WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB 4 KESIMPULAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta temuan kasus yang telah

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM BAHASA BATAK TOBA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Manusia sebagai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588).

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam penulisan proposal skripsi ini peneliti mengumpulkan data-data dari

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga pada pemilihan kata-kata dan kalimat-kalimat yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif melukiskan secara sistematis

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM PIDATO M. ANIS MATTA: ANALISIS PRAGMATIK SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINDAK TUTUR IMBAUAN DAN LARANGAN PADA WACANA PERSUASI DI TEMPAT-TEMPAT KOS DAERAH KAMPUS

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya anak telah mengenal bahasa sebelum dia dilahirkan, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

BAB V PENUTUP. kota Melbourne bertujuan untuk menelaah jenis, bentuk, fungsi,dan faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan orang lain untuk saling

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

Analisis Tuturan Imperatif Bahasa Jawa di Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR GURU DI TK AL MADINAH SUKOANYAR KECAMATAN MOJO KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

WUJUD MAKNA PRAGMATIK TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM FILM KELUARGA CEMARA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KESANTUNAN IMPERATIF BUKU TEKS BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kegiatan, peradaban kebudayaan manusia. Bahasa adalah alat

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA EMPAT- -ENAM TAHUN DESA GENTING PULUR KECAMATAN JEMAJA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS

BAB I PENDAHULUAN. dalam bukunya Speech Act: An Essay in The Philosophy of Language dijelaskan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

REALISASI KESANTUNAN PRAGMATIK IMPERATIF KUNJANA RAHARDI DALAM RUBRIK SURAT PEMBACA PADA MAJALAHCAHAYAQU

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL DESA KECIK KECAMATAN KENCONG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

TINDAK TUTUR IMPERATIF PERAMEDIS TERHADAP PASIEN (KELUARGA PASIEN) DI RSUD DI KABUPATEN BANTAENG

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang

PERWUJUDAN TINDAK KESANTUNAN PRAGMATIK TUTURAN IMPERATIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

ABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

TINDAK TUTUR EKSPRESIF GURU TERHADAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 7 JEMBER SKRIPSI. Oleh

III. METODE PENELITIAN

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini

BAB I PENDAHULUAN. Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, gagasan, baik pada redaksi maupun masyarakat umum. Penyampaian gagasan

I. PENDAHULUAN. sangat berperan penting di samping bahasa tulis. Percakapan itu terjadi apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia. untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk

KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 5 JEMBER. Suci Indah Karunia

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM BAHASA SIDANG

Diajukan Oleh: HARIYANTO A

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

TINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD SOLO-SRAGEN TINJAUAN: PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI. Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

Transkripsi:

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG Munirah, Lili Suriani munirah.fkip@gmail.com Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Magister Universitas Muhammadiyah Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud kalimat imperatif guru Taman Kanak-kanak Karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng. Sampel penelitian ini adalah tuturan guru TK Karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng yang berjumlah 5 orang. Data yang diperoleh sebanyak 80 tuturan. Data diperoleh dengan teknik pengamatan, simak, rekam, dan catat. Data dianalisis dengan teknik analisis reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud imperatif ditemukan 80 tuturan dari 11 makna imperatif, yaitu 1) perintah, 2) larangan, 3) suruhan, 4) ajakan, 5) bujukan, 6) anjuran, 7) pemberian ucapan selamat, 8) permintaan, 9) persilaan, 10) sindiran, dan 11) pemberian izin. Tuturan dengan wujud kalimat imperatif ditemukan paling banyak yang memilki makna imperatif perintah dengan 31 tuturan baik yang dituturkan dengan konstruksi imperatif maupun nonimperatif. Dalam penelitian makna pragmatik imperatif tidak hanya dituturkan dengan konstruksi imperatif, tetapi juga dengan konstruksi nonimperatif yang berwujud deklaratif dan introgatif. Tuturan imperatif yang berwujud nonimperatif ditemukan 25 tuturan dengan 5 jenis makna imperatif yaitu perintah, larangan, suruhan, bujukan, dan sindiran. Dalam tuturan berwujud lagu ditemukan pada imperatif perintah dan bujukan yang berjumlah dua data tuturan. Tuturan yang bermakna imperatif yang berkonstruksi imperatif maupun nonimperatif dituturkan guru cukup santun dilihat dari cara guru bertutur sesuai dengan konteks situasi. Kata Kunci: Wujud Kalimat Imperatif dan Tuturan Guru TK PENDAHULUAN Wujud fungsi bahasa sebagai komunikasi dapat ditemukan dalam pendidikan formal terutama bagi seorang yang berprofesi sebagai seorang guru. Guru melakukan interaksi dengan peserta didiknya menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan setiap jenjang pendidikan juga berbeda-beda sesuai dengan perkembangan peserta didiknya. Secara psikologis, keadaan emosional anak usia dini berbeda dari anakusia SDdan SMP. Oleh sebab itu, sering kali seorang guru menggunakan bahasa yang berbeda dalam pemilihan kata ketika menyuruh atau memerintahmuridnya. Kita mengetahui bahwa biasanya untuk menyuruh seseorang ditandaioleh kata penanda imperatif, Secara tertulis, biasanya kalimat imperatif diakhiridengan intonasi akhir berupa tanda seru (!).Imperatif demikian dapat disebut dengan imperatif tidak langsung yang hanya dapat diketahui makna pragmatiknya melalui konteks situasitutur yang melatarbelakangi dan mewadahinya METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Oleh sebab itu, dalam penyusunan desain ini dirancang berdasarkan kualitatif, karena sasarannya hanya 291

