2015 KAJIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII KURIKULUM 2013 TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru yang berperan aktif dapat mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Selain

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi siswa. Kontribusi yang diharapkan dapat

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

BAB I PENDAHULUAN. penilaian guru tidak dapat mengetahui kemampuan peserta didik menerima

ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL

2015 KAJIAN MATERI TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014 EDISI REVISI

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. (student centered active learning). Siswa ditempatkan sebagai subyek. belajarnya dengan bantuan fasilitator (guru).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar di sekolah atau yang lebih dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi hasil dan proses. Dari

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk (kualitatif).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian: a. lisan b. praktik/kinerja c. penugasan d. portofolio e.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian .

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULAN. bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, untuk mencapai proses pembelajaran yang bermutu baik. pendidikan yang berkualitas. Sampai detik ini komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan,

CONTOH SOAL PEDAGOGIK Proses Penilaian (Assesmen) Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia..

TEKNIK PENGEMBANGAN SOAL OBJEKTIF Vinta A. Tiarani

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

6. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, kecuali:

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan yang menyatakan bahwa :

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran fisika di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ambarawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERENCANAAN TES. Retno Wahyuningsih ENAM HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mochammad Ramdhani, 2013

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai; tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai pedoman penyelengg

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat (Amri, 2010 : 13). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar adalah tingkah laku yang ditimbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP

EVALUASI PEMBELAJARAN (EP)

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Tuntutan itu sangat wajar dan masuk akal serta bukan termasuk isu

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan inti dari sistem pendidikan nasional, di

BAB III METODE PENELITIAN. operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan mutu pendidikan memang akan selalu menjadi sorotan di dalam dunia pendidikan. Khususnya pada saat perubahan kurikulum dari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013. Hal tersebut menjadi bagian penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Tuntutan dari kurikulum 2013 yang menyangkut standar isi, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, dan standar pengelolaan masih menjadi pertanyaan besar bagi pendidik karena kurikulum 2013 ini masih belum diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Akibat dari perubahan kurikulum ini banyak elemen yang harus diubah dalam pembelajaran seperti standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan standar penilaian yang autentik. pembelajaran harus sesuai dengan tuntutan standar isi yang menyangkut standar pembelajaran dan standar penilaian. Merujuk pada standar internasional (PIRL). Kurikulum 2013 menyediakan buku teks siswa yang berbasis teks dan seimbang antara tulis dan lisan. Menekankan pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan. Menguasai kompetensi terkait teks: menyusun (melalaui pemahaman terhadap kaidah, struktur, dan konteks), membedakan, menilai, menyunting, menangkap makna, meringkas, menyajikan ulang dalam bahasa sendiri.menekankan ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa. Dalam setiap pembelajaran tentu saja tidak akan lepas dari buku teks. Dewasa ini, kedudukan buku teks menjadi sentral dalam proses pembelajaran di kelas karena guru merasa kesulitan dalam mengembangkan pelajaran yang diajarkannya. Buku teks mempunyai peran sebagai acuan baik bagi guru maupun bagi siswa.

2 Buku sumber dapat dengan mudah didapat oleh guru bahkan siswa. Pemerintah memberikan kemudahan kepada guru dan siswa dalam mengakses buku sumber salahsatunya yaitu Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE memang bukan lagi terobosan baru dalam dunia pendidikan akan tetapi hal tersebut sangat membantu guru bahkan siswa dalam mendapatkan sumber belajar. Mengingat pentingnya posisi buku teks dalam pembelajaran, Kementerian Pedidikan dan Kebudayaan mengembangkan buku teks Bahasa Indonesia dengan berbasis kurikulum 2013. Buku yang sekarang sudah diedarkan melalui website dan siap untuk digunakan ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan oleh pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Buku teks mempunyai banyak fungsi dalam pembelajaran, baik bagi guru yang mengajar maupun bagi siswa. Di dalam buku teks yang sesuai dengan kurikulum 2013 tidak hanya content based saja tetapi harus activity base artinya buku teks tersebut harus dapat merangsang aktivitas siswa. Buku teks mempunyai kualitas yang berbeda. Beberapa hal yang menentukan kualitas buku teks yaitu kesesuaian isi buku dengan SKL, KI dan KD, kecukupan materi, kedalaman materi, kebenaran materi, kesesuaian pendekatan, dan kesuaian penilaian atau evaluasi pembelajaan. Evaluasi pembelajaran berkaitan erat dengan peningkatan kualitas pembelajaran. Melalui evaluasi semua komponen pembelajaran dapat diketahui kefektifannya. Selain itu evaluasi pembelajaran dapat memberikan gambaran kepada guru mengenai hasil belajar siswa, dengan begitu guru akan dengan mudah menentukan tindak lanjut bagi siswa yang mendapatkan nilai yang baik dan kurang baik. Semua itu akan tercapai jika guru menggunakan, memilih, dan menyusun alat evaluasi yang tepat dan sesuai dengan bahan yang diajarkan. Pada penerapannya, seringkali guru membuat instrumen-instrumen tanpa mengikuti aturan-aturan yang telah ditentukan. Beberapa guru menggunakan soal-soal yang sudah tercantum di dalam buku teks yang

