BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa itu, biasanya akan dijawab, bahasa adalah alat komunikasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

ANALISIS GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SYAIR LAGU CIPTAAN IWAN FALS ALBUM WAKIL RAKYAT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. saatnya menyesuaikan diri dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SKRIPSI. Oleh Bambang Supriyadi NIM

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRATIWI AMALLIYAH A

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB V PENUTUP. aspek tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. ini terdiri atas tiga, yakni (1) struktur dan keterpaduan Antarunsur dalam Wacana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. proses bersosialisasi tersebut. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

I. PENDAHULUAN. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

ARTIKEL ILMIAH KEKOHESIFAN WACANA DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. itu terbentuk keterkaitan: satu (unit) pengalaman (experimental meaning dan

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari semakin maju.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BENTUK-BENTUK KOHESI WACANA BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian akhir tesis ini, penulis sajikan simpulan sebagai jawaban atas rumusan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perhatiannya terhadap karya sastra tersebut. mempunyai ciri khas tersendiri pada setiap pengarangnya.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan peranti kohesi yang tepat dalam sebuah teks berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan pemiliknya. Sebagai salah satu milik, bahasa selalu muncul dalam

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini manusia dituntut dapat berkomunikasi dengan baik untuk memenuhi kepentingan mereka, baik secara individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua bagian, yaitu bentuk (form) dan makna (meaning). Bentuk bahasa merupakan bagian dari bahasa yang terdiri dari unsur-unsur segmental dan unsur-unsur suprasegmental. Unsur-unsur segmental bahasa secara hierarkis terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata, dan morfem. Adapun unsur-unsur suprasegmental terdiri dari intonasi dan unsur-unsur bawahannya, yaitu tekanan (keras-lembutnya), nada (tinggi-rendahnya), dan durasi (panjang-pendeknya). Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa sebagai alat bertukar pikiran. Kridalaksana (dalam Chaer, 2007: 32) mengartikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga memiliki fungsi lainnya. Fungsi tersebut antara lain seperti yang diungkapkan Finocchinario (dalam Lubis, 2011: 4) yaitu membagi fungsi bahasa itu menjadi lima bagian, antara lain; personal, interpersonal direktif, referensial, dan imajinatif. Salah satu bentuk komunikasi manusia adalah melalui sebuah wacana. Wacana merupakan aspek bahasa di atas kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Menurut Darma (2009: 2), wacana disebut sebagai rekaman kebahasaan yang utuh

2 mengenai suatu peristiwa komunikasi. Selain sebagai struktur kebahasaan yang utuh secara internal, wacana juga diartikan sebagai perilaku komunikasi pikiran dengan menggunakan kata-kata, ekspresi ide-ide, konversi atau percakapan (Webster dalam Sobur, 2009: 9). Melalui wacana, manusia meluangkan ide atau gagasannya, baik masalah politik, teori, atau tentang kritik suatu masalah. Manusia memerlukan media dalam meluangkan wacana itu sendiri. Dahulu manusia meluangkan idenya melalui media tulis yg sangat sederhana, namun pada sekarang ini manusia memiliki media yang canggih, cepat, dan mudah diakses oleh semua kalangan. Awalnya pertukaran informasi antara manusia dilakukan secara langsung, yakni pembicara dan pendengar berada di tempat yang sama, namun pada saat ini komunikasi dapat dilakukan oleh beberapa orang secara bersamaan, para partisipan berada di tempat yang terpisah antara satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa manusia mulai mencari cara untuk tidak lagi menjadikan jarak dan waktu yang berbeda menjadi halangan dalam melakukan komunikasi jarak jauh. Bentuk komunikasi jarak jauh pertama untuk menyampaikan informasi dilakukan dengan cara membuat asap dari kayu yang dibakar, bunyi-bunyi bel, sandi morse, dan bahkan dengan mengirimkan kurir atau pembawa pesan ke tempat yang akan dituju. Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sangatlah pesat, hal tersebut ditandai dengan munculnya media atau jaringan data berupa internet sebagai sarana komunikasi. Internet memudahkan kita dalam mencari informasi dan lebih mudah diterima semua kalangan. Berita dari seluruh penjuru dunia dapat

3 kita akses melalui internet dengan cepat dan mudah. Internet tidak lagi dianggap sebagai kebutuhan sekunder, namun telah menjadi salah satu kebutuhan primer. Hal ini disebabkan karena derasnya arus persebaran informasi dan kebutuhan untuk mengetahui berita terbaru dan peristiwa yang tengah terjadi di belahan dunia lainnya. Selain itu, jika dahulu komunikasi dilakukan secara langsung dalam ruang dan waktu yang nyata, maka pada saat ini hal tersebut dapat dilakukan secara virtual (chatting) atau yang lebih dikenal sebagai dunia maya dengan hanya menggunakan media komputer berjaringan internet maka kita dapat berkomunikasi dengan mudah dan menyenangkan. Percakapan secara virtual dikenal dengan sebutan chatting. Terdapat berbagai jejaring sosial yang menyediakan fasilitas percakapan dalam internet, antara lain adalah Internet Relay Chat (IRC), Yahoo Messenger (YM), AOL, Skype, Line, KakaoTalk, WhatsApp, BBM, Facebook, dan Twitter. Salah satu jejaring sosial yang sedang menjadi trend saat ini adalah twitter. Twitter merupakan suatu layanan jaringan dan micro-blogging sosial yang memungkinkan para pengguna untuk mengirim update status terbaru mereka. Status bisa berupa gagasan mengenai keadaan pengguna (user) pada waktu tertentu kepada publik, apa yang sedang dilakukan dan dirasakan, atau menunjukkan keberadaan pengguna pada saat meng-update status. Penulisan status dibatasi pada 140 karakter dan dapat diposting melalui beberapa cara, yaitu melalui situs (twitter.com), telefon seluler berbasis windows, blackberry, dan android, ataupun program khusus twitter yang disebut tweetdeck dan aplikasi pihak ke tiga lainya. Selain berupa tweet atau pesan-pesan singkat mengenai pengguna itu sendiri,

4 twitter juga digunakan untuk melakukan percakapan dengan pengguna lain dengan cara saling membalas pesan-pesan singkat yang ditujukan langsung kepada pengguna twitter yang ditandai (mention) hingga menjadi satu percakapan yang utuh. Tweet merupakan ungkapan yang berupa rangkaian kata sehingga membentuk sebuah kalimat. Dalam sebuah kalimat terdapat kohesi yang memberikan wadah kalimat-kalimat yang disusun secara padat dan menghasilkan sebuah tuturan. Seperti yang diungkapkan oleh Gutwinsky (dalam Tarigan, 2009: 93) kohesi merupakan hubungan dalam sebuah kalimat dalam sebuah wacana, baik dalam strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu. Senada dengan Tarigan, Djajasudarma (2012: 39) menjelaskan kohesi merupakan keserasian hubungan antarunsur yang satu dengan yang lain dalam wacana sehingga terciptalah pengertian apik atau kohern. Kohesi memiliki hubungan yang sangat erat dengan strata leksikal dan gramatikal. Chaer, Hallyday dan Hasan (dalam Sumarlam 2003: 34) menggolongkan macam-macam kohesi leksikal menjadi beberapa bagian, antara lain pengulangan (repetisi), sinonim, antonim, hiponim, kalokasi, dan ekuivalensi. Selain itu, kohesi juga memiliki hubungan gramatikal atau sering disebut kohesi gramatikal. Kohesi gramatikal menurut Djajasudarma (2009: 16) sebuah makna yang menyangkut hubungan intra bahasa, atau makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata di dalam kalimat. Penelitian terkait analisis gramatikal dan leksikal pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Kusairi (2011) melakukan penelitian di bidang sastra dengan

5 judul Analisis Gramatikal dan Leksikal Syair Lagu Ciptaan Iwan Fals Album Wakil Rakyat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan (1) pemakaian piranti kohesi gramatikal (referensi, substitusi, elips, konjungsi) pada syair-syair lagu ciptaan Iwan Fals di dalam album Wakil Rakyat, (2) pemakaian piranti kohesi leksikal (repetisi, sinonimi, antonimi, hiponimi, kolokasi) pada syair-syair lagu ciptaan Iwan Fals di dalam album Wakil Rakyat. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil penelitian bahwa pemakaian piranti kohesi gramatikal dan leksikal direfleksikan melalui syair lagu dengan judul Emak, Diet, Libur Kecil Kaum Kusam, PHK, Mata Indah Bola Pimpong, Surat Buat Wakil Rakyat, Di mana, Guru Zirah, Potret Panen+mimpi Werreng, Teman kawanku Punya Teman. Berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian ini difokuskan pada analisis wacana kohesi leksikal (repetisi, sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, ekuivalensi) pada akun twitter Presiden Republik Indonesia, yakni Susilo Bambang Yudhoyono @SBYudhoyono. Peneliti memilih SBY, dikarenakan SBY merupakan tokoh penting dan sekaligus Presiden, selain itu SBY aktif dalam jejaring sosial, khususnya twitter. SBY lebih bersifat terbuka, sehingga masyarakat bebas mengutarakan pendapat atau mengkritik kinerja pemerintahan. Sebagai seorang presiden, SBY melakukan pendekatan dengan rakyat bukan hanya komunikasi secara langsung namun juga tidak langsung yakni melalui jejaring sosial twitter. SBY melakukan pendekatan dengan rakyatnya melalui twitter dengan harapan masyarakat khususnya follower yang membaca tweet tersebut mengetahui kegiatan presiden. Tweet tersebut digunakan SBY sebagai

6 media untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Tweet pada dasarnya memiliki keterbatasan 140 karakter, namun SBY mampu memanfaatkan keterbatasan karakter tersebut menjadi rangkaian kata yang mewakili segala aktivitas, inspirasi, dan motivasi yang layak dipublikasikan. Peneliti berusaha memaparkan penggunaan piranti kohesi leksikal serta fungsi kohesi leksikal yang terdapat dalam tweet @SBYudhoyono. Beberapa penjelasan di atas adalah alasan memilih judul penelitian. Hasil deskripsi diharapkan nantinya dapat dipergunakan untuk memperluas ilmu pengetahuan bidang bahasa, khususnya yang berkaitan dengan kohesi leksikal. Penelitian ini memfokuskan pada salah satu akun twitter tokoh di Indonesia, yakni twitter @SBYudhoyono, masalah yang diteliti adalah kohesi leksikal yang digunakan @SBYudhoyono dalam bertweet. Berdasarkan ulasan di atas peneliti mengangkat judul Analisis Kohesi Leksikal Twitter @SBYudhoyono untuk lebih mengetahui kohesi leksikal yang digunakan @SBYudhoyono dalam bertweet. 1.2 Fokus Penelitian Tweet pada dasarnya terbatas hanya 140 karakter, sehingga bahasannya ringkas, padat, dan singkat. Kohesi terbagi menjadi dua, yakni kohesi leksikal dan gramatikal. Penggunaan kohesi gramatikal tidak memungkinkan pada tweet @SBYudhoyono, dikarenakan tweet memiliki keterbatasan karakter. Mengingat tweet memiliki keterbatasan karakter, maka untuk menampilkan makna yang utuh digunakanlah kohesi leksikal. Penelitian ini difokuskan pada pengkajian kohesi leksikal twitter @SBYudhoyono yang mengkaji tentang repetisi, sinonim,

7 antonim, hiponim, kolokasi, dan ekuivalensi, serta fungsi kohesi leksikal dalam twitter @SBYudhoyono. Kohesi leksikal berfungsi untuk memberikan penekanan dan penegasan pada kata yang dianggap penting atau perlu ditekankan, sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kohesi leksikal untuk memberikan penekanan, membatasi topik pembicaraan, membuat teks memiliki harmonisasi, serta sebagai pengikat agar teks tersebut memiliki makna. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dijabarkan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah penggunaan penanda kohesi leksikal twitter @SBYudhoyono? 2) Bagaimanakah fungsi kohesi leksikal twitter @SBYudhoyono? 1.4 Tujuan Penelitian Dengan memperhatikan fokus penelitian dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian secara spesifik adalah sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan penggunaan penanda kohesi leksikal twitter @SBYudhoyono. 2) Mendeskripsikan fungsi kohesi leksikal twitter @SBYudhoyono. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian merupakan upaya untuk menjelaskan tentang kegunaan dari penelitian itu sendiri. Manfaat penelitian dibagi menjadi dua, yakni: (1) manfaat secara teoritis atau manfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, dan (2) manfaat secara praktis ialah membantu memecahkan masalah yang ada

8 pada objek yang diteliti. Secara lebih rinci manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1.5.1 Manfaat Teoritis 1) Memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan khasanah keilmuan dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya pada materi kohesi leksikal sebuah wacana. 2) Memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan interdisipliner ilmu Bahasa Indonesia dengan disiplin ilmu lain, khususnya terkait dengan analisis wacana (discourse analysis). 3) Menjadi bahan referensi untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak terkait yang berkepentingan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap objek sejenis ataupun aspek lain yang masih belum terbahas dalam penelitian ini. 1.5.2 Manfaat Praktis 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif sajian bahan pengajaran Bahasa Indonesia, khususnya berkaitan dengan materi analisis kohesi leksikal dalam wacana. 2) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis wacana umumnya, dan analisis kohesi leksikal khususnya, dengan tinjauan yang lebih luas.

9 1.6 Penegasan Istilah 1) Wacana Wacana merupakan rentangan ujaran yang berkesinambungan. Wacana tidak hanya tediri atas untaian ujaran atau kalimat yang secara gramatikal teratur rapi. Wacana merupakan aspek bahasa di atas kata, frasa, klausa, dan kalimat. 2) Kohesi Kohesi merupakan keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan yang lain dalam wacana sehingga terciptalah pengertian yang apik atau koheren. Kohesi merujuk pada perpautan bentuk, sedangkan koherensi pada perpautan makna (Djajasudarma, 2012: 39). 3) Kohesi Leksikal Leksikal adalah kajian semantik yang lebih memuaskan pada pembahasan sistem makna yang terdapat dalam kata. Leksikal memperhatikan makna yang terdapat dalam kata sebagai satuan mandiri, kata tersebut dapat dibahas ketika kata tersebut dirangkai menjadi sebuah kalimat (Pateda, 2001: 74). 4) Twitter Twitter merupakan suatu layanan jaringan dan micro-blogging sosial yang memungkinkan para pengguna untuk mengirim update status terbaru. Status bisa berupa gagasan mengenai keadaan pengguna (user) pada waktu tertentu kepada publik, apa yang sedang dilakukan dan dirasakan, atau menunjukkan keberadaan pengguna pada saat meng-update status, penulisan status dibatasi pada 140 karakter.