Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses

dokumen-dokumen yang mirip
Backward Chaining & Forward Chaining UTHIE

FORWARD & BACKWARD CHAINING SISTEM PAKAR

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

Sistem Pakar Metode Inferensi 1. Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses, ST

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

Pertemuan 4 LINGKUP DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DAN EXPERT SYSTEM (ES)

LINGKUP DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DAN EXPERT SYSTEM (ES)

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

---Sistem Pakar--- By Anjik Sukmaaji

MENGENAL SISTEM PAKAR

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

Game Chicken Roll dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

INFERENSI DAN PENALARAN. PERTEMUAN 8 Oleh : Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

SISTEM PAKAR. Farah Zakiyah Rahmanti, M.T Mei Universitas Dian Nuswantoro

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

q = Socrates is a man r = Socrates is mortal Bila dibuat tabel kebenaran, hasilnya invalid.

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN PADI BERBASIS WEB ABSTRACT

Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya

Struktur Sistem Pakar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkonsultasi dengan seorang pakar atau ahli. Seorang pakar adalah seseorang yang

SISTEM PRODUKSI (PRODUCTION SYSTEM) -Muhlis Tahir-

UNIVERSITAS GUNADARMA

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

INFERENCE & EXPLANATION TEKNIK PENARIKAN KESIMPULAN & MEMBERI PENJELASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PADA MESIN FOTOCOPY CANON MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

Definisi Sistem Pakar

Rangkaian Forward & Backward

BAB I PENDAHULUAN. sama dengan kemampuan seorang pakar dibidang keilmuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR PENENTUAN JENIS EKSTRAKURIKULER SISWA DENGAN METODE FORWARD CHAINING DI SDN BANDUNGREJOSARI 1 SUKUN MALANG ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MESIN INFERENSI FUZZY. Wilis Kaswidjanti. Abstrak

Terakhir... Representasi Pengetahuan. Penalaran dengan Inferensi. Logika Proposisi Logika First Order

KECERDASAN BUATAN REPRESENTASI PENGETAHUAN (PART - II) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan menjelaskan pengertian sebuah sistem pakar, komponen

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Sistem Pakar. Pertemuan 2. Sirait, MT

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan kebutuhan perkembangan teknologi informasi. Semakin

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Troubleshooting PC dengan Sistem Pakar

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN UNIT KERJA KARYAWAN PADA PT. ANEKA MODE INDONESIA BERDASARKAN PSIKOTEST MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

Untung Subagyo, S.Kom

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

REKAYASA SISTEM PENUNJANG MANAJEMEN PRODUKSI BERSIH AGROINDUSTRI KARET REMAH. Konfigurasi Model

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB

Sistem Pakar. Domain Permasalahan Sistem Pakar. Kelas A & B. Jonh Fredrik Ulysses

BAB II DASAR TEORI. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan knowledge

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENGANALISIS PENGARUH RELAKSASI MANAJEMEN STRES

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Sistem Pakar. Sistem Pakar 1/17

IMPLEMENTASI INFERENCE ENGINE DENGAN RANGKAIAN MUNDUR PADA SISTEM PAKAR UNTUK SIMULASI SELEKSI TERNAK

SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER BERBASIS WEB DENGAN METODE FORWARD CHAINING. Frendy Triawan, Nurahman

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU

TEKNIK INFERENSI. Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

SISTEM PAKAR PENELUSURAN BAKTERI CHLAMYDIA TRACHOMATIS MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT AKIBAT BAKTERI SALMONELLA DALAM TUBUH MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong

Sistem Pakar. Pendekatan Baru untuk Penjelasan. Kelas A & B. Jonh Fredrik Ulysses

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN SAMBUNGAN TELEPON Suhendra1),Ramdan Indra Bangun2),Faisal aditya3),iga Tri Lestari4),Dewi Yuniawati5)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

RULE BASE EXPERT SYSTEM DENGAN METODE FORWARD CHAINING UNTUK MEMPREDIKSI KUALITAS KAIN BATIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data driven). Dalam

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN BLACKBERRY CURVE 8900 DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT-SERVER

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. tubuh. Bagi tubuh, kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan fungsi ini

