JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

JURNAL. Oleh YON MARYONO

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRI KELAS IV SDN 018 SUNGAI KERANJI KECAMATAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS V SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA JURNAL. Oleh ERMIATI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE

HUBUNGAN KECEPATAN DAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII A SMPN 3 DUMAI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

Keywords: explosive leg muscle power, long jump style squat style

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA SD NEGERI 006 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh AL AMIN

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

JURNAL. Oleh IRMA SURYANI

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA SMP PGRI PEKANBARU 2012/2013

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJR PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN 008 TERATAK AIR HITAM KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SMASH

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

MHD. ARIF

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN TERHADAPKEMAMPUAN CHEST PASS TIM BASKET SMAN 1 KUBU KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh JUNAIDI

CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

MARPION SAPUTRA NIM

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMAN 2 XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL PUKULAN FOREHAND SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMAN 1 SIMPANG KANAN JURNAL

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 BENGKALIS JURNAL. Oleh RANIANTI

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI 40 METER PADA PESERTA DIDIK SDN CINDAI ALUS 1 MARTAPURA

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017

ARTIKEL SKRIPSI ALVIAN RIZKI ANGGRIAWAN NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Disusun Oleh : SULASTRI NPM:

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

THE CORRELATION EXPLOSIVE POWERLEG MUSCLES WITH SPEED OF T KICK 0N COLLEGE STUDENTS SILAT WALET PUTI PEKANBARU

KARYA ILMIAH. Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : HARRY PUTRANTO NIM :

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

HUBUNGANKEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SDN 004 PULAU BIRANDANG KECAMATAN KAMPAR TIMUR JURNAL OLEH : ROSNAH

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN DAYALEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PENGARUH LATIHAN FINDERS KEEPERS TERHADAP KECEPATAN LARI PADA ATLET ATLETIK KABUPATEN SIAK

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

Transkripsi:

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 40 YARD DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMPN 1 PUJUD KECAMATAN PUJUD JURNAL Oleh JOKO RIANTO 1405166544 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2016

1 THE CORELATION BETWEEN 40 YARD SPEED DRIBBLING AND EXPLOSIVE POWER LEG MUSCLES WITH LONG JUMP RESULT SQUAT STYLE IN FEMALE STUDENTS CLASS VIII SMPN 1 PUJUD PUJUD DISTRICT Joko Rianto 1, Drs. Ramadi, S.Pd, M.Kes AIFO 2, Aref Vai., S,Pd., M.Pd 3 joko_joko12@yahoo.com 1, mr.ramadi59@gmail.com 2, arifnisa@ymail.com 3 PHYSICAL EDUCATION HEALT AND RECREATION FACULTY OF TEACHER TRAINNING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY ABSTRACT, Background problem in this research is the low long jump result squat styles of the female students in SMPN 1 Pujud. Of KKM targeted not all students are able to achieve. This problem can be seen from the observation of researcher during school learning, it is suspected because of the 40 yard speed running and leg muscle explosive power possessed by the students. Therefore, the purpose of this study was to determine whether there is a corelation 40 yard speed running and explosive power leg muscles with the long jump squat style results female student of class VII SMPN 1 Pujud. This type of research is correlational comparing the measurement results of two different variables in order to determine the degree of correlation between these variables. As independent variables (X1) is the 40 yard speed running, (X2) of leg muscle explosive power, while the dependent variable (Y) is a long jump squat style. The research data was obtained from the results of the test measurements 40 yard running, standing broad jump test and long jump squat style test. The sample in this study were female students of SMPN 1 Pujud who totaled 15 people (purposive sampling). Based on the research results can be concluded as follows: rx1.y obtained amounted to 0.92 correlation with the 40 yards speed running with long jump results squat style female student of class VIII SMP Negeri 1 Pujud Pujud District, and r x2.y amounted to 0.96 there is a correlation explosive power leg muscles with the ong jump squat style results female students of class VIII SMP Negeri 1 Pujud Pujud District., rx1x2 amounted to 0.98 and 0.97 rx1x2.y correlation 40 yards speed running and explosive power leg muscles with the long jump squat style results female students class VIII SMP Negeri 1 Pujud District of Pujud with rtabel 0.514pada significant level α = 0:05. means rhitung> rtabel, Keywords : Speed Running 40 yards. Explosive Power Leg Muscles, Long Jump, Squat Style

