HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT DIARE DAN ISPA DENGAN STATUS GIZI PADA BADUTA 6-24 BULAN DI PULAU MANTEHAGE KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI PULAU NAIN KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MELONGUANE KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BALITA

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI BATITA UMUR 1-3 TAHUN DI DESA MOPUSI KECAMATAN BOLAANG MONGONDOW INDUK SULAWESI UTARA 2014

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Keywords: Mother Rearing System, Nutritional Status, 1-3 Years Old Children. *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

Keywords: Anemia, Social Economy

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Putri E G Damanik 1, Mhd Arifin Siregar 2, Evawany Y Aritonang 3

ABSTRAK. Diella Natasha Wijaya, 2016, Pembimbing I: Grace Puspasari,dr.,M.Gizi Pembimbing II: Penny Setyawati M,dr.,SpPK.MKes

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan gizi yang sering terjadi di seluruh negara di dunia adalah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab. mortalitas dan morbiditas anak di dunia.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Asupan Energi, Asupan Protein, Status Gizi, Pelajar SMP

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA NEGERI 4 MANADO

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS PEMBANTU (PUSTU) TOMPEYAN TEGALREJO DI KOTA YOGYAKARTA

Kata Kunci : Riwayat Pemberian ASI Eksklusif, Stunting, Anak Usia Bulan

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN INFEKSI RESPIRATORIK AKUT (IRA) BAGIAN BAWAH PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI RSUD SUKOHARJO

Henrika Hetti Gulo 1, Evawany 2, Jumirah 3. Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, ABSTRACT

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 4 April 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI TERHADAP KEJADIAN STUNTED PADA BALITA USIA 7-24 BULAN DI DESA HARGOREJO KULON PROGO

Bela Bagus Setiawan 1 Rochman Basuki 2

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

PENDIDIKAN ORANG TUA, PENGETAHUAN IBU, PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN TAROADA KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOMPASO KECAMATAN TOMPASO

ABSTRAK. Ika Dewi Wiyanti, 2016; Pembimbing I : dr. Dani, M.kes Pembimbing II : dr.frecillia Regina,Sp.A

HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 7 BULAN (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya 2015)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

HUBUNGAN ANTARA KECACINGAN DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA KELAS 4 DAN 5 SD KATOLIK St. THERESIA MALALAYANG KOTA MANADO

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENDAPATAN, PENYAKIT INFEKSI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

Predictor Factors Related Diarrhea Incidence on Children Age 0-3 Years

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di seluruh dunia. Lebih dari. dan Indonesia (Rudan, 2008). World Health Organization

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

PERBEDAAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG ASI EKSLUSIF DAN NON EKSLUSIF

