POTENSI AYAM GALUR BARU KUB LITBANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI JAMBI.

dokumen-dokumen yang mirip
PERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN

PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

TINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PENGEMBANGAN AYAM NUNUKAN DAN PERMASALAHANNYA DI KALIMANTAN TIMUR

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

E

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA AYAM KAMPUNG UNGGUL (KUB) BADAN LITBANG PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI

PENDAHULUAN. ( Populasi Ternak (000) Ekor Diakses Tanggal 3 Oktober 2011.

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan baru

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

AYAM HASIL PERSILANGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGEMBANGAN USAHA TERNAK UNGGAS

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

I. PENDAHULUAN. nasional yang tidak ternilai harganya (Badarudin dkk. 2013). Ayam kampung

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan


Karya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

Kontribusi Pemanfaatan Lahan Pekarangan terhadap Pemenuhan Gizi Keluarga dan Pengeluaran Pangan Rumah Tangga

A. Kesesuaian inovasi/karakteristik lokasi

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

I. PENDAHULUAN. dikembangkan dan berperan sangat penting dalam penyediaan kebutuhan pangan

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENANGKARAN DAN PERBIBITAN AYAM MERAWANG DI BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktivitas ayam buras agar lebih baik. Perkembangan

Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL PELAKSANAAN MINAPADI DI DESA PAYAMAN NGANJUK

III. KARAKTERISTIK AYAM KUB Sifat Kualitatif Warna Bulu, Shank dan Comb

I. PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan konsumsi protein hewani pun meningkat setiap

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Pengembangan Usaha Ternak Ayam Buras di Indonesia

PELUANG DAN POTENSI USAHA TERNAK ITIK DI LAHAN LEBAK ABSTRAK

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 360/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PELEPASAN GALUR ITIK ALABIMASTER-1 AGRINAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

PRODUKTIVITAS AYAM LOKAL YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat dan meningkatkan. kesejahteraan peternak. Masalah yang sering dihadapi dewasa ini adalah

I. PENDAHULUAN. serta meningkatnya kesadaran akan gizi dan kesehatan masyarakat. Akan

PEMANFAATAN LIMBAH RESTORAN UNTUK RANSUM AYAM BURAS

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi di negara berkembang dalam. meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah pada pemenuhan

POTENSI PENGEMBANGAN AYAM BURAS DI KALIMANTAN SELATAN

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan 1 Oleh: Handewi Purwati Saliem 2

I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya genetik asli Indonesia adalah domba Garut, domba

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN AYAM LOKAL TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun diperlihatkan dengan data Badan Pusat Statistik. menjadi ekor domba pada tahun 2010.

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa

tentang Prinsip-prinsip Pembuatan Kandang dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Macam-macam Kandang. Modul empat, membahas materi Sanitasi dan

STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN

Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh

1. PENDAHULUAN. Salah satu produk peternakan yang memberikan sumbangan besar bagi. menghasilkan telur sepanjang tahun yaitu ayam arab.

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

BISNIS PETERNAKAN BEBEK

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

PENGOLAHAN TERNAK ITIK AFKIR SEBAGAI PANGAN ASUH DI DESA SEMAU KECAMATAN BRAM HITAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PENDAHULUAN. Puyuh petelur Jepang (Coturnix coturnix japonica) merupakan penyedia telur

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL-HASIL PENELITIAN DAN SUMBANGAN PEMIKIRAN PENGEMBANGAN AYAM KEDU

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/Permentan/PK.230/5/2016 TENTANG PENYEDIAAN, PEREDARAN, DAN PENGAWASAN AYAM RAS

I. PENDAHULUAN. Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah

Perkembangan m-krpl Di Kabupaten Dompu Dan Dukungan Penyuluh Pertanian Lapangan

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 49/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN PEMBIBITAN AYAM LOKAL YANG BAIK (GOOD NATIVE CHICKEN BREEDING PRACTICE)

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan salah satu ayam lokal langka Indonesia. Ayam. bandingkan dengan unggas lainnya (Suryani et al., 2012).

