TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS XI DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi

KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMA NEGERI 1 WEDI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Disusun Oleh: NIA PARAMITHA SARI A Kepada:

ARTIKEL PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TERHADAP ANCAMAN BENCANA BANJIR

HUBUNGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DENGAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII A B, DAN E DI SMP NEGERI 1 TULUNG DI KECAMATAN TULUNG KLATEN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA NEGERI 1 GANTIWARNO

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda kerusakan lingkungan,

BAB III METODE PENELITIAN. Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. jadwal penelitian sebagai berikut:

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS X DI SMA BERBUDI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI ARTIKEL PUBLIKASI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DUSUN NUSUPAN DESA KADOKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMP N 1 GANTIWARNO KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KERENTANAN DAN KESIAPSIAGAAN DI DESA BAWAK KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TERHADAP BENCANA BANJIR NASKAH PUBLIKASI

ANGGI PRATIWI A

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI SMK TUNAS BANGSA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menempati wilayah zona tektonik tempat pertemuan tiga

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKATA ARTIKEL PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN SMP NEGERI 1 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN ANGGOTA PECINTA ALAM DALAM MITIGASI BENCANA GEMPABUMI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN FRAMEWORK KAJIAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGANTISIPASI BENCANA ALAM TIM PENELITI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang. serta melampaui kemampuan dan sumber daya manusia untuk

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENGARUH PELATIHAN SIMULASI TERHADAP PENGETAHUAN SISWA KELAS X IPS TENTANG MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh :

KESIAPSIAGAAN GURU SMAN 1 PRAMBANAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI. Agustian Deny Ardiansyah 1.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat (Sudibyakto, 2011).

PENGETAHUAN GEOGRAFIS DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarana S-1 Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh: TEGUH SUBROTO

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS VII DALAM MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 12 KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode

PEMETAAN SEKOLAH SMA/SMK BERDASARKAN KERAWANAN BENCANA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KEBENCANAAN SISWA DI KABUPATEN SUKOHARJO

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

PENGETAHUAN SISWA SMA MTA SURAKARTA KELAS X DAN KELAS XI TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

BAB 1 : PENDAHULUAN. Samudera Pasifik yang bergerak kearah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan darurat (Emergency) menurut Federal Emergency. Management Agency (FEMA) dalam Emergency Management

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.1

DUKUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL, MINAT, DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Undang- bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS VIII TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DI SMP N 2 BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGENAI MITIGASI PASCA BENCANA GEMPABUMI TAHUN 2006 KELAS VII DI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada garis Ring of Fire yang menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Negara dibawah koordinasi Satkorlak Bencana Gempa dan Tsunami di Banda

PENGETAHUAN MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA GEMPABUMI. SISWA SMP MUHAMMADIYAH 8 WEDI di KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VIII DI SMP N23 SURAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KELURAHAN JOYOTAKAN KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

2016 KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI SMA ISLAM 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. permukaan air laut dan memiliki luas wilayah 158,856 ha. Desa Muruh

KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMP N 1 GANTIWARNO KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN

PENGETAHUAN SISWA TENTANG MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA GEMPABUMI SMK MUHAMMADIYAH 01 WEDI KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI. GunaMencapai Derajat

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng raksasa, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia,

NASKAH PUBLIKASI PERANAN UNIT BANTUAN PERTOLONGAN PRAMUKA (UBALOKA) KWARTIR CABANG 11

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengertian banjir dalam Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

BUDAYA KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI SISWA TUNAGRAHITA DI SMPLB C BHAKTI PUTERA BAHAGIA GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA ALAM DI KOTA BENGKULU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI), 2006 BENCANA ALAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. : Kecamatan Astanaanyar dan Bojongloa Kidul

Naskah Publikasi Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pada episentrum LU BT (

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan bagian dariprovinsi Jawa Tengah, yang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN pulau besar dan kecil dan diantaranya tidak berpenghuni.