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT DIARE DAN ISPA DENGAN STATUS GIZI PADA BADUTA 6-24 BULAN DI PULAU MANTEHAGE KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Alfa Laihad*, Maureen I. Punuh*, Nova H. Kapantow* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makan dan penggunaan zat -zat gizi. Status gizi dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih. Hingga saat ini diare merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian di hampir seluruh daerah geografis di dunia. ISPA disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri. Apabila ketahanan tubuh menurun ISPA akan menyerang host. Kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit adalah bayi dibawah lima tahun. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional study). Populasi dalam penelitian ini adalah anak berusia 6-24 bulan sebanyak 37 orang di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara dengan ibu sebagai responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis bivariat menggunakan uji analisis Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8,10 % anak berusia 6-24 bulan di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara berstatus gizi kurus dan berstatus gizi pendek 70,3 %. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara riwayat penyakit diare dan ISPA pada anak usia 6-24 bulan. Tidak terdapat hubungan antara riwayat penyakit diare dan ISPA dengan status gizi pada anak usia 6-24 bulan di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Diharapkan untuk tetap menjaga kesehatan terutama pada anak yang berusia 6-24 bulan dimana pada usia ini masih sangat rentan terhadap penyakit infeksi seperti diare dan ISPA. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Manado untuk melakukan penelitian terhadap variabel - variabel yang sama ataupun variabel lainnya yang berhubungan dengan status gizi dengan menggunakan variabel lainnya ataupun juga ditempat penelitian lainnya. Kata kunci : Riwayat Penyakit Diare, ISPA, Status Gizi ABSTRACT Nutritional status is the condition of the body in those respects influenced by the diet and utilization of nutrients. The level of nutritional status categ orized such as malnourished, undernourished, well nourished and over-nourished. Until now diarrhea become one of the cause of sickness and death in almost entire area on the globe. Acute respiratory infection caused by virus, fungus and bacteria. When the body immunity decreased then this sickness could easily affect the host. Groups that have immune systems thatvulnerable to many illnesses are infants under five years. This is an observational analysis research with cross sectional study design. The population within this research is infant age 6-24 months with the total of 37 infants in Mantehage Island, district of Wori, North Minahasa Regency. The respondents are mothers who fulfill inclusion and exclusion criteria. Bivariate analysis is using Chi-Square test analysis. The research result shows us that there is 8.10% infants age 6-24 months on Mantehage islanddistrict of Wori, North Minahasa Regency are short based on nutritional status, and 70.3% are underweight. Bivariate analysis shows us that there is no correlation between historical sickness from diarrhea and acute respiratory infection towards nutritional status on infant age 6-24 months. There is no significant correlation between historical sickness from diarrhea and acute respiratory infect ion towards nutritional status on infant age 6-24 months in district of Wori, North Minahasa Regency. The recommendation is that the mothers continue to taking care the health especially on infant 6-24 months old since this is the age of vulnerability towards any kind of sickness like diarrhea and acute respiratory infection. Public Health Faculty is recommended to research the similar or different variable that related to nutritional status in same or different Keyword : diarrhea history, acute respiratory infection, nutritional status 1

PENDAHULUAN Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan didunia terutama di negara berkembang. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-anak dibawah umur 5 tahun (Adisasmito 2007 dalam Brigitte 2013). Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lender dan darah (Wulandari, 2009). Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri. Apabila ketahanan tubuh (immunologi) menurun ISPA akan menyerang host. kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh masih rentan terhadap berbagai penyakit adalah Bayi di bawah lima tahun adalah (Probowo, 2012, dalam Marhamah, dkk, 2012). Status gizi sangat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang baik pertumbuhan dan perkembangannya. Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih (Almatsier, 2009). Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya (Cakrawati, 2011). Angka gizi buruk di indonesia berdasarkan PB/U dengan kategori sangat pendek 18,0% dan pendek mencapai 19,2%. Dan BB/PB dengan kategori sangat kurus 5,3% dan sangat kurus yang mencapai 6,8% sedangkan dengan kategori gemuk mencapai 11,9%. Sementara data riskesdas 2013 untuk Sulawesi Utara, PB/U dan BB/PB terlihat prevalensi gizi buruk dan gizi kurang meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2013. PB/U naik dari 29% mencapai 37% sedangkan pada BB/PB mengalami penurunan dari 11% pada tahun 2007 kemudian turun jadi 8% pada 2010 dan naik kembali pada 2013 mencapai 10% (Riskesdas, 2013). Untuk penyakit infeksi ISPA berdasarkan riskesdas 2013 di Sulawesi Utara mengalami peningkatan dibandingkan dengan data riskesdas 2007 yang hanya 19% naik menjadi 20%, sedangkan data penyakit Diare mengalami penurunan pada riskesdas 2010 menjadi 4% dari 7%. 2

Data dari dinas kesehatan provinsi Sulawesi Utara Prevalensi PB/U baduta sangat pendek yaitu 7,44% dan prevalensi balita pendek di Sulawesi Utara sebesar 17,61% dan prevalensi baduta sangat pendek di Kabupaten Minahasa Utara 12,1% dan prevalensi baduta Pendek 12,7%. Sementara itu data dari Puskesmas Tinongko di pulau Mantehage terdapat 47 baduta berusia 6-24 bulan dan yang mengalami stunting sebanyak 70,3 % dan yang tidak sebanyak 29,7 %. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui mengetahui apakah terdapat hubungan antara penyakit diare dan ISPA dengan status gizi pada baduta 6-24 bulan di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa utara. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini bersifat observational analitik, dengan menggunakan rancangan cross-sectional (studi potong lintang). Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus Oktober 2016 di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah 47 anak baduta 6-24 bulan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 baduta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrument yang digunakan adalah kuesioner, Baby Scale dan Lengthboard. Analisis data pada penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil peneltian diperoleh responden berumur 19-25 tahun sebanyak 16 (43,2%) responden, 26-35 tahun sebanyak 16 (43,2%) dan 36-53 tahun dan yang paling sedikit berjumlah 5 (13,6%) responden. Menurut tingkat pendidikan responden yang tidak sekolah yaitu 2 (5,4%) responden, tidak tamat SD 1 (2,7%) responden, tamat SD 10 (27,0%) responden, Tamat SMP 8 (21,6%) responden, tamat SMA 14 (37,8%) dan perguruan tinggi sebanyak 2 (5,4%) responden. Menurut pekerjaan dari responden yaitu tidak bekerja sebanyak 34 (91,9%), sedangkan bidan hanya 1 (2,7%) responden dan bekerja sebagai buruh sebanyak 2 (5,4%) responden. Karakteristik baduta 6-24 bulan dari hasil penelitian menunjukkan distribusi baduta menurut jenis kelamin laki-laki lebih banyak dengan jumlah 21 (56,75%) dibandingkan dengan baduta berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 16 (43,25%). Berdasarkan PB/U, baduta yang pernah mengalami riwayat penyakit diare dan atau ISPA memiliki status gizi baik (normal) sebanyak 4 (3,6%) baduta dan status gizi kurang baik (pendek) sebanyak 8 (8,4%) baduta, sedangkan 3

yang tidak pernah mengalami riwayat penyakit infeksi memiliki status gizi baik (normal) sebanyak 7 (7,7%) baduta dan status gizi kurang baik (pendek) sebanyak 18 (17,6) baduta. Berdasarkan BB/PB, baduta yang pernah mengalami riwayat penyakit infeksi memiliki status gizi menurut indeks BB/PB yaitu kurus 1 (1,0%) baduta dan normal sebanyak 11 (11,0%) baduta sedangkan yang tidak pernah mengalami riwayat penyakit infeksi memiliki status gizi menurut indeks BB/PB yaitu kurus sebanyak 2 (2,0%) baduta dan normal sebanyak 25 (25,0%) baduta. Tabel 1 Hubungan Antara Riwayat Penyakit Diare dan ISPA Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Dengan Menggunakan Indeks Status Gizi Panjang Badan/Umur (PB/U). Riwayat Penyakit Diare dan Atau ISPA Panjang Badan/Umur Pendek Normal Total n % n % n % P value Ya 8 8,4 4 3,6 12 12,0 Tidak 18 17,6 7 7,4 25 25,0 1,000 Total 26 26,0 11 11,0 37 37,0 Tabel 2 Hubungan Antara Riwayat Penyakit Diare dan Atau ISPA Dengan Status Gizi Riwayat Penyakit Diare dan Atau ISPA Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Dengan Menggunakan Indeks Status Gizi Berat Badan/Panjang Badan (BB/PB) Kurus n % Berat Badan/Panjang Badan Normal Total Pvalue n % n % Ya 1 1,0 11 11,0 12 12,0 Tidak 2 2,0 23 23,0 25 25,0 1,000 Total 3 3,0 34 34,0 37 37,0 Hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi maka digunakan uji chi-square. Melalui uji ini didapatkan bahwa nilai p lebih besar dari nilai α, sehingga dapat dilihat tidak ada hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit diare dan ISPA dengan status gizi di pulau Mantehage. Penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Putri (2015) tentang hubungan antara riwayat 4