mendeskripsikan penggunaan kalimat imperatif pragmatik guru TK Karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng.Penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini menggambarkan apa adanya tentang tuturan imperatifguru TK Karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng pada saat kegiatan mengajar berlangsung didalam kelas dengan memperhatikan konteks tuturannya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsiyaitu membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai data tuturan imperatif guru TK Karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng. Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2013: 172). Populasi merupakan data yang menjadi pusat perhatian dalam ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru taman kanakkanak karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng yang berjumlah 5 orang. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2013: 174). Namun dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah keseluruhan jumlah populasi yaitu 3 orang guru taman kanak-kanak karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng yang biasa disebut total sampling. Total sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2013). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Teknik Pengamatan dengan mengamati proses pembelajaran dan tuturan-tuturan guru didalam kelas dan (2) Teknik Simak, menyimak tuturan gurudi TK Karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng. Penelitian ini menggunakan metode Simak Bebas Libat Cakap(SBLC). Pada metode ini peneliti hanya sebagai pengamat dan tidak terlibat dalam peristiwa tutur. E. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis pragmatik yaitu berdasarkan sudut pandang pragmatik. Analisis ini berupaya menentukan maksud penutur dalam setiap tuturannya.teknik analisis data dalam penelitian ini adalahreduksi data, penyajian data, dan verivikasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tuturan guru TK Karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng selama proses kegiatan mengajar ditemukan 11 jenis makna pragmatik imperatif. Terdapat 81 tuturan yang mengandung makna imperatif. Dari 81 data tersebut ditemukan 2 data yang dituturkan lewat lagu yang mengandung makna pragmatik imperatif perintah dan bujukan. Analisis tuturan imperatif disesuaikan dengan rumusan masalah yaitu wujud pragmatik kalimat imperatif. Berdasarkan wujud pragmatik ditemukan 11 jenis makna imperatif yaitu 1) perintah, 2) larangan, 3) suruhan, 4) ajakan, 5) bujukan, 6) anjuran, 7) pemberian ucapan selamat, 8) 292

permintaan, 9) persilaan, 10) sindiran,dan 11) pemberian izin. Dari ke-11 makna tersebut terdapat 10 makna yang ada pada instrumen penelitian sedangkan yang satu yaitu sindiran merupakan temuan dalam penelitian ini. Wujud Pragmatik Kalimat Imperatif yang Berkonstruksi Imperatif Wujud Pragmatik Kalimat Imperatif Perintah Sebuah tuturan dapat mengandung makna pragmatik imperatif perintah apabila tuturan tersebut bertujuan untuk memerintah seseorang berbuat sesuatu. Pada umumnya, makna perintah mengharuskan seseorang atau yang diperintah melakukan apa yang diperintahkan tanpa ada pilihan untuk menolak perintah tersebut. Berdoa!! (03/05/05/2017) Konteks tuturan : Tuturan dituturkan guru setelahanak-anak diam. Tuturan di atas merupakan tuturan imperatif dengan makna pragmatik imperatif perintah yang dituturkan secara langsung (imperatif). Makna tuturan tersebut adalah guru memerintah muridnya agar melakukan doa bersama yang menjadi rutinitas pada saat akan mengawali pelajaran di pagi hari. Doa bersama harus dilakukan ketika akan mengawali pelajaran karena diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, anakanak wajib melakukan doa bersama tersebut. Wujud Pragmatik Kalimat Imperatif Larangan Tuturan dapat mengandung makna pragmatik imperatif larangan apabila tuturan tersebut bermakna perintah yang melarang suatu perbuatan. Lazimnya tuturan tersebut ditandai dengan penanda kesantunan jangan. Dalam penelitian ini terdapat 8 data tuturan dengan makna pragmatik imperatif larangan yang diwujudkan secara langsung (imperatif) Jangan selalu main game dih nak. Main saja sama temannya.(05/05/05/2017) Konteks tuturan: Tuturan dituturkan oleh guru kepada muridnya saat pemeriksaan kuku.makna dari tuturan tersebut adalah melarang siswa untuk selalu main game. Kata jangan merupakan penanda kesantunan larangan yang merupakan perintah yang melarang suatu perbuatan. Wujud Pragmatik Kalimat Imperatif yang Berkonstruksi Nonimperatif Tuturan imperatif, selain dapat diwujudkan dalam konstruksi imperatif, dapat juga diwujudkan dalam konstruksi nonimperatif. Dalam hal ini berkaitan dengan langsung tidaknya untuk mengungkapkan makna imperatif. Tuturan imperatif dalam wujud nonimperatif dapat terjadi pada tuturan imperatif dalam konstruksi deklaratif maupun interogatif. Dalam penelitian ini, ditemukan 3 konstruksi tuturan dalam wujud nonimperatif sebagai berikut. Wujud Pragmatik Kalimat Imperatif yang Berkonstruksi Deklaratif Tuturan imperatif dapat diwujudkan dalam konstruksi nonimperatif. dalam penelitian ini ditemukan 4 makna pragmatik imperatif yang diwujudkan dalam konstruksi deklaratif. Sebuah kalimat yang dituturkan dengan konstruksi deklaratif yang sifatnya hanya memberitahukan atau berupa kalimat berita namun mengandung makna imperatif. Keempat makna imperatif tersebut adalah 1) perintah, 2) larangan, 3) suruhan, dan 4) bujukan. Allahu Akbar(sambil mengangkat tangan) (16/05/05/2017) Konteks tuturan: Tuturan dituturkan guru ketika akan memulai menyanyikan lagu Allahu 293