3 belum diketahui kualitasnya. Adapula guru yang membuat instrumen evaluasi seperti soal-soal ulangan atau ujian akhir semester langsung mengambil dari buku sumber atau buku teks. Berkaitan dengan evaluasi pembelajaran pasti tidak akan luput dari instrumen penilaian yang dijadikan sebagai acuan guru dalam memberikan penilaian yang sesuai dengan kemampuan siswa. Instrumen penilaian yang diharapkan adalah apakah instrumen tersebut sudah sesuai dengan materi yang diajarkan, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang diharapkan. Dalam hal ini, seperti yang dikemukanan dalam buku panduan pelatihan guru mengenai kurikulum 2013 ketentuan bentuk penilaian atau instrumen penilaian yang digunakan dalam kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik. Oleh karena itu, buku teks yang digunakan perlu ditinjau dari ketersediaan penilaian autentik. Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Instrumen penilaian yang sesuai dengan standar kurikulum 2013 yaitu yang meliputi aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan tentunya dengan menggunakan aspek penilaian autentik. Butir soal yang sesuai dengan penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Selain itu dalam penilaian autentik pun harus mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, pengetahuan baru. Instrumen penilaian dalam buku siswa yang baik bukan hanya dapat merangsang siswa dalam berpikir dan merangsang peningkatan aspek kognitif saja, tetapi juga harus dapat mengembangkan aspek afektif dan psikomotor juga siswa. Penelitian yang sering dilakukan yaitu

4 mengkaji buku teksnya bukan ditinjau dari segi evaluasinya. Maka dari itu, perlu dilakukan kajian terhadap instrumen penilaian pada buku teks Bahasa Indonesia sebagai salahsatu upaya dalam pengembangan buku teks Bahasa Indonesia kelas VII khususnya dalam bidang evaluasi atau lebih dikerucutkan lagi mengenai instrumen penilaian dan kaitannya dengan penilaian autentik yang nanti hasilnya dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan evaluasi pembelajaran dalam buku teks sehingga menjadi lebih bermutu lagi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap buku siswa Bahasa Indonesia dengan penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lebih menonjolkan aspek kognitif, sehingga perlu dilakukan peninjuan ulang mengenai hal tersebut. Penulis mewawancarai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri VII Bandung yang bernama Herman,S.Pd dan Hj. Tina Kismarwati, S.Pd. untuk mengetahui sejauh mana perkembangan evaluasi pembelajaran di sekolah. Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa sekolah ini menggunakan soal-soal evaluasi dari buku siswa yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan buku teks lain sebgai referensi untuk latihan siswa. Beliau menggunakan buku lain sebagai referensi karena dirasa intrumen penilaiannya dianggap kurang memadai. Setelah melakukan pengamatan buku siswa Bahasa Indonesia dengan penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lebih menonjolkan aspek kognitif, sehingga perlu dilakukan peninjuan ulang mengenai hal tersebut. sehingga alat evaluasi dalam buku teks tersebut kurang mengukur hasil pembelajaran. Penelitian sejenis sebelumnya adalah penelitian dalam buku teks SMP kelas VIII berbasis KTSP mengenai alat evaluasi pada buku teks yang digunakan di Bandung Timur pada tahun 2012 dengan judul Analisis Kesahihan dan Keterpercayaan Alat Evaluasi BSE Bahasa Indonesia Kelas VIII melalui penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan oleh Meidasari (2012). Penelitian ini meneliti bentuk soal dalam BSE bahasa

