KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI ALJABAR DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. ini banyak pakar matematika, baik pendidik maupun peneliti yang. (1997) yang menyatakan bahwa much discucion and concern have been

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menentukan

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS MELALUI PENDEKATAN KONSTEKSTUAL

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED

Ika Puspita Sari Kemampuan Komunikasi Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Wajo pada Materi Statistika

BAB V PEMBAHASAN. analisis deskriptif. Berikut pembahasan hasil tes tulis tentang Kemampuan. VII B MTs Sultan Agung Berdasarkan Kemampuan Matematika:

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP PANCASILA 13 PARANGGUPITO

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

PENGGUNAAN TUGAS MIND MIND SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KUADRAT

BAB V PEMBAHASAN. Kemampuan komunikasi yang dibahas dalam penelitian ini, difokuskan

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah,

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pembelajaran Model Matematika Knisley Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA

MENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLANATION

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF Purnama Ramellan 1), Edwin Musdi 2), dan Armiati 3)

IDENTIFIKASI KESALAHAN JAWABAN MAHASISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

Pembentukan Karakter dan Komunikasi Matematika Melalui Model Problem Posing Berbantuan Scaffolding Materi Segitiga

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATERI KALKULUS INTEGRAL

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI KEMAMPUANKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik dalam hal pengetahuan maupun sikap. Salah satu pembelajaran yang

BAB II LANDASAN TEORI

Pengembangan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa. Melalui Pembelajaran Matematika

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Risna, 2011) yang menyatakan bahwa: Soejadi (2000) mengemukakan bahwa pendidikan matematika memiliki dua

BAB II LANDASAN TEORI. lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau menangkap segala perisitiwa disekitarnya. Dalam kamus bahasa Indonesia. kesanggupan kecakapan, atau kekuatan berusaha.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

Keywords: Mathematical communication, emotional intelligence, quadrilaterals.

ABSTRAK. Kata kunci: Komunikasi Matematis, Pembelajaran Kooperatif, Think Talk Write. ABSTRACT

PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENUMBUHKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI KULIAH GEOMETRI ANALITIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK

PENINGKATAN KOMPETENSI OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI AKTIVITAS KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII DI SMP

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MELALUI PEMBELAJARAN INVESTIGASI

MENGGUNAKAN MIND WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA. Index Term- Mind Web, understanding of mathematical concepts

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

Dona Dinda Pratiwi 1, Imam Sujadi 2, Pangadi 3

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

DESAIN ATURAN SINUS DAN ATURAN COSINUS BERBASIS PMRI

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIKA BIDANG

EKSPLORASI KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN PECAHAN PADA ANAK-ANAK DI RUMAH PINTAR BUMI CIJAMBE CERDAS BERKARYA (RUMPIN BCCB)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBASIS PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah AgusPrasetyo, 2015

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

BAB V PEMBAHASAN. 2016/2017 pokok bahasan lingkaran sebagai berikut. Siswa dengan kemampuan matematika tinggi pada umumnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DISERTAI TUGAS PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Elly Susanti, Proses koneksi produktif dalam penyelesaian mmasalah matematika. (surabaya: pendidikan tinggi islam, 2013), hal 1 2

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh :

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.2, September 2015

PROSIDING ISBN :

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI AKTIVITAS MENULIS MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maya Siti Rohmah, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

PENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN

POTENSI PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA DALAM MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 2, No.2, September 2013

Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

Pengembangan Media Pembelajaran dengan GeoGebra untuk Visualisasi Penggunaan Integral pada Siswa SMA

Profil Kemampuan Koneksi Matematis Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Level Kemampuan Akademik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu

KOMUNIKASI MATEMATIKA TERTULIS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

Keywords : The Level of Student's Performance, Critical Thinking, and Performance Task

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEAKTIFAN SISWA SMA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, bangsa Indonesia harus

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK DI KOTA CIMAHI

Transkripsi:

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II Siti Khoiriyah Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Email: sitikhoiriyahstkipmpl@gmail.com. Abstract Mathematical communication has an important role in mathematics learning for instance, sharpening the way of thinking, improving students ability in observing the relevance of various mathematics concept, measuring the development of mathematics understanding, and reflecting students mathematics comprehension. For these reasons, it is crucial to know how far students mathematical communiation skills. Therefore, this study aims to describe mathematical communication skills of majors students STKIP MPL. Mathematical communication skills are seen through students answer analysis in solving Calculus II problem. The research subject consists of three students who get score A, B, dan C. Based on the analysis result found that mathematical communication skills of these subjects are able to communicate mathematical ideas by using pictures and Mathematics symbols. However, they have differences ability in describing and analysing. The first subject is able to describe and analyze pictures precisely. The second subject is not able to describe pictures well, thus the pictures are difficult to understand. While the third subject is able to describe pictures well but can not analyze the picture so the problem solving method is not appropriate. Keywords : mathematical communication skills, problem solving of Calculus II 1. PENDAHULUAN Komunikasi merupakan proses menyampaikan pesan oleh seseorang kepada orang lain. Pesan tersebut dapat disampaikan melalui ucapan, tulisan, ataupun perbuatan. Sardiman (2007) menyatakan bahwa komunikasi yaitu memberitahukan berita, pengetahuan, pikiran-pikiran dan nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan menjadi milik bersama. Jika dikaitkan dengan tugas utama seorang guru, maka komunikasi merupakan penyampaian pesan berupa konsep, metode, atau cara dalam menyelesaikan masalah baik masalah dalam kehidupan sehari-hari atau masalah yang berkaitan dengan suatu teori tertentu agar pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa. Dengan demikian kemampuan komunikasi harus dimiliki oleh seorang guru agar siswa dapat mudah memahami pesan yang disampaikan. Mahasiswa STKIP MPL Program Studi Pendidikan Matematika merupan calon guru matematika yang nantinya akan 202

menyampaikan pesan berupa konsep, prinsip, objek matematika, serta berbagai teknik penyelesaian masalah dalam matematika. Untuk dapat menyampaikan pesan tersebut mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi matematis. Asikin (2001) mengatakan bahwa komunikasi matematis sebagai peristiwa pengalihan informasi atau pesan yang berisi tentang materi matematika yang dipelajari baik secara lisan ataupun tulisan. Selain itu, menurut riset Schoen, Bean, dan Zieberth dalam Bistari (2010) kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan memberikan dugaan terhadap gambar-gambar geometri. Sedangkan menurut Ramdani (2012) komunikasi matematis adalah kemampuan untuk berkomunikasi yang meliputi penggunaan keahlian menulis, menyimak, menelaah, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide, simbol, istilah serta informasi matematika yang diamati melalui proses mendengar, mempresentasi, dan diskusi. Kemampuan komunikasi matematis dalam pemecahan masalah dapat dilihat ketika siswa menganalisis dan menilai pemikiran dan strategis matematis orang lain dan menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide matematika dengan tepat (NCTM, 2000). Berbagai pendapat tentang pentingnya kemampuan komunikasi dikemukakan, diantaranya menurut Asikin (2001), komunikasi matematis penting untuk: 1) mempertajam cara berfikir siswa dan mempertajam kemampuan siswa dalam melihat berbagai keterkaitan materi matematika; 2) komunikasi matematis merupakan alat untuk mengukur pertumbuhan pemahaman dan merefleksikan pemahaman matematika siswa; 3) melalui komunikasi matematis siswa dapat mengorganisasikan dan mengkonsolidasikan pemikiran matematika. NCTM dalam (Van de Walle, 2008) juga mengungkapkan bahwa tanpa komunikasi matematis guru akan sedikit memiliki keterangan, data, dan fakta tentang pemahaman siswa dalam melakukan proses dan aplikasi matematika. Hal senada juga dikemukakan oleh Wahid Umar (2012) bahwa komunikasi matematis merupakan salah satu jantung dalam pembelajaran. Dengan demikian, komunikasi matematis penting untuk dimiliki oleh siswa dan juga guru, oleh sebab itu mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika STKIP MPL sebagai siswa dan juga sebagai calon guru matematika hendaknya memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik untuk mendukung tugas dan kewajibannya 203

