BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan ekonomi nasionalnya. Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan koperasi sebagai soko guru

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar kepada pihak swasta untuk terbentuknya koperasi-koperasi baru.

BAB I PENDAHULUAN. negara kita. Latar belakang pendirian koperasi tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS

Analisis Rasio Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada KPRI Guyub Rukun Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya krisis global yang melanda dunia. Walaupun pemerintah telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis

BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mariya (2009) di koperasi KANINDO

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KPRI RASA TUNGGAL DI KECAMATAN BANJARSARI

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan akhir suatu perusahaan dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. ingin dicapai, untuk mencapai tujuan tersebut harus didasari dengan. perencanaan yang matang. KP-RI "SEBRA" Karangkates Kecamatan

BAB 1 PENDAHULUAN. koperasi memperlihatkan bahwa keberadaan koperasi tidak saja

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi, dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dari ketiga kekuatan

VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

Etik Ika Wahyuningrum B

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

ANALISIS RASIO FINANSIAL PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEKAR KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN. diantara koperasi yang lainya semakin ketat (Sudarsono, 2008). Kondisi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia.

Disusun. oleh : FAKULTAS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA KPRI GURU SUKODONO SRAGEN)

BAB I PENDAHULUAN. memperluas usahanya, untuk dapat bersaing tentu saja dipengaruhi oleh halhal. penting yang sangat besar nilainya.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

BAB II KOPERASI KPRI INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA. Koperasi Pegawai Republik Indonesia INSKO dan Usaha Mikro Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan mempertemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS PADA KOPERASI PASAR (KOPPAS) KRANGGAN, JATISAMPURNA BEKASI)

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang lebih baik untuk mengelola perusahaan. Manajemen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dihadapi pada masalah-masalah yang kompleks. Terutama meliputi kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. BUMN dimaksudkan oleh pemerintahan sebagai sarana dan. penunjang pelaksanaan program pemerintah di bidang ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan kegiatan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota

I. PENDAHULUAN. menampakan wujud dan peranannya. Sampai kini sektor swasta masih. mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan di bidang usaha dan ilmu. pengetahuan, dewasa ini perusahaan-perusahaan baru mulai tumbuh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB. II Telaah Literature dan Pengembangan Hipotesis 2.1. Teori yang mendasari Konsep Koperasi Pengertian koperasi telah dikemukakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah untuk melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat. Berbagai upaya telah

ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AKSARA SOLOPOS

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan tujuan koperasi. Mengingat pentingnya peranan

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) BMT SURYA MELATI KALIJAMBE

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitasnya koperasi dihadapkan pada persoalan yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan manajemen

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) HANDAYANI KABUPATEN PEMALANG PERIODE

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah menarik banyak pihak untuk mengetahui lebih dalam tentang koperasi. Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-undang. kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN tentang perkoperasian menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus KPRI SMP N 7 Skh )

Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatasi persoalan anggotanya. Khusus dalam bidang usaha, karena koperasi

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan usahanya dan kemungkinan untuk perkembangan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil yang optimal. Berbagai teknik dan metode serta pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. menelantarkan sebagai kelompok yang lemah. berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia saat ini telah memporak porandakan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI LEPP M3 MINO LESTARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di Indonesia. Koperasi bergerak dalam bidang perekonomian yang beranggotakan orang-orang berekonomi sedang dan bergabung secara sukarela serta atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha. Tujuan dari usaha tersebut yaitu untuk mensejahterakan dan memenuhi kebutuhankebutuhan para anggotanya. Pada dasarnya peranan koperasi yaitu untuk menunjang perekonomian para anggota. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berjiwa sosial dan berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi yang bertujuan meningkatkan untuk kesejahteraan rakyat dan memperkokoh ekonomi Indonesia. Koperasi di negara-negara berkembang pada umumnya tidak memiliki kesempatan untuk tumbuh secara bertahap serta meningkatkan efisiensi ekonominya agar sejajar dengan para pesaing swasta utama dan lembaga ekonomi pemerintah lainnya. Koperasi terus berusaha untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya anggota koperasi itu sendiri, secara tidak langsung ini membuktikan keberadaan koperasi dalam persaingan ekonomi. Dalam upaya untuk mencapai tujuan, koperasi harus berusaha memperoleh laba yang diharapkan guna mempertahankan kegiatannya, 1