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 CAWAS KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS XI DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN

RESPON MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di tiga lempeng tektonik dunia, yaitu: Lempeng Indo-

Transkripsi:

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi Diajukan Oleh: JAROT WIRYATMOKO A 610100004 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHSURAKARTA 2014

ABSTRAK TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014 Jarot Wiryatmoko. A610100004. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi berdasarkan tingkat pengetahuan dan tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi. Variabel yang digunakan adalah pengetahuan dan kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru yang mengajar di SMK yang berjumlah 24 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian tingkat pengetahuan guru SMK terhadap bencana gempabumi masuk ke dalam kategori Tinggi dengan berdasarkan total skor 178, nilai rata-rata = 35,6 dan indek tingkat pengetahuan 74,17. Tingkat kesiapsiagaan guru SMK terhadap bencana gempabumi masuk ke dalam kategori Sangat siap dengan berdasarkan total skor total skor 939, skor indeks guru = 83,99 dan indek tingkat kesiapsiagaan 83,99. Kata kunci: Tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi.

A. PENDAHULUAN Bencana alam merupakan peristiwa alam yang menelan banyak kerugian baik harta benda hingga hilangnya nyawa. Gempabumi merupakan sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumi dan merambatmelalui permukaan dan menembus bumi yang disebabkan oleh pelepasan kekuatan yang berada di dalam bumi (J.A.Katili dan P.Marks, 1986:250). Klaten masuk peringkat 4 di tingkat Jawa Tengah dan peringkat 19 di tingkat Nasional berdasarkan indeks rawan bencana (Suara Merdeka,2012). Dampak gempabumi pada 27 Mei 2006 di Klaten mengakibatkan jumlah korban meninggal 1.045 jiwa, luka 18.127 jiwa, mengungsi 713.788, rumah rusak berat 32.277, rumah rusak ringan 63.615, fasilitas kesehatan 111 dan fasilitan pendidikan 267 sekolah (Sumber:http://dibi.bnpb.go.id/DesI nventar/result.jps). SMK Muhammadiyah 1 Prambanan adalah sekolah yang terletak di kecamatan Prambanan kabupaten Klaten dan merupakan daerah rawan bencana gempabumi(sumber:http://m.news.vi va.co.id/news/read/96721). Kesiapsisagaan bencana gempabumi di SMK Muhammadyah 1 Prambanan sangat diperlukan untuk mengurangi risiko, mengantisipasi, mengurangi dampak kerugian dan jatuhnya korban di lingkungan sekolah. Fakta di lapangan menunjukan bahwa tidak semua guru mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup tentang bencana gempabumi dan belum mendapat sosialisasi dari lembaga yang terkait tentang kesiapsiagaan bencana gempabumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan guru terhadap bencana gempabumi dan tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi di SMK. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2013 sampai Mei 2014 dan dilaksanakan di SMK

dengan populasi sejumlah 24 guru. Pengumpulan data dengan menggunakan metode sensus yaitu dengan mengambil data dari semua populasi. Uji validitas dan reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui keabsahan dan kelayakan instrumen untuk digunakan dalam pengambilan data penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan wawancara terstruktur. Kuesioner digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan guru dengan menggunakan 5 indikator tingkat pengetahuan bencana gempabumi yaitu pengertian gempabumi, intensitas gempabumi, penyebab gempabumi, karakteristik gempabumi dan ciri bangunan tahan gempabumi (Jan Sopaheluwakan, 2006:282-288). Wawancara terstruktur digunakan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi dengan menggunakan 4 parameter kesiapsiagaan yaitu parameter pengetahuan dan sikap, rencana untuk keadaan darurat, sistim peringatan dini dan mobilisasi sumber daya (Jan Sopaheluwakan, 2006:48). Tabel 1. Indek Tingkat Pengetahuan Bencana Gempabumi No Nilai indeks tingkat pengetahuan Kategori 1 > 66,67 Tinggi 2 33,34 66,66 Sedang 3 < 33,33 Rendah Tabel indeks tingkat pengetahuan digunakan untuk menetukan kategori tingkat pengetahuan guru terhadap bencana gempabumi dengan cara mencocokan indeks yang diperoleh dari hasil kuesioner yang dijawab oleh responden ke dalam tabel indeks tingkat pengetahuan bencana gempabumi. Tabel 2. Indek Tingkat Kesiapsiagaan Bencana No Nilai indeks Kategori 1 80 100 Sangat siap 2 65 79 Siap 3 55 64 Hampir siap 4 40 54 Kurang siap 5 < 40 Belum siap Sumber: Jan Sopaheluwakan (2006:47). Tabel indeks tingkat kesipapsiagaan digunakan untuk menetukan kategori tingkat kesipapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi dengan cara mencocokan gabungan indeks (S2)

