BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 19 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2O16 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

NOMOR 05/X/PB/2011 NOMOR SPB/03/M.PAN-RB/10/2011 NOMOR 48 Tahun 2011 NOMOR 158/PMK.01/2011 NOMOR 11 Tahun 2011

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 89 TAHUN 2012

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI MURUNG RAYA PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

kelebihan guru pada satuan pendidikan, pada suatu kabupaten/kota, danf atau provinsi serta adanya alih fungsi guru

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2015 SERI E.7

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 24 SERI D

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 11 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 28 SERI E

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

dan antarjenis pendidikan dalam lingkup antar

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGANGKATAN

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN Nomor : 47 TAHUM 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. NOMOR : 10 TAHUN 2005 LAMPIRAN : 2 (dua) berkas TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 2 SERI E

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 58 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang : a. b. c. bahwa untuk melaksanakan Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan dan Menteri Agama Nomor 05/X/PB/2011, Nomor SPB/05/M.PAN- RB/10/2011, Nomor 48 Tahun 2011, Nomor 158/PMK.01/2011, Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil; bahwa untuk menjamin penataan dan pemerataan guru khususnya di Kota Bekasi akibat pemindahan baik antar satuan pendidikan, antar jenjang, dan antar jenis pendidikan dengan tetap memperhatikan kelebihan dan kekurangan guru dalam upaya mewujudkan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, dipandang perlu ditetapkan Peraturan Walikota tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pendidikan. 1

Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Timgkat II Bekasi, (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 111,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3663); Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003, Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Negara Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indkonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 2

8. 9. 10. 11. 12. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 3

14. 15. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan dan Menteri Agama Nomor 05/X/PB/2011, Nomor SPB/03/M.PAN-RB/10/2011, Nomor 48 Tahun 2011, Nomor 158/PMK.01/2011, Nomor 11 Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 06 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kota Bekasi (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 06 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 06 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kota Bekasi (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 06 Seri D). Menetapkan : MEMUTUSKAN : WALIKOTA BEKASI TENTANG PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN WALIKOTA BEKASI TENTANG PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah daerah Kota Bekasi. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Bekasi. 3. Walikota adalah Walikota Bekasi. 4. Dinas adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi Pendidikan. 5. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan memindahkan guru Pegawai Negeri Sipil berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. 6. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pembinaan Sekolah Dasar dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Non Formal dan Informal yang selanjutnya disebut UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas yang ada di Kecamatan untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang. 4

7. Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah untuk memimpin Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 8. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,dan mengevaluasi, peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 9. Guru Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut guru PNS adalah guru yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil baik yang bertugas di sekolah negeri maupun yang diperbantukan di sekolah swasta. 10. Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di TK, SD dan satuan pendidikan formal yang sederajat. 11. Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada 1 (satu) mata pelajaran tertentu pada satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar (SD, SMP) termasuk guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, dan guru pendidikan agama serta pendidikan menengah (SMA/SMK). 12. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah guru yang mempunyai tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar (SMP) dan Pendidikan menengah (SMA/ SMK). 13. Penataan guru PNS adalah proses menata ulang agar rasio, kualifikasi akademik, distribusi, dan komposisi guru PNS sesuai dengan kebutuhan riil masing-masing satuan pendidikan. 14. Pemindahan guru PNS adalah proses penugasan guru antarsatuan pendidikan, antarjenjang, antarjenis pendidikan, dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang berdampak pada perubahan satuan administrasi pangkal yang bersangkutan. 15. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang penyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal dalam setiap jenjang dan jenis pendidikan. BAB II KEBIJAKAN PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU Pasal 2 (1) Walikota sesuai dengan kewenangannya membuat perencanaan penataan dan pemerataan guru PNS antar satuan pendidikan, antar jenjang, dan antar jenis pendidikan yang menjadi tanggung jawab masing-masing. 5

