BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pulau Jawa merupakan busur gunungapi memanjang barat-timur yang dihasilkan dari pertemuan lempeng Eurasia dan Hindia-Australia. Kondisi geologi Pulau Jawa ditunjukkan dengan banyaknya gunungapi dan produk-produk bentukannya. Jawa Barat merupakan daerah di Pulau Jawa yang mempunyai jumlah gunung api yang cukup banyak. Daerah penelitian yang terletak di daerah Bandung Utara merupakan kawasan yang menarik dari segi geologi karena tersusun oleh endapan gunungapi Kuarter. Kondisi tersebut menyebabkan daerah ini memiliki potensi yang baik sebagai akifer karena endapan gunungapi Kuarter tersusun oleh material lepas-lepas yang merupakan media yang baik untuk menyimpan dan meluluskan aliran air dari permukaan tanah. Batuan vulkanik di daerah Bandung Utara bervariasi mulai dari breksi piroklastik hingga tuf yang memiliki karakteristik yang berbeda. Aktivitas vulkanisme umumnya terjadi pada Zaman Kuarter dan menghasilkan produk endapan vulkanik yang menutupi hampir seluruh permukaan daerah Bandung Utara. Kegiatan vulkanisme pada Zaman Kuarter dipengaruhi oleh aktivitas Gunung Sunda dan Gunung Tangkubanparahu. Selain itu, hal lain yang menarik dan sering menjadi perhatian di daerah penelitian yaitu hadirnya Sesar Lembang. Sesar ini merupakan sesar aktif dengan mekanisme sesar normal. Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan penelitian yang meliputi studi geologi umum dan studi khusus hidrogeologi berupa kemampuan infiltrasi yang dikorelasikan dengan faktor kemiringan lereng, litologi, dan struktur geologi di daerah Cihideung dan sekitarnya. 1
1.2 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti kondisi geologi daerah penelitian yang meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan sejarah geologi serta mengetahui hubungan kemampuan infiltrasi dengan kemiringan lereng dan litologi di daerah penelitian. 1.3 LOKASI PENELITIAN Secara administratif, lokasi penelitian berada di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat yang berada pada koordinat 107 35 30-107 37 00 BT dan 6 49 00-6 51 00 LS dengan luas daerah penelitian sekitar 13,9 km 2 (Gambar 1-1). Daerah ini termuat dalam peta rupa bumi digital skala 1 : 25.000 lembar Cimahi yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan termasuk juga ke dalam Peta Geologi Regional Lembar Bandung yang dibuat oleh Silitonga (1973) dengan skala 1 : 100.000 yang diterbitkan oleh Direktorat Geologi Indonesia. Daerah penelitian meliputi empat desa, yaitu Desa Lembang, Desa Wangunsari dan Desa Pagerwangi yang termasuk ke dalam area Kecamatan Lembang serta Desa Cihideung termasuk ke dalam area Kecamatan Parongpong. Pada umumnya penduduk di daerah penelitian bekerja pada bidang pertanian, perkebunan, dan perdagangan. Kondisi morfologi berupa perbukitan yang merupakan area perkebunan sayuran dan teh. Sementara itu, di daerah yang relatif landai seperti pada lembah Sungai Cihideung, Cipaganti, dan Cisungapan digunakan masyarakat untuk melakukan kegiatan pertanian, dan daerah Kota Lembang digunakan masyarakat sebagai area pemukiman, perdagangan, dan pusat pemerintahan. Daerah penelitian berjarak sekitar 15 km utara kota Bandung dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama 30 menit. 2
0 500 1000 0 20 40 60 80 kilometer Lokasi Penelitian Gambar 1-1. Peta indeks lokasi penelitian 1.4 BATASAN MASALAH Bahasan utama penelitian ini adalah pemetaan geologi umum meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur, sejarah geologi, serta studi khusus mengenai nilai uji infiltrasi lapangan. Penelitian ini akan diberi judul : "Geologi dan Studi Infiltrasi Air Tanah Daerah Cihideung dan Sekitarnya, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat" 1.5 TAHAPAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini terbagi ke dalam empat tahap yaitu tahap persiapan, tahap lapangan, tahap penelitian laboratorium, serta yang terakhir merupakan tahap pelaporan berupa penulisan skripsi. 1.5.1 Tahap persiapan Tahap persiapan terdiri dari studi literatur, survei awal, dan penyusunan proposal. Studi literatur merupakan kajian awal mengenai geologi regional daerah penelitian, interpretasi peta topografi, interpretasi citra satelit, dan mengkaji tulisan peneliti-peneliti terdahulu sehingga didapat gambaran umum mengenai kondisi geologi daerah penelitian. 3