BOBOT BADAN BERBAGAI JENIS AYAM SENTUL DI GABUNGAN KELOMPOK TANI TERNAK CIUNG WANARA KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. KEBUTUHAN ZAT-ZAT GIZI AYAM KUB. A. Zat-zat gizi dalam bahan pakan dan ransum

tokoh masyarakat. Estetika dan peningkatan pendapatan rumah tangga menjadi faktor pendorong RT lain untuk mereplikasi model.

Transkripsi:

POTENSI AYAM GALUR BARU KUB LITBANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI JAMBI Sari Yanti Hayanti 1, Masito 1 dan Harun Kurniawan 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan e-mail: drh.sari.bptpjambii@gmail.com ABSTRAK Sampai saat ini ayam kampung masih menjadi komoditas yang memiliki nilai jual yg lebih tinggi dibanding ayam ras. Hal ini dikarenakan ayam kampung dinilai sebagai salah satu penghasil protein hewani yang lebih disukai dan memiliki nilai gizi baik. Indonesia memiliki sumber daya genetik ayam kampung yang beragam. Keragaman genetik dan nilai jual tinggi merupakan salah satu alasan diupayakannya ayam galur baru yaitu ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB). Ayam KUB merupakan ayam kampung tipe petelur yang diperoleh melalui tahapan seleksi beberapa galur ayam kampung lokal dan telah disebarkan ke beberapa daerah seperti Provinsi Aceh, Yogyakarta termasuk di Provinsi Jambi. Perkembangan ayam KUB di Provinsi Aceh, Yogyakarta dan Jambi, menunjukkan bahwa galur ini memiliki sifat adaptasi yang baik. Di Provinsi Jambi, galur ini diperkenalkan melalui kegiatan Rumah Pangan Lestari (RPL). Beberapa keunggulan dari ayam ini antara lain produksi telur yang tinggi dan sifat mengeram yang singkat serta harga jual yang cukup tinggi. Ayam KUB dalam jumlah terbatas dapat dipelihara secara intensif pada pekarangan dengan luasan <120 m 2. Pada luas lahan tersebut sistem pengandangan dapat diintegrasikan dengan pemeliharaan ikan sehingga pemanfaatan pekarangan semakin optimal. Kata Kunci : Ayam KUB, KRPL, Jambi Pendahuluan Produk unggas berupa daging dan telur merupakan bahan pangan yang hingga saat ini masih digemari oleh masyarakat. Salah satu jenis unggas yang digemari masyarakat adalah ayam kampung. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahan pangan yang sehat dan berkualitas, memunculkan Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi pertanian Spesifik Lokasi, Banjarbaru 6-7 Agustus 2014 569

banyak asumsi dan pada akhirnya menyatakan bahwa produk ayam kampung dinilai lebih baik. Ayam kampung memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dari ayam ras pedaging, konsumen juga beranggapan bahwa dari segi keamanan dari zat kimia ayam kampung lebih aman dibandingkan ayam ras (Bararah V F, 2012). Harga produk ayam kampung tergolong mahal, namun bila dibandingkan produk ayam ras pedaging dan petelur, minat masyarakat mengkonsumsi produk ayam kampung masih tinggi. Oleh sebab itu, budidaya ayam kampung masih terus dikembangkan. Alasan lain yang menyebabkan masyarakat masih memilih beternak ayam kampung yaitu lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan ayam ras, pada pemeliharaan dengan kondisi sederhana ayam kampung mampu bertahan dibadingkan ayam ras dan harga jual yang relatif stabil (BBP2TP, 2008). Berbagai alasan positif yang muncul di masyarakat terhadap produk ayam kampung, merupakan peluang ekonomi yang menjanjikan bagi peternak ayam kampung. Ayam kampung di Indonesia sangat beragam. Menurut G Nataamijaya A. (2010) terdapat 32 jenis ayam lokal dan masing-masing jenis memiliki keunggulan tersendiri. Banyaknya ragam ayam kampung lokal menjadikan ayam kampung sebagai salah satu unggas yang memiliki potensial dengan kekayaan sumber daya genetik. Ketersediaan sumber daya genetik ayam kampung dan tingginya kebutuhan masyarakat akan bahan pangan membuat tim peneliti Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi berupaya untuk mendapatkan ayam kampung dengan galur baru. Ketahanan pangan (food security) telah menjadi isu global selama dua dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan disebutkan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Berdasar definisi tersebut, terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga merupakan tujuan sekaligus sebagai sasaran dari ketahanan pangan di Indonesia. Terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Rumah Pangan Lestari (RPL) Kementerian Pertanian (Kementan, 2012). Ayam kampung KUB memiliki potensi sebagai salah satu komoditas yang layak dikembangkan pada kegiatan KRPL karena merupakan komoditas pangan yang memiliki nilai gizi baik. Sifat Sari Yanti Hayanti et al. : Potensi Ayam Galur Baru 570

