BAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

Salah satu faktor yang memengaruhi memudarnya sikap nasionalisme adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah nasional Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

MAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN. Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah

A. Latar Belakang B. Rumusan Maalah C. Pembahasan Pengertian Nasionalisme Ernest Renan: Otto Bauar: Hans Kohn L. Stoddard: Dr.

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE 71 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

BAB XI MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. rela berkorban, serta kecintaan pada bangsa dan negara 1. yang akrab dengan perjuangan suatu bangsa atau seseorang yang

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-72 REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2017

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tersurat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nasionalisme Indonesia mempunyai kaitan erat dengan kolonialisme Belanda yang sudah beberapa abad lamanya

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai patriotisme. Lunturnya nilai-nilai patriotisme pada sebagian masyarakat

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

SAMBUTAN PADA ACARA MALAM TASYAKURAN PERINGATAN HUT KE-71 PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi telah membuat perubahan yang signifikan, semakin

MENJADI PAHLAWAN Oleh: Janedjri M. Gaffar (Sekretaris Jenderal Mahkamah Kostitusi RI)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

Oleh : Izza Akbarani*

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan mampu bersaing di ranah perjuangan ini. yang siap dan bisa menghadapi tantangan di segala aspek baik aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

bentuk usaha pembelaan negara meliputi:

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi. berperan penting dalam berbagai sektor kehidupan manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lomba Esai Generasi Milenial 2017

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BUDAYA KEWARGANEGARAAN (CIVIC CULTURE) MELALUI PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI NASIONALISME DAN PATRIOTISME GENERASI MUDA

1) Nasionalis. 2) Pemberani

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB II IHWAL NILAI NASIONALISME DAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SERTA SILABUS. Pada bab II akan dijelaskan tentang hal-hal dibawah ini.

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. para pendiri bangsa ini ketika merumuskan ide tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

C. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERENGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bersama, bahwa Indonesia terdiri dari aneka ragam suku bangsa, ras, agama, dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

S A M B U T A N GUBERNUR SUMATERA UTARA PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-72 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBELA MERAH PUTIH. Membangun(kan) Nasionalisme Pemuda

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan dalam BAB I akan dibahas tentang: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki sejarah yang panjang. Mulai dari era kerajaan, penjajahan sampai kemerdekaan. Tentunya tak mudah untuk mencapai kemerdekaan, perjuangan yang kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta seluruh rakyat Indonesia tak lepas dalam memperjuangkan dan memperoleh kemerdekaan. Sifat Nasionalisme dan Patriotisme adalah kunci untuk mempersatukan seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Kini, ketika globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi telah mengakibatkan pudarnya rasa Nasionalisme dan Patriotisme. Sungguh menyedihkan melihat semangat Nasionalisme dan Patriotisme masyarakat Indonesia sekarang ini, jiwa masyarakat Indonesia telah terkontaminasi oleh budaya dari luar. Seiring berkembangnya zaman, rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda kian memudar. Hal ini diperkuat dengan fakta berdasarkan kenyataan yang dilihat peneliti di SMP Muhammadiyah 4 Malang. Contoh sederhana itu seperti: 1

a. Pada saat upacara bendera, masih banyak siswa yang tidak memaknai arti dari upacara tersebut. Upacara merupakan wadah untuk menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang keras untuk mengambil kemerdekaan dari tangan para penjajah. Para pemuda seakan sibuk dengan pikirannya sendiri, tanpa mengikuti upacara dengan khidmad. b. Pada peringatan hari-hari besar nasional, seperti Sumpah Pemuda, hannya dimaknai sebagai seremonial dan hiburan saja tanpa menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme dalam benak mereka. c. Masih banyak siswa yang melakukan kekerasana atau perkelahian antar sesame siswa dilingkungan sekolah. d. Lebih tertarik terhadap produk impor dibandingkan dengan produk buatan dalam negeri dan lain-lain Namun pada saat ini semangat sikap patriotisme dan nasionalisme yang ada dalam diri kita bukanlah untuk diwujudkan sebagai suatu masalah atau pertempuran untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan, karena bangsa ini sudah merdeka dan berdaulat. Melainkan dengan cara semangat yang kita punya kita tunjukkan untuk membangun tanah air indonesia tercinta dalam rangka mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia. Tingkah laku para elit politik pada saat ini banyak yang melenceng dari cita-cita pahlawan bangsa. Hampir tidak ada lagi yang benar-benar memeperjuangkan kepentingan rakyat jelata demi kemakmuran dan keadilan di Negara Indonesia ini (Ikanegara, 2013:3). 2

