BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 295.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Biologi. Diajukan oleh :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi AGUS AZAM A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. pertama sesudah orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak didik,

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan Classroom Action Research. kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1996, hlm Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII,

BAB 1 PENDAHULUAN. mendewasakan anak didik agar dapat hidup di tengah-tengah masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS XII SMK NURUL HUDA SUKARAJA Mursilah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 1892, hlm.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Umar Tirtaharja dan La Sula, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.1

Wayan Nurkancana, dkk. Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional 1982) hlm.

hlm Nana Sudjana, Cara Belajar Peserta didikaktif, (Bandung: Sinar Baru Algensind, 1996),

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk mengembangkan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kunci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT MELALUI PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR DAN PENILAIAN PORTOFOLIO

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CORPORAT IDENTITY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maka hasil yang dicapai akan rendah. Bentuk keterlibatan siswa itu ialah adanya perhatian

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MELALUI STRATEGI SNOWBALLING

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran siswa, sebab tanpa ada pemahaman materi shalat fardhu

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengabdi kepada Allah dengan tegas dinyatakan-nya dalam Al Quran surat Az

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

BAB I PENDAHULUAN. hlm.4. dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm. 317

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB I PENDAHULUAN Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

Oleh: RETDUWAN G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

Oleh: RISA AMALIA A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. kurang menyenangkan, duduk berjam-jam mendengarkan guru menyampaikan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN. Dan Aku (Allah ) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku. (QS. Adz- Dzariyat: 56)

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh guru. Banyak faktor yang menghambat proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah dalam surah al-alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui bimbingan pengajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2005), hlm. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. efisien. 1 Untuk mempermudah siswa dalam menerima materi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fiqh artinya paham, menurut Abdul Wahab Khalaf yang dikutip oleh Ahmad Rofiq, pengertian fiqih secara terminologis adalah "hukum-hukum syara yang bersifat praktis (amaliah) yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci". 1 Oleh karena itu, fiqih merupakan salah satu bidang studi Islam yang paling dikenal oleh masyarakat. Hal ini antara lain karena fiqih terkait langsung dengan kehidupan masyarakat, dari sejak lahir sampai dengan meninggalkan dunia manusia selalu berhubungan dengan fiqih. Maka fiqih dikategorikan sebagai ilmu al-hal, yaitu ilmu yang berkaitan dengan tingkah laku kehidupan manusia, dan termasuk ilmu yang wajib dipelajari, karena dengan ilmu itu pula seseorang baru dapat melaksanakan kewajibannya mengabdikan kepada Allah melalui ibadah shalat, puasa, zakat, haji, dan sebagainya. 2 Pembelajaran Fiqih di sekolah diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan, sehingga menjadi muslim yang taat menjalankan syariat Islam secara kaffah. Lebih khusus pada mata pelajaran Fiqih Madrasah Aliyah yang merupakan bidang studi agama yang berkenaan dengan masalahmasalah ibadah maupun muamalah ini diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan materi yang sudah didapat di kelas pada kehidupan sehari-hari. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial. 1 Ahmad Rofiq, Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Raja Gama Media, 2001), hlm. 17. 2 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 295.

2 Dalam proses pendidikan, pembelajaran merupakan salah satu aktivitas yang paling utama sehingga keberhasilan dari pendidikan tergantung pada efektif atau tidaknya pembelajaran tersebut. Dengan memahami pembelajaran dengan tepat seorang guru dapat mengajar dengan baik. Secara umum pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. 3 Akan tetapi permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang berlangsung masih bersifat konvensional dan didominasi oleh guru sehingga peserta didik akan cenderung jenuh saat KBM berlangsung. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, maka dalam proses belajar mengajar guru harus mampu merangsang keaktifan dan menciptakan suasana belajar yang menghibur dan menyenangkan bagi peserta didik. Martinis Yamin mengungkapkan bahwa hasil temuan para ahli terdapat kecenderungan perilaku guru dalam kegiatan pembelajaran yang lesu, pasif, dan perilaku yang sukar dikontrol. Perilaku semacam ini diakibatkan oleh suatu proses pembelajaran yang tidak banyak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran karena waktu tersita oleh penyajian materi yang serius, tidak mempergunakan media pembelajaran dalam menyampaikan materi, siswa tidak termotivasi, dan tidak terdapat suatu interaksi dalam pembelajaran serta hasil belajar yang tidak terukur dari guru. 4 Yang demikian juga masih berlaku pada peserta didik MA Terpadu Yasin kelas X khususnya pada pelajaran Fiqih, cara pendekatan konvensional yang tidak efektif dan menimbulkan kejenuhan peserta didik dalam kelas, serta pendekatan keterampilan proses dengan pembelajaran teori. Guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga pembelajaran tidak melibatkan peserta didik secara aktif. 3 Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 61 4 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 76.

