Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

Implementasi Pendekatan Guided discovery dalam Game Edukasi Matematika untuk Siswa SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Menurut

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG UNTUK SMP KELAS IX

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

Ely Syafitri, S.Pd Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh : Qomaria Amanah Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP/MTs

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PEMECAHAN MASALAH DI KELAS X SMK


BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurikulum, dan analisis siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berat. Salah satu tantangannya adalah menghadapi persaingan ekonomi global.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

Pengembangan LKS Trigonometri dengan Pendekatan Guided Discovery untuk SMA Kelas X

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BUDAYA KEDIRI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS ETNOMATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK)

BAB III METODE PENELITIAN. berbagai sudut pandang yang tidak bisa dipisahkan. Jika dilihat dari sudut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Guided Discovery pada Materi Barisan dan Deret untuk Siswa SMK Kelas X

Abstrak. 1) 2)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL ARIAS UNTUK MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SMP. Wahyu Hidayat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI LIMAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang

Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA SMK JURUSAN AKUNTANSI DI SLEMAN DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

BAB III METODE PENELITIAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI PENDEKATAN BELAJAR MATEMATIKA

Transkripsi:

SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-70 Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP Naja Nusaibah 1, Nila Mareta Murdiyani 2 Universitas Negeri Yogyakarta 1,2 najanusaibah1@gmail.com nila_mareta@uny.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada materi lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation). Objek dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran dengan pendekatan PMRI pada materi lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP. Perangkat pembelajaran ini diujikan kepada 32 siswa kelas VIII E MTsN Yogyakarta 1. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar penilaian RPP, lembar penilaian LKS, angket respon siswa dan tes hasil belajar. Hasil penilaian perangkat pembelajaan dilakukan oleh dua dosen Pendidikan Matematika dan satu guru Matematika menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Penilaian perangkat pembelajaran ini menggunakan lembar penilaian dengan skala Likert 1-4. Hasil penilaian RPP menunjukkan skor 3,82 dengan kriteria sangat valid. Sedangkan hasil penilaian LKS menunjukkan skor 3,35 dengan kriteria sangat valid. Berdasarkan hasil penilaian kepraktisan dari data angket respon siswa diperoleh skor 2,81 dengan kriteria praktis. Penilaian keefektifan menurut tes hasil belajar siswa diperoleh tingkat ketuntasan sebesar 78,13 % dengan KKM 70 dan nilai rata-rata kelas diperoleh 78. Sedangkan penilaian keefektifan berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran diperoleh skor 3,82 dengan kriteria efektif sehingga perangkat pembelajaran dikatakan efektif. Kata kunci: ADDIE, lingkaran, perangkat pembelajaran, PMRI I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara karena kualitas kehidupan suatu bangsa dipengaruhi oleh pendidikannya. Dengan pendidikan, manusia dapat mengelola potensi yang ada agar mampu berkompetisi dalam berbagai bidang kehidupan sehingga manusia dapat memperbaiki taraf hidupnya. Pendidikan dalam lingkup sekolah secara khusus diperuntukkan bagi siswa untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, rasional dan sistematis sehingga siswa mampu bernalar dengan baik dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan nyata yang dihadapinya. Untuk mencapai pendidikan yang baik maka setiap guru wajib menyusun perangkat pembelajaran untuk menunjang pembelajaran diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif serta memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Namun kenyataan yang ada di lapangan belum semua guru mampu menyusun perangkat pembelajaran yang baik. Berdasarkan hasil pengamatan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Yogyakarta 1 guru belum mengembangkan perangkat pembelajaran yang memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. LKS yang digunakan merupakan LKS yang berupa ringkasan materi, contoh soal dan kumpulan soal. Berdasarkan hasil survei Programme for International Study Assessment (PISA) yang dilaksanakan pada tahun 2015, Indonesia menempati urutan ke 63 dari 70 negara dalam bidang tes kemampuan PM-475

ISBN. 978-602-73403-2-9 (Cetak) 978-602-73403-3-6 (On-line) matematika [1]. Selain PISA, Indonesia juga mengikuti program Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) yang mana pada tahun 2015 Indonesia menempati peringkat 44 dari 49 negara dalam bidang tes kemampuan matematika [2]. Hasil yang rendah ini menunjukkan bahwa siswa kesulitan mengaitkan konsep matematika yang telah ia pelajari dengan situasi nyata yang diberikan karena masalah yang diberikan pada tes PISA dan TIMSS adalah masalah nyata yang muncul di kehidupan sehari-hari [3]. Sedangkan berdasarkan laporan hasil UN, daya serap presentase penguasaan materi soal matematika pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Siswa dapat memahami pengetahuan tentang hubungan garis dan sudut serta ukurannya, konsep segiempat dan segitiga serta ukurannya, teorema phytagoras, unsur bagian lingkaran dan ukurannya, unsur bangun ruang sisi datar maupun lengkung, luas permukaan yaitu sebanyak 63,96% pada tahun 2015/2016 untuk tingkat sekolah MTsN Yogyakarta 1; 54,86% untuk tingkat Kabupaten Sleman; 52,42% untuk tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan 47,19% untuk tingkat Nasional [4]. Rendahnya hasil ketercapaian UN pada materi lingkaran tersebut menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang materi lingkaran masih rendah. Ketidaktepatan guru dalam memilih pendekatan pembelajaran juga dapat menyebabkan hasil belajar siswa yang rendah. Materi lingkaran banyak mengandung konteks realistik sehingga sangat tepat diajarkan dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI adalah suatu pendekatan pembelajaran matematika yang mengacu pada Realistic Mathematics Education (RME) yang dikembangkan di Belanda oleh Freudenthal Institute. Dengan PMRI pembelajaran matematika menjadi lebih konkret sehingga siswa lebih mudah memahami masalah matematika. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: (1) Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI pada materi lingkaran untuk siswa kelas VIII yang diterapkan di MTsN Yogyakarta 1?; dan (2) Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI pada materi lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan? Dengan adanya penelitian ini siswa mendapatkan tambahan fasilitas belajar mandiri baik di rumah maupun di sekolah sehingga siswa lebih terlibat aktif dalam pembelajaran. Melalui penggunaan perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat tercipta pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mengarahkan pada kegiatan pembelajaran realistik sehingga pembelajaran lebih bermakna. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar [5]. Pembelajaran merupakan perubahan yang bertahan lama dalam perilaku, atau dalam kapasitas berperilaku dalam cara tertentu, yang dihasilkan dari praktik atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya [6]. Pembelajaran memiliki tiga kriteria yaitu pembelajaran melibatkan perubahan, pembelajaran bertahan lama seiring dengan waktu dan pembelajaran terjadi melalui pengalaman. Dalam pembelajaran, guru memegang peran penting sebagai fasilitator siswa dengan menyediakan fasilitas belajar dan membimbing siswa sehingga siswa dapat belajar dengan optimal. Dalam teori konstruktivisme ditekankan bahwa individu secara aktif mengkontruksi pengetahuan dan pemahaman melalui pengalaman. Informasi tidak dituangkan secara langsung kepada siswa tetapi siswa didorong untuk menjelajahi dan menyelidiki dunia, menemukan informasi, membangun pengetahuan, merefleksi dan memikirkannya secara kritis. Dalam pemebelajaran matematika terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh guru. Pendekatan tersebut diterapkan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan serta kondisi siswa dan lingkungan belajar. Pendekatan PMRI dipandang sejalan dengan teori pembelajaran kontruktivisme yang dikembangkan oleh Piaget dan pembelajaran kontekstual. Dalam pembelajaran dengan pendekatan PMRI, konteks nyata menjadi dasar pengembangan konsep matematika. Menurut Freudenthal matematika sebaiknya tidak diberikan sebagai produk jadi yang siap pakai melainkan sebagai suatu bentuk kegiatan dalam mengkonstruksi konsep matematika [7]. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Freudenthal bahwa matematika adalah aktivitas manusia. Treffers merumuskan lima karakteristik Pendidikan Matematika Realistik yaitu : penggunaan konteks, penggunaan model untuk matematisasi progressif, pemanfaatan hasil kontruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan antar konsep matematika [8]. Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika. Penggunaan konteks tidak harus berupa masalah dunia nyata namun bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga atau situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bisa dibayangkan oleh pikiran siswa. Dalam pendekatan PMRI, model digunakan untuk melakukan matematisasi secara progresif. Penggunaan model sebagai jembatan dari pengetahuan matematika tingkat kongkret menuju pengetahuan matematika tingkat formal. Matematika tidak diberikan kepada siswa sebagai produk siap pakai namun sebagai konsep yang dibangun oleh siswa maka dalam PMRI siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Interaktivitas maksudnya adalah proses belajar seseorang bukan PM-476

SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 hanya suatu proses individu namun juga secara bersamaan merupakan suatu proses sosial. Proses belajar siswa akan menjadi lebih bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan konsep-konsep yang mereka bangun, hasil kerja dan gagasan mereka. Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial tetapi saling memiliki keterkaitan. Konsep matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara terpisah namun dapat dilakukan dengan mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep secara bersamaan [8]. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan pembelajaran matematika dimana kegiatan pembelajaran memuat konteks nyata yang dapat dibayangkan oleh siswa, sehingga siswa dapat mengkontruksi model atau konsep matematika dari konteks tersebut secara mandiri dan mengaitkan konsep-konsep yang telah dikonstruksi menjadi suatu pengetahuan yang utuh. Penelitian dan pengembangan atau Research and Development yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu metode untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut [9]. Pengembangan dilakukan jika produk yang sudah ada belum memfasilitasi kebutuhan dengan baik sehingga perlu diperbaiki agar kebutuhan dan tujuan tercapai. Produk penelitian dan pengembangan yang baik harus memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan [10]. Valid dapat diartikan bahwa produk yang dikembangkan shahih atau sesuai dengan ketentuan yang seharusnya. Perangkat pembelajaran dikatakan valid apabila sesuai dengan teoritiknya serta konsistensi internal pada setiap komponennya. Praktis dapat diartikan bahwa produk yang dikembangkan memberikan kemudahan bagi siswa dan guru. Perangkat pemeblajaran dikatakan praktis apabila memberi kemudahan serta dapat benar-benar diterapkan di lapangan. Efektif dapat diartikan bahwa produk yang dikembangkan harus membawa pengaruh atau hasil sesuai dengan tujuan. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif apabila pengalaman menggunakan perangkat pembelajaran tersebut memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang ditunjukkan dengan hasil tes belajar siswa. II. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI pada materi lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP. RPP dan LKS yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini adalah RPP dan LKS yang memenuhi syarat kevalidan, kepraktisan dan keefektifan agar dapat digunakan untuk kegiatan belajar dengan baik. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model ADDIE. Prosedur pengembangan yang dilakukan melalui tahap analisis (analysis), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Pada tahap analisis dilakukan analisis kurikulum, analisis kebutuhan LKS dan analisis siswa. Pada tahap perancangan peneliti dilakukan perancangan RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI. Pada tahap pengembangan dilakukan penyusunan draft RPP dan LKS serta selanjutnya dilakukan proses validasi oleh dua orang ahli materi dan seorang ahli media dengan tujuan mendapatkan kevalidan dan masukan dari para ahli. Adapun lembar validasi yang digunakan terlebih dahulu divalidasi oleh seorang dosen ahli. Setelah RPP dan LKS divalidasi maka peneliti melakukan revisi sesuai dengan masukan para ahli. Tahap selanjutnya yaitu implementasi pembelajaran pada 32 siswa kelas VIII E MTsN Yogyakarta 1. Tahap terakhir yaitu evaluasi dengan menganalisis data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dan angket respon siswa, selanjutnya RPP dan LKS direvisi sehingga dapat digunakan kembali dalam proses pembelajaran. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E MTsN Yogyakarta 1 sebanyak 32 siswa. Siswa mengerjakan tes tertulis setelah mengikuti pembelajaran menggunakan LKS dan memberikan tanggapan dan masukan terhadap LKS yang dikembangkan dengan mengisi angket respon siswa. C. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Yogyakarta 1 pada tanggal 14, 15, 20, 21 dan 22 Maret 2017. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur kualitas perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI sesuai dengan kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengukur kevalidan perangkat pembelajaran yaitu lembar penilaian RPP untuk ahli materi, lembar penilaian LKS untuk ahli materi dan lembar penilaian LKS untuk PM-477

