BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mencapai tujuan penelitian. Metode dapat memberikan gambaran kepada peneliti mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dan pemilihan metode yang tepat dapat membantu peneliti dalam memecahkan permasalahannya. Sugiyono (2005: 1) mengartikan metode penelitian sebagai berikut: Metode penelitian merupakan serangkaian langkah yang harus ditempuh oleh peneliti secara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. (Sugiyono, 2005: 1). Berdasarkan konsep di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan menjelaskan pengaruh antara dua variabel yaitu non performing financing (NPF) musyarakah dan tingkat profitabilitas yang diukur melalui retun on equity (ROE) seperti telah dirumuskan dalam hipotesis penelitian. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Definisi penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2005: 11) yaitu Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Terkait penelitian asosiatif atau disebut juga penelitian hubungan, Iqbal Hasan (2006: 8) pun menjelaskan sebagai berikut: 49
50 Penelitian hubungan adalah penelitian yang dilakukan untuk menggabungkan dua variabel atau lebih. Melalui penelitian ini akan dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu fenomena. penelitian menggunakan lebih dari satu variabel (Iqbal Hasan, 2006: 8). Riduwan (2008: 165) pun memberikan pengertian, Permasalahan bersifat asosiatif adalah permasalahan yang menghubungkan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dengan sifat hubungan sebab akibat (kausal) yaitu hubungan yang bersifat mempengaruhi antara dua variabel atau lebih. Hubungan sebab akibat adalah kondisi di mana keadaan pertama diperkirakan menjadi penyebab yang kedua. Keadaan pertama berpengaruh terhadap yang kedua (Suharsimi Arikunto, 2006: 37). Berdasarkan pemaparan di atas, maka tujuan dari penelitian asosiatif adalah untuk mengetahui hubungan variabel-variabel dengan sifat hubungan kausal atau sebab akibat, yaitu variabel X mempengaruhi variabel Y serta menjelaskan pengaruh tersebut sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan. 3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.1 Definisi Variabel Sugiyono (2005: 31) mendefinisikan variabel penelitian sebagai Sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini mengkaji dua variabel, yaitu non performing financing (NPF) musyarakah sebagai variabel bebas (variabel X) dan tingkat profitabilitas
51 sebagai variabel terikat (variabel Y). Adapun definisi kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Non Performing Financing (NPF) Musyarakah Non performing financing (NPF) musyarakah merupakan jumlah pembiayaan musyarakah yang bermasalah dari seluruh pembiayaan musyarakah yang telah disalurkan yang terdiri dari kategori kurang lancar, diragukan, dan macet. Besarnya NPF musyarakah dapat diukur dengan membandingkan antara jumlah pembiayaan musyarakah yang bermasalah dengan total pembiayaan musyarakah yang disalurkan oleh bank tersebut. 2. Tingkat Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan suatu bank untuk mendapatkan keuntungan yang sebagian besar bersumber pada pembiayaan yang dipinjamkan (Mahmoeddin, 2004: 20). Tujuan perhitungan profitabilitas sangat berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang memuaskan sehingga pemilik modal dan pemegang saham akan terus menyediakan modal bagi perusahaan. Indikator yang digunakan penulis untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah Return on Equity (ROE). ROE merupakan indikator yang amat penting bagi pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya kenaikan tersebut akan berimbas pada perolehan
52 dividen bagi pemilik saham. Tingkat profitabilitas dapat dihitung dengan membandingkan antara total laba bersih dengan total ekuitas bank (Kuswadi, 2005: 76). 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Adapun operasional variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Non Performing Financing (NPF) Musyarakah (X) Tingkat Profitabilitas (Y) Jumlah pembiayaan musyarakah yang bermasalah : 1. Kurang lancar 2. Diragukan 3. Macet ROE merupakan kemampuan bank dalam memperoleh laba dari pengelolaan modal yang dihimpun Perbandingan antara NPF Musyarakah dengan total pembiayaan Musyarakah Perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas Rasio Rasio 3.3 Sumber Data Suharsimi Arikunto (2006: 129) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah Subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri selama tujuh tahun yaitu dari tahun 2001 sampai tahun 2007. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa jenis data tersebut dikategorikan sebagai data berkala (time series). Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Iqbal Hasan (2006: 20) bahwa Data berkala (time series) adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan.
