BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Authenthic Assessment dalam Kurikulum 2013 pada Mata. Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tulungagung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

BAB V PEMBAHASAN. Madrasah Tsanawiyah Negeri Kunir menggunakan berbagai macam teknik dalam

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan yang menyatakan bahwa :

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA


PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah standar yang diberi nama Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

MEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP

LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT SIKAP ILMIAH BERBASIS SELF ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA

BAB II KAJIAN TEORI. keberhasilan pendidikan, dengan adanya kurikulum yang baik dan tepat, maka

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi Guru Mata Pelajaran Qur an Hadits dalam Perencanaan. Evaluasi Hasil Belajar Siswa di MTs Negeri Ngantru

BAB III METODE PENELITIAN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Fisika

KOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH. Febi Febrina, Hajidin, Mahmud

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah kurikulum, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum

STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

BAB III METODE PENELITIAN

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

BAB V PEMBAHASAN. pustaka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknis analisis.

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 54.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN...

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) : Keguruan dan Ilmu Pendidikan. : Assesmen Pembelajaran Matematika / MTK-30652

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB V PEMBAHASAN. bab sebelumnya, kini saatnya peneliti menuliskan hasil dari temuan-temuan saat

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sebuah harapan, keinginan, tuntutan dan pandangan bersama. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BAGIAN-BAGIAN BUSANA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 WATANSOPPENG

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Langsung dalam menanamkan disiplin. santri di Pondok Pesantren Ma dinul ulum Campurdarat dan

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas

PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap bangsa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang serius. Banyak kritikan dari praktisi pendidikan, akademisi dan masyarakat

BAB VI PENUTUP. berbagai pihak yang berkaitan dengan implementasi Authentic Assessment dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

UPAYA PENINGKATAN KONSEP DIRI, PERILAKU SISWA, DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN TEKNIK KLARIFIKASI NILAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

BAB V PEMBAHASAN. akhir ini dilakukan di SMP Negeri 2 Ngimbang dengan nomor Statistik Sekolah /

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action

Document Title KATA PENGANTAR

7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian: a. lisan b. praktik/kinerja c. penugasan d. portofolio e.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KOGNITIF DAN AFEKTIF PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Nilai-nilai akhlak yang ditemukan dalam mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Authenthic Assessment dalam Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tulungagung Dalam melaksanakan suatu kegiatan tentunya harus sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal. Oleh sebab itu, seorang guru harus membuat perencanaan penilaian dengan baik. Langkah pertama yang dilakukan dalam kegiatan penilaian adalah membuat perencanaan. Perencanaan ini penting karena akan mempengaruhi keefektifan prosedur penilaian secara menyeluruh. Dalam suatu perencanaan guru dapat menyusun strategi yang akan diterapkan dalam suatu proses penilaian guna memperoleh informasi pemahaman yang dikuasai oleh peserta didik setelah melaksanakan proses belajar. Penjabaran dari perencanaan penilaian autentik pada mata pelajaran akidah akhlak di MAN 3 Tulungagung dituangkan dalam bentuk bagan di bawah ini: 112

113 Gambar 5.1. Hasil Temuan Perencanaan Authenthic Assessment Dari bagan diatas, berawal dari pembuatan RPP, untuk menyusun strategi dalam melaksanakan penilaian guru terlebih dahulu menyusun perencanaan yang tertuang dalam RPP. RPP dibuat oleh guru akidah akhlak di MAN 3 Tulungagung ketika di awal semester baru sebelum ajaran baru dimulai. Pembuatan RPP dirancang pada saat MGMP dengan mengacu pada silabus. Melalui penyusunan RPP, maka guru juga akan menentukan tujuan pembelajaran yang dilakukan di ruang belajar. Maka dalam hal ini, selanjutnya guru dapat menentukan indikator pencapaian hasil belajar dan dikembangkan menjadi indikator pencapaian. Selanjutnya yang dilakukan oleh guru akidah akhlak adalah mnentukan indikator penilaian. Dalam hal ini, guru akidah akhlak di MAN 3 Tulungagung belum sepenuhnya melakukan pengembangan indikator penilaian. Guru akidah akhlak hanya menggunakan indikator pencapaian hasil belajar sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian dan menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

