Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

K A R M I NIM. A53B111043

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

HUBUNGAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA DI KELOMPOK B PAUD MADAMBA PALU

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajatsarjana S-1 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 26 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

TEMU NIM: A53B090189

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS VIIISMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

Disusun Oleh LASINI A53B111022

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh: Tita Yulianti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI KEGIATAN BERCERITA DI PAUD NURUL HIDAYAH ACEH BESAR. Rizka Marputri, Fakhriah, Dewi Fitriani

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan. Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Muldaniah 1, Evy Fitria 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

Konseling dan Pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI METODE CANTOL RAUDHOH DI TK DHARMAWANITA SINGOPADU 2 KECAMATAN SIDOHARJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN HAND PUPPET PADA KELOMPOK B DI TK CEMPAKA MUSUK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangann berpikir anak-anak usai Taman Kanak-Kanak atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.margono (1996:8)

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BERITA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUANAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

PENGARUH METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN ANAK BERBICARA DI TK BETHEL KECAMATAN LORE SELATAN ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIIA SEMESTER II SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

Penggunaan Media Buku Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Kelompok B RA Riyadlul Jannah Wrati Kejayan Pasuruan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE SAVI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP CAKAP PADA KELOMPOK B DI RA NURUL HIKMAH RINGINHARJO SRAGEN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ISSN 2301-9905 Volume 6, No. 1, Juli 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan- Universitas Muhammadiyah Tangerang Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun Acih Munasih 1, Iman Nurjaman 2 1,2 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Tangerang e-mail: 1 acih.acih@gmail.com, 2 iman.umt@gmail.com Abstrak Fakta yang ditemukan di TKIT Istiqomah dari 11 anak usia 4-5 tahun masih banyak anak-anak yang kurang mampu berbicara lancar dan jelas. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya : metode pembelajaran yang digunakan kurang efektif dan menyenangkan, kurangnya media yang digunakan untuk merangsang kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun, kurangnya motivasi dalam memberikan apresiasi kepada anak yang sudah berbicara dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun melalui metode tanya jawab. Penelitian ini dilaksanakan di TKIT Al-Istiqomah pada semester genap tahun ajaran 2014-2015. Hasil yang diperoleh pada siklus I nilai persentase mencapai 68%, pada siklus II nilai persentase 80% dan pada siklus III nilai persentase mencapai 95%. Kelebihan metode tanya jawab yaitu pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun siswa itu sedang sibuk, merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan, mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat atau berbicara. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa metode

tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun di TKIT Al-Istiqomah. Kata kunci: kemampuan berbicara, metode tanya jawab, anak usia 4-5 tahun Pengantar Pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagaimana yang dinyatakan dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1 ayat 14 adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Perkembangan intelektual anak sangat pesat terjadi pada kurun waktu usia nol sampai usia prasekolah, dalam masa-masa ini segala potensi kemampuan anak dapat dikembangkan secara optimal. Salah satu kemampuan anak yang berkembang pesat saat usia dini adalah kemampuan berbahasa. Menurut Santrock (Dhieni, 2009, h. 3.1) perkembangan bahasa merupakan salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangannya. Perkembangan bahasa terbagi menjadi empat komponen diantaranya menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Perkembangan bahasa dan bicara tidak 2 Vol.6, No. 1, Juli 2017

berjalan bersama. Pada awalnya anak telah lebih dahulu mengembangkan aspek bahasanya, baru kemudian mereka mulai menguasai bicara. Berbicara ini sebagai implementasi dari hasil menyimak, peristiwa ini berkembang pesat pada kehidupan kanak-kanak. Berdasarkan observasi di TKIT Al-Istiqomah pada bulan November 2014, dari 11 anak usai 4-5 tahun masih banyak anak-anak yang kurang mampu berbicara lancar dan jelas. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya : metode pembelajaran yang digunakan kurang efektif dan menyenangkan, kurangnya media yang digunakan untuk merangsang kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun, kurangnya motivasi dalam memberikan apresiasi kepada anak yang sudah berbicara dengan lancar. Adapun kemampuan berbicara yang harus dimiliki anak usia 4-5 tahun diantaranya adalah : cara berbicara semakin jelas, bisa berbicara dengan mudah kesemua orang, mulai menceritakan tentang suatu hal, dapat mengucapkan bunyi dengan jelas kecuali beberapa kata seperti l, s, dan r. (Hildayani dkk, 2005). Berdasarkan faktor yang menghambat kemampuan berbicara, peneliti memilih metode tanya jawab untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun. Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana guru dan siswa aktif bersama, guru bertanya siswa memberikan jawaban dan sebaliknya siswa memberikan pertanyaan kepada guru dan guru menjawabnya. Metode Vol.6, No. 1, Juli 2017 3