2 HUBUNGAN KECEPATAN LARI 40 YARD DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTERI KELAS VIII SMPN 1 PUJUD KECAMATAN PUJUD Joko Rianto 1, Drs. Ramadi., S.Pd., M.Kes AIFO 2, Aref Vai, M.Pd 3 joko_joko12@yahoo.com 1, mr.ramadi59 @gamil.com 2, arifnisa@ymail.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK, Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasi lompat jauh gaya jongkon yang dimiliki siswa puteri SMPN 1 Pujud. Dari KKM yang.ditargetkan tidak semua siswa mampu mencapainya. Permasalahan ini terlihat dari observasi peneliti pada saat pembelajaran disekolah, hal ini diduga karena faktor kecepatan lari 40 yard dan daya ledak otot tungkai yang dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kecepatan lari 40 yard dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa puteri kelas VII SMPN 1 Pujud. Jenis penelitian ini adalah korelasional membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabelvariabel ini. Sebagai variabel bebas (X1) adalah kecepatan lari 40 yard, (X2) daya ledak otot tungkai, sedangkan variabel terikat (Y) adalah lompat jauh gaya jongkok. Data penelitian ini diperoleh dari hasil pengukuran tes lari 40 yard, standing broad jump test dan tes lompat jauh gaya jongkok. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa puteri SMPN 1 Pujud yang berjumlah 15 orang (purposive sampling). Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : diperoleh r x1.y sebesar 0.92 terdapat hubungan hubungan kecepatan lari 40 yard dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud, dan r x2.y sebesar 0.96 terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud., r x1x2 sebesar 0.98 dan r x1x2.y sebesar 0.97 terdapat hubungan hubungan kecepatan lari 40 yard dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud.dengan r tabel 0.514pada taraf signifikan α =0.05. berarti r hitung > r tabel,. Kata kunci: Kecepatan Lari 40 Yard, Daya Ledak Otot Tungkai, Lompat Jauh Gaya Jongkok

3 PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperolah kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembentukan watak. Tujuan pendidikan jasamani mencangkup perkembangan kesehatan organ organ tubuh, perkembangan syaraf otot, perkembangan sosial, dan perkembangan intelektual. Perhatian pemerintah terhadap olahraga pendidikan cukup menggembirakan, hal ini tidak terlepas dari tujuan olahraga pendidikan itu sendiri. Olahraga pendidikan memiliki beberapa tujuan seperti membentuk manusia indonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, membentuk manusia yang cerdas, dan berbudi pekerti luhur. Pendidikan di Indonesia merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Salah satu contohnya adalah pendidikan olahraga jasmani dan kesehatan, karena sangat mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia, baik itu perkembangan fisik maupun psikis, serta menciptakan prestasi dari event-event olahraga yang bergengsi di dunia diantaranya yaitu Atletik. Atletik merupakan induk dari semua olahraga, berisikan latihan kondisi fisik yang lengkap menyeluruh dan mampu memberikan kepuasaan kepada manusia atas terpenuhnya dorongan nalurimya untuk bergerak. Atletik merupakan aktivitas jasmani atau latihan fisik, berisikan gerak gerak alamiah /wajar seperti jalan, lari, lompat dan lempar. Dengan berbagai cara atletik telah di lakukan sejak awal sejarah manusia ( PASI 1979:1 ). Atletik merupakan unsur olahraga yang terpenting bagi olympiade modren. Salah satu nomor atletik yang di pertandingkan di olympiade modren adalah lompat jauh. Lompat jauh terdiri dari dua kata, yaitu lompat dan jauh. Lompat berarti bergerak dengan mengangkat kaki ke depan (ke bawah, ke atas) dengan cepat menurunkannya lagi, dan jauh adalah jarak yang harus di tempuh secara maksimal. Jadi lompat jauh adalah sejenis olahraga dengan cara melompat ke depan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh jauhnya, jarak lompatan di ukur mulai dari titik tumpuan lompatan sampai dengan jejak pertama di kotak pasir sesudah melompat. Ada tiga gaya dalam lompat jauh yaitu gaya jongkok, menggantung dan berjalan di udara ( Munasifah 2008:10 ). Gaya jongkok adalah gaya pertama yang hingga kini masih di gunakan dalam perlombaan dan di ajarkan di sekolah sekolah. Untuk mendapatkan lompatan yang maksimal maka perlu di butuhkan teknik dasar yang harus di kuasi dengan baik. Adapun taknik dasar itu adalah : awalan dengan jarak sekitar 30-40 meter, berlari dengan kecepatan maksimal kemudian langkah terakhir diperpendek, karena melakukakannya berulang-ulang maka awalan lari membutuhkan daya tahan. Posisi badan saat tumpuan agak condong kedepan, dan tolakan/menumpu sangat membutuhkan ketepatan dan daya ledak yang maksimal agar melompat lebih jauh. Sewaktu melayang diudara kedua kaki sedikit ditekuk sehingga posisi badan berada dalam sikap jongkok, dan membutuhkan keseimbangan yang baik. Pada waktu akan mendarat, kedua lutut