sebagai calon guru matematika. Melihat pentingnya kemampuan komunikasi matematis dimiliki oleh siswa, maka dalam artikel ini akan dideskripsikan kemampuan komunikasi matematis Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika STKIP MPL dalam pemecahan masalah kalkulus II. 2. METODE PENELITIAN sehingga dapat dengan mudah untuk diperoleh kesimpulan. Agar data yang diperoleh valid, dilakukan triangulasi waktu, yaitu mencocokkan data tes pertama dengan data tes ke dua. Data yang cocok merupakan data yang valid. Data yang valid selanjutnya dianalisis sampai diperoleh kesimpulan. Penelitian ini merupakan penelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di Data yang diperoleh dari penelitian Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu ini yaitu berupa pemecahan masalah Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah kalkulus II yang tertuang dalam lembar Pringsewu Lampung (MPL). Subjek jawaban. Jawaban siswa tersebut penelitian adalah 3 mahasiswa prodi selanjutnya dianalisis dengan cara pendidikan matematika yang mengambil mengkategorikan atau mengelompokkan matakuliah kalkulus II pada tahun ajaran sehingga diperoleh komunikasi matematis 2015/2016. Subjek diambil dengan teknik mahasiswa secara tertulis. Adapun hasil purposive sampling dengan pertimbangan analisis dari masing-masing subjek subjek merupakan mahasiswa yang dijelaskan sebagai berikut: memperoleh nilai A, B, dan C. a. Subjek 1 (mahasiswa yang Data penelitian ini berupa data memperoleh nilai A) komunikasi matematis secara tertulis yang Berdasarkan hasil analisis terhadap diperoleh melalui tes. Soal tes yang jawaban mahasiswa dalam pemecahan digunakan telah divalidasi oleh 3 validator. masalah kalkulus II (menghitung Melalui teknik tes diperoleh data volume benda putar) diperoleh bahwa komunikasi matematis secara tertulis yang subjek 1 telah mampu menjelaskan ide dapat dilihat melalui jawaban siswa pada matematika dengan menggunakan lembar jawaban. Selanjutnya, jawaban gambar dan simbol. Dalam pemecahan siswa dianalisis dengan cara mereduksi masalah kalkulus II, subjek 1 mampu data terlebih dahulu, kemudian hasil mencari volume suatu daerah dengan reduksi disajikan dalam bentuk deskripsi menggunakan bantuan gambar. 204

Gambar yang dibuat menjelaskan bentuk daerah yang dibatasi kurva y = x 2, y = 2x dan diputar pada sumbu y. Subjek 1 memberi keterangan pada setiap gambar yang dibuat, memberikan keterangan pada grafik yang menyatakan y = x 2, memberi keterangan pada garis yang menyatakan sumbu x dan y, serta memberi keterangan pada garis yang menyatakan y = 2x, selain itu, subjek 1 juga menggambar dengan menggunakan skala sehingga gambar yang dibuat terstruktur. Subjek 1 juga membuat gambar yang memperlihatkan bahwa daerah tersebut diputar pada sumbu y, sehingga gambar memperlihatkan sebuah mangkok yang terbuka keatas. Dari gambar tersebut, subjek 1 menjelaskan bahwa metode yang tepat yang digunakan untuk mencari volume adalah metode cincin. Kemudian subjek 1 menggunakan konsep metode cinci putar. untuk mencari volume benda Dalam mengaplikasikan metode cincin, subjek 1 menggunakan simbolsimbol yang tepat. Pemotongan disimbolkan dengan Δy, penulisan aproksimasi tepat, dan y digunakan sebagai variabel pengintegralan. Namun, subjek 1 mengalami kesalahan dalam menentukan batas pengintegralan, seharusnya [0,4] tetapi ditulis [0,2]. b. Subjek 2 (mahasiswa yang memperoleh nilai B) Berdasarkan hasil analisis terhadap jawaban Subjek 2 dalam pemecahan masalah kalkulus II (menghitung volume benda putar) diperoleh bahwa subjek 2 telah mampu menjelaskan ide matematika dengan menggunakan gambar dan simbol. Dalam pemecahan masalah kalkulus II, subjek 2 mampu mencari volume suatu daerah dengan menggunakan bantuan gambar. Namun gambar yang dibuat belum menjelaskan secara rinci bentuk daerah yang dibatasi kurva y = x 2, y = 2x dan diputar pada sumbu y. Subjek 2 tidak memberikan keterangan pada setiap gambar yang dibuat, tidak memberikan keterangan pada grafik yang menyatakan y = x 2, tidak memberi keterangan pada garis yang menyatakan sumbu x dan y, hanya memberi keterangan pada garis yang menyatakan y = 2x. Subjek 2 juga menggambar tidak menggunakan skala, sehingga gambar yang dibuat terlihat tidak rapih. Subjek 2 tidak membuat gambar yang memperlihatkan bahwa daerah tersebut 205