(2) Walikota bertanggung jawab dan wajib melakukan penataan dan pemerataan guru PNS antar satuan pendidikan, antar jenjang, dan antar jenis pendidikan di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Bekasi, yang kelebihan dan kekurangan guru PNS. (3) Walikota mengkoordinasikan dan memfasilitasi pemindahan guru PNS untuk penataan dan pemerataan guru PNS antar satuan pendidikan, antar jenjang, dan antar jenis pendidikan sesuai dengan kewenangannya. (4) Penataan dan pemerataan guru PNS antar satuan pendidikan, antar jenjang, dan antar jenis pendidikan meliputi : a. verifikasi data guru dan analisis kebutuhan guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK di setiap satuan pendidikan; b. penyediaan Peta Guru yang menginformasikan tentang kelebihan dan/atau kekurangan guru PNS di wilayah Kota Bekasi; c. pemindahan guru PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang dan antarjenis pendidikan dilakukan oleh SKPD teknis yang membidangi pendidikan dengan tembusan disampaikan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD). BAB III TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 3 Peraturan Walikota ini digunakan sebagai acuan bagi Dinas, Kepala Sekolah dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan pemindahan guru PNS pada TK, SD, SMP, SMA dan SMK, dalam rangka penataan dan pemerataan guru PNS. Pasal 4 Ruang lingkup guru PNS adalah guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil meliputi guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru bimbingan dan konseling/konselor yang bertugas pada satuan pendidikan baik pada satuan pendidikan negeri maupun yang diperbantukan di satuan pendidikan swasta pada jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Pasal 5 (1) Pemindahan guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling/ konselor antar satuan pendidikan, antar jenjang, antar jenis pendidikan, pada TK, SD, SMP, SMA dan SMK dilaksanakan karena : a. atas permintaan guru PNS sendiri; b. dipindahkan oleh pejabat yang berwenang. 6

(2) Pemindahan guru atas permintaan sendiri sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, dapat dilakukan jika guru PNS telah melaksanakan tugas di satu sekolah sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun. BAB IV PERSYARATAN PEMINDAHAN GURU PNS Pasal 6 (1) Persyaratan administrasi sebagai kelengkapan usulan pindah guru PNS atas permintaan sendiri untuk Guru TK, SD meliputi : a. permohonan Guru PNS kepada Kepala Dinas Pendidikan melalui Kepala UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI Kecamatan bermeterai 6000 (enam ribu rupiah) dan diketahui Kepala Sekolah; b. analisis Kelebihan dan Kekurangan guru PNS baik dari sekolah yang akan ditinggalkan maupun sekolah yang akan dituju; c. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS dan atau penilaian Prestasi Kerja PNS; d. Daftar Riwayat Pekerjaan (DRP); e. foto copy SK Pangkat terakhir dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; f. foto copy Ijazah terakhir dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; g. foto copy sertifikat pendidik dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang, khusus bagi guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. (2) Persyaratan administrasi sebagai kelengkapan usulan pindah guru PNS atas permintaan sendiri untuk Guru SMP, SMAdan SMK meliputi : a. permohonan Guru PNS kepada Kepala Dinas Pendidikan bermeterai 6000 (enam ribu rupiah) dan diketahui Kepala Sekolah; b. analisis Kekurangan dan Kelebihan Guru PNS baik dari sekolah yang akan ditinggalkan maupun sekolah yang akan dituju; c. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS dan atau Penilaian Prestasi Kerja PNS; d. Daftar Riwayat Pekerjaan (DRP); e. foto copy SK Pangkat terakhir dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; f. foto copy Ijazah terakhir dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; g. foto copy sertifikat pendidik dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang, khusus bagi guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Pasal 7 Persyaratan administrasi pindah Guru PNS masing-masing dibuat 1 (satu) berkas. 7