yang diperoleh dari hasil wawancara terstruktur yang dijawab oleh responden ke dalam tabel indeks tingkat kesipapsiagaan bencana gempabumi. Pengukuran tingkat pengetahuan guru terhadap bencana gempabumi berdasarkan perhitungan indeks dengan rumus sebagai berikut. Indeks = x 100 Pengukuran tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi berdasarkan perhitungan indeks kemudian dikali dengan nilai koefisien tiap parameter dengan rumus sebagai berikut. Pengetahuan dan sikap = (jumlah skor kuesioner tingkat pengetahuan + jumlah skor wawancara terstruktur pada parameter pengetahuan dan sikap) / (skor maksimal kuesioner tingkat pengetahuan + skor maksimal wawancara terstruktur pada parameter pengetahuan dan sikap) x 100. (S2) = (0,71 x indekska) + (0,17 x indeksep) + (0,05 x indeks WS) + (0,07 x indeks RMC) Keterangan: S2 = Indeks kesiapsiagaan guru. KA = Pengetahuan dan Sikap. EP = Rencana Tanggap Darurat. WS = Sistim Peringatan Dini. RMC = Mobilisasi Sumber Daya. Indeks = x 100 Penelitian ini menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif dengan cara mendiskripsikan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2013:207-208). C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ringkasan hasil tingkat pengetahuan guru terhadap bencana gempabumi. Berdasarkan hasil kuesioner dari 24 guru yang mengajar di SMK diperoleh hasil tingkat pengetahuan bencana gempabumi dan dimasukan ke dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3. Tingkat pengetahuan guru tergadap bencana gempabumi No Indikator Pengetahuan 1 Pengertian Gempabumi 2 Intensitas Gempabumi Indeks Tingkat Pengetahuan Pengetahuan 95,83 Tinggi 58,33 Sedang 3 Penyebab 45,83 Sedang Gempabumi 4 Karakteristik 79,17 Tinggi Gempabumi 5 Ciri 91,63 Tinggi Bangunan Tahan Gempabumi 6 Rata-rata 74,17 Tinggi Sumber: Data kuesioner penelitian 2014. Tingkat pengetahuan guru SMK terhadap bencana gempabumi diukur dari rata-rata penilaian 5 indikator pengetahuan bencana gempabumi dengan indeks 95,83 pada indikator pengertian gempabumi, indeks = 58,33 pada indikator intensitas gempabumi, indeks = 45,83 pada indikator penyebab gempabumi, indeks = 79,17 pada indikator karakteristik gempabumi, indeks = 91,63 pada indikator ciri bangunan tahan gempabumi dan jumlah rata-rata indeks = 74,17 dan masuk ke dalam kategori Tinggi untuk tingkat pengetahuan guru terhadap bencana gempabumi di SMK. 2. Ringkasan hasil tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi. Berdasarkan hasil wawancara terstruktur dari 24 guru yang mengejar di SMK diperoleh hasil tingkat kesiapsiagaan bencana gempabumi dan dimasukan ke dalam tabel sebagai berikut. Tabel 4. Kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi No Parameter Kesiapsiagaan Indeks Kesiapsiagaan Tingkat Kesiapsiagaan 1 Pengetahuan dan 82,85 Sangat Siap Sikap 2 Rencana Untuk 83,35 Sangat Siap Keadaan Darurat 3 Sistim 96,80 Sangat Siap Peringatan Dini 4 Mobilisasi 88,00 Sangat Siap Sumber Daya 5 Total Parameter 83,99 Sangat Siap Sumber: Data wawancara terstruktur penelitian 2013. Tingkat kesiapsiagaan guru SMK terhadap bencana gempabumi berdasarkan penjumlahan 4 indeks parameter kesiapsiagaan dengan indeks = 88,28 pada parameter pengetahuan dan sikap, indeks = 83,35 pada parameter rencana untuk keadaan darurat, indeks = 96,80 pada parameter sistim peringatan dini dan indeks = 88,00 pada parameter mobilisasi sumber daya