114 Setelah indikator penilaian ditetapkan oleh guru akidah akhlak, maka langkah selanjutnya adalah memilih teknik pelaksanaan penilaian. Teknik pelaksanaan penilaian autentik digunakan untuk memperoleh informasi pemahaman dan pencapaian kompetensi yang dikuasai peserta didik. Melalui teknik penilaian inilah guru dapat mengetahui seberapa besar pemahaman yang diterima peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Dan dalam pelaksanaannya, dibutuhkan instrumen sebagai pengukur pencapaian hasil belajar. Melalui penyusunan intsrumen yang tepat maka kana diperoleh data yang valid. Dan tahap perencanaan yang dirancang oleh guru akidah akhlak MAN 3 Tulungagung adalah menentukan KKM. KKM berupa batas nilai yang digunakan sebagai acuan penentuan bahwa siswa tersebut dapat dikatakan tercapai atau belum tercapai dalam menguasai kompetensi belajar. Hal ini sesuai dalam bukunya Ridwan Abdullah Sani bahwa pembuatan perencanaan penilaian oleh pendidik pada umumnya mengikuti prosedur sebagai berikut: 1) Menjelang awal tahun pelajaran, kelompok guru mata pelajaran sejenis pada satuan pendidikan (MGMP atau KKG) melakukan: (a) pengembangan indikator pencapaian KD, (b) penyusunan rancangan penilaian yang sesuai, (c) pembuatan rancangan program remidial dan pengayaan untuk setiap KD, dan (d) penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing mata pelajaran untuk setiap KD dengan memerhatikan karakteristik peserta didik, dan kondisi satuan

115 pendidikan yang meliputi daya dukung, kualifikasi dan kompetensi guru, fasilitas sarana dan prasarana. 2) Pada awal semester guru menginformasikan KKM ulangan harian dan silabus mata pelajaran yang memuat rancangan dan kriteria penilaian kepada peserta didik. 3) Guru mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen penilaian untuk berbagai teknik penilaian baik tes, pengamatan, maupun penugasan, dan pedoman penskoran. 1 Menurut Zainal Arifin di dalam bukunya ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam merancang perencanaan penilaian, seperti 1) Merumuskan tujuan penilaian, Tujuan penilaian harus dirumuskan secara jelas dan tegas serta ditentukan sejak awal, karena menjadi dasar untuk menentukan arah, ruang lingkup materi, jenis/model, dan karakter alat. 2) Mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar, Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Peserta didik dianggap kompeten apabila memiliki pengetahuan, keterampilan sikap, dan nilai-nilai untuk melakukan sesuatu setelah mengikuti proses pembelajaran. 1 Ridwan Abdullah Sani, Penilaian Autentik (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hal. 61

116 3) Menyusun kisi-kisi, Penyusunan kisi-kisi dimaksudkan agar materi penilaian betul-betul representatif dan relevan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan oleh guru kepada peserta didik. Jika materi penilaian tidak relevan dengan materi pelajaran yang telah diberikan, maka akan berakibat hasil penilaian kurang baik. Begitu juga jika materi penilaian terlalu banyak dibandingkan dengan materi pelajaran, maka akan berakibat sama. 4) Mengembangkan draft instrumen, Instrumen penilaian dapat disusun dalam bentuk tes maupun nontes. Dalam bentuk tes, berarti guru harus membuat soal. Sedangkan bentuk non-tes guru dapat membuat angket, pedoman obervasi, pedoman wawancara, studi dokumentasi, skala sikap, penilaian bakat, minat, dan sebagainya. 5) Uji coba dan analisis instrumen, Jika semua soal sudah disusun dengan baik, maka perlu diujicobakan terlebih dahulu dilapangan. Tujuannya untuk mengetahui soal-soal mana yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali, serta soal mana yang baik untuk dipergunakan selanjutnya.