Survei awal merupakan tahap awal peninjauan langsung ke lapangan. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kondisi umum daerah penelitian seperti akses jalan menuju singkapan batuan sehingga didapat gambaran mengenai kondisi singkapan, dan rencana rute lintasan serta observasi singkapan. 1.5.2 Tahap pengambilan data lapangan Tahap ini bertujuan untuk pengambilan data-data lapangan untuk mengetahui kondisi geologi umum yang meliputi: - Observasi geomorfologi dilakukan untuk mengetahui kondisi geomorfologi daerah penelitian seperti mengetahui kemiringan lereng, bentuk lembah sungai, bentuk punggungan, bentuk muka bumi, dan proses-proses geomorfologi sehingga dapat ditentukan satuan geomorfologi di daerah penelitian. - Observasi litologi dilakukan untuk mengetahui kondisi litologi seperti penyebaran dan jenis litologi berdasarkan singkapan yang ditemukan selama melakukan lintasan di daerah penelitian. Selain itu, dilakukan pengambilan sampel untuk diolah pada tahap pengolahan data untuk selanjutnya dilakukan analisis laboratorium. - Pengukuran parameter fisik air serta uji infiltrasi lapangan. 1.5.3 Tahap analisis dan pengolahan data Analisis dan pengolahan data dilakukan di laboratorium. Tahap ini didukung dengan studi pustaka dan diskusi dengan dosen pembimbing. Analisis laboratorium yang dilakukan adalah: - Analisis petrografi Analisis ini dilakukan untuk mengetahui komposisi mineral dan jenis batuan dari sayatan tipis sampel batuan yang diperoleh dari lapangan. - Analisis data infiltrasi dan mata air Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan jenis mata air tanah, serta nilai uji infiltrasi dan kaitannya dengan tanah pelapukan dan kemiringan lereng. Tahap pengolahan data dilakukan di studio. Tahap ini meliputi: 4
- Pembuatan peta lintasan, peta geomorfologi, dan peta geologi daerah penelitian. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan komputer yang dibantu perangkat lunak AutoCad Map 2008 trial version, AutoCad Land Desktop 2009 trial version, Corel Draw X4 trial version, dan ArcGIS 9.3 trial version. 1.5.4 Tahap penyusunan skripsi Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang dilakukan yaitu berupa penyusunan laporan hasil penelitian. Laporan dalam bentuk skripsi memuat analisis data lapangan serta hasil laboratorium. Selain itu, dimuat juga lampiran-lampiran berupa peta lintasan, peta geomorfologi, peta geologi, serta hasil analisis laboratorium. 1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan pada tugas akhir yang berjudul Geologi dan Studi Infiltrasi Air Tanah Daerah Cihideung dan Sekitarnya, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan merupakan pembahasan mengenai latar belakang, tujuan penelitian, lokasi penelitian, batasan masalah, tahapan dan metodologi penelitian, serta sistematika pembahasan. Bab II : Tinjauan pustaka yang membahas tentang geologi regional daerah penelitian mengenai fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi regional untuk memberikan gambaran umum daerah penelitian serta landasan teori mengenai studi infiltrasi yang dilakukan di daerah penelitian. Bab III : Geologi daerah penelitian yang menyajikan hasil pengamatan di lapangan meliputi kajian tentang geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan sejarah geologi di daerah penelitian. Bab IV : Studi infiltrasi yang membahas mengenai hasil dari pengujian laju infiltrasi di daerah penelitian dan analisis mengenai sifat fisik mata air yang ditemukan di daerah penelitian Bab V : Kesimpulan dari hasil penelitian geologi dan studi infiltrasi di daerah Cihideung dan sekitarnya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. 5