By: Sulindawaty, M.Kom

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 5 No. 1 Agustus 2012

Analisa Dan Penanganan Kerusakan Mesin ATM Berbasis Mobile Dengan Menerapkan Metode Forward Chaining

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Forward Chaining diperoleh berdasarkan referensi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PAKAR PENUNJANG KEPUTUSAN PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT HUKUM ISLAM DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III ANALISA SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses jonh.fredrik.u@gmail.com

Pendahuluan Suatu perkalian inferensi yang menghubungkan suatu permasalahan dengan solusinya disebut dengan rantai (chain). Suatu rantai yang dicari atau dilewati/dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya disebut dengan forward chaining. Cara lain menggambarkannya dengan penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta. Suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa disebut tersebut adalah backward chaining. Cara lain menggambarkannya adalah dalam hal tujuan yang dapat di penuhi dengan pemenuhan sub tujuannya.

Contoh kasus 1: Misalkan dari Jogjakarta kita akan ke Bangkok, maka terdapat 2 cara penyelesaian Mencari semua penerbangan yang menuju ke Bangkok (berbasis tujuan) - backward Mencari semua penerbangan yang meninggalkan Jogja (berbasis data) - forward

Contoh sederhana dari forward dan backward chaining seperti berikut ini : misalkan anda sedang mengemudi dan tiba-tiba anda melihat mobil polisi dengan cahaya kelap-kelip dan bunyi sirine. Dengan forward chaining mungkin anda akan berkesimpulan bahwa polisi ingin anda atau seseorang untuk berhenti. Itu adalah fakta awal yang mendukung dua kemungkinan konklusi. Jika mobil polisi membuntuti di belakang anda atau polisi melambaikan tangan memberhentikan anda, maka kesimpulan lebih lanjut adalah polisi ingin anda yang berhenti. Dengan mengadopsi ini sebagai suatu kerja hipotesis, maka anda dapat menggunakan backward chaining untuk alasan mengapa?.

Forward Chaining Metode ini melakukan pemrosesan berawal dari sekumpulan data untuk kemudian dilakukan inferensi sesuai dengan aturan yang diterapkan hingga diketemukan kesimpulan yang optimal. Mesin inferensi akan terus melakukan looping pada prosesnya untuk mencapai hasil keputusan yang sesuai. Kelebihan metode forward chaining ini adalah data baru dapat dimasukkan ke dalam tabel database inferensi dan kemungkinan untuk melakukan perubahan inference rules.

Contoh : Studi kasus mencari kesimpulan warna dari jaket Levis. Basis aturan (rule base) terdiri dari 4 aturan if-then : If X terbuat dari bahan kulit - Then X adalah jaket Levis If X terbuat dari bahan parasut - Then X adalah jaket sport If X adalah jaket Levis - Then X berwarna hitam If X adalah jaket sport - Then X berwarna putih Pada contoh studi kasus di atas, "If X terbuat dari bahan kulit" direpresentasikan sebagai anteseden (antecedent), sedangkan "Then X adalah jaket kulit" direpresentasikan sebagai konsekuen (consequent). Sehingga dari aturan tersebut diatas, didapatkan bahwa warna jaket Levis adalah hitam.

Backward Chaining Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari harapan apa yang akan terjadi (hipotesis) dan kemudian mencari bukti yang mendukung (atau berlawanan) dengan harapan kita. Sering hal ini memerlukan perumusan dan pengujian hipotesis sementara. Pada metode inferensi dengan backward chaining akan mencari aturan atau rule yang memiliki konsekuen (Then klausa..) yang mengarah kepada tujuan yang di skenariokan/di inginkan.