2 dengan menggunakan sumber modal yang ada sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Namun terlepas dari tujuan tersebut, koperasi juga harus mampu mengendalikan modalnya secara efektif dan efesien, sehingga menimbulkan adanya keseimbangan dalam meningkatkan produktivitas koperasi. (www.depkop.go.id) Pengurus koperasi dalam menjalankan kegiatan perkoperasian perlu melakukan suatu analisis untuk mengetahui ada tidaknya kemajuan dan perkembangan dari perkoperasian yang mereka kelola. Salah satu cara dalam melakukan analisis tersebut dengan melakukan evaluasi kinerja keuangan pada koperasi yang bersangkutan. Tujuan evaluasi kinerja ini berguna bagi koperasi dalam menjalankan operasinya apakah telah sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan. Data pokok sebagai input dalam analisis ini adalah neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Analisis lapoaran keuangan meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Berdasarkan analisis data dari laporan keuangan akan dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari perusahaanya serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik. Hasil analisis historis tersebut sangat penting artinya baik perbaikan penyusutan rencana yang dilakukan diwaktu yang akan datang. Setelah mengetahui kelemahan kelemahan yang dimiliki dapat digunakan untuk menyusun rencana untuk tahun-tahun yang akan datang sehingga kelemahan kelemahan tersebut dapat diperbaiki. Hasil hasil yang sudah dianggap cukup

3 baik dimasa lampau harus dipertahankan dan tingkatkan untuk masa-masa yang akan datang. Penilaian atas kinerja koperasi digunakan untuk menilai baik atau buruknya suatu kinerja koperasi diperlukan ukuran yang dapat dijadikan perbandingan. Melalui analisis kinerja koperasi dapat digunakan pihak oleh manajemen sebagai dasar dalam penentuan kebijakan terkait upaya peningkatan sisa hasil usaha. Penilaian atas kinerja koperasi bagi anggota yaitu untuk memberikan penilaian apakah pengurus telah melakukan pengelolaan dengan baik sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ditetapkan. Ukuran perbandingan yang digunakan adalah kinerja manajemen sebelumnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah dengan mengukur kinerja keuangannya yaitu melalui analisis rasio keuangan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Demikian pula untuk mengukur kinerja koperasi, dimana rasio keuangan juga mencerminkan atas kondisi kinerja keuangan yang telah dicapai oleh koperasi secara umum. Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro seperti halnya koperasi lain juga memerlukan pengukuran terhadap kinerja keuangannya, hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan dari koperasi itu sendiri. Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro memiliki unit usaha yang meliputi usaha unit toko, unit simpan pinjam dan fotocopy. Unit usaha toko yaitu dalam hal ini memberikan pelayanan pada barang-barang keperluan

4 rumah tangga, ATK, perlengkapan gampol, elektronik dan sembilan bahan pokok. Adapun untuk unit simpan pinjam memberikan pelayanan simpan pinjam setiap bulannya dapat melayani antara Rp. 500.000.000,- sampai dengan Rp.600.000.000,- dengan jangka waktu pengembalian maksimal 18 kali, dengan pembayaran melalui potong gaji dan penetapan bunga maksimal 2%. Dalam proses pengukuran kinerja keuangan koperasi maka ditunjang dari kinerja masing-masing divisi. Sisa hasil usaha dari koperasi (KPRI) IMBAS mulai tahun 2009 sampai 2011 tiap tahunnya mengalami perubahan yakni pada tahun pertama mengalami peningkatan, pada tahun kedua mengalami penurunan dan secara lengkap sisa hasil usaha dari koperasi (KPRI) IMBAS dapat disajikan pada tabel 1.1. Tabel 1.1. Perkembangan SHU Pada Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro Tahun SHU (Rp) Selisih (Rp) % 2009 74.898.220 - - 2010 186.919.719 112.021.499 149,56% 2011 198.132.419 11.212.700 5,99% Sumber: Laporan Pertanggung Jawaban Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro Berdasarkan tabel 1.1 nilai SHU pada Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro mengalami kenaikan pada tahun pertama dan pada tahun kedua mengalami penurunan prosentase. Pengukuran kinerja Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro tidak hanya dilihat pada perkembangan SHU saja, namun perlu adanya evaluasi perhitungan terhadap laporan keuangan salah satunya dengan analisis rasio tersebut. Hasil perhitungan yang diperoleh dapat memberikan gambaran bagi manajemen untuk meningkatkan