Jangan sampai sikap patriotisme dan nasionalisme kita hanya munc ul pada hari kemerdekaan Negara Indonesia dan hanya pada saat salah satu budayakita direbut oleh Negara lain. Salah satu watak perorangan bangsa Indonesia yang saat ini sedang trendi adalah terlalu banyak membanggakan produk luar negeri, begitu juga dengan para pejabat dan wakil rakyat. Mereka senang berlibur ke luar negeri, bangga memakai produk luar negeri tidak terkecuali juga bangga menjadikan suami berkewarganegaraan luar, atau mungkin dinilai jelek, alias kurang komersial. Saat ini invasi dunia entertainment sebagian besar dikuasai oleh orang -orang asing. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang telah menjadikan sebuah kampung yang bernama Indonesia, menjadi sebuah Global Village. Marshall McLuhan mengkonseptualisasikan global village yang dimaknai sebagai sebuah proses homogenisasi jagat sebagai akibat dari kesuksesan sistem komunikasi secara keseluruhan. Saat ini betapa mudahnya orang berkomunikasi tidak hanya dalam suatu negara, tetapi juga dengan Negara-negara lainnya. Pengaruh dari dunia luar ini, telah menjadikan watak bangsa Indonesia menjadi amat konsumtif, bangsa Indonesia tidak tahan hanya melihat gambar gambar iklan mobil mewah dan gaya hidup mewah lainnya, dan ingin segera merealisasikannya.. 3

Korupsi sedemikian merajalela di negeri Indonesia ini, sungguh suatu perbuatan yang tidak mencerminkan sikap patriotisme dan nasionalisme. Karena uang korupsi dipergunakan untuk memperkaya diri, sementara masih jutaan rakyat berada dalam garis kemiskinan. Bukankah UUD 1945 pasal 34, menyebutkan : fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negera. Sekarang ini negeri tercinta ini bukan memelihara fakir miskin, malah memelihara para koruptor. dengan partai sebagai jembatannya. Sekarang ini apa-apa yang dilakukan dengan mengatasnamakan rakyat, baik dilakukan oleh institusi (partai atau ormas) atau perorangan, ujung-ujungnya mencari simpati rakyat dan setelah terpilih jadi pejabat atau wakil rakyat melakukan tindakan yang tidak patriotis dan nasionalis. Karena para pejabat dan wakil rakyatnya seperti itu, yang tidak mencontohkan sikap yang patriotis dan nasionalis. (Dedesupriatna:2012 dalam http://dedesupriatna13.wordpress.com). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka permasalahan yang akan ditelaah yaitu: 1. Bagaimana persepsi siswa tentang keteladanan pahlawan nasional untuk meningkatkan sikap nasionalisme dan patriotism siswa di SMP Muhammadiyah 4 Malang? 2. Apa saja faktor-faktor penyebab kurangnya rasa sikap nasionalisme dan patriotisme siswa SMP Muhammadiyah 4 Malang? 4

3. Bagaiman solusi untuk meningkatkan sikap nasionalisme dan patriotisme siswa di SMP Muhammadiyah 4 Malang? 1.3 Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan persepsi siswa tentang keteladanan pahlawan nasional untuk meningkatkan sikap nasionalisme dan patriotism siswa di SMP Muhammadiyah 4 Malang. 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kurangnya rasa sikap nasionalisme dan patriotism siswa di SMP Muhammadiyah 4 Malang. 3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan solusi untuk meningkatkan sikap nasionalisme dan patriotism siswa di SMP Muhammadiyah 4 Malang. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai sejauh mana siswa mengetahui nilai-nilai keteladanan pahlawan nasional. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai: 1) Masukan kepada pendidik dalam penyampaian materi agar selalu mengacu pada tujuan pembelajaran, dengan harapan 5