Pasal 8 (1) Guru dapat dipindahkan oleh pejabat yang berwenang melalui proses usulan kepala UPTD Pembinaan SD dan PNFI Kecamatan bagi TK, SD dan Kepala Sekolah bagi SMP, SMA dan SMK, kepada Kepala Dinas dengan mempertimbangkan; a. analisis kebutuhan dan kekurangan guru PNS; b. guru PNS telah melaksanakan tugas di satu sekolah sekurangkurangnya 4 (empat) tahun secara terus-menerus; c. guru PNS berstatus suami istri / Keluarga Inti yang melaksanakan tugas dalam satu satuan administrasi pangkal. (2) Guru dapat dipindahkan oleh pejabat yang berwenang tanpa proses usulan dari Kepala UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI dan atau Kepala Sekolah berdasarkan : a. analisis kebutuhan dan kekurangan guru PNS b. guru PNS telah melaksanakan tugas sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun; c. guru PNS berstatus suami istri yang melaksanakan tugas dalam satu satuan administrasi pangkal; d. sanksi pelanggaran disiplin pegawai sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Guru dapat dipindahkan oleh pejabat yang berwenang dengan masa tugas kurang dari 4 (empat) tahun apabila; a. melakukan pelanggaran disiplin pegawai sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. melakukan pelanggaran Kode Etik Guru PNS; c. untuk memenuhi kebutuhan pemerataan guru. BAB V PROSEDUR PEMINDAHAN GURU PNS Pasal 9 (1) Prosedur pemindahan guru PNS jenjang TK dan SD/SD atas permintaan sendiri sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1) huruf a sebagai berikut : a. guru mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas melalui Kepala UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI Kecamatan dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1); b. Kepala UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI melakukan verifikasi berkas usulan dengan memperhatikan analisis kelebihan dan kekurangan guru; 8

c. Kepala UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI menerbitkan surat permohonan dan persetujuan pindah PNS ditujukan kepada Kepala Dinas; d. Kepala Dinas melakukan verifikasi berkas usulan dan analisis kebutuhan dan kekurangan guru, baik sekolah asal dan sekolah yang akan dituju; e. Kepala Dinas menerbitkan Surat P e r i n t a h pemindahan guru PNS dengan tembusan disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Kepala UPTD. (2) Prosedur pemindahan guru PNS jenjang SMP, SMA dan SMK atas permintaan sendiri sebagaimana dimaksud pasal 5 ayat (1) huruf a sebagai berikut : a. guru mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas dan diketahui Kepala Sekolah dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (2); b. Kepala Sekolah asal dan yang dituju melakukan verifikasi berkas usulan dengan memperhatikan analisis kelebihan dan kekurangan guru; c. Kepala Sekolah menerbitkan surat persetujuan pindah PNS ditujukan kepada Kepala Dinas; d. Kepala Dinas melakukan verifikasi berkas usulan dan analisis kebutuhan dan kekurangan guru, baik sekolah asal dan sekolah yang akan dituju; e. Kepala Dinas menerbitkan Surat Perintah pemindahan guru PNS dengan tembusan disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Kepala Sekolah. Pasal 10 (1) Prosedur pemindahan guru PNS jenjang TK dan SD atas usul Kepala UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (1) sebagai berikut : a. Kepala UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI menyusun analisis kelebihan dan kekurangan guru PNS b. Kepala UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI merencakan pemindahan guru PNS bersama dengan Pengawas Sekolah; c. Kepala UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI mengusulkan pemindahan guru PNS kepada Kepala Dinas dengan melampirkan SK pangkat terakhir guru PNS yang diusulkan; d. Kepala Dinas melakukan verifikasi berkas usulan dan analisis kebutuhan dan kekurangan guru, baik sekolah asal dan sekolah yang akan dituju; 9

e. Kepala Dinas menerbitkan Surat Perintah pemindahan guru PNS dengan tembusan disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD),Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Kepala UPTD Pembinaan SD dan UPTD PNFI. (2) Prosedur pemindahan guru PNS jenjang SMP, SMA dan SMK atas usul Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pasal 8 ayat (1) sebagai berikut : a. Kepala Sekolah menyusun analisis kelebihan dan kekurangan guru PNS; b. Kepala Sekolah merencakan pemindahan guru PNS; c. Kepala Sekolah mengusulkan pemindahan guru PNS kepada Kepala Dinas dengan melampirkan SK pangkat terakhir guru PNS yang diusulkan; d. Kepala Dinas melakukan verifikasi berkas usulan dan analisis kebutuhan dan kekurangan guru, baik sekolah asal dan sekolah yang akan dituju; e. Kepala Dinas menerbitkan Surat Perintah pemindahan guru PNS dengan tembusan disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). BAB VI PEMINDAHAN ANTAR JENJANG GURU PNS Pasal 11 Pemindahan guru PNS antar jenjang sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (4) meliputi antar jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Pasal 12 Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK dapat mengajukan pindah alih jenjang ke jenjang lainnya, dengan persyaratan : a. terdapat analisis formasi kelebihan /kekurangan guru di TK, SD, SMP, SMA dan SMK; b. memiliki kualifikasi akademik dan Kompetensi guru sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 13 Persyaratan administrasi sebagai kelengkapan usulan pindah alih jenjang guru PNS meliputi : a. guru PNS telah melaksanakan tugas sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun; 10