tanya jawab ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak, karena dengan metode tanya jawab ini anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan pendapatnya, anak mendapat kesempatan untuk menyumbangkan gagasannya, anak dapat mengembangkan kosakata dan pembendaharaan kata, serta melatih anak untuk mau mendengarkan atau menyimak pertanyaan maupun jawaban orang lain. Jadi, sudah seharusnya seorang guru dapat menyampaikan metode yang menyenangkan dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas pada anak usia 4-5 tahun di TKIT Al-Istiqomah, dengan harapan dapat melakukan perbaikan dan dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia 4-5 tahun melalui metode tanya jawab. Kemampuan Berbicara menurut Tarigan (2008) adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Mulgrave (Tarigan, 2008) mendefinisikan berbicara itu lebih dari hanya sekedar mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak. Dhieni (2009) berpendapat bahwa berbicara merupakan suatu keterampilan bahasa yang berkembang dan 4 Vol.6, No. 1, Juli 2017

dipengaruhi oleh keterampilan menyimak. Menurut Hurlock (2000) mengemukakan bicara merupakan bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang menggunakan kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu pendapat serta ide. Menurut Hurlock (2000) Belajar berbicara mencangkup tiga proses terpisah tetapi saling berhubungan satu sama lain, yaitu : a) Pengucapan : Tugas pertama dalam belajar bicara yaitu belajar mengucapkan kata. Pengucapan dipelajari dengan meniru. Pengucapan kata dari orang yang berhubungan dengan mereka. Keseluruhan pola pengucapan anak akan berubah dengan cepat jika anak ditempatkan dalam lingkungan baru yang orang-orang di lingkungan tersebut mengucapkan kata-kata yang berbeda. b) Pengembangan kosakata : Tugas kedua dalam belajar berbicara adalah mengembangkan jumlah kosakata. Dalam mengembangkan kosakata anak harus belajar mengaitkan arti dengan bunyi, karena banyak kata yang memiliki arti yang lebih dari satu dan karena sebagian kata bunyinya mampir sama, tetapi memiliki arti yang berbeda. c) Pembentukan kalimat : Tugas ketiga dalam belajar berbicara yaitu menggabungkan kata kedalam kalimat yang tata bahasanya Vol.6, No. 1, Juli 2017 5

betul dan dapat dipahami orang lain. Pada mulanya anak menggunakan kalimat satu kata yakni kata kerja atau kata benda kemudian digabungkan dengan kata isyarat untuk mengungkapkan suatu pemikiran utuh. Pada waktu usia 4 tahun kalimat mereka hampir lengkap dan setahun kemudian kalimatnya sudah lengkap berisi semua unsur kalimat. Teori metode tanya jawab menurut Soetomo (Dhieni, 2009) adalah suatu metode dimana guru memberikan pertanyaan kepada anak dan anak menjawab. Atau sebaliknya, anak bertanya kepada guru dan guru menjawab. Djamarah dan Zein (2006) berpendapat banwa metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran berbentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Rusyan (Sagala, 2011) menggambarkan metode tanya jawab yaitu guru mengajukan pertanyaan terhadap seseorang atau peserta didik, dan kemudian mengalihkan pertanyaan itu terhadap peserta didik lainnya untuk dikomentari dan diberi penjelasan seperlunya. Menurut Roestiyah (2008) metode tanya jawab adalah suatu metode untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengarkan pelajaran, atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu siswa menjawab. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas metode tanya jawab adalah suatu metode atau cara yang digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa agar 6 Vol.6, No. 1, Juli 2017

siswa dapat mengingat apa yang telah dipelajari. Bentuk pertanyaan yang dapat digunakan dalam metode tanya jawab dapat berupa pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang memungkinkan orang yang ditanya akan langsung mengetahui jawabannya dan lebih ditunjukan untuk menguji orang yang ditanya. Sementara pertanyaan terbuka merupakan kebalikan dari pertanyaan tertutup karena pertanyaan yang diajukan tidak dapat dijawab dengan cara yang sederhana (Gunarti, Surya dan Muis, 2010). Metode tanya jawab ditaman kanak-kanak bertujuan untuk : Melatih keberanian anak untuk mengajukan pendapatnya, Melatih anak untuk bertutur dengan intonasi yang baik, Mengembangkan kosa kata dan perbendaharaan kata anak, Melatih anak untuk menghargai pendapat orang lain, Melatih anak untuk mau mendengarkan atau menyimak pertanyaan maupun jawaban orang lain. Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun di TKIT AL-Istiqomah berjumlah 11 siswa terdiri dari 5 anak laki-laki dan 6 anak perempuan yang memiliki kemampuan berbicara yang beragam. Penelitian ini dilakukan sejak bulan April sampai dengan Juni 2015. Instrumen penelitian yang digunakan adalah berbicara, yaitu Vol.6, No. 1, Juli 2017 7