kuantitatif yang dimililiki ayam KUB juga akan memberikan keuntungan gizi dan ekonomi bagi keluarga. Tujuan penulisan makalah adalah untuk menyampaikan informasi potensi Ayam KUB bagi pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dan masyarakat dalam mendukung kegiatan kawasan rumah pangan lestari di Provinsi Jambi. Pembahasan Sejarah Perkembagan Ayam KUB Menurut Subandriyo (2006) bahwa untuk mendapatkan galur baru perlu dilakukan evaluasi dalam mengambil sifat-sifat tetua untuk mendapatkan galur yang memiliki nilai ekonomi. Seleksi untuk mendapatkan galur baru ayam kampung dimulai pada tahun 1998. Ayam kampung yang pertama kali diseleksi adalah ayam kampung dari Kecamatan Cigudeg dan kecamatan Ciawi di Kabupaten Bogor, dari Kecamatan Cugenang di Kabupaten Cianjur, dari Kecamatan Jatiwangi di Kabupaten Majalengka, dan dari kota Depok. Tahap awal yang diseleksi adalah untuk mendapatkan galur ayam kampung ayang memiliki sifat mengeram rendah. yang memiliki produktivitas lebih baik dari pada tetuanya. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan seleksi dengan kriteria produksi telur tertinggi pada enam bulan pertama masa bertelur (Sinta, 2012). Melalui beberapa seleksi ayam kampung, tahun 2009 Balai Penelitian Ternak telah mampu mendapatkan sifat kuantitatif dengan kemampuan bertelur tinggi 40% dan dengan frekuensi pengeraman rendah (Iskandar S, 2010). Ayam galur baru dengan tipe petelur yang dihasilkan telah diberi nama Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB). Secara fenotip ayam KUB tidak jauh berbeda dengan ayam kampung lokal lainnya. Ciri-ciri kuantitatif Ayam KUB tidak memiliki ciri yang spesifik. Pola bulu ayam KUB hitam, dengan tipe dua bulu yaitu liar dan kolumbian, sementara itu corak bulu dan kerlip bulu masing-masing ada dua yaitu corak bulu polos dan corak lurik serta kerlip bulu emas dan perak. Ayam KUB memiliki dua bentuk jengger yaitu tunggal/single dan kapri/pea. Warna shank ayam KUB yaitu putih hitam dan abu-abu. Sifat kuantitatif ayam KUB ditunjukkan dengan bobot telur 36-45 gr/butir, konsumsi pakan 80-85gr/ekor/hari, produksi telur 180 butir/induk/tahun, puncak produksi 65-70%, Sari Yanti Hayanti et al. : Potensi Ayam Galur Baru 571