diputar pada sumbu y, sehingga gambar yang dibuat tidak memperlihatkan sebuah mangkok yang terbuka keatas. Subjek 2 juga tidak menerangkan pada jawabannya bahwa metode yang digunakan untuk mencari volume adalah metode cincin. Namun penyelesaian yang digunakan adalah metode cincin. Hal ini menujukkan bahwa penggunaan metode tidak berdasarkan analisis gambar, melainkan hanya mencoba. Dalam mengaplikasikan metode cincin, subjek 1 menggunakan simbolsimbol yang tepat, namun tidak semua simbol diberi keterangan. Sebagai contoh Δy tidak jelas menunjukkan simbol apa namun digunakan dalam penyelesaian. Subjek 2 juga mengalami kesalahan dalam menentukan batas pengintegralan, seharusnya [0,4] tetapi ditulis [0,2]. c. Subjek 3 (Mahasiswa yang memperoleh nilai C) Berdasarkan hasil analisis terhadap jawaban mahasiswa dalam pemecahan masalah kalkulus II (menghitung volume benda putar) diperoleh bahwa subjek 3 telah mampu menjelaskan ide matematika dengan menggunakan gambar dan simbol. Dalam pemecahan masalah kalkulus II, subjek 3 mampu mencari volume suatu daerah dengan menggunakan bantuan gambar. Gambar yang dibuat menjelaskan bentuk daerah yang dibatasi kurva y = x 2, y = 2x dan diputar pada sumbu y. Subjek 3 memberi keterangan pada setiap gambar yang dibuat, memberikan keterangan pada grafik yang menyatakan y = x 2, memberi keterangan pada garis yang menyatakan sumbu x dan y, serta memberi keterangan pada garis yang menyatakan y = 2x. Subjek 3 juga membuat gambar yang memperlihatkan bahwa daerah tersebut diputar pada sumbu y, sehingga gambar memperlihatkan sebuah mangkok yang terbuka keatas. Dari gambar tersebut, subjek 3 menjelaskan bahwa metode yang tepat yang digunakan untuk mencari volume adalah metode cincin. Kemudian subjek 3 menggunakan konsep metode cinci untuk mencari volume benda putar. Dalam mengaplikasikan metode cincin, subjek 3 menggunakan simbolsimbol yang tidak tepat. Pemotongan disimbolkan dengan Δy, penulisan aproksimasi tepat, namun x digunakan sebagai variabel pengintegralan. Karena variabel pengintegralan yang digunakan tidak tepat makan penggunaan metode cincin pun tidak tepat. 206

Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan sebelumnya diperoleh bahwa subjek 1 telah memiliki keterampilan komunikasi berupa menjelaskan ide matematika dengan menggunakan gambar. Hal ini ditunjukkan dari kemampuannya menggambar dan menganalisis gambar serta menghubungkan gambar dengan konsep integral untuk menghitung volume benda putar. Kemampuan menganalisis gambar juga ditunjukkan dengan kemampuan memilih metode yang tetap yaitu metode cincin untuk mencari volume benda putar berdasarkan gambar yang dibuat. Kemampuan menyampaikan ide dengan menggunakan gambar juga dapat dilihat dari kemampuan memberikan penjelasan atau keterangan yang tepat pada setiap gambar. Seperti memberikan keterangan pada setiap grafik yang digambar, memberikan keterangan setiap koordinat, serta menggunakan skala yang baik, sehingga gambar yang dihasilkan rapi dan mudah dipahami maksud dan tujuannya. Selain itu subjek 1 juga mampu menggunakan simbol-simbol secara tepat. Dengan demikin kemampuan komunikasi matematis subjek 1 (mahasiswa yang memperoleh nilai A) yaitu mampu membuat gambar yang jelas dan mudah dipahami untuk menjelaskan ide untuk menghubungkan konsep satu dengan konsep yang lainnya, serta mampu menggunakan simbol-simbol yang tepat dalam menjelaskan ide matematika. Berbeda dengan subjek 1, subjek 2 juga mampu membuat gambar untuk menjelaskan ide-ide matematika namun gambar yang dibuat tidak jelas dan sulit dipahami. Gambar yang dibuat hanya sekedar untuk membantu dirinya sendiri dalam mengaitkan konsep satu dengan konsep yang lainnya. Dengan kata lain bahwa gambar yang dibuat hanya untuk membantu dirinya sendiri dalam menemukan volume benda putar. Sama seperti subjek 1, subjek 2 juga mampu menggunakan simbol-simbol yang tepat dalam menjelaskan ide matematika. Subjek 3 berbeda dari dua subjek yang telah dijelaskan sebelumnya. Subjek 3 mampu membuat gambar untuk menjelaskan ide-ide matematika, gambar yang dibuat jelas dan mudah dipahami, namun tidak mampu menganalisis gambar sehingga terjadi kesalahan dalam menggunakan konsep. Sama seperti subjek 1 dan subjek 2, subjek 3 juga mampu menggunakan simbol-simbol yang tepat dalam menjelaskan ide matematika. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ketiga subjek telah memiliki kemampuan komunikasi matematika, mampu menganalisis gambar matematis berupa kemampuan 207

menjelaskan ide-ide matematika dengan menggunakan gambar dan simbol. Namun dalam menggunakan gambar ketiganya memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Subjek 1 mampu menjelaskan gambar dengan menggunakan berbagai keterangan sehingga gambar mudah dipahami, serta mampu menganalisis gambar sehingga dari gambar diperoleh konsep yang tepat untuk volume benda putar. menghitung Subjek 2 tidak mampu menjelaskan gambar dengan baik sehingga gambar sulit untuk dipahami, gambar tersebut digunakan hanya untuk membantu dirinya sendiri dalam menemukan metode yang tepat untuk menghitung volume beda putar. Sedangkan subjek 3 memiliki kemampuan seperti subjek 1, yaitu mampu memberi penjelasan terhadap gambar, namun salah menganalisis gambar yang telah dibuat. Akibat kesalahan tersebut, subjek 3 tidak tepat menggunakan metode penentuan volume benda putar. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis secara tulis subjek 1, subjek 2, dan subjek 3 secara garis besar sama. Ketiga subjek mampu menjelaskan ide-ide matematika dengan menggunakan gambar, dan simbol. Namun, ketiga subjek tersebut memiliki kemampuan yang berbeda dalam menjelaskan gambar. Subjek 1 mampu mendeskripsikan gambar secara jelas sehingga gambar mudah dipahami, serta mampu menganalisis gambar sehingga dapat mengkaitkan gambar dengan konsep tertentu. Sedangkang subjek 2 tidak mampu mendeskripsikan gambar dengan jelas, sehingga gambar sulit untuk dipahami, namun melalui gambar tersebut subjek 2 mampu menggunakan metode yang tepat. Sedangkan subjek 3 mampu mendeskripsikan gambar secara jelas, sehingga gambar mudah untuk dipahami, namun tidak mampu menganalisis gambar menyebabkan metode cincin yang digunakan untuk menentukan volume benda putar tidak tepat. 5. DAFTAR PUSTAKA Asikin. (2001). Komunikasi Matematika dalam RME. Makalah Seminar. Disajikan dalam Seminar Nasional RME di Universitas Sanata Darma Yogyakarta., 14-15 Nopember 2001. Bistari. (2010). Pengembangan Kemandirian Belajar Berbasis Nilai Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematik. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA. 1(1). 11-23. National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). (2000). Principles and Standard for School mathematics. Virginia: NCTM inc. 208

Ramdani, Yani. (2012). Pengembangan Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Penalaran, dan Koneksi Matematis Dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan. 13(1). Sardiman. (2007). Pendekatan Pembelajaran Matematika dengan Komunikasi Matematika. Bandung: CV Media Utama. Van de Walle, John A. (2008). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Erlangga. Wahid Umar. (2012). Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. 1(1). 209