53 Sejalan dengan pendapat Iqbal Hasan tersebut, maka dapat dikatakan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam bentuk data time series karena merupakan data rentetan waktu yang dapat memberikan gambaran perkembangan suatu keadaan. Penelitian ini tidak menggunakan teknik sampling karena data yang digunakan tidak memenuhi syarat sebuah sampel, di mana sampel yang diambil harus mempunyai sifat representatif (dapat mewakili populasi) seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2005: 73) bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan sampel yang diambil harus mewakili populasi. Selanjutnya Sugiyono (2005: 307) menambahkan bahwa Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan, maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus representatif. Terpenuhinya sifat representatif tersebut dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi secara acak (random) sampai jumlah tertentu. Karena penelitian ini tidak menggunakan teknik sampling secara acak (random), maka tidak ada uji signifikansi dan penelitian ini tidak untuk digeneralisasikan. Adapun pertimbangan dalam mengambil data penelitian tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 adalah: 1. Karena pada saat penelitian ini dilakukan bank hanya menerbitkan laporan keuangan hingga tahun 2007. 2. Informasi mengenai jumlah pembiayaan musyarakah bermasalah (NPF Musyarakah) baru dimunculkan dalam laporan keuangan mulai tahun 2001.
54 3. Informasi lengkap antara kedua variabel baru tersaji pada laporan keuangan tahun 2001 hingga tahun 2007. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dengan mengakses situs resmi Bank Syariah Mandiri di internet dengan alamat http://www.syariahmandiri.co.id, dan situs resmi Bank Indonesia http://www.bi.go.id serta penelitian kepustakaan (library research). 3.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.5.1 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan mudah diinterpretasikan, kemudian dilakukan analisis untuk menarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini, bentuk analisis data berupa analisis kuantitatif. Hasil analisis kuantitatif disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian atau penafsiran. Berdasarkan penjelasan di atas, teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
55 1. Menghitung besarnya variabel X (non performing financing/npf musyarakah) dengan membagi total pembiayaan musyarakah bermasalah dengan total pembiayaan musyarakah, kemudian dideskripsikan sesuai data yang diperoleh. 2. Menghitung besarnya variabel Y (tingkat profitabilitas/roe) dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah ekuitas dari data yang diperoleh dan kemudian dideskripsikan. 3. Memilih alat uji statistik dan menetapkan hipotesis statistik yang akan diuji. 3.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis Rancangan pengujian hipotesis dibuat untuk menentukan alat uji hipotesis mana yang akan digunakan dalam suatu penelitian. Hipotesis penelitian menunjukkan bahwa non performing financing (NPF) musyarakah yang semakin tinggi menyebabkan semakin rendahnya tingkat profitabilitas. Kemudian, sebelum melakukan pengujian, maka diformulasikan dahulu hipotesis nol dan hipotesis alternatif dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua variabel. Hipotesis nol (H ) yaitu hipotesis yang menjelaskan tentang tidak adanya pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (H ) merupakan hipotesis penelitian. Adapun masing-masing hipotesis tersebut adalah: H : Non performing financing (NPF) musyarakah tidak berpengaruh negatif terhadap tingkat profitabilitas. H : Non performing financing (NPF) musyarakah berpengaruh negatif terhadap tingkat profitabilitas.
56 Jika dari hasil perhitungan statistiknya menyatakan H diterima, berarti non performing financing (NPF) musyarakah tidak memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat profitabilitas. Demikian juga sebaliknya jika H yang diterima, maka non performing financing (NPF) musyarakah berpengaruh negatif terhadap tingkat profitabilitas sehingga hipotesis penelitian dapat diterima. Adapun alat yang digunakan dalam rancangan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Korelasi Spearman Rank Untuk mengetahui pengaruh non performing financing (NPF) musyarakah terhadap tingkat profitabilitas, maka akan dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis statistik. Karena jumlah data kurang dari tiga puluh, maka akan dilakukan analisis korelasi Spearman Rank. Metode korelasi Spearman Rank tidak terikat oleh asumsi bahwa populasi yang diselidiki harus berdistribusi normal, populasi sampel yang harus diambil sebagai sampel maksimal 5 < n < 30 pasang (Riduwan, 2008: 132). Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan koefisien Korelasi Spearman Rank adalah sebagai berikut: Keterangan : r = Koefisien Spearman Rank d² = X Y n = Jumlah Responden r = 1 6 d n n 1 (Riduwan, 2008: 132)
57 Sedangkan harga r yang dihasilkan mengacu pada interpretasi nilai r sebagai berikut: Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien (r*) Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Cukup kuat 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat *) Interpretasi berlaku untuk nilai r positif maupun negatif Sumber: (Riduwan, 2008 : 136)