sehingga mendapat total indeks = 87,85 dan masuk ke dalam kategori Sangat Siap untuk tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi di SMK. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian tentang tingkat kesiapsiagaan guru terhadap bencana gempabumi di SMK Muhammadiyah 1 Prambanan diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Tingkat pengetahuan guru SMK terhadap bencana gempabumi masuk ke dalam kategori Tinggi dengan berdasarkan total skor = 178, nilai rata-rata = 35,6 dan indek tingkat pengetahuan = 74,17. 2. Tingkat kesiapsiagaan guru SMK terhadap bencana gempabumi masuk ke dalam kategori Sangat siap dengan berdasarkan total skor = 939 dan jumlah dari indek tingkat kesiapsiagaan = 83,9. E. Saran 1. Bagi Pihak Sekolah SMK a. Sekolah diharapkan mampu membuat kurikulum yang dapat mengintegrasikan materi kebencanaan dan kesiapsiagaan bencana gempabumi ke dalam beberapa mata pelajaran agar guru dan siswa mendapat pengetahuan tentang bencana gempabumi dan tindakan yang perlu dilakukan saat terjadi bencana gempabumi. b. Sekolah diharapkan mampu membuat kegiatan pelatihan kesiapsiagaan bencana gempabumi untuk guru dan peserta didik dengan tujuan memberi pengalaman dan keterampilan dalam menghapi bencana gempabumi agar dapat mengurangi jumlah korban jiwa. 2. Bagi Pihak Guru SMK Guru diharapkan memperdalam pengetahuan dan kesiapsiagaan terhadap bencana gempabumi, dampak gempabumi dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana gempabumi serta mampu menyampaikan kepada peserta didik agar dapat menciptakan generasi yang siap dalam menghadapi bencana gempabumi terutama yang terjadi di sekolah dan dapat mengurangi jumlah korban jiwa. 3. Bagi Peneliti Peneliti selanjutnya diharapkan dapat dan memperdalam meteri kebencanaan dari berbagai sumber yang relevan dan dapat ikut melaksanakan sosialisasi tentang.

DAFTAR PUSTAKA Akhadiah dan Winda Dewi Listyasari. 2011. Filsafat Ilmu Lanjutan. Jakarta: Kencana. A.M, Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafarindo Persada. Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia. Bandung: PT Mizan Pusataka. J. A, Katili dan Marks, P. 1963. Geologi. Bandung: Kilatmadju. Jan Soepaheluwakan, dkk. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi & Tsunami. LIPI: UNESCO. Kurniawan, dkk. 2012. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta: BNPB. Marsudi, dkk. 2008. Perkembangan Perserta Didik. Surakarta: FKIP Universeitas Muhammadiyah Surakarta. Masyhur, Irsyam. 2005. Pengantar Rekayasa Gempa. Departemen Teknik Sipil: ITB. Notoatmodjo, Soekijo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Noor, Djauhari. 2011. Geologi Untuk Perencanaan. Yogjakarta: Graha Ilmu. Nurjanah,dkk. 2012. Manajemen Bencana. Bandung: ALFABETA. Pawirodikromo, Widodo. 2012. Seismologi Teknik Rekayasa Kegempaan. Yogyakarta: Pusaka Pelajar. Pribadi, S. Krishna. 2008. Buku Pegangan Guru : Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Pusat Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung. Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: ALFABETA. Salam, Burhanudin. 1997. Logika Materil (Filsafat Ilmu Pengetahuan). Jakarta: Rineka Cipta. Sudibyakto. 2011. Manajemen Bencana di Indonesia Ke Mana?. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Susanto, AB. 2006. Disaster Management Di Negara Rawan Bencana. Jakarta: The Jakarta Consulting Group & Tjipta Fondation. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosakarya.