BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat dengan pesat sehingga jumlah kebutuhan akan hunian pun semakin tidak terkendali. Faktor keterbatasan lahan dan harga tanah yang tinggi menjadi kendala dalam penyediaan sarana hunian bagi masyarakat pada umumnya, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah. Oleh karena itu solusinya adalah menyediakan kawasan hunian secara vertikal dengan memperhatikan kemampuan daya beli atau sewa masyarakat. Sebuah hunian yang baik adalah hunian yang mampu mendukung pola aktifitas dan juga produktifitas masyarakat sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya penduduk yang tinggal di daerah Tanjung Duren Jakarta Barat. fasilitas-fasilitas yang tersedia dalam sebuah kawasan hunian merupakan salah satu faktor pendukung terhadap meningkatnya taraf hidup masyarakat. Namun, apakah hunian vertikal yang sudah ada sekarang ini bisa dikatakan baik dan mampu mendukung pola aktifitas dan produktifitas masyarakat?, pada kenyataannya kualitas dari rumah susun masih tergolong rendah dikarenakan harus mencapai nilai ekonomis sehingga seringkali penggunaan bahan pun menjadi minim. Pertanyaan inilah yang dijadikan sebagai landasan perancangan proyek yang akan dijalankan. 1
Pasar tradisional di Indonesia adalah sebuah tempat yang identik dengan tempat yang kotor, bau, becek, dan serba tidak teratur. Sehingga image dari pasar tradisional menjadi kurang baik dan terkesan buruk, begitu juga halnya dengan image rumah susun di Indonesia yang terkesan sebagai tempat tinggal yang kumuh dan tidak indah. Oleh karena itu disinilah peran seorang aristek untuk mengubah image tersebut menjadi baik yaitu dengan membuat strategi untuk memodernisasikan pasar dan rusun supaya lebih bersih, lebih sehat dan lebih hidup dan mewujudkannya kedalam sebuah arsitektur. I.2. Maksud dan Tujuan Menyediakan hunian yang layak bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah Membantu menciptakan komunitas yang berwawasan lingkungan Memperbaiki kualitas lingkungan sekitar Merencanakan, membangun kembali, dan memelihara bangunan pasar Melakukan pengelolaan pasar beserta sarana kelengkapannya Menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang baik di dalam lingkungan tapak I.3. Lingkup Pembahasan Ruang lingkup pembahasan mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur hemat energi dan pola penerapannya terhadap bangunan rumah susun dan 2
pasar. Arsitektur hemat energi itu sendiri terbagi manjadi dua yaitu perancangan pasif dan aktif, perancangan pasif mencakup beberapa hal antara lain tentang penggunaan cahaya matahari sebagai sumber penerangan alami, pola sirkulasi udara untuk menjaga suhu ruangan sehingga berdampak untuk menggurangi penggunaan pendingin ruangan yang menggunakan daya listrik, material yang baik untuk bangunan tropis sebagai faktor yang mempengaruhi kenyamanan penghuni dan sebagai pengefisiesian operasional bangunan seperti perawatan dan pemeliharaan, dan aspek-aspek hemat energi lainnya. Sedangkan perancangan aktif hanya digunakan sebagai pendukung saja. I.4. Metode Kerja Metode yang digunakan dalam pelaksanaan proyek tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Data-data Analisa Sintesa Program ruang Perancangan Skema 1. Metode kerja A. Data-data Mencari data-data sebayak mungkin mengenai hal yang menyangkut proyek dan topik tema. Investigasi yang dilakukan, pertama dengan melakukan survey langsung dibeberapa kompleks rusun dan pasar di dearah jakarta dan survey literature mengenai rusun dan kompleks perdagangan di luar negeri yang memiliki keterkaitan dengan topik tema. Kedua dengan mewawancarai 3