keterampilan berbahasa yang menggunakan kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu pendapat serta ide. Aspek yang diteliti meliputi ketepatan ucapan, pilihan kata, mimik yang tepat, kenyaringan suara dan kelancaran bicara. Skor yang diperoleh anak dalam kemampuan berbicara yaitu dari hasil tes subjektif yang berbentuk pengamatan/observasi menggunakan rating skala selama pelaksanaan instrumen tindakan. Skala ini menggunakan 4 kriteria yaitu Berkembang Sangat Baik (4), Berkembang Sesuai Harapan (3), Mulai Berkembang (2) Dan Belum Berkembang (1). Indiaktor-indikator dalam kemampuan berbicara yaitu anak dapat mengulang kalimat sederhana, menyebutkan kata-kata yang mempunyai huruf awal yang sama, bercerita menggunakan kata ganti aku, saya, kamu, dia dan mereka, mampu mengungkapkan pendapat secara sederhana, dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa, dan bagaimana. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan kriterianya yakni berkisar antara 75-80%. Artinya anak dikatakan berhasil dalam meningkatkan kemampuan berbicara apabila anak menguasai atau dapat mencapai sekitar 75-80% dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Jika, kurang dari kriteria tersebut dinyatakan kurang berhasil. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan menggunakan beberapa teknik yaitu Tes diantaranya angket, dan Non tes diantaranya 8 Vol.6, No. 1, Juli 2017

observasi dan catatan lapangan. Hasil dan Pembahasan Langkah awal dalam penelitian yaitu melakukan observasi pratindakan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal, baik dalam proses pembelajarannya maupun kemampuan berbicara peserta didik. Kondisi awal peserta didik usia 4-5 tahun di TKIT Al-Istiqomah dilakukan sebagai acuan untuk melakukan tindakan apa saja yang akan dilakukan pada saat siklus dilakukan. Berdasarkan data observasi awal dari 11 anak hanya 3 anak yang berkembang sesuai harapan, sedangkan 8 anak lainnya belum berkembang dalam kemampuan berbicara. Hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan kurang efektif dan menyenangkan, kurangnya media yang digunakan untuk merangsang kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun, kurangnya motivasi dalam memberikan apresiasi kepada anak yang sudah berbicara dengan lancar. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada kondisi awal diketahui dari 11 anak yang berkembang sesuai harapan ada 2 anak yaitu NP dan MD sedangkan yang belum berkembang ada 9 anak yaitu ZO, ID, CF, DR, EM, CH, KA, RS DAN RH. Sehingga kemampuan berbicara anak pada kondisi awal baru mencapai 54% Maka langkah yang akan diambil oleh peneliti agar kemampuan berbicara anak meningkat adalah dengan menggunakan metode tanya Vol.6, No. 1, Juli 2017 9

jawab. Siklus I : Proses pembelajaran kemampuan berbicara dengan metode tanya jawab pada siklus I dibagi menjadi 3 pertemuan. Dari hasil observasi siklus I dalam kemampuan berbicara anak terdapat 2 anak yaitu MD dan NP yang sudah mencapai indikator keberhasilan dan sisanya 9 anak yaitu ZO, ID, CF, EM, DR, CH, KA, RS dan RH belum mencapai indikator keberhasilan. Hal ini disebabkan karena adanya hambatan hambatan yang berasal dari anak maupun guru. Berdasarkan pengamatan hambatan yang dialami antara lain : Anak belum terkondisikan, Anak belum bisa berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran, Anak masih asik main sendiri dan berlarian. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dhieni (2009) berbicara merupakan suatu keterampilan bahasa yang berkembang dan dipengaruhi oleh keterampilan menyimak. Tarigan (2008) berpendapat berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Hurlock (2000) mengemukakan bicara merupakan bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud. Menurut para ahli diatas berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang menggunakan kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu pendapat serta ide yang dipengaruhi oleh 10 Vol.6, No. 1, Juli 2017