4 ditekukkan, kedua tangan kedepan dan berat badan dibawa kedepan supaya tidak jatuh kebelakang, dan diperlukan ketepatan serta koordinasi yang baik untuk mendarat. Selain itu, menurut Harsono (2001:36) dalam banyak cabang olahraga, kecepatan merupakan komponen fisik yang esensial. Kecepatan menajdi faktor penentu dalam cabang- cabang olahraga salah satu nya nomor lompat pada atletik. Menurut Asril (1999:71) banyak cabang olahraga yang memerlukan daya ledak (eksplosive power) untuk melakukan aktivitasnya salah satunya atletik nomor lompat.. Menurut M.Sajoto (1995: 9), kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat singkatnya. Sedangkan Sajoto ( 1985 : 8 ) mengatakan bahwa daya ledak itu adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum dalam waktu yang sependek pendeknya. Selain kecepatan lari dan daya ledak, kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam melakukan lompat jauh, diantaranya adalah, kekuatan, daya tahan, kelentukan, ketepatan dan koordinasi. Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan. Namun berbeda dengan kenyataan yang peneliti temui pada siswa SMP Negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud, pengamatan sementara peneltiti melihat bahwa hasil lompat jauh yang sudah ditargetkan oleh guru belumlah tercapai siswa, permasalahan ini dikarenak banyak factor antara lain elemen kondisi fisik siswa seperti kekuaatan otot tungkai, keseimbangan, kecepatan lari, kelenturan dan juga factor sarana prasarana serta motivasi siswa untuk belajar sehingga hasil lompatan mereka tidak maksimal. Berdasarkan kenyataan yang di temui di lapangan tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang permasalahan ini terutama factor kondisi fisik dengan judul Hubungan Kecepatan Lari 40 Yard dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Putri kelas VIII SMP Negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud. Dalam banyak cabang olahraga kecepatan merupakann komponen fisik yang esensial. Kecepatan menjadi faktor penentu dalam berbagai cabang olahraga. Menurut M.Sajoto (1995: 9), kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat singkatnya. Menurut Harsono ( 2001 : 36 ), kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat. Ismaryati ( 2008 : 57 ) mengatakan bahwa kecepatan adalah kemampuan bergerak dengan kemungkinan kecepatan tercepat. Dari beberapa pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa kecepatan adalah kemampuan tubuh dalam mengerakan sistem geraknya dalam waktu yang cepat. Kecepatan lari dapat dilihat pada seorang pelompat yang akan melakukan lompat jauh. kecepatan lari yaitu suatu kecepatan bergerak dengan lurus kedepan. Dalam olahraga lompat jauh, kecepatan lari sangat berperan dalam rangka peningkatan kemampuan lompatan disamping teknik dan kondisi fisik lainnya. Kecepatan yang akan di ukur dalam penelitian ini adalah kecepatan lari 40 yard. Keccepatan lari 40 yard adalah kempuan lari sepanjang 40 yard ( 36, 6 M )