penyakit infeksi dengan status gizi pada anak batita di desa Mopusi kecamatan Lolayan kabupaten Bolaang Mongondow, yang menunjukan bahwa hasil dari penelitian tidak terdapat hubungan. Penelitian juga menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Ernawati (2006) tentang hubungan antara hubungan faktor sosial ekonomi, hygiene sanitasi lingkungan, tingkat konsumsi dan infeksi dengan status gizi anak usia 2-5 tahun di kabupaten semarang. Penelitian ini juga menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya oleh Glaudia (2014) tentang hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting 13-36 tbulan di wilayah kerja puskesmas Tuminting kota Manado. Sementara penelitian yang lain menunjukan bertentangan dengan penelitian ini yang dilakukan oleh Rasyid (2012) tentang hubungan antara karakteristik balita, penyakit infeksi dengan status gizi pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Gambesi kota Ternate yang terdapat hubungan. Penelitian ini juga bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jayani (2014) tentang hubungan antara penyakit infeksi dengan status gizi pada balita di puskesmas Jambon kecamatan Jambon kabupaten Ponorogo. Dari hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor lain yang memengaruhi status gizi pada anak usia 6-24 bulan di pulau Mantehage kecamatan Wori kabupaten Minahasa Utara, seperti Sanitasi lingkungan sangat terkait dengan ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, jenis lantai rumah serta kebersihan peralatan makan pada setiap keluarga. Makin tersedia air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, makin kecil risiko anak terkena penyakit kurang gizi. Di samping itu juga status gizi juga dipengaruhi oleh sosiodemografi, sanitasi lingkungan, dan pelayanan kesehatan (Soekirman, 2000) ini menunjukan bahwa faktor lingkungan juga sangat memengaruhi status gizi KESIMPULAN Berdasar hasil penelitian mengenai hubungan antara riwayat penyakit diare dan ISPA dengan status gizi pada baduta 6-24 bulan di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Didapatkan gambaran penyakit diare dan ISPA pada baduta 6-24 bulan di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. 2. Didapatkan gambaran status giz pada baduta 6-24 bulan di Pulau 5

Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. 3. Tidak terdapat hubungan antara riwayat penyakit diare dan ISPA dengan status gizi pada baduta 6-24 bulan di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. SARAN Adapun saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi masyarakat di Pulau Mantehage Diharapkan untuk tetap menjaga kesehatan terutama pada anak yang berusia 6-24 bulan dimana pada usia ini masih sangat rentan terhadap penyakit infeksi seperti diare dan ISPA yang berbahaya yang juga dapat mengakibatkan status gizi menjadi kurang baik, dan bagi orang tua dan pengasuh untuk tetap memperhatikan kesehatan baik dari diri sendiri maupun kesehatan baduta. 2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Penelitian ini diharapkan agar dapat dilanjutkan untuk melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang sama ataupun variabel lainnya yang berhubungan dengan status gizi baik dengan menggunakan variabel lainnya ataupun juga di tempat penelitian lainnya. Hasil dari penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan sumbangan untuk ilmu pengetahuan bagi perkembangan Ilmu kesehatan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Brigitte, 2013. Hubungan pola asuh dan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di wilayah pesisir di kecamatan Tallo kota Makasar. Skripsi:FKM UNHAS MAKASAR Wulandari, A. S. 2009. Hubungan Kasus Diare Dengan Faktor Sosial Ekonomi Dan Perilaku.Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Marhamah, Arsin, A.A.,Wahiduddin. 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Anak Balita Di Desa Bontongan Kabupaten Enrekang. FKM UNHAS Makasar. Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Cakrawati, M.D. 2011. Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Alfabeta. Bandung 6

RISKESDAS, 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI Putri, S,M. 2015. hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada anak batita di desa Mopusi kecamatan Lolayan kabupaten Bolaang Mongondow. Skripsi. Unsrat. Manado. Ernawati, A. 2006. hubungan antara hubungan faktor sosial ekonomi, hygiene sanitasi lingkungan, tingkat konsumsi dan infeksi dengan status gizi anak usia 2-5 tahun. Thesis.Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang Glaudia, P.G. 2014. hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting 13-36 tbulan di wilayah kerja puskesmas Tuminting kota Manado.Skripsi.Unsrat.Manado Rasyid,R. 2012. hubungan antara karakteristik balita, penyakit infeksi dengan status gizi pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Gambesi kota Ternate.Skripsi.Unsrat.Manado Jayani,I.2014. hubungan antara penyakit infeksi dengan status gizi pada balita di puskesmas Jambon kecamatan Jambon kabupaten Ponorogo. Skripsi. 7