BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengukuran, pemantauan, dan tampilan nilai suhu adalah bagian sistem yang seringkali dibutuhkan di lingkungan, dalam suatu sistem elektronika, dalam industri, dalam bidang kesehatan, dan dalam bidang yang lainnya. Sehingga pengukuran, pemantauan, dan tampilan nilai suhu dapat diaplikasikan dalam pembuatan suatu peralatan yang efektif dan efisien yang berguna untuk membantu dalam pengerjaan atau penyalesaian suatu tugas atau pekerjaan yang bersangkutan dalam pengaturan suhu suatu ruangan. Misalnya pada bidang kedokteran atau kesehatan yaitu dalam pembuatan inkubator bayi. Inkubator bayi adalah alat yang berupa kotak penghangat yang dapat membantu bayi yang lahir secara prematur untuk bertahan hidup. Kelahiran bayi prematur merupakan kelahiran bayi yang kelahirannya tidak normal yaitu lebih awal dari waktunya dibandingkan dengan kelahiran bayi yang normal. Suhu ruang inkubator dikontrol oleh sebuah sensor yaitu sensor LM 35, sehingga diperoleh suhu ruang inkubator yang diinginkan. Sirkulasi udara di dalam inkubator dibantu oleh fan atau kipas angin agar panasnya merata dan untuk mempertahankan suhu tubuhnya atau mencegah terjadinya kehilangan kalor dari tubuh bayi tersebut maka dibuatlah inkubator bayi sebagai alat pengontrol lingkungan bayi yang memiliki suhu 32 0 C. 37 0 C yang berasal dari lampu ijar berdaya 60 watt. Pada rentang waktu suhu ini bayi prematur dapat bertahan hingga bayi prematur tersebut mampu untuk beradaptasi dengan suhu lingkungannya.
Kalor yang diberikan kapada bayi prematur disesuaikan dengan berat badannya. Bayi dengan berat badan yang lebih ringan mendapatkan kalor yang lebih banyak daripada bayi prematur yang mempunyai berat badan yang lebih berat, sehingga suhu inkubator pada bayi yang lebih ringan beratnya lebih panas daripada bayi yang lebih berat. Dengan latar belakang bahwa pentingnya peranan inkubator bayi di dunia kedokteran, maka penulis merancang suatu inkubator yang sangat sederhana. Perlengkapan sebuah inkubator bayi prematur yang dirancangkan si penulis ini terdiri dari box dan pada box tersebut terdapat sensor suhu, kipas dan lampu. Tujuan dari perancangan dan pembuatan inkubator bayi ini yang sederhana ini adalah untuk membatu para medis dalam mengontol bayi prematur yang sangat membutuhkan perawatan yang sangat extra. 1.2. Tujuan Adapun tujuan pelaksanaan tugas akhir ini adalah: 1. Merancang dan merealisasikan sistem kontrol pada inkubator bayi prematur dengan menggunakan program BASCOM 8051 berbasis mikrokontroler AT89S51. 2. Mengaplikasikan sensor LM 35 sebagai sensor suhu dan LCD untuk menampilkan besaran suhu pada inkubator bayi prematur sehingga dapat membantu pekerjaan tim medis dalam mengontrol kodisi bayi ptematur.
1.3. Batasan Masalah Pada laporan tugas akhir ini, penulis akan merancang inkubator bayi prematur dengan batasan-batasan sebagai berikut : 1. Inkubator bayi prematur ini hanya melakukan pengaturan besaran fisis suhu saja sedangkan besaran fisis yang lain seperti kelembapan dan sirkulasi oksigen ( kandungan oksigen ) tidak diukur atau diatur. 2. Inkubator bayi prematur ini bekerja dari suhu 32 0 C 37 0 C dengan metode atau pengaturan secara otomatis yang dilakukan oleh rangkaian relay. Apabila suhu di atas suhu yang telah ditentukan maka relay kipas akan ON relay lampu akan OFF. Dan apabila suhu dibawah suhu yang telah ditentukan maka relay lampu akan ON relay kipas akan OFF. 3. Rancang bangunnya / pemodelan dari inkubator bayi tidak menggunakan dimensi inkubator bayi yang telah distandartkan atau ditentukan.
1.4. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja alat sistem kendali temperatur pada inkubator bayi prematur dengan menggunakan display LCD berbasis mikrokontroler AT89S51, maka penulis menulis laporan ini sebagai berikut: BAB 1. PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Landasan teori, dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian Teori pendukung itu antara lain tentang mikrokontroler AT89S51, bahasa program yang digunakan. serta karekteristik dari komponen-komponen pendukung. BAB 3. PERANCANGAN ALAT DAN CARA KERJA RANGKAIAN Pada bagian ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu diagram blok dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir dari program yang akan diisikan ke mikrokontroler AT89S51. BAB 4. HASIL DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil dan analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat.
BAB 5. PENUTUP Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja yang sama. 1.5. Metodologi Penulisan Adapun metode laporan praktek proyek ini adalah : 1. Identifikasi masalah dengan penelusuran referensi baik dari buku maupun dari hasil browsing di situs-situs internet. 2. Perancangan dan pengujian alat 1.6. Waktu Pelaksanaan Praktek Proyek Waktu pelaksanaan praktek proyek ini adalah 28 April 2009, dengan perincian kegiatan sebagai berikut: 1. Pencarian literatur sebagai bahan pembelajaran. 2. Merancang sistem kendali temperatur ruangan. 3. Merancang program pada mikrokontroler dan menampilkan data pada LCD. 4. Melakukan kalibrasi dan uji coba sistem secara keseluruhan.