5 lurus kedepan dalam waktu yang singkat. Dimana kecepatan lari 40 yard ini jarak yang ideal dari awalan lompat jauh yaitu jaraknya 30 40 m. Salah satu kondisi fisik yang dibutuhkan oleh olahragawan dalam meningkatkan kesegaran jasamani dan mencapai prestasi adalah daya ledak. Menurut Harsono (2001:24) mengatakan bahwa, daya ledak atau explosive power adalah produk dari kekuatan dan kecepatan yaitu kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat. Daya ledak juga mengacu pada suatu kelompok otot yang mampu untuk melakukan kontraksi tenaga yang cukup besar dan berturut-turut dalam waktu yang singkat. M Sajoto ( 1985 : 8 ) mengatakan bahwa daya ledak itu adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum dalam waktu yang sependek pendeknya. Dari pendapat-pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa daya ledak atau explosive power adalah kemampuan otot untuk mengeluarkan tenaga dan mengerahkan kekuatan maksimum dengan cepat dalam waktu yang singkat untuk mencapai tujuan yang dikehendaki atau maksimal. Hakekat Daya ledak otot tungkai dapat dilihat pada seorang pelompat yang akan melakukan lompat jauh. Daya ledak otot tungkai yaitu suatu kemampuan otot kaki untuk mengatasi beban atau tekanan dengan kuat dan cepat. Dalam olahraga lompat jauh, daya ledak otot tungkai sangat berperan dalam rangka peningkatan kemampuan jauh lompatan disamping teknik dan kondisi fisik lainnya. Daya ledak yang akan diukur dalam penelitian ini adalah daya ledak otot tungkai. Olahraga lompat jauh terdiri dari dua kata, yaitu lompat dan jauh. lompat berarti bergerak dengan mengangkat kaki kedepan ( ke bawah, ke atas ) dan dengan cepat menurunkannya lagi, sedangkan jauh adalah jarak yang harus ditempuh secara maksimal. Jadi, lompat jauh adalah sejenis olahraga daengan cara melompat kedepan dengan bertolak pada satu kaki untuk sampai jarak yang sejauh jauhnnya, jarak lompatan di ukur mulai dari titik tumpuan lompatan sampai dengan jejak pertama di kotak pasir setelah melompat( Munasifah 2008 : 10 ). METODE PENELITIAN Adapun jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kecepatan lari 40 yard dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa puteri kelas VIII SMPN 1 Pujud. Korelasional adalah suatu penelitian yang dirancang untuk meningkatkan hubungan variable-variable yang berbeda dalam suatu populasi dan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontriibusi antara variable bebas dan variable terikat (Arikunto, 2006 : 131). Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada SMPN 1 Puju Kecamatan Pujud, sedangkan waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa puteri kelas VIII SMPN 1 Pujud yang berjumlah 15 orang menggunakan teknik purposive sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes lari 40 yard, standing broad jump dan tes lompat jauh gaya jongkok.

6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Data yang melalui tes dan pengukuran terhadap 15 orang subjek Penelitian membahas tentang hubungan kecepatan yang dilambangkan dengan (X1) dan daya ledak otot tungkai yang dilambangkan dengan (X2) sebagai variabel bebas dan hasil lompat jauh dilambangkan dengan (Y) sebagai variabel terikat. Data yang diperoleh sebagai hasil penelitian adalah data kuantitatif melalui serangkaian tes dan pengukuran terhadap 15 siswa yang merupakan sampel dari siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud. Berikut ini diuraikan data dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikat yaitu sebagai berikut : 1. Kecepatan Penelitian kecepatan menggunakan lari 40 yard atau lari 36,6 m Test dari 15 orang sampel diperoleh data tercepat yaitu 7,72 detik dan data terlama 8,72 detik, rata-rata 8,24 standar definisi 0,36. Lebih jelas tentang hasil pengukuran dapat dilihat pada distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kecepatan No KI Fa Fr 1 7.72 8.14 1 6.66% 2 8.15 8.57 4 26.66% 3 8.58 9.00 7 46.66% 4 9.01 9.43 1 6.66% 5 9.44 9.86 2 13.33% Jumlah 15 100% Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diatas dari 15 sampel, ternyata 1 orang sampel = (6,6666%) dengan rentang nilai 7,72 8,14, selanjutnya 4 orang sampel = (26,66%) dengan rentang nilai 8,15 8,57, kemudian 7 orang sampel = (46,.66%) dengan rentang nilai 8,58-9,00, kemudian 1 orang sampel = (6,66%) dengan rentang nilai 9,01 9,43, kemudian 2 orang sampel = (13,33 %) dengan rentang nilai 9,44 9,86. Untuk lebih jelasnya perhatikan histogram berikut : 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% Column2 Column1 Series 1 0.00% 7.72 8.15 8.14 8.58 8.579.01 9.00 9.44 9.43 9.86 Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Kecepatan