3 Pengalaman pembelajaran seperti diatas menumbuhkan pemikiran baru bagaimana merancang sebuah pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat peserta didik dalam belajar. Muncul suatu gagasan untuk berkolaborasi mencari solusi masalah diatas untuk menemukan cara bagaimana memberi peran masingmasing peserta didik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Bagaimana memanfaatkan kemampuan tersebut agar mereka terus bersemangat dalam belajar dan untuk meningkatkan hasil belajarnya. Sebagai seorang yang berkecimpung dibidang pendidikan, maka peneliti merasa tertantang untuk mencari alternatif sebagai bentuk strategi pembelajaran aktif dengan diberi kegiatan yang langsung merangsang keaktifan peserta didik dalam KBM. Strategi pembelajaran aktif yang akan digunakan oleh peneliti adalah bermain Teka-teki Silang. Teka-teki Silang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa menghilangkan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi siswa secara aktif sejak awal. 5 Oleh karena itu Teka-teki Silang dapat menjadi pilihan bagi para guru di MA Terpadu Yasin khususnya dalam mata pelajaran Fiqih materi pokok Zakat dan Hikmahnya, agar peserta didik mampu memahami materi pokok zakat yang merupakan salah satu rukun Islam, yang mana realita dilapangan menunjukkan bahwa zakat ini masih kurang mendapat perhatian dari umat Islam sendiri. sehingga dengan pengetahuan kognitif yang baik diharapkan peserta didik mampu memperbaiki perilaku afektif dan psikomotoriknya. Dengan demikian, tentunya hasil belajar peserta didik akan meningkat dan tujuan pendidikan yang diinginkan akan tercapai. Dengan strategi yang baik maka pelaksanaan pembelajaran akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Dari permasalahan diatas dapat dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai alternatif dalam penyelesaian permasalahan ini. Penelitian Tindakan 5 Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hlm. 71

4 Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya. 6 Upaya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diharapkan dapat menciptakan budaya belajar (learning culture) dikalangan guru-peserta didik. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja, sebab pendekatan penelitian ini menampilkan pola kerja yang bersifat kolaboratif. Berangkat dari pokok permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Materi Pokok Zakat dan Hikmahnya Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Bermain Teka-Teki Silang (Studi Tindakan di Kelas X MA Terpadu Yasin Kebonagung Demak). dengan menggunakan Metodologi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang lebih dikenal dengan classroom action research. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan dan memahami pokok kajian penelitian ini, maka perlu dijelaskan batas-batas pengertian dan maksud dari penelitian ini, antara lain: 1. Upaya. Upaya adalah usaha, akal, ikhtiyar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya. 7 2. Meningkatkan. Meningkatkan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti menaikkan (derajat, taraf), mempertinggi, memperhebat. Yang mendapatkan awalan medan akhiran an, mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih baik. 8 6 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet VII, hlm. 58 7 Tim Penyusun Kamus pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet. III, hlm. 995. 8 Wjs. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), Cet. III, hlm. 1280-1281.

5 3. Hasil belajar. Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil belajar diketahui setelah adanya penilaian yang diberikan guru kepada peserta didik. 4. Fiqih. Fiqh artinya paham, menurut Abdul Wahab Khalaf yang dikutip oleh Ahmad Rofiq, pengertian fiqih secara terminologis adalah "hukum-hukum syara yang bersifat praktis (amaliah) yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci". 9 Yang dimaksud fiqih disini yaitu pembelajaran fiqih di sekolah untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan. 5. Zakat dan hikmahnya. Zakat dari segi istilah fiqih berarti sejumlah harta tententu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak. 10 Sedangkan hikmahnya yaitu mensucikan jiwa dan harta sehingga bersih dan bertambah maknanya. Sebagaimana firman Allah dalam surat at-taubah : 103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. 11 6. Strategi pembelajaran aktif bermain teka-teki silang Yaitu suatu tehnik pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif, tidak hanya mental tetapi juga fisik. Dan bermain teka- 9 Ahmad Rofiq, loc.cit. 10 Zamakhsyari dalam Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, (Bogor: Pustaka Litera Antarnusa, 2004), hlm. 34 11 Hasbi Ashshiddiqi, dkk., Al-Quran dan terjemahnya, (Jakarta: Raja Arab Saudi, 1971) hlm. 298

6 teki silang merupakan salah satu metode dalam strategi pembelajaran aktif yang dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Teka-teki silang merupakan kotak-kotak kosong yang akan diisi dengan kata sebagai jawaban dari pernyataan yang telah ditentukan. Biasanya kata yang tersusun berbentuk mendatar (horisontal) dan mennurun (vertikal). 7. Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya. 12 C. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka permasalahan yang peneliti kemukakan yaitu: Apakah melalui penerapan strategi pembelajaran aktif bermain teka-teki silang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Fiqih pada materi pokok Zakat dan Hikmahnya di kelas X MA Terpadu Yasin Kebonagung Demak? D. Tujuan Penelitian Tidak terlepas dari pokok permasalahan di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah : Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran fiqih pada materi pokok zakat dan hikmahnya di kelas X MA Terpadu Yasin Kebonagung Demak. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat: 1. Secara teoritis 12 Suharsimi Arikunto, dkk., loc.cit.