Akbar.Tuturan tersebut mengandung makna perintah. Seorang guru mengangkat tangan dengan mengucapkan Allahu Akbar dengan maksud memerintahkan muridnya untuk mengikutinya. Tuturan tersebut dituturkan secara tidak langsung. Wujud Pragmatik Kalimat Imperatif yang Berkonstruksi Introgatif Berdasarkan hasil penelitian ditemukan makna pragmatik imperatif yang diwujudkan dalam konstruksi introgatif. Keempat makna imperatif tersebut adalah 1) perintah, 2) larangan, 3) suruhan, dan 4) sindiran. Berikut adalah pembahasannya. Tuturan introgatif digunakan untuk menanyakan sesuatu kepada si mitra tutur. Tuturan yang mengandung pragmatik imperatif perintah yang diwujudkan dalam konstruksi introgatif ditemukan 2 tuturan. Airin!!Sudah mandi nak? Sudah sikat gigi nak? (04/05/05/2017) Konteks tuturan: Tuturan dituturkan guru pada saat pemerikasaan kuku sebelum memulai pembelajaranmakna dari tuturan tersebut adalah guru meminta Airin untuk kedepan dan guru memberikan pertanyaan yang mengharuskan Airin untuk menjawabnya. Wujud Pragmatik Kalimat Imperatif yang Berkonstruksi Lagu Sebuah lagu yang dituturkan mengandung makna imperatif perintah yang memerintahkan mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini ditemukan 1 tuturan pragmatik imperatif perintah yang berkonstruksi lagu. Berikut pembahasannya. Belajar akan dimulai ucapkan basmalah (28/05/05/2017) Konteks tuturan: Tuturan guru dalam bentuk nyanyian sebelum memulai pembelajaran. Tuturan tersebut termasuk tuturan pragmatik imperatif dalam bentuk nyanyian yang diungkapkan secara langsung dengan maksud memerintahkan muridnya untuk mengucapkan basmalah sebelum memulai pelajaran. Pembahasan Wujud pragmatik kalimat imperatif guru dalam proses pembelajaran pada penelitian ini mendeskripsikan realisasi maksud tuturan berdasarkan konteks situasi yang melatarbelakanginya.menurut Rahardi (2008: 93), ditemukan tujuh belas macam makna pragmatik imperatif di dalam bahasa Indonesia. Ketujuh belas macam makna pragmatik imperatif itu ditemukan baik di dalam tuturan imperatif lansung maupun imperatif tidak lansung. Namun, dalam penelitian ini hanya ditemukan sebelas jenis makna pragmatik imperatif. Kesebelas jenis makna imperatif itu adalah: 1) Perintah, 2) larangan, 3) suruhan, 4) ajakan, 5) bujukan, 6) anjuran, 7) pemberian ucapan selamat, 8) permintaan, 9) persilaan, 10) sindiran, dan 11) pemberian izin. Dari ke sebelas makna tersebut terdapat 10 makna yang ada pada instrumen penelitian sedangkan yang satu yaitu sindiran merupakan temuan dalam penelitian ini. Kalimat deklaratif dalam bahasa Indonesia mengandung maksud memberitakan sesuatu kepada si mitra tutur. Dalam penelitian ini ditemukan 4 makna pragmatik imperatif yang diwujudkan dalam konstruksi deklaratif. Sebuah kalimat yang dituturkan dengan konstruksi deklaratif yang sifatnya hanya memberitahukan atau berupa kalimat berita namun mengandung makna imperatif. Keempat makna imperatif tersebut adalah 1) perintah, 2) larangan, 3) suruhan, dan 4) bujukan. Kalimat imperatif dapat dituturkan dengan konstruksi introgatif yang didalamnya mengandung makna imperatif.berdasarkan hasil penelitian ditemukan 4 makna pragmatik 294

