak Dosen Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

(UJI COBA) B. Petunjuk Pengisisan

Joyful Learning Journal

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MICRO TEACHING BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PPKn STKIP-PGRI PONTIANAK

GAMBARAN PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU PAUD SE-KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Maju mundurnya suatu bangsa banyak tergantung oleh mutu pendidikannya,

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. bernilai edukatif.interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. dapat belajar dengan baik diperlukan pengelolaan yang baik. Dengan

KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN MENGAJAR. RIYAN HIDAYATULLAH

Keterampilan yang Harus Dikuasai Guru dalam Proses Pembelajaran

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN AKTIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGAJARAN MIKRO Suatu Pendekatan Menuju Guru Profesional

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

Jurnal Realita Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2017 Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN ( )

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dalam menggunakan

ARTIKEL ILMIAH. HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN DIRI SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI OLEH :

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaaan yang menyenangkan demi

Memaksimalkan peran guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar di kelas (Eka Sapti C) Abstrak

BAB II. Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO 2014

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU SD, SMP PROPINSI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 2 Mei 2018

oleh: Hernawati Gaib*Asrin **Warni T. Sumar UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH FASILITAS DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH KELAS X DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE COPY THE MASTER SISWA KELAS XII SMA TAMANSISWA CABANG BINJAI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Biasa tentang Kompetensi Sosial Praktikan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Joyful Learning Journal

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. No. 4 Desember 07 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PPL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM MENGAPLIKASIKAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS Deni Adriani Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan ABSTRAK Menjadi seorang guru tidaklah mudah, dituntut memiliki keterampilan dasar mengajar terutama keterampilan dalam mengelola kelas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami mahasiswa PPL program studi pendidikan ekonomi dalam mengaplikasikan keterampilan mengelola kelas di sekolah latihan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan Program studi pendidikan ekonomi yang sedang melaksanakan PPL pada semester ganjil tahun ajaran 06/07 sebanyak 8 orang, maka sampel diambil secara acak 0% dari jumlah populasi sebanyak 4 orang. Hasil analisa data menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan dalam mengaplikasikan keterampilan pengelolaan kelas rata-rata tergolong rendah dengan rata-rata persentase 8,85% dan ada beberapa deskriptor yang kesulitannya cukup tinggi yaitu memberi komentar tiap balikan dengan persentase 48,78%, menuntut tanggung jawab siswa dengan persentase 44,9%, memberi teguran yang jelas dan tegas terhadap tingkah laku yang mengganggu dengan persentase 4,44%, menghindari teguran dengan cara kasar dan menyakitkan atau penghinaan dengan persentase 48,9%, penguatan tingkah laku yang positif agar terulang lagi dengan persentase 4,44%, menghilangkan tingkah laku yang tidak diinginkan dengan persentase 4,9% dan memperlancar tugas dengan menghimpun kerjasama dan kesatuan dengan persentase 47,80 %. Hasil penelitian ini memberi gambaran bahwa betapa pentingnya keterampilan mengelola kelas oleh guru dan calon guru, karena tidak dapat dipungkiri bahwa kelas tidak selalu berada dalam keadaan kondusif saat proses belajar mengajar berlangsung. Kata Kunci: Kesulitan Mahasiswa PPL, Keterampilan Mengelola Kelas PENDAHULUAN Latihan mengajar merupakan kegiatan yang sangat penting bagi setiap calon guru. Untuk memenuhi tuntutan itu, maka setiap mahasiswa atau calon guru harus mampu menguasai semua keterampilan-keterampilan dasar dalam mengajar. Keterampilan itu akan diberikan pada saat melakukan pembekalan berupa latihan terbatas dalam bentuk micro teaching sebelum melaksanakan kegiatan PPL. PPL ini bertujuan memberikan pengalaman dan latihan secara langsung bagi mahasiswa calon guru agar mampu melaksanakn tugasnya sebagai guru. Ada beberapa keterampilan-keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh seorang calon guru atau guru. Salah satu keterampilan dalam mengajar yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah keterampilan dalam pengelolaan kelas, karena keterampilan mengelola kelas mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar dan pada hakikatnya bertujuan untuk menciptakan kondisi kelas yang dapat belajar dengan tertib dan efisien Djamarah (00:99), menyatakan bahwa guru sadar tanpa mengelola kelas dengan baik, maka akan menghambat kegiatan belajar mengajarnya. Kegiatan belajar mengajarnya terhambat maka akan mengakibatkan interaksi belajar mengajar pun terhambat sehingga proses belajar mengajar pun tidak berjalan dengan baik. Djamarah (00:94) menyatakan bahwa masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Berdasarkan pengamatan selama mahasiswa melaksanakan PPL di sekolah latihan serta informasi Lentera 5 ISSN: 548-85X, e ISSN: 548-766

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. No. 4 Desember 07 dilapangan. Diperoleh gambaran bahwa ada beberapa kesulitan yang dihadapi mahasiswa program studi pendidian ekonomi dalam mengaplikasikan keterampilan dasar mengajar di lapangan, terutama keterampilan pengelolaan kelas yang mana dalam pengajaran mikro tidak dapat menggambarkan secara real keadaan yang sesungguhnya, sehingga banyak mahasiswa yang gagal atau tidak mampu dalam mengelola kelas dengan baik, terutama dalam menghadapi tuntutan dari siswa-siswa yang biasanya mempunyai keinginan dan tingkah laku yang beragam. Banyak siswa yang tidak memperhatikan dan membuat keributan di dalam kelas sehingga suasana kelas menjadi terganggu. Menurut Djamarah (00:) menyatakan bahwa pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Ini berarti seorang calon guru atau guru harus bisa mengelola kelas dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Apabila seorang guru atau calon guru mengalami kesulitan dalam mengelola kelas maka interaksi belajar mengajar pun akan terhambat, sehingga keterampilan guru dalam pengelolaan kelas sangat memiliki peranan penting dalam menciptakan proses belajar mengajar yang optimal. Menurut Usman (006:66) keterampilan -keterampilan mengajar yang harus dikuasai guru meliputi: ) Keterampilan bertanya (questioning skills) ) Keterampilan member penguatan (reinforcement skills) ) Keterampilan mengadakan variasi (variation skills) 4) Keterampilan menjelaskan (explaning skills) 5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran (set induction and closure) 6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 7) Keterampilan mengelola kelas 8) Keterampilan mengajar perseorangan Berdasarkan pendapat diatas dapat dilihat bahwa untuk menjadi seorang guru tidaklah mudah dituntut memiliki keterampilan dasar mengajar terutama keterampilan dalam pengelolaan kelas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami mahasiswa PPL program studi pendidikan ekonomi dalam mengaplikasikan keterampilan mengelola kelas disekolah latihan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sesuai dengan pendapat Arikunto (00:4) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan Program studi pendidikan ekonomi yang sedang melaksanakan PPL pada semester ganjil tahun ajaran 06/07 sebanyak 8 orang, maka sampel diambil secara acak 0% dari jumlah populasi sebanyak 4 orang. Data yang diperlukan adalah data tentang kesulitan mahasiswa Program studi pendidikan ekonomi dalam mengaplikasikan keterampilan pengelolaan kelas di sekolah latihan. Data ini di dapat dari responden dengan menggunakan angket yang telah disediakan. Disamping itu, diperlukan juga data tentang jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi yang sedang melaksanakan PPL pada semester ganjil T.A 06/07 yang bersumber dari prodi pendidikan ekonomi. Untuk mendeskripsikan kesulitan apa saja yang dialami PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi dalam mengaplikasikan keterampilan pengelolaan kelas, maka analisis data menggunakan rumus persentase. Lentera 6 ISSN: 548-85X, e ISSN: 548-766

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. No. 4 Desember 07 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Berdasarkan hasil penelitian kesulitan yang dialami oleh mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi dalam mengaplikasikan keterampilan pengelolaan kelas tergolong rendah dengan persentase 8,85%, pada keterampilan pemeliharaan dan penciptaan kondisi belajar yang optimal ada 6 indikator dimana kesulitan dalam bersikap tanggap dengan persentase 8,70% membagi perhatian dengan rata-rata persentase 4,66%, memusatkan perhatian kelompok dengan rata-rata persentase 40,00% memberi petunjuk-petunjuk yang jelas dengan ratarata persentase 7,56%, memberi teguran dengan rata-rata persentase 45,7%, memberi penguatan dengan rata persentase 9,0%, sedangkan pada keterampilan pengembalian kondisi belajar yang optimal ada indikator, dimana kesulitan dalam memodifikasi tingkah laku siswa 40,%, mengelola kelompok 4,4%, meminimalkan masalah pengelolaan kelas 9,59%. Kesulitan Mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan dalam mengaplikasikan keterampilan pengelolaan kelas Kesulitan mahasiswa PPl Program Studi Ekonomi dalam mengaplikasikan keterampilan mengelola kelas dapat dilihat pada tabel berikut Tabel. Kesulitan mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan untuk indikator bersikap tanggap No Deskriptor No.Item % Gerak mendekati siswa Memberi pernyataan guru siap memulai kegiatan Memberi reaksi atau respon terhadap gangguan siswa 8,05 9,5 8,54 Ratarata 8,70 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dalam bersikap tanggap kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan termasuk dalam kategori rendah dengan rata-rata persentase 8,70%. Tabel. Kesulitan mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan untuk indikator membagi perhatian Memandang kesemua siswa Memberi komentar tiap balikan siswa 4 5 8,54 48,78 4,66 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dalam membagi perhatian kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medantermasuk dalam kategori cukup tinggi dengan rata-rata persentase 4,66%. Tabel. Kesulitan mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan untuk indikator memusatkan perhatian kelompok Meyakinkan siswa tentang pentingnya materi Menuntut tanggung jawab siswa 6 7 6,6 44,9 40,00 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dalam memusatkan perhatian kelompok kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medantermasuk dalam kategori rendah dengan rata-rata persentase 40,00%. Lentera 7 ISSN: 548-85X, e ISSN: 548-766

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. No. 4 Desember 07 Tabel 4. Kesulitan mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan untuk indikator memberi petunjuk-petunjuk yang jelas Petunjuk yang jelas tentang materi yang diberikan Petunjuk yang jelas tentang tugas 8 9 40,00 5, 7,56% Berdasarkan tabel 4 di atas diketahui bahwa dalam memberi petunjuk-petunjuk yang jelas kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medantermasuk dalam kategori rendah dengan rata-rata persentase 7,56%. Tabel 5. Kesulitan mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan untuk indikator memberi teguran Teguran yang jelas dan tegas terhadap tingkah laku yang mengganggu Menghindari teguran dengan cara kasar menyakitkan atau penghinaan 0 4,44 48,9 45,7 Berdasarkan tabel 5 di atas diketahui bahwa dalam memberi teguran kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medantermasuk dalam kategori cukup tinggi dengan rata-rata persentase 45,7%. Tabel 6. Kesulitan mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan untuk indikator memberi penguatan Penguatan tingkah laku yang positif agar terulang lagi Penguatan tingkah laku yang negatif agar ditinggalkan 4,44 5,6 9,0 Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui bahwa dalam memberi penguatan kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medantermasuk dalam kategori rendah dengan rata-rata persentase 9,0%. Tabel 7 Kesulitan mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan untuk indikator memodifikasi tingkah laku siswa Meningkatkan tingkah laku yang diinginkan Mengajarkan tingkah laku baru Menghilangkan tingkah laku yang diinginkan 4 5 6 40,00 8,05 4,9 40, Berdasarkan tabel 7 di atas diketahui bahwa dalam memodifikasi tingkah laku siswa kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medantermasuk dalam kategori rendah dengan rata-rata persentase 40,%. Tabel 8. Kesulitan mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan untuk indikator mengelola kelompok Memperlancar tugas dengan menghimpun kerjasama dan kesatuan Menetapkan standar prosedur kerja Memperbaiki kondisi dengan mengatasi masalah di dalam kelas 7 8 9 47,80 7,56 8,05 4,4 Lentera 8 ISSN: 548-85X, e ISSN: 548-766

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. No. 4 Desember 07 Berdasarkan tabel 8 di atas diketahui bahwa dalam mengelola kelompok kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medantermasuk dalam kategori cukup tinggi dengan rata-rata persentase 4,4%. Tabel 9. Kesulitan mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan untuk indikator meminimalkan masalah pengelolaan kelas Mengatasi masalah yang terjadi disetiap 0 0,7 pertemuan Mengembangkan disiplin diri pada setiap siswa Memberikan tekanan terhadap tingkah laku siswa yang baik dengan menguji dan menghargai 8,78 9,7 9,59 Berdasarkan tabel 9 di atas diketahui bahwa dalam meminimalkan masalah pengelolaan kelas kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan termasuk dalam kategori rendah dengan rata-rata persentase 9,59%. Pembahasan Hasil analisa data menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medandalam mengaplikasikan keterampilan pengelolaan kelas rata-rata tergolong rendah dengan rata-rata persentase 8,85% dan ada beberapa deskriptor yang kesulitannya cukup tinggi yaitu memberi komentar tiap balikan dengan persentase 48,78%, menuntut tanggung jawab siswa dengan persentase 44,9%, memberi teguran yang jelas dan tegas terhadap tingkah laku yang mengganggu dengan persentase 4,44%, menghindari teguran dengan cara kasar dan menyakitkan atau penghinaan dengan persentase 48,9%, penguatan tingkah laku yang positif agar terulang lagi dengan persentase 4,44%, menghilangkan tingkah laku yang tidak diinginkan dengan persentase 4,9% dan memperlancar tugas dengan menghimpun kerjasama dan kesatuan dengan persentase 47,80 %. Dari beberapa kesulitan tersebut seorang calon guru harus dapat menganalisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dan harus dapat mencari pemecahan masalah dari setiap perilaku yang ditimbulkan oleh anak didiknya. Menurut Marland (990) mengatakan untuk menghilangkan tingkah laku negatif dari siswa, dikurangi secara berangsur-angsur sehingga terhapus sama sekali, maka pada pengalihan siswa diberi kegiatan lain yang lebih positif. Sejalan dengan pendapat di atas David Reynold (008: -6) menyatakan bahwa pengaturan siswa dapat dilakukan dengan melakukan pencegahan perilaku buruk dan penanganan perilaku buruk. Pencegahan perilaku buruk dilakukan sebelum perilaku tersebut muncul, sedangkan penanganan perilaku buruk merupakan tindakan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku siswa yang sudah terlanjur muncul agar perilaku tersebut tidak berlarutlarut. Hasil penelitian ini memberi gambaran bahwa betapa pentingnya keterampilan mengelola kelas oleh guru dan calon guru, karena tidak dapat dipungkiri bahwa kelas tidak selalu berada dalam keadaan kondusif saat proses belajar mengajar berlangsung. Biasanya gangguangangguan seringkali tidak dapat dihindari, hal ini bisa saja bersumber dari siswa, situasi dan kondisi kelas pada saat proses belajar berlangsung dan bahkan bisa saja bersumber dari guru itu sendiri. Oleh karena itu seorang guru harus mampu menganalisa setiap gejala yang mengarah pada terjadinya gangguan. Ketika terjadi gangguan guru harus berusaha mengembalikan ketertiban kelas kekeadaan semula. Usman (006:97) mengemukakan bahwa pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila Lentera 9 ISSN: 548-85X, e ISSN: 548-766

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. No. 4 Desember 07 terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif (Djamarah & Zain, 00:95). Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar, yang termasuk kedalam hal ini misalnya penghentian tingkah laku siswa yang mengganggu ketenangan kelas. Pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, dll. Selanjutnya Azhar (99:88) mengemukakan pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosioemosional yang positif, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa juga merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: Kesulitan yang dialami mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan dalam mengaplikasikan keterampilan pengelolaan kelas rata-rata tergolong rendah dengan rata-rata persentase 8,85% dan hanya 7 deskriptor yang kesulitannya cukup tinggi yaitu memberi komentar tiap balikan dengan persentase 48,78%, menuntut tanggung jawab siswa dengan persentase 44,9%, memberi teguran yang jelas dan tegas terhadap tingkah laku yang mengganggu dengan persentase 4,44%, menghindari teguran dengan cara kasar dan menyakitkan atau penghinaan dengan persentase 48,9%, penguatan tingkah laku yang positif agar terulang lagi dengan persentase 4,44%, menghilangkan tingkah laku yang tidak diinginkan dengan persentase 4,9% dan memperlancar tugas dengan menghimpun kerjasama dan kesatuan dengan persentase 47,80 %. DAFTAR PUSTAKA Arikunto 00. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azhar.L.M. 99.Proses Belajar Mengajar Pola CBSA.Usaha Nasional.Surabaya. Daniel Muijs & David Reynolds. (008). Effective Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain, (00) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Michael Marland. (990). Seni Mengelola Kelas Tugas Penampilan Seorang Pendidik. Semarang: Dahara Prize. Usman.U. 006. Menjadi Guru Profesional.PT. Remaja Rosda Karya.Bandung. Lentera 40 ISSN: 548-85X, e ISSN: 548-766