7 Dengan adanya penelitian ini, maka penulis dapat mengetahui konsep strategi pembelajaran aktif bermain teka-teki silang khususnya dalam pembelajaran fiqih di sekolah yang penulis teliti yaitu di kelas X MA Terpadu Yasin Kebonagung Demak. 2. Secara praktis a. Adanya strategi pembelajaran yang dapat memberi nuansa baru bagi peserta didik untuk dapat semangat belajar dan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran serta mampu meningkatkan hasil belajar. b. Bagi guru, sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi. c. Bagi institusi pendidikan, hasil penelitian ini akan memberi sumbangan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran Fiqih. Jadi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi seorang guru agar mampu mendidik secara optimal, sehingga peserta didik terdorong untuk semangat belajar yang nantinya dapat berpengaruh terhadap hasil belajarnya. F. Kajian Pustaka Dalam menunjang penulisan skripsi ini, peneliti mencoba menggali informasi terhadap skripsi-skripsi terdahulu sebagai bahan pertimbangan untuk membandingkan masalah-masalah yang diteliti, baik dalam segi metode maupun obyek yang di teliti. Adapun kajian relevan yang digunakan adalah sebagai berikut : Skripsi yang disusun oleh Masfuatin Zulfah (NIM 4401404058) angkatan 2004 pada tahun 2009, mahasiswi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang dengan judul Penerapan Strategi Bermain pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di MA Darul

8 Ulum Kalinyamatan. 13 Simpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah bahwa pembelajaran materi sitem pencernaan dengan menggunakan strategi bermain (teka-teki silang dan bermain kartu) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan dibuktikan dalam 4 siklus. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data prosentase aktivitas siswa pada siklus 1 sebesar 20,5%, siklus 2 sebesar 52,3%, siklus 3 sebesar 81,8%, dan siklus 4 sebesar 97,7%. Sedangkan prosentase hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 68%, siklus 2 sebesar 82%, siklus 3 sebesar 98%, dan siklus 4 sebesar 100%. Penelitian ini menggunakan metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Skripsi yang disusun oleh Maret Atik Hastuti (NIM 4401401010) angkatan 2001 pada tahun 2006, mahasiswi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang dengan judul Kualitas Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa dalam Proses Belajar Mengajar dengan Menggunakan Strategi Bermain pada Materi Virus di Kelas X SMA Muhammadiyah I Semarang. 14 Dalam penelitian ini setelah digunakan strategi bermain (teka-teki silang, simulasi, kartu, dan puzzle) dalam proses pembelajaran materi virus, menunjukkan bahwa kualitas hasil belajar yang dicapai termasuk dalam kategori baik, dengan rata-rata nilai 66,26 dan rentang nilai antara 55,70-79,79. ketuntasan klasikal mencapai 64,10%. Sedangkan kualitas aktivitas siswa termasuk dalam kategori baik dengan nilai 79,49. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Peneliti juga menggunakan buku rujukan karangan Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu yang berjudul Strategi Pembelajaran Aktif yang diterbitkan di Yogyakarta pada tahun 2008. 15 13 Masfuatin Zulfah, Penerapan Strategi Bermain pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di MA Darul Ulum Kalinyamatan, Skripsi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang, (Semarang: Perpustakaan UNNES, 2009), t.d. 14 Maret Atik Hastuti, Kualitas Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa dalam Proses Belajar Mengajar dengan Menggunakan Strategi Bermain pada Materi Virus di Kelas X SMA Muhammadiyah I Semarang, Skripsi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang, (Semarang: Perpustakaan UNNES, 2006), t.d. 15 Hisyam Zaini, dkk., loc.cit.

9 Dari hasil penelitian terhadap buku dan karya ilmiah diatas, walaupun telah mengkaji tentang strategi pembelajaran aktif bermain teka-teki silang, namun judul dalam skripsi yang peneliti tulis yaitu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Materi Pokok Zakat dan Hikmahnya Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Bermain Teka-Teki Silang (Studi Tindakan di Kelas X MA Terpadu Yasin Kebonagung Demak), berbeda dengan buku ataupun karya ilmiah diatas dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar Fiqih Materi Pokok Zakat dan Hikmahnya.