Contoh : Misalkan terdapat suatu sistem dengan tujuan : Goal_1. Untuk mencapai tujuan Goal_1 tersebut dibutuhkan fakta A yang bernilai 1 dan fakta B yang bernilai 1. (Asumsi nilai fakta adalah boolean 1 dan 0). Fakta A sendiri akan diperoleh jika ada fakta C yang bernilai 1. Bagaimanan rancangan sistem pakar dan aturan yang akan dibuat: Langkah 1 : Buat aturan standar untuk menyatakan Goal 1 - If A=1 and B=1 Then Goal 1 Langkah 2 : Buat aturan yang menyatakan bahwa jika C bernilai 1 maka A - If C=1 Then A=1 Terlihat bahwa konsekuen (Then..) tidak harus mengarah kepada Goal 1, akan tetapi ditujukan kepada antisendent yang dalam hal ini adalah A. Dengan demikian sistem akan mengetahui bahwa antisendent C akan ditanyakan dengan anisendent B untuk menghasilkan Goal 1.

Karakteristik forward dan backward chaining Forward chaining Perencanaan, monitoring, control Disajikan untuk masa depan Antecedent ke konsekuen Data memandu, penalaran dari bawah ke atas Bekerja ke depan untuk mendapatkan solusi apa yang yang mengikuti fakta Breadth first search dimudahkan Antecedent menentukan pencarian Penjelasan tidak difasilitasi Backward chaining diagnosis disajikan untuk masa lalu konsekuen ke antecedent tujuan memandu, penalaran dari atas ke bawah bekerja ke belakang untuk mendapatkan fakta yang mendukung hipotesis depth first search dimudahkan konsekuen menentukan pencarian penjelasan difasilitasi

Kapan Forward/Backward? Bergantung pada tujuan dari penalaran itu sendiri Untuk mengetahui segala konsekuensi dari fakta maka forward lebih dianjurkan Untuk pencapaian tujuan, backward lebih dianjurkan Forward biasa digunakan untuk masalah pengendalian dan peramalan Backward biasa digunakan untuk masalah diagnosis

Kekurangan Kekurangan dari pendekatan ini adalah efisiensi. System backward chaining memudahkan pencarian depth first, sementara itu forward chaining memudahkan pencarian breadth first. Walaupun anda dapat menuliskan aplikasi backward chaining ke sistem forward chaining dan sebaliknya, sistem tersebut tidak akan efisien dalam hal pencarian penyelesaiannya. Kesulitan yang kedua adalah konseptual. Pengetahuan diperoleh dari pakar yang harus diubah untuk mengimbangi permintaan dari mesin inferensi.

Proses Forward/Backward Chaining Keputusan investasi A=Memiliki 100juta B= < 30 tahun C=Pendidikan Sarjana D=Pendapatan tahunan <=400juta E=Investasi di saham F=Investasi di saham pertumbuhan G=Investasi di saham IBM Fakta yg diketahui: Seseorang memiliki 100juta dan berumur 25 tahun, ingin meminta saran apakah sebaiknya dia berinvestasi di saham IBM atau tidak

Proses Forward/Backward Chaining Dalam basis pengetahuan terdapat aturan sebagai berikut: A1: JIKA seseorang memiliki 100juta dan memiliki gelar sarjana MAKA dia sebaiknya berinvestasi melalui saham A2: JIKA pendapatan tahunan <=400juta dan memiliki gelar sarjana MAKA dia sebaiknya berinvestasi di saham pertumbuhan A3: JIKA seseorang < 30 tahun dan berinvestasi di saham MAKA sebaiknya berinvestasi di saham pertumbuhan A4: JIKA seseorang <30 tahun MAKA dia adalah sarjana A5:JIKA sesorang ingin berinvestasi di saham pertumbuhan MAKA dia sebaiknya berinvestasi di saham IBM

Proses Forward/Backward Chaining Aturan diatas dapat juga dituliskan sebagai berikut: A1: JIKA A dan C, MAKA E A2: JIKA D dan C, MAKA F A3: JIKA B dan E, MAKA F A4: JIKA B, MAKA C A5: JIKA F, MAKA G

Proses Forward Chaining D F G B C B A E B C

Solusi dengan Forward Chaining Step I : IF A and C Then E = R1 Step II : IF B then C A,B,C -> True = R4 Step III : If A and C then E A,B,C -> True = R2 Step IV : If B ad E then F A,B,C,E,F -> true = R3 step V : if F then G. G->True

Solusi dengan Backward Chaining Kebalikan dari Forward Chaining

Proses Backward Chaining D F G B C B A E B C