Frekuensi Relatif 7 2. Daya ledak otot tungkai Peneltian daya ledak otot tungkai menggunakan alat ukur standing broad jump dengan jumlah sample sebanyak 15 orang dengan memperoleh data tertinggi yaitu 2,36 cm dan data terendah diperoleh 1,32 cm, rata-rata 2,58 standar definisi 0,03. Lebih jelas tentang hasil pengukuran dapat dilihat pada dstribusi frekuensi dibawah ini Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Tungkai No KI Fa Fr 1 1.72 1.84 3 20% 2 1.85 1.97 3 20% 3 1.98 2.10 4 26.66% 4 2.11 2.23 3 20% 5 2.24 2.36 2 13.33% Jumlah 15 100% Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diatas dari 15 sampel, ternyata 3 orang sampel = (20%) dengan rentang nilai 1,72 1,84, selanjutnya 3 orang sampel = (20%) dengan rentang nilai 1,85 1,97, kemudian 5 orang sampel = (33,3333%) dengan rentang nilai 1,98 2,10, kemudian 2 orang sampel = (13,3333%) dengan rentang nilai 2,11 2,23, kemudian 2 orang sampel = (13,3333%) dengan rentang nilai 2,24 2,36. Untuk lebih jelasnya perhatikan histogram berikut : 30% 25% 20% 15% 10% 5% 20% 20% 26.66% 20% 13.33% 0% 1.72 1.84 1.85 1.97 1.98 2.10 2.11 2.23 2.24 2.36 Kelas Interval Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Daya Ledak Otot Tungkai 3. Hasil Lompat Jauh Berikut diuraikan dari data hasil lompat jauh dari 15 orang sampel didapat nilai tertinggi 5,52 dan nilai terendah 4,30, rata-rata 4,85 dengan standar deviasi 0,25.Agar lebih jelas perhatikan tabel distribusi frekuensi berikut:

Frekuensi Relatif 8 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Lompat Jauh No KI Fa Fr 1 2.79 3.06 2 13.33% 2 3.07 3.34 2 13.33% 3 3.35 3.62 2 13.33% 4 3.63 3.90 6 40% 5 3.91 4.18 3 20% Jumlah 15 100% Berdasarkan hasil tabel distribusi frekuensi diatas dari 15 sampel ternyata 2 orang sampel = (13.3333%) dengan rentang nilai 2.79 3.06, kemudian 2 orang sampel = (13.3333%) dengan rentang nilai 3.07 3.34, kemudian 2 orang sampel = (13.33%) dengan rentang nilai 3.35 3.62, kemudian 6 orang sampel = (40%) dengan rentang nilai 3.63 3.90, kemudian 3 orang sampel = (20%) dengan rentang nilai 3.91 418. Untuk lebih jelas perhatikan histogram dibawah ini. 45.00% 40.00% 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% 13.33% 13.33% 13.33% 2.79 3.06 3.07 3.35 3.34 3.62 Kelas Interval 40% 3.63 3.90 20% 3.91 4.18 Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Lompat Jauh B. Analisis Data Sebelum data di analisis terlebih dahulu dilakukan uji lilliefors. Nilai lilliefors observasi maksimum dilambangkan L 0 maks, dimana nilai L 0maks < L tabel maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal (Ritonga, 2007:63). Berikut tabel uji lilifors dengan taraf signifikan 0.05: Variabel L 0maks L tabel Keterangan Kecepatan Lari 40 yard (x1) 0.1037 0.220 Normal Daya Ledak Otot Tungkai (x2) 0.1813 0.220 Normal Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (y) 0.113 0.220 Normal