5 Indonesia kelas VIII semester I yang digunakan di Bandung Timur untuk standar kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Bentuk soal yang digunakan yaitu soal objektif yang berupa pilihan ganda dan soal subjektif yang berupa uraian. Hasil analisis soal berdasarkan kriteria soal ternyata untuk alat evaluasi pilihan ganda (ulangan semester) terdapat 1 soal yang dapat dipakai dan 11 soal harus direvisi sebelum digunakan. Hasil analisis soal uraian (ulangan semester) terdapat 4 soal dapat dipakai dan 1 soal harus direvisi sebelum digunakan. Hasil analisis soal uraian tugas/latihan/uji latih/uji kompetensi terdapat 13 soal dapat digunakan dan 2 soal harus direvisi sebelum digunakan. Simpulan pada penelitian ini adalah soal-soal Bahasa Indonesia dalam alat evaluasi di buku sekolah elektronik pegangan guru se-bandung Timur belum sempurna. Terdapat 56,25% atau 18 soal yang dapat dipakai dan 43.75% atau 14 soal yang harus direvisi sebelum digunakan. Penelitian selanjutnya dilakukan pada tahun 2011 yaitu Kajian Validitas dan Reabilitas Terhadap Alat Evaluasi untuk SMP Negeri Kelas VII yang dilakukan oleh Septiani (2011) dengan menggunakan metode deskripsi dan teknik analisis isi. Penelitian ini meneliti meneliti tiga buku teks bahasa Indonesia yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang berupa soal pilihan ganda, esi ulangan semester, dan esai tugas/latihan/uji kompetensi. Alat evaluasi yang dianalisis yaitu 25 soal pilihan ganda, 10 soal esai ulangan semester, dan 35 soal esai tugas/latihan/uji kompetensi. Hasil analisis soal berdasarkan kriteria soal ternyata alat evaluasi pilihan ganda (ulangan semester) terdapat 10 soal yang dapat dipakai, 8 soal harus direvisi sebelum digunakan, dan 7 soal yang harus dibuang karena tidak valid. Hasil analisis soal esai (ulangan semester) terdapat 7 soal dapat dipakai dan 3 soal harus direvisi sebelum digunakan. Hasil analisis soal esai tugas/latihan/uji kompetensi terdapat 5 soal dapat digunakan, 2 soal harus dibuang, dan 28 soal harus direvisi sebelum digunakan. Simpulan pada penelitian ini adalah soal-soal Bahasa Indonesia dalam alat evaluasi tiga buku pegangan guru

6 se-bandung Barat belum sempurna. Terdapat 31.42% atau 22 soal yang dapat dipakai, 55.71% atau 39 soal yang harus direvisi sebelum digunakan, dan 12, 86% atau 9 soal yang harus dibuang. Berdasarkan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa alat evaluasi dalam buku teks bahasa Indonesia terdapat beberapa yang tidak valid dan reliabel serta proporsi kesulitan yang tidak merata. Atas dasar pemikiran tersebut penulis akan melakukan penelitian terhadap instrumen penilaian yang terdapat dalam buku siswa bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian pendidikan dan kebudayaan, karena buku tersebut merupakan induk dari semua buku yang berkurikulum 2013. Perbedaan yang mendasar antara penelitian yang sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada kurikulum yang digunakan yaitu KTSP dengan kurikulum 2013 dan penelitian ini akan meneliti dari aspek instrumen penilaiannya. Cakupan penelitian ini yaitu instrumen penilaian kognitif. Di samping itu, ditinjau pula dari aspek penilaian autentik yang menjadi tuntutan evaluasi pembelajaran dalam kurikulum 2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis melakukan identifikasi masalah, yaitu: 1. tuntutan kurikulum 2013 yang mengharuskan instrumen penilaian dalam buku teks mengikuti aturan penilaian autentik; 2. instrumen penilaian yang terdapat di dalam buku teks lebih banyak menonjolkan penilaian kognitif padahal dalam penilaian autentik instrumen penilaian harus mencerminkan ketiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor; dan 3. instrumen penilaian dalam buku teks kurang mengukur hasil pempelajaran.

7 C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan secara umum sebagai berikut. 1. Apakah instrumen penilaian dalam buku siswa Bahasa Indonesia pada jenjang SMP Negeri kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memenuhi ketentuan penilaian autentik? Secara khusus, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah instrumen penilaian dalam buku siswa Bahasa Indonesia pada jenjang SMP kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ditinjau dari kompetensi dasar sudah memenuhi prinsip instrumen penilaian autentik? 2. Apakah instrumen penilaian dalam buku siswa Bahasa Indonesia pada jenjang SMP kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ditinjau dari materi pembelajaran sudah memenuhi prinsip instrumen penilaian autentik? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan instrumen penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor pada buku siswa jenjang SMP Negeri kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kurikulum 2013, agar para guru dapat memilih alat evaluasi yang bagus dan sesuai dengan kriteria yang dapat mengembangkan tingkat kecerdasan siswa dan mendeskripsikan instrumen penilaian dalam buku siswa Bahasa Indonesia jenjang SMP Negeri kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan standar penilaian autentik

8 Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. mendeskripsikan keautentikan instrumen penilian yang terdapat dalam buku siswa Bahasa Indonesia jenjang SMP Negeri kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ditinjau dari kompetensi dasar; 2. mendeskripsikan keautentikan instrumen penilian pembelajaran yang terdapat dalam buku siswa Bahasa Indonesia jenjang SMP Negeri kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ditinjau dari meteri. E. Manfaat Penilaian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Manfaat secara teoretis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dalam bidang evaluasi khususnya dalam instrumen penilaian aspek kognitif. 2. Manfaat secara praktis a. Bagi Guru Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memilih bentuk instrumen penilaian yang cocok untuk diterapkan kepada siswa. b. Bagi Siswa Penelitian ini dapat menghasilkan alat evaluasi yang bagus sehingga nantinya dapat digunakan siswa dalam mengembangkan tingkat kognisinya. c. Bagi Peneliti

9 Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam kemajuan pengembangan buku teks berbasis kurikulum 2013 khususnya dalam bidang evalusi.