imperatif yang diwujudkan dalam konstruksi introgatif. Keempat makna imperatif tersebut adalah 1) perintah, 2) larangan, 3) suruhan, dan 4) sindiran. Makna sindiran yang diungkapkan dalam bentuk pertanyaan yang mengandung makna menyindir mitra tutur. Dalam penelitian ini ditemukan dua tuturan pragmatik imperatif sindiran yang berkonstruksi introgatif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa wujud pragmatik kalimat imperatif guru TK Karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng ditemukan 81 tuturan dari 11 jenis makna pragmatik imperatif, baik yang berkonstruksi imperatif maupun nonimperatif yaitu 1) perintah, 2) larangan, 3) suruhan, 4) ajakan, 5) bujukan, 6) anjuran, 7) pemberian ucapan selamat, 8) permintaan, 9) persilaan, 10) sindiran, dan 11) pemberian izin.wujud pragmatik kalimat imperatif ditemukan dalam tuturan guru berkonstruksi imperatif maupun nonimperatif yang bermakna perintah terdapat 31 tuturan, sedangkanwujud pragmatik imperatif yang berkonstruksi imperatif paling sedikit ditemukan dalam tuturan guru dalam proses pembelajaran hanya terdapat dua tuturan meliputi pemberian izin dan ucapan selamat. Penelitian ini ditemukan makna pragmatik imperatif yang berkonstruksi lagu yang dituturkan guru dalam bentuk pragmatik imperatif perintah dan bujukan terdapat 2 tuturan. Selain dari bentuk konstruksi lagu, ditemukan makna pragmatik imperatif dalam konstruksi deklaratif dan introgatif terdapat23 tuturan dari 5 jenis makna imperatif yaitu 1)perintah, 2) larangan, 3) suruhan, 4) bujukan, dan 5) sindiran. Makna imperatif sindiran ditemukan dua data tuturan guru yang diwujudkan dalam konstruksi introgatif.maka dapat disimpulkan bahwa guru TK Karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng lebih sering menggunakan tuturan wujud pragmatik imperatif dengan jumlah 56 tuturan yang diwujudkan dalam konstruksi imperatif dengan cukup santun dilihat dari cara guru bertutur sesuai dengan konteks situasi. Saran Penelitian kalimat imperatif guru TK Karya PKK Pacongkang Kabupaten Soppeng masih sangat sederhana dan masih banyak kekurangan karena keterbatasan penelitian yang hanya memfokuskan pada kalimat imperatif saja tanpa membedakan tuturan guru pada kelas A dan kelas B. Apabila dikaji secara mendalam, memungkinkan ada perbedaan antara kelas A dan kelas B. Alasannya pada kelas B sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah sedangkan pada kelas A baru pengenalan lingkungan sehingga untuk menyampaikan tuturan imperatif tentunya dengan bahasa dan cara yang berbeda. Untuk itu, peneliti selanjutnya disarankan dapat melakukan penelitian lebih dalam dan lebih lanjut tentang tuturan imperatif guru TK dengan membandingkan tuturan guru TK kelas A dan kelas B. Selain itu, penelitian juga dapat dilakukan dengan pengambilan datadari beberapa TK sehingga dapat diperbandingkan antara TK yang satu dengantk yang lain dengan menggunakan sudut pandang yang berbeda, misalnya dengan memperhatikan aspek psikologis guru karena aspek tersebut juga mempengaruhi munculnya sebuah tuturan. DAFTAR PUSTAKA 295

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta. Kasim, Emmy. 2014. Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Pattalassang Takalar.Skripsi.tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh Makassar. Mursid.2015.Pengembangan Pembelajaran PAUD. Bandung: PTRemaja Rosdakarya. Rahardi, Kunjana. 2008. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. Saripa, Maryam. 2014. Penggunaan Kalimat Imperatif Guru Taman Kanak Kanak di Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep. Skripsi. tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh Makasasar. Yule, George.2014. Pragmatik.Diterjemahkan oleh Indah Fajar Wahyuni. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Yunus, Muhammad dan Fatimah Muhammad Yunus. 2009. Pembentukan Kalimat Bahasa Indonesia. Makassar: Badan Penerbit UNM. 296