5 usahanya agar lebih maju dan berkembang serta dapat bersaing dengan pelaku ekonomi yang lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Perkembangan modal yang dimiliki Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro menunjukkan adanya pekembangan mulai tahun 2009 sampai 2011, yang secara lengkap dapat disajikan pada tabel 1.2. Tabel 1.2. Perkembangan Modal Pada Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro Tahun 2009 Sampai 2011 Tahun Jumlah(Rp) Selisih (Rp) % 2009 3.487.728.581 - - 2010 5.201.762.536 1.714.033.955 49,14% 2011 6.242.043.027 1.040.280.491 19,99% Sumber: Laporan Pertanggung Jawaban Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro Berdasarkan perkembangan jumlah modal yang dimiliki oleh Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro menunjukkan adanya tingkat prosentase yang mengalami penurunan. Kondisi tersebut menunjukkan adanya penurunan modal koperasi yang berasal dari kegiatan aktivitas operasionalnya. Apabila dilihat komposisi modal yang dimiliki maka dapat diketahui bahwa modal sendiri memiliki komposisi yang lebih besar dibandingkan dengan modal yang berasal dari hutang, dengan tingkat prosentase sebesar 53,86% modal sendiri dan hutang 46,14%. Selajutnya mengenai perbandingan jumlah SHU dengan modal yang dimiliki Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro secara lengkap dapat disajikan pada tabel 1.3.

6 Tabel 1.3. Perbandingan Antara SHU Dengan Jumlah Modal Pada Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro Tahun 2009 Sampai 2011 Tahun SHU (Rp) Jumlah Modal(Rp) % 2009 74.898.220 - - 2010 186.919.719 5.201.762.536 3,59% 2011 198.132.419 6.242.043.027 3,17% Sumber: Laporan Pertanggung Jawaban Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro Dari hasil perbandingan antara SHU dengan jumlah modal yang dimiliki oleh koperasi menunjukkan adanya hasil yang berfluktuasi dan cenderung mengalami penurunan pada tahun 2011. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa adanya penurunan atas kemampuan modal yang dimiliki oleh koperasi dalam menghasilkan SHU bagi anggota koperasi. Apabila dikaitkan dengan pencapaian kinerja, Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro selama periode tahun 2009 sampai 2011 menunjukkan bahwa secara finansial menunjukkan adanya peningkatan. Selain itu pihak koperasi juga menetapkan penilaian kinerja juga ditunjukkan dari pelayanan yang diberikan kepada anggota, misalnya dalam unit toko akan menetapkan harga yang lebih murah serta bunga yang rendah apabila melakukan pembelian secara kredit kepada anggota dibandingkan dengan non anggota. Keuntungan diluar SHU juga dapat diketahui dari tingkat prosentase bunga pinjaman yang ditetapkan kepada anggota. Selama ini pihak koperasi menetapkan pinjaman sebesar 2% kepada anggota.

7 Berdasarkan uraian di atas maka judul dalam penelitian ini yaitu: Analisis Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro B. Perumusan masalah Dari uraian di atas maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan kinerja Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro yang diukur dari masing-maisng unit selama periode 2009-2011? 2. Bagaimana keuntungan yang diterima anggota koperasi diluar Sisa Hasil Usaha pada Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro? C. Batasan Masalah Batasan masalah yang dilakukan penulis agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas adalah terbatas pada permasalahan: 1. Dalam kurung waktu metode pengamatan digunakan bersifat tahunan 2. Pedoman penilaian koperasi berprestasi berdasar dari standar dinas koperasi dengan metode penilaian secara time series. D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dan kegunaan penelitian yaitu: 1. Tujuan penelitian: a. Mengetahui perkembangan kinerja Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro yang diukur dari masing-maisng unit selama periode 2009-2011.

8 b. Untuk mengetahui keuntungan yang diterima anggota koperasi diluar Sisa Hasil Usaha pada Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro. 2. Kegunaan penelitian: a. Bagi Manajemen Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pengendalian keputusan strategis berdasarkan informasi kualitatif yang akurat untuk pencapaian tujuan jangka panjang dan tindakan lebih lanjut dalam mengatasi masalah yang dihadapi serta bermanfaat untuk melakukan perbaikan. b. Bagi Anggota Primer Koperasi Kepolisian RI Resort Bojonegoro Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi anggota koperasi sebagai wahana memacu motivasi agar meningkatkan kinerja keuangan koperasi. Tujuan kinerja disini untuk membuat koperasi dari tahun ketahun menjadi lebih baik. c. Bagi Peneliti selanjutnya Adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang keuangan pada khususnya.