narasumber mengenai hal-hal yang dikembangkan dari identifikasi dan dugaan hipotetik yang telah ada. Antara lain : 1. Elemen elemen teknis, yaitu hal hal yang berkait dengan permasalan teknis disain, seperti halnya. Kesehatan, keamanan, sanitasi, daya tahan bangunan dan lainnya. 2. Elemen elemen fungsional, yaitu hal hal yang berkait dengan pengoperasian yang berdampak pada efisiensi dan efektifitas. 3. Elemen Perilaku, yaitu aspek aspek yang berkait dengan psikologi, sosiologi dan kepuasan penghuni bangunan B. Analisa Analisa yang dilakukan dengan memberikan pertimbangan-pertimbangan disain seusai dengan data-data yang didapat, yaitu survey dan wawancara, kemudian melakukan analisis lebih mendalam. Analisis yang dilakukan dengan mempertimbangkan perbaikan disain dari sisi fungsi, efisiensi, efektifitas, persepsi penghuni, kenyamanan dan sebagainya. C. Sintesa Data-data yang telah dianalisa sesuai dengan aspek-aspek terkait dengan masalah penghematan energi, kemudian dijadikan sintesa yaitu sebuah landasan teori dalam proses perencanaan dan perancangan selanjutnya. D. Program ruang Hasil dari sintesa akan mempermudah penyusunan program ruang mengenai jenis kebutuhan ruang, besaran, elemen-elemen ruang, syarat-syarat ruang yang baik, dll. 4
E. Perancangan Tahap kerja bisa dilakukan sesuai dengan konsep perancangan yang sudah dianalisa sesuai dengan landasan teori dan peraturan yang berlaku sehingga perancangan dapat dipertanggungjawabkan. I.5. Sistematika Penulisan BAB 1. PENDAHULUAN. Berisikan urutan secara garis besar proyek yang akan dirancang berupa latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode kerja, sistematika penulisan, dan kerangka pemikiran BAB 2. TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI Berisikan pembahasan-pembahasan mengenai definisi atau pengertian, perkembangan pasar tradisional dan rusun di Jakarta, jenis fasilitas yang akan direncanakan, sistem pengelolaan dan pembiayaan, studi banding, tinjauan terhadap topik tema, tinjauan terhadap kota jakarta. BAB 3. PERMASALAHAN Berisikan permasalahan-permasalahan baik itu permasalahan non fisik maupun permasalahan fisik. Adapun permasalahan non fisik adalah berupa permasalahan yang dilihat dari segi tinjauan fungsi. Permasalahan fisik adalah dilihat dari permasalahan tapak dan lingkungan. BAB 4. ANALISIS Berisikan uraian analisa non fisik dari segi fungsi terhadap pelaku dan kegiatan serta detail persyaratan aksesibilitas. Analisa fisik berupa 5
analisa tapak, lingkungan, analisa bangunan, dan analisa terhadap faktor perancangan. BAB 5. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisikan sebuah konsep dasar perancangan yang merupakan kesimpulan dari analisa yang kemudian dijadikan sebagai landasan perencanaan untuk tahap perancangan proyek. 6
I.6. Kerangka berpikir Latar belakang - Kepentingan energi pada lingkungan - Pecegahan dampak global warming dengan mengatur sirkulasi pemakaian energi Permasalahan - Memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal ditengah keterbatasan lahan di Jakarta - Menciptakan keharmonisan sebuah kawasan perdagangan dan hunian (mixed-used building) Metode pengumpulan data - Studi literature ( bahan kuliah, referensi, karya ilmiah ) - Studi lapangan ( survey, wawancara ) Maksud dan tujuan - Memberikan wadah untuk mendukung produktifitas masyarakat sekitar Tanjung Duren - Membentuk pola ruang yang dapat mendukung aktivitas penghuni - Menciptakan lingkungan yang baik dan terorganisir Analisa - Analisa non-fisik - Analisa fisik Batasan - RTUR - RBWK - Kebijakan pemerintah Arsitektur - Hemat energi - Tropis - Sustainable Konsep Pengadaan kawasan hunian dan kawasan dagang dikaitkan dengan perencanaan dan perancangan hemat energi dan berkelanjutan yang mendukung pola aktivitas penghuni, membatasi lahan bangun, memperbanyak pola sirkulasi dan bukaan pada bangunan, dan menyesuaikan bangunan dengan keadaan lingkungan sekitar Skema 2. Skema Pemikiran 7