dan frekuensi bertelur tanpa clutch dan setiap hari serta frekuensi terjadinya mengeram 10% (Balitnak, 2013). Pada sistem pemeliharaan yang sama ayam kampung lokal, hanya mampu menghasilkan telur sebanyak 146 butir/induk/tahun sedangkan ayam KUB mampu lebih tinggi 18%. Selain fungsi telur, ayam KUB jantan dan betina afkir juga dapat digunakan sebagai penghasil daging. Kemampuan ayam KUB menghasilkan jumlah telur yang lebih banyak dalam satu tahun dibandingkan ayam kampung lokal membuat ayam KUB juga identik dengan sebutan ayam kampung petelur. Wilayah Penyebaran Ayam KUB Provinsi Aceh merupakan salah satu wilayah penyebaran ayam KUB di Pulau Sumatera pada tahun 2012. Pemeliharaan Ayam KUB di Provinsi Aceh dilakukan di wilayah Aceh Timur. Perkembangan Ayam KUB dilokasi uji coba memiliki kemampuan adaptasi yang cukup tinggi dan sudah menghasilkan telur pada umur 4 bulan (BPTP Aceh, 2013). Menurut Titaningsih D (2014), pemeliharaan ayam KUB sejak tahun 2013 di wilayah Yogyakarta telah memperlihatkan hasil yang baik dengan terjualnya DOC sebanyak 2500 ekor. Ayam KUB di Provinsi Jambi telah ada sejak Desember 2013. Ayam KUB telah dibudidayakan di Provinsi Jambi pada kebun percontohan/visitor plot BPTP Jambi. Populasi awal ayam KUB di BPTP Jambi adalah sebanyak 200 ekor. Kondisi terakhir ayam KUB dengan populasi 101 ekor dengan 19 ekor jantan dan 85 ekor betina. Ayam KUB jantan sebanyak 19 ekor merupakan hasil seleksi yang akan digunakan sebagai pejantan. Ayam jantan yang tidak termasuk dalam kategori layak sebagai pejantan dijadikan sebagai ayam pedaging sebanyak 69 ekor. Ayam KUB pertama kali bertelur pada umur 22 minggu. Hingga saat ini telur yang telah dihasilkan kurang lebih 40 butir dari 85 ekor betina. Pada periode pertama ayam bertelur, telur yang dihasilkan tidak ditetaskan karena untuk bibit akan ditetaskan telur pada periode selanjutnya. Pada periode starter tingkat kematian sebanyak 4,5 %, pada periode grower 3 % dan periode dewasa sebanyak 6%. Tingkat kematian ayam KUB yang tidak mencapai 10% pada setiap periodenya, menunjukkan bahwa ayam KUB memiliki kemampuan adaptasi yang cukup baik. Perkembangan ayam KUB di Provinsi Aceh, Yogyakarta dan Jambi, menunjukkan bahwa ayam KUB tetap memiliki sifat adaptasi yang baik seperti yang dimiliki tetuanya (ayam kampung lokal) lainnya. Sari Yanti Hayanti et al. : Potensi Ayam Galur Baru 572

Potensi Ayam KUB di Kawasan Rumah Pangan Lestari Provinsi Jambi Sistem pemeliharaan ayam KUB di Visitor plot BPTP Jambi adalah sistem intensif, dengan sistem kandang yang diintegrasikan dengan kolam ikan. Sistem kandang tersebut bertujuan agar dapat mengefisienkan kebutuhan pakan yang terbuang sebagai pakan ikan. Kandang ayam ukuran 10 m x 6 m kemudian disekat menjadi 4 flock dengan ukuran yang bervariasi. Untuk ayam pada periode grower kandang tersebut dibuat dengan tipe postal. Jumlah ayam yang dimasukkan kedalam flock disesuaikan dengan ukuran. Setelah ayam pada periode dewasa, kandang kemudian disekat kembali dengan ukuran 1m 2. Perbandingan jumlah dalam satu flock adalah 1 jantan : 7-8 betina. Pemeliharaan ayam KUB di visitor plot BPTP Jambi tergolong sederhana dan memiliki manfaat lebih karena dalam satu lahan dapat dilakukan sistem pemeliharaan yang diintegrasikan dengan pemeliharaan ikan. System pemeliharaan tersebut dimungkinkan dapat diadopsi oleh masyarakat yang ingin memelihara ayam KUB dengan skala kecil. Dengan demikian pekarangan rumah lebih termanfaatkan karena dengan satu luas lahan pekarangan dua komoditas dapat dipelihara. Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah penyebaran ayam KUB pada tahun 2013. Penyebaran ayam KUB di Provinsi Jambi kemudian disinergiskan dengan pelaksanaan kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang telah dimulai sejak tahun 2011. Wilayah KRPL di Provinsi Jambi umumnya merupakan wilayah yang dipengaruhi angin musim dengan curah hujan cukup tinggi (Hayanti, dkk, 2012). Kondisi iklim tersebut tergolong sesuai dengan kondisi lingkungan yang dibutuhkan dalam memelihara ayam kampung lokal. Penggolongan strata berdasarkan luas pekarangan rumah merupakan tahapan yang harus dilakukan pada kegiatan KRPL. Penggolongan strata dilakukan bertujuan untuk mengetahui daya tampung pekarangan, sehingga komoditas yang dapat ditanam dan dipelihara dipekarangan dapat ditentukan. Penentuan strata dibedakan antara wilayah dengan pemukiman padat (perkotaan) dan pemukiman diperdesaan. Pada kesempatan ini strata yang akan dibahas adalah strata pada permukiman perdesaan. Pada wilayah perdesaan tingkatan luas pekarangan dibagi menjadi pekarangan sangat sempit (tanpa halaman), pekarangan sempit (<120 m 2 ), pekarangan sedang (120-140 m 2 ) dan pekarangan luas (>400 m 2 ). Pada pembagian luas pekarangan hanya pada Sari Yanti Hayanti et al. : Potensi Ayam Galur Baru 573