9 Disimpulkan bahwa untuk hubungan variabel X 1, X 2 terhadap Y diperoleh r sebesar 0,97, maka hubungan variabel X 1 serta X 2 terhadap Y dikategorikan berhubungan signifikan. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. C. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data diperoleh r x1.y sebesar 0.92, dan r x2.y sebesar 0.96, r x1x2 sebesar 0.98 dan r x1x2.y sebesar 0.97 dengan r tabel sebesar 0.514 pada taraf signifikan α =0.05. berarti r hitung > r tabel, dengan demikian perumusahan hipotesis adalah : 1. Terdapat hubungan hubungan kecepatan lari 40 yard dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud. 2. Terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud. 3. Terdapat hubungan hubungan kecepatan lari 40 yard dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud. D. Pembahasan Hasil Penelitian Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. Sedangkan Daya ledak atau explosive power adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek pendeknya, dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa daya ledak adalah hasil dari perkalian antara kekuatan dengan kecepatan (M.Sajoto, 1995:8). Lompat jauh adalah jenis olahraga dengan cara melompat kedepan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh jauhnya, jarak lompatan diukur mulai dari titik tumpuan lompatan sampai dengan jejak pertama dikotak pasir sesudah melompat Tujuan dari lompat jauh adalah untuk dapat melompat dengan jarak sejauh-jauhnya (Munasifah, 2008:10). Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian. Kecepatan (X1) dan Daya Ledak otot Tungkai (X2) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap hasil lompat jauh (Y) pada siswa kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud. dimana r hitung = 0,97r table = 0,514. Ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : diperoleh r x1.y sebesar 0.92 terdapat hubungan hubungan kecepatan lari 40 yard dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud, dan r x2.y sebesar 0.96 terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putri kelas VIII SMP

10 negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud., r x1x2 sebesar 0.98 dan r x1x2.y sebesar 0.97 terdapat hubungan hubungan kecepatan lari 40 yard dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud.dengan r tabel 0.514pada taraf signifikan α =0.05. berarti r hitung > r tabel,. Rekomendasi Diharapkan kepada siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud untuk mengadakan pelatihan dalam bidang ilmu yang berkaitan dengan peningkatan prestasi olahraga cabang atletik. Kepada seluruh siswa putri kelas VIII SMP negeri 1 Pujud Kecamatan Pujud diharapkan senantiasa melakukan latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dan kondisi fisik lainnya agar hasil lompat jauh dapat menjadi lebih baik. Kepada para peneliti di harapkan melakukan penelitian yang sama dan sampel yang lebih besar namun dengan instrumen yang berbeda hingga nantinya dapat bermanfaat bagi peningkatan prestasi olahraga khususnya lompat jauh. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Arsil, (1999). Pembinaan Kondisi Fisik, Padang: DIP Universitas Negeri Padang Munasifah, (2008). Atletik Cabang Lompat:Aneka Ilmu, Semarang: Aneka Ilmu Mochamad Djumidar A. Widya (2004). Gerak Gerak Dasar Ateletik dalam Bermain. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. PASI. (1994). Tehnik-tehnik Atletik dan Tahap-tahap Mengajarkan, Jakarta: Program Pendidikan dan Sistem Sertifikasi Pelatih Atletik PASI PASI.(1979). Pedoman Melatih Dasar Atletik, Jakart: Persatuan Atletik Seluruh Indonesia dari Manual Didactio De Atletismo Sajoto (1995). Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik, Semarang: Dahara Prize Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta Syaifudin. 2010. Atlas Anatomi Tubuh Manusia, Jakarta: Salemba Media Olahraga Semarang. Dahara Prize Syaifuddin. 2006. Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta: Salemba Media Olahraga. Semarang. Dahara Prize