b. permohonan pindah alih jenjang kepada Walikota melalui Kepala Dinas bermeterai 6.000 (enam ribu rupiah) dan diketahui oleh Kepala UPTD Pembinaan SD untuk SD, Kepala UPTD PNFI untuk TK, dan Kepala Sekolah untuk SMP, SMA dan SMK; c. foto copy SK Pangkat terakhir dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; d. foto copy Ijazah terakhir dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; e. foto copy sertifikat pendidik dilegalisasi pejabat yang berwenang. a. Pasal 14 (1) Prosedur pemindahan alih jenjang guru PNS TK dan SD sebagai berikut : a. guru mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Dinas dengan diketahui Kepala UPTD Pembinaan SD untuk jenjang SD dan atau UPTD PNFI untuk TK serta melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 6; b. Kepala UPTD Pembinaan SD untuk jenjang SD dan atau UPTD PNFI untuk TK memverifikasi berkas usulan dengan memperhatikan analisis kelebihan dan kekurangan guru; c. Kepala UPTD menerbitkan surat permohonan dan persetujuan pindah alih jenjang PNS ditujukan kepada Kepala Dinas; d. Kepala Dinas melakukan verifikasi berkas usulan dan analisis kebutuhan dan kekurangan guru dari sekolah asal; e. Kepala Dinas melaksanakan uji kompetensi guru yang meliputi dimensi kompetensi sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. jika guru memiliki standar kompetensi yang dipersyaratkan, Kepala Dinas mengajukan permohonan pindah alih jenjang kepada Walikota melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD); g. Walikota menerbitkan surat keputusan pindah alih jenjang dan disampaikan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kepada yang bersangkutan dengan tembusan Kepala Badan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). (2) Prosedur pemindahan alih jenjang guru PNS SMP, SMA dan SMK sebagai berikut : a. guru mengajukan permohonan kepada Walikota melalui Kepala Dinas dengan diketahui Kepala Sekolah dan dilampiri persyaratan sebagaimana dimaksud pasal 14; b. Kepala Sekolah menerbitkan surat permohonan dan persetujuan pindah alih jenjang PNS ditujukan kepada Kepala Dinas; c. Kepala Dinas melakukan verifikasi berkas usulan dan analisis kebutuhan dan kekurangan guru dari sekolah asal; d. Kepala Dinas melaksanakan uji kompetensi guru yang meliputi dimensi kompetensi sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; 11

e. jika guru memiliki standar kompetensi yang dipersyaratkan, Kepala Dinas mengajukan permohonan pindah alih jenjang kepada Walikota melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD); f. Walikota menerbitkan Keputusan pindah alih jenjang dan disampaikan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kepada yang bersangkutan dengan tembusan Kepala Badan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 Pada saat peraturan ini mulai berlaku maka guru yang telah menerima Surat Perintah tentang alih jenjang diberi kesempatan selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun untuk menyesuaikan sertifikat pendidik yang dimiliki. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah. Ditetapkan di Bekasi pada tanggal 28 Desember 2012 WALIKOTA BEKASI, Ttd/Cap Diundangkan di Bekasi pada tanggal 28 Desember 2012 RAHMAT EFFENDI SEKRETARIS DAERAH KOTA BEKASI, Ttd/Cap RAYENDRA SUKARMADJI BERITA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2012 NOMOR 58 SERI E 12