pekarangan strata VI pada perkotaan dan pekarangan sempit hingga pekarangan luas pada perdesaan yang dianjurkan untuk memelihara ayam kampung. Sejak tahun 2011 kegiatan KRPL di Provinsi Jambi telah menghasilkan 31 Replikasi di 31 kecamatan pada 11 Kabupaten/Kota. Pada tahun 2013 dari 11 kawasan contoh dengan 508 RPL, telah menghasilkan 14 kawasan replikasi dengan 961 replikasi RPL (BPTP Jambi, 2013). Perkembangan tersebut menunjukkan adanya antusias masyarakat dalam mereplikasi rumah pangan lestari. Antusias masyarakat dalam mereplikasi model yang telah dibuat dan menjaga kelestarian replikasi tersebut merupakan modal dalam mancapai kemandirian pangan. Salah satu wilayah replikasi yang mendapatkan respon baik dari masyarakat dan pemerintah daerah adalah kabupaten Sarolangun. Respon tersebut ditunjukkan dengan jumlah rumah yang mereplikasi model RPL adalah sebanyak 320 rumah (BPTP Jambi, 2013). Pada wilayah replikasi RPL di Kabupaten Sarolangun rata-rata luas pekarangan tergolong pada pekarangan sempit (<120 m 2 ). Luas pekarangan sempit selain dapat dimanfaatkan untuk menanam berbagai macam sayuran juga dapat dimaksimalkan fungsinya dengan pemeliharaan ayam KUB. Seperti yang telah dijelaskan diatas ayam KUB merupakan ayam kampung tipe petelur, maka peternak dapat menjadikan telur ayam KUB sebagai sumber pangan dan juga sumber pendapatan. Sifat kuantitatif ayam KUB menunjukkan bahwa ayam tersebut di desain sebagai ayam kampung petelur. Sperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sifat kuantitatif dengan waktu mengeram yang sangat singkat dengan frekuensi bertelur tanpa clutch maka lebih baik ayam dipelihara secara intensif. Sistem pemeliharaan secara intensif bagi peternak lebih dianjurkan karena lebih memudahkan dalam banyak hal termasuk dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, sehingga resiko kematian dapat ditekan. Pemeliharaan ternak secara intensif akan memudahkan peternak dalam memantau perkembangan, pemberian pakan dan pemanenan telur secara maksimal. Sistem pemeliharan secara intensif juga akan meminimalisir terbuangnya telur, karena pergerakan ayam yang terbatas pada suatu ruangan. Luas pekarangan <120 m 2 yang umumnya ada di wilayah perdesaan jika diasumsikan lahan yang dipakai untuk bangunan 54 m 2 dan halaman 12 m 2 maka dengan ruang yang tersisa (54 m 2 ) dapat digunakan untuk menanam sayuran dan memelihara ayam KUB. Pada pemeliharaan ayam dengan skala Sari Yanti Hayanti et al. : Potensi Ayam Galur Baru 574

