BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2010) diketahui komplikasi kehamilan secara nasional dialami oleh 6,5% ibu hamil. Ibu melahirkan dengan cesaria adalah 15,3%. Dari angka nasional komplikasi kehamilan 6,5%, lebih lanjut ditelusuri yang mengalami operasi caesar adalah 2,3%, sedangkan 13% adalah ibu hamil yang tidak mengalami komplikasi kehamilan. Jenis komplikasi kehamilan yang.dialami adalah mules hebat, perdarahan, demam tinggi, kejang-kejang, pingsan dan alasan lainnya (Depkes, 2010). RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tahun 2011 diketahui sectio sesarea (SC) sebanyak 402 kasus (26,6%) dari jumlah persalinan sebanyak 1120 orang dengan penyebab sectio sesarea (SC) di antaranya partus macet sebanyak 337 kasus (80,2%), APH sebanyak 28 kasus (6,6%), sungsang sebanyak 26 kasus (6,2%), CPD sebanyak 13 kasus (3,1%), Letak Lintang sebanyak 6 kasus (1,4%), gemelli sebanyak 4 kasus (0,9%), Serotinus sebanyak 2 kasus (0,5%), tali pusat menumbung dan Pre Eklampsi Berat masing-masing sebanyak 1 kasus (0,2%), sedangkan pada Bulan Januari sampai Nopember 2012 terdapat 445 kasus (Rekam Medik RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, 2012). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang dapat hidup ke dunia luar melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Persalinan juga diartikan sebagai proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir (Bobak, 2004). Persalinan merupakan peristiwa alamiah yang dapat dilalui dengan lancar, meskipun dapat menimbulkan rasa cemas dan takut terhadap komplikasi melahirkan bagi ibu (Aprilia, 2010). 1
2 Persalinan tidak selamanya dapat berjalan normal. Ada beberapa komplikasi persalinan yang membutuhkan penanganan operatif yaitu sectio caesarea (Manuaba 2004, h.2004). Sectio caesarea merupakan suatu jenis pembedahan, yaitu suatu stressor yang bisa menimbulkan stres fisiologis (respon neuroendokrin) dan stres psikologis (cemas dan takut) (Baradero et al, 2009). Beberapa permasalahan keperawatan yang berhubungan dengan klien yang menjalani prosedur pembedahan, adalah kurang pengetahuan, risiko kerusakan integritas kulit, resiko infeksi, nyeri dan kecemasan. Hasil yang diharapkan ditetapkan untuk masalah yang sudah teridentifikasi dan intervensi perioperatif direncanakan untuk mengatasi masalah dan mencapai hasil yang diharapkan (Gruendeman, 2006). Kecemasan adalah proses psikologi dan fisiologi dalam tubuh manusia yang menunjukkan reaksi terhadap bahaya sesungguhnya yang menimbulkan bencana. Kecemasan ibu yang mengalami sectio caesarea disebabkan oleh faktor fisik. Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya kecemasan (Ramaiah, 2003). Kecemasan pada pasien pre operasi adalah reaksi emosial pasien yang sering muncul. Hal ini merupakan respon antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dianggap pasien sebagai suatu ancaman terhadap peran dalam kehidupan, integritas tubuh bukan kehidupannya (Brunner & Suddarth, 2002). Efek dari kecemasan yang tinggi dapat mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh yang ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi napas, diaforesis, gemetar, ketakutan, mual/ muntah, gelisah, pusing, rasa panas dan dingin. Hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan adalah dengan terapi musik klasik, yaitu bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga atau dapat mengkomunikasikan telinga, perasaan
3 dan suasana hati (Sulastianto, 2007). Musik terbukti menunjukkan efek antara lain menurunkan frekuensi denyut jantung, mengurangi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri, menurunkan tekanan darah, dan mengubah persepsi waktu (Price, 2006). Musik bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur, dan universal sehingga dapat digunakan sebagai terapi. Terapi musik sangat mudah diterima organ pendengaran dan kemudian melalui saraf pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (sistem limbik) (Sulastianto, 2007). Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di RSUD Kraton Pekalongan B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang peneliti merumuskan permasalah penelitian sebagai berikut Adakah pengaruh terapi musik klasik terhadap kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Kraton Pekalongan? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Kraton Pekalongan.
4 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea sebelum diberikan terapi musik klasik di RSUD Kraton Pekalongan b. Mendeskripsikan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea sesudah diberikan terapi musik klasik di RSUD Kraton Pekalongan c. Menganalisis pengaruh terapi musik klasik terhadap kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Kraton Pekalongan. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Profesi Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tambahan mengenai manfaat terapi musik klasik untuk menurunkan tingkat kecemasan ibu menjelang persalinan dengan sectio caesarea. 2. Bagi Ibu Bersalin Sebagai bahan informasi dan dapat digunakan untuk mengurangi gejala kecemasan ibu menjelang persalinan dengan sectio caesarea agar tidak berdampak buruk pada kesehatan ibu 3. Bagi Institusi Keperawatan Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan ibu bersalin dengan sectio caesarea dalam menurunkan tingkat kecemasan pre operasi menggunakan terapi musik klasik mozart.
5 E. Bidang Ilmu Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup keperawatan maternitas. F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1. Keaslian Penelitian Judul & Peneliti Desain Penelitian Variabel Hasil Penelitian Hubungan Pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang persalinan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III menjelang proses persalinan di RB Bhakti Ibu Kota Pekalongan oleh Risqi Dewi Aisyah (2008) Desain deskriptif koleratif pendekatan cross sectional Variabel bebas : pengetahuan tentang persalinan Variabel terikat: tingkat kecemasan Hasil penelitian uji chisquare diperoleh value 0,000 (< 0,05) berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang persalinan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III menjelang proses persalinan. Pengaruh Teknik Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan pada Ibu Persalinan Kala I di Pondok Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen oleh Agus Ghofur dkk (2011) Deskriptif quasi eksperimen one group pre testpost test Variabel bebas : teknik nafas dalam Variabel terikat : Tingkat kecemasan ibu bersalin Hasil penelitian diketahui pemberian teknik nafas dalam efektif dilakukan untuk penurunan tingkat kecemasan pasien persalinan kala I dengan hasil yang diperoleh adalah sebelum diberikan perlakuan tingkat kecemasan pasien 300-399 cemas berat. Setelah diberikan perlakuan teknik nafas dalam selama 15 menit diperoleh rata-rata penurunan tingkat kecemasan yaitu 200-299 cemas sedang. Selanjutnya apabila hasil tersebut dianalisis dengan uji statistik t- test berdasarkan hasil nilai = t hitung>dari
6 Judul & Peneliti Desain Penelitian Variabel Hasil Penelitian pada t tabel = 13.000>1,796 dengan taraf singnifikan 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada perbedaan secara signifikan tingkat kecemasan pada ibu yang menjalani persalinan kala I antara sebelum diberi perlakuan teknik nafas dalam dan setelah diberikan teknik nafas dalam.