siswa dapat menguasai dan memahami materi pelajaran sekaligus dapat membina nilai-nilai keteladanan pahlawan nasional sehingga para siswa tahu arti penting nilai-nilai keteladanan yang harus diperjuangkan pada masa sekarang ini. 2) Sumbangan informasi bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar untuk pembinaan nilai-nilai keteladanan sebaik mungkin kepada siswa sebagai generasi penerus yang tahu akan perjuangan masa lampau untuk dijadikan sebagai pedoman pada masa depan. b. Bagi Siswa: 1) Dapat menumbuhkan semangat kebangsaan melalui nilainilai keteladanan pahlawan nasional kepada siswa sebagai generasi penerus bangsa. 2) Dapat memberikan motivasi kepada siswa agar mempunyai kesadaran untuk berbangsa dan bernegara. 3) Meningkatkan rasa kebanggaan dan rasa cinta tanah air kepada bangsa dan negara. 4) Agar siswa lebih menghormati dan menghargai jasa-jasa para pejuang yang sudah berkorban demi tanah air. 5) Agar siswa bisa lebih berkata jujur dalam perkataan maupun perbuatan 6

6) Dapat mempererat kerukunan antar siswa sebagai generasi penerus bangsa. 7) Dapat mempererat gotong-royong antar siswa sebagai pewaris bangsa. c. Bagi Sekolah: 1) Dapat membina kesadaran untuk meningkatkan nasionalisme dan jiwa kejuangan para siswa dan siswi 2) Dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki dedikasi tinggi dan semangat juang yang tinggi. 1.5 Penegasan Istilah Untuk menghindari kekaburan dan kerangkapan arti dari istilah-istilah yang tercantum dalam judul penelitian, serta untuk mempermudah dan mendapatkan gagasan dari objek-objek penelitian, maka perlu diberikan penegasan istilah sebagai berikut: 1) Persepsi Siswa Jalaludin Rahmat (1989:51) persepsi adalah pengalaman tentang obyek peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi berarti memberikan makna pada stimulus inderawi (Sensory Stimulus). Sebagian tingkah laku dan penyesuaian individu ditentukan oleh persepsinya. Teori diatas diperjelas oleh Bimo Walgito (2002:87-88) yang mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses aktif dimana yang memegang peran bukan hanya stimulus yang mengenai, 7

tetapi juga individu sebagai kesatuan dengan pengalaman baik yang di dapat secara langsung maupun melalui proses belajar. Individu dalam melakukan pengalaman 2) Keteladanan Keteladanan adalah berasal dari kata teladan yang artinya hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh, (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2000:619), Keteladanan dapat diartikan wujud dari usaha yang dilakukan seseorang dengan sadar tercermin pada sikap perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Keberhasilanya dapat diukur dengan indikator perubahan perilaku orang yang menjadikanya figur panutan menjadi selaras seimbang sesuai dengan tujuan tertentu yang dikehendaki. (Utami:2000 dalam http//www.teladan.co.nr). 3). Pahlawan Nasional menurut (Pasal 1 Angka 4 UU Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, Dan Tanda Kehormatan), Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Jadi pahlawan 8

nasional adalah pejuang yang gagah berani atau orang yang menonjol karena keberania dan pengorbanannya dalam membela kebenaran bangsanya. 4). Nasionalisme dan Patriotisme Boyd Shafer (1955:6) mengatakan bahwa nasionalisme itu multi makna, hal tersebut tergantung pada kondisi objektif dan subjektif dari setiap bangsa. Oleh sebab itu nasionalisme dapat bermakna sebagai berikut: (1) Nasionalisme adalah rasa cinta pada tanah air, ras, bahasa atau budaya yang sama, maka dalam hal ini nasionalisme sama dengan patriotisme. (2) Nasionalisme adalah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise bangsa. (3) Nasionalisme adalah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya. (4) Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri. (5) Nasionalisme adalah doktrin yang menyatakan bahwa bangsanya sendiri harus dominan atau tertinggi di antara bangsa-bangsa lain dan harus bertindak agresif. 9

Sedangkan patriotisme : Suprapto dkk. (2007:38) menyatakan bahwa patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang rela mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya. Patriotisme merupakan jiwa dan semangat cinta tanah air yang melengkapi eksistensi nasionalisme. 10