kecil untuk lebih lebih efisien maka kandang dapat langsung digunakan untuk perode grower sampai dewasa. Untuk itu luas pekarangan yang akan digunakan dapat langsung disesuaikan dengan kapasitas tampung pada umur ayam dengan periode dewasa. Pada ruang tersisa di lahan pekarangan diasumsikan populasi yang akan dipelihara dengan perbandingan 24 betina : 4 pejantan akan menghabiskan luas lahan 16 m 2. Jumlah ayam KUB yang dipelihara sebanyak 24 ekor betina diasumsikan dapat menghasilkan telur sebanyak 4320 butir telur pada periode pertama bertelur. Telur yang dihasilkan tersebut dapat diseleksi untuk dapat dijadikan bibit DOC, dijual dan dapat dikonsumsi. Ayam KUB merupakan tipe ayam petelur dengan waktu mengeram yang singkat memerlukan mesin tetas untuk mendapatkan bibit berikutnya. Mesin tetas merupakan alat yang kurang efisien bila peternak hanya memelihara 24 ekor betina karena biaya yang digunakan untuk membeli mesin tidak seimbang dengan hasil yang akan didapatkan dalam waktu dekat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah pengoptimalan kelembagaan melalui kelompok tani yang telah dibentuk dalam KRPL. Kesimpulan Ayam KUB yang merupakan tipe petelur memiliki potensi untuk dikembangkan pada Kawasan Rumah Pangan Lestari karena : 1. Ayam dapat dipelihara pada pekarangan yang tidak terlalu luas; 2. Pemeliharaan sistem intensif dapat diintegrasikan dengan pemeliharaan ikan, 3. Kawasan Rumah pangan lestari umumnya memiliki kelompok tani yang dapat difungsikan dalam penyedian mesin tetas yang tidak ekonomis bila digunakan peternak dengan populasi ternak skala kecil, 4. Jumlah telur yang dihasilkan 180 butir telur per induk akan menghasilkan jumlah telur yang banyak sehingga dapat dikonsumsi dan di jual. 5. Pengoptimalan kinerja kelompok tani dapat meringankan dan meminimalisir biaya produksi telur ayam KUB Sari Yanti Hayanti et al. : Potensi Ayam Galur Baru 575

Daftar Pustaka Anonim, 2013. Ayam KUB Potensial dan Adaptif di Aceh Timur. www.nad.litbang.co.id Badan Litbang Pertanian, 2012. Mengenal Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Kementerian Pertanian. BBP2TP, 2008. Teknologi Budidaya Ayam Buras. Kementerian Pertanian. Endizal dkk, 2013. Laporan Akhir Tahun 2013 Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari (Krpl) Di Provinsi Jambi. BPTP Jambi. Hayanti, dkk, 2012. Potensi Potensi Budidaya Ubijalar Pada Kegiatan M- KRPL di ProvinsiJambi. Seminar Nasional Hasil Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Tahun 2013 Iskandar Sofjan, 2010. Usahatani Ayam Kampung. Balai Penelitian Ternak Ciawi. Bogor. Kesejahteraan Petani. Jurnal Litbang Pertanian, 29(4), 2010 Nataamijaya A.G, 2010. Pengembangan Potensi Ayam Lokal Untuk Menunjang Peningkatan Sinta, 2012. Ayam KUB. Edisi 16-22 Mei 2012 No.3457 Tahun XLII. Subandriyo, 2006. Konservasi Sumberdaya Genetik Ternak: Pertimbangan, Kriteria, Metoda dan Strategi. digilib.litbang.deptan.go.id/. Di Akses Pada Tanggal 30 Juni 2014. Suharyon, 2013. Laporan Akhir 2013 Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (m-krpl) Di Kabupaten Sarolangun. BPTP Jambi. Tike Sartika, 2013. Pembibitan Unggas Lokal. Balai Pneleitian Ternak Ciawi. Di Presentasikan pada Sosialiasi Model Industri Pakan Untuk Ayam KUB, Tanggal 30 Januari 2014. Titaningsih D, 2014. Ayam KUB Berkembang di Sleman. BPTP Yogya. www.yogya.litbang.co.id Vera Farah Bararah, 2012. Ini yang Bikin Ayam Kampung Lebih Sehat Daripada Ayam Broiler 2012. health.detik.com/read/. Wahyuni, Sri. "Kinerja kelompok tani dalam sistem usaha tani padi dan metode pemberdayaannya." Jurnal litbang pertanian 22.1 (2003): 1. (Di Akses tanggal 5 Juli 2014) Sari Yanti Hayanti et al. : Potensi Ayam Galur Baru 576