keterampilan menyimak. Jadi, dapat disimpulkan apabila anak tidak berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran dan asik bermain sendiri dapat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbicara anak, dimana kemampuan berbicara tersebut dipengaruhi oleh keterampilan menyimak. Kesimpulan dari siklus I yaitu dalam perkembangan kemampuan berbicara anak masih banyak anak yang belum mencapai indikator keberhasilan. Maka, peneliti akan melakukan perbaikan disiklus berikutnya agar kemampuan berbicara anak meningkat. Siklus II : Proses pembelajaran kemampuan berbicara dengan metode tanya jawab pada siklus II dibagi menjadi 3 pertemuan. Dari hasil observasi pada siklus II dalam kemampuan berbicara terdapat 6 anak yang sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu CF, EM, KA, NP, MD dan RS dan 5 anak belum mencapai indikator keberhasilan yaitu ZO, ID, DR, CH dan RH. Hal ini dikarenakan masih adanya hambatan diantaranya : Ada anak yang belum berkonsentrasi dan ada anak yang asik bermain sendiri. Karena, masih ada anak yang belum bisa berkonsentrasi saat proses pembelajaran menggunakan metode tanya jawab tersebut berlangsung akan berpengaruh terhadap kemampuan berbicara. Dimana kemampuan berbicara sendiri dapat berkembang melalui proses menyimak. Sedangkan masih ada anak yang belum bisa berkonsentrasi atau menyimak materi pembelajaran yang guru berikan. Vol.6, No. 1, Juli 2017 11

Siklus III : Proses pembelajaran kemampuan berbicara dengan metode tanya jawab pada siklus III dibagi menjadi 3 pertemuan. Dari hasil observasi pada siklus III dalam kemampuan berbicara terdapat 11 anak (95%) yang sudah mencapai indikator keberhasilan. Jadi, kesimpulan pada siklus III yaitu metode tannya jawab dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun. Dimana menurut Roestiyah (2008) metode tanya jawab adalah suatu metode untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengarkan pelajaran. Djamarah dan Zein (2006, h. 94) berpendapat metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran berbentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab yaitu metode yang digunakan untuk memberi motivasi pada anak agar bangkit pemikirannya, dengan metode tanya jawab tersebut maka anak termotivasi untuk mengungkapkan pendapat atau ide-idenya dengan itu kemampuan berbicara anak akan meningkat. Dimana tujuan metode tanya jawab adalah : Melatih keberanian anak untuk mengajukan pendapatnya, Melatih anak untuk bertutur dengan intonasi yang baik, Mengembangkan kosa kata dan perbendaharaan kata anak, Melatih anak untuk menghargai pendapat orang lain, Melatih anak untuk mau mendengarkan atau menyimak pertanyaan maupun jawaban orang 12 Vol.6, No. 1, Juli 2017

lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di TKIT Al-Istiqomah Tangerang tahun pelajaran 2014-2015, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa metode tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun di TKIT Al-Istiqomah. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai dan presentase anak tiap siklus. Pada siklus I hasil observasi pada siklus I mendapat nilai persentase 68%, pada siklus II setiap kemampuan berbicara siswa mengalami peningkatan yaitu menjadi 80%, pada siklus III kemampuan berbicara siswa mengalami peningkatan hingga 95%. Berdasarkan uraian dari setiap siklus dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun di TKIT Al-Istiqomah. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, peneliti menyampaikan saran terutama kepada guru TKIT Al-Istiqomah agar selalu berupaya untuk menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan materi pengajaran yang disampaikan. Selanjutnya secara khusus saran penelitian ini ditujukan kepada : (1) Anak, diharapakan lebih aktif dan Vol.6, No. 1, Juli 2017 13

termotivasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga lebih mudah dalam memahami materi yang dipalajari, karena dengan menggunakan metode tanya jawab anak terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran; (2) Guru, dalam proses mengajar dapat menggunakan metode tanya jawab, selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak, juga dapat meningkatkan aktivitas anak dalam proses belajar mengajar; (3) Sekolah, semoga dapat memberikan dukungan dan sarana yang mendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan. Daftar Acuan Arikunto, S., Suhardjono & Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Dhieni, Nurbiana dkk. (2009). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka. Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Gunarti, W., Muis, A., & Suryani, L. (2010). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Hildayani, Rini dkk. ((2005). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka. Mulyasa, E. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya 14 Vol.6, No. 1, Juli 2017

Roestiyah, N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Santosa, Puji dkk. (2011). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Tarigan, Guntur Henry. (2008). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Vol.6, No. 1, Juli 2017 15