117 6) revisi dan merakit instrumen baru. Setelah soal diuji coba dan dianalisis, kemudian direvisi sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda, barulah dilakukan perakitan soal mejadi instrumen yang terpadu. 2 Berdasarkan prosedur perencanaan penilaian autentik yang dijelaskan oleh Ridwan Abdullah Sani, perencanaan penilaian autentik belum sepenuhnya dilaksanakan oleh guru akidah akhlak di MAN 3 Tulungagung. Ada beberapa tahap yang belum terlaksana ketika guru merancang perencanaan penilaian hasil belajar siswa yaitu seperti belum dikembangkannya indikator penilaian hasil belajar siswa dan tidak menginformasikan kriteria penilaian kepada peserta didik. B. Pelaksanaan Authenthic Assessment dalam Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tulungagung Pelaksanaan penilaian berarti bagaimana cara melaksanakan suatu penilaian sesuai dengan perencanaan penilaian. Dalam perencanaan penilaian telah dirancang semua hal yang berkaitan dengan penilaian. Dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik mencakup tiga kompetensi, yaitu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang dengan teknik yang telah ditetapkan dan menggunakan instrumen yang telah disusun oleh guru. Penilaian secara essensial bertujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan sekaligus mengukur keberhasilan peserta didik dalam penguasaan kompetensi yang ditentukan. Untuk itu, penilaian 2 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 91

118 dilaksanakan secara terintegrasi dalam proses pembelajaran di kelas. Sehubungan dengan pelaksanaan penilaian autentik yang telah dipaparkan dapat dijadikan landasan guru akidah akhlak dalam menjalankan tugasnya untuk menganalisis hasil belajar peserta didik. Bagan dibawah ini sebagai gambaran terkait pelaksanaan penilaian autentik di MAN 3 Tulungagung: Gambar 5.2. Hasil Temuan Pelaksanaan Penilaian Autentik Didalam pelaksanaan penilaian, guru akidah akhlak di MAN 3 Tulungagung telah melaksanakan penilaian sesuai dengan prosedur. Pelaksanaan ini meliputi penilaian kompetensi pengetahuan, penilaian kompetensi sikap, dan penilaian kompetensi keterampilan. Dalam domain kompetensi pengetahuan, penilaian dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar dan setelah selesai proses belajar.

119 pada saat proses belajar, penilaian dilakukan dengan melalui tanya jawab berupa pertanyaan yang diajukan guru terkait materi pelajaran yang dibahas di ruang belajar sedangkan penilaian yang dilakukan diluar proses belajar yaitu dengan memberikan soal secara tertulis kepada siswa yaitu tes tertulis berupa soal-soal yang ada di LKS dan ulangan harian, serta guru juga melaksanakan ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh lembaga sekolah. Penilaian kompetensi sikap atau afektif, dilaksanakan pada saat ulangan harian. Pada saat ulangan harian guru akidah akhlak melakukan observasi terkait kejujuran siswa, apakah siswa tersebut melakukan tindak kecurangan atau tidak. Selain itu guru akidah akhlak juga melaksanakan observasi pada saat diskusi berlangsung terhadap siswa dengan menilai sikap-sikap yang telah ditentukan dalam indikator penilaian. Selanjutnya adalah penilaian kompetensi keterampilan siswa. Kompetensi keterampilan diukur melalui teknik hafalan yang terapkan oleh guru akidah akhlak. Teknik hafalan yang diterapkan oleh guru akidah akhlak dengan maksud agar selain mendapat informasi terkait hasil belajar peserta didik, juga untuk menambah dan atau ingatan peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah dibahas di ruang belajar. Selain itu juga dilakukan penilaian melalui tugas kelompok presentasi oleh siswa sebagai salah satu tugas untuk mengukur kompetensi keterampilan siswa setelah mengikuti proses belajar di kelas. Dari beberapa teknik pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru akidah akhlak, dapat diketahui kompetensi apa saja yang dikuasai oleh peserta didi. Dan dengan

120 melalui pelaksanaan penilaian tersebut, guru bisa mengarahkan dan membentuk kompetensi-kompetensi apa saja yang harus dikuasai peserta didik. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan penilaian autentik, dalam bukunya Kunandar menyebutkan tentang standar pelaksanaan penilaian hasil belajar, yaitu: 1) Guru melakukan kegiatan penilaian menggunakan prosedur sesuai dengan rencana penilaian yang telah disusun pada awal kegiatan pembelajaran. 2) Guru menjamin pelaksanaan ulangan dan ujian yang bebas dari kemungkinan terjadi tindak kecurangan. 3) Guru memeriksa dan mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik, dan selanjutnya memberikan umpan balik dan komentar yang bersifat mendidik. 4) Guru menindak lanjuti hasil pemeriksaan, jika ada peserta didik yang belum memenuhi KKM dan melaksanakan pembelajaran remidial atau pengayaan. 5) Guru melaksanakan ujian ulangan bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran remidial atau pengayaan untuk pengambilan kebijakan berbasi hasil belajar peserta didik. 3 Ridwan Abdullah Sani juga menyebutkan bahwa tahapan pelaksanaan penilaian autentik yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut: 1) Melaksanakan penilaian dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan. 3 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 73

121 2) Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman penskoran dan kriteria penilaian yang telah ditetapkan, untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik. 3) Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian dikembalikan kepada masing-masing peserta didik disertai balikan atau komentar yang mendidik misalnya, mengenai kekuatan dan kelemahan hasil belajar peserta didik. Ini merupakan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk (a) mengetahui kemajuan hasil belajarnya, (b) mengetahui kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya secara kriteria yang ditetapkan, (c) memotivasi diri untuk belajar lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajarnya. 4 Dari pemaparan data yang telah dikemukakan diatas serta dikaitkan dengan standart pelaksanaan penilaian yang dikemukakan oleh Kunandar, maka dapat dikatakan baha pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran akidah akhlak telah berjalan dengan baik. C. Pelaporan Hasil Belajar Siswa dalam Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tulungagung Hasil penilaian harus dilaporkan kepda berbagai pihak yang berkepentingan, seperti orang tua/wali siswa, kepala sekolah, pengawas, pemerintah, mitra sekolah, dan peserta didik itu sendiri sebagai bentuk akuntabilitas publik. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran termasuk proses dan hasil belajar yang dicapai peserta didik serta perkembangannya dapat diketahui oleh berbagai pihak, 4 Ridwan Abdullh Sani, Penilaian Autentik,..., hal. 62

122 sehingga orang tua/wali peserta didik (misalnya) dapat menentukan sikap yang objektif dan mengambil langkh-langkah yang pasti sebagai tindak lanjut dari pelaporan tersebut. Dan bagan dibawah ini sebagai gambaran tentang pelaporan hasil belajar di MAN 3 Tulungagung: Gambar 5.3. Hasil temuan pelaporan hasil belajar peserta didik Dari hasil temuan diatas dijelaskan bahwa hasil belajar peserta didik mencakup tiga kompetensi pencapaian hasil belajar, yaitu kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap, dan kompetensi keterampilan dan dari masingmasing pencapaian kompetensi data nilai akhir disajikan dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Dalam kompetensi sikap, dibagi menjadi dua bagian yaitu sikap sosial dan sikap spiritual. Pelaporan sikap spiritual terdiri dari sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, sopan santun, dan percaya diri dan sikap spiritual terdiri dari (a) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, (b) memberi dan menjawab salam, (c) menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan

123 Yang Maha Esa, dan (d) Shalat berjamaah. Kemudian pada pelaporan kompetensi pengetahuan dan keterampilan, data yang disajikan dalam pelaporan berupa nilainilai sebagai bukti bahwa siswa telah tercapai dalam penguasaan kompetensinya. Melalui pelaporan hasil belajar inilah dapat diketahui kompetensi apa saja yang telah dikuasai siswa. Dari buku Penilaian Autentik, Ridwan Abdullah Sani menyebutkan tahaptahap pelaporan hasil penilaian yang dilakukan oleh guru yaitu: 1) Menghitung/menetapkan nilai mata pelajaran dari berbagai macam penilaian (tugas-tugas, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester). 2) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap peserta didik pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan melalui wali kelas atau wakil bidang akademik dalam bentuk satu nilai prestasi belajar sebagai cerminan kompetensi utuh mata pelajaran dan dilengkapi dengan deskripsi singkat. 3) Memberi masukan hasil penilaian akhlak peserta didik kepada guru pendidikan agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru pendidikan kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik. 5 Maka dalam hal ini, pelaporan hasil belajar dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran akidah akhlak di MAN 3 Tulunggung telah sesuai dengan standar pelaporan penilaian sebagaimana yang dikemukakan oleh Ridwan Abdullah Sani. 5 Ridwan Abdullh Sani, Penilaian Autentik,..., hal. 65

124 Dalam pelaporan hasil belajar, terdapat nilai-nilai yang diperoleh oleh guru akidah akhlak dari proses menilai yang dilakukan di kelas secara terperinci.