ISBN. 978-602-73403-2-9 (Cetak) 978-602-73403-3-6 (On-line) ahli media. Jumlah butir penilaian yang disusun masing-masing yaitu 37 butir, 20 butir dan 12 butir dengan empat alternatif jawaban yaitu sangat sesuai (4), sesuai (3), kurang sesuai (2) dan tidak sesuai (1). Lembar penilaian ini digunakan untuk mengetahui kevalidan perangkat pembelajaran, komentar maupun saran perbaikan sebelum perangkat pembelajaran digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk mengukur kepraktisan perangkat pembelajaran digunakan lembar angket respon siswa. Angket ini bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa tentang proses pembelajaran menggunakan LKS. Angket ini terdiri dari 15 butir pernyataan dengan empat kategori jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Untuk mengukur keefektifan perangkat pembelajaran digunakan dua instrumen yaitu soal tes tertulis dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Soal tes tertulis diberikan pada akhir pembelajaran menggunakan LKS kepada siswa kelas VIII SMP untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan LKS yang dikembangkan. Dari soal tes ini diketahui persentase ketuntasan belajar klasikal untuk menentukan kriteria keefektifan LKS. Soal tes terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 3 soal uraian. Lembar observasi pembelajaran digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran baik pada kegiatan guru maupun kegiatan siswa serta kendala-kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. E. Teknis Analisis Data Pada analisis data kevalidan perangkat pembelajaran dilakukan tabulasi data hasil penelitian dengan merubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan pedoman Tabel 1 sebagai berikut: TABEL 1. PEDOMAN PENSKORAN LEMBAR PENILAIAN RPP DAN LKS UNTUK AHLI Kategori Skor Sangat sesuai 4 Sesuai 3 Cukup sesuai 2 Tidak sesuai 1 Setelah itu menghitung skor rata-rata dengan cara membagi jumlah skor dengan banyaknya butir pernyataan. Selanjutnya konversi skor ke dalam data kualitatif berupa tingkat kualitas produk. Sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu tabel klasifikasi penilaian dengan mencari jarak interval dengan cara sebagai berikut : Jarak interval = (1) Berdasarkan data tersebut, diketahui tabel 2 yaitu pedoman pengkonversian skor sebagai berikut: TABEL 2. KLASIFIKASI PENILAIAN SKALA EMPAT No Rerata Skor Kriteria 1 Sangat Valid 2 Valid 3 Kurang Valid 4 Tidak Valid Langkah selanjutnya mengkonversi skor menjadi data kualitatif berdasarkan Tabel 2. Pada analisis data kepraktisan perangkat pembelajaran dilakukan langkah seperti yang dilakukan untuk mengukur kevalidan yaitu tabulasi data hasil penelitian dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan pedoman Tabel 3 sebagai berikut: TABEL 3. PEDOMAN PENSKORAN ANGKET RESPON SISWA Kategori Skor Sangat setuju 4 Setuju 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 Setelah itu menghitung skor rata-rata dengan cara membagi jumlah skor dengan banyaknya butir pernyataan. Selanjutnya konversi skor ke dalam data kualitatif berupa tingkat kualitas produk. Sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu tabel klasifikasi penilaian dengan mencari jarak interval dengan cara sebagai berikut : Jarak interval = (2) Berdasarkan data tersebut, diketahui tabel 4 yaitu pedoman pengkonversian skor sebagai berikut: TABEL 4. KLASIFIKASI PENILAIAN SKALA EMPAT PM-478

SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 No Rerata Skor Kriteria 1 Sangat Praktis 2 Praktis 3 Kurang Praktis 4 Tidak Praktis Selanjutnya mengkonversi skor menjadi data kualitatif berdasarkan Tabel 4. Untuk mengukur nilai keefektifan berdasarkan tes hasil belajar langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengoreksi jawaban tes hasil belajar siswa dan memberikan nilai dengan KKM 70. Kemudian menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal dengan cara sebagai berikut : (3) Selanjutnya mengkonversi persentase ke dalam data kualitatif berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal mengacu pada tabel 5 berikut: TABEL 5. KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR KLASIKAL No Persentase Ketuntasan Kriteria 1 % Sangat Efektif 2 Efektif 3 Kurang Efektif 4 Tidak Efektif Keterangan : p : persentase ketuntasan belajar klasikal Untuk mengukur nilai keefektifan berdasarkan observasi keterlaksanaan pembelajaran langkah pertama yang harus dilakukan adalah tabulasi data hasil penelitian dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan pedoman tabel 6 sebagai berikut: TABEL 6. PEDOMAN PENSKORAN LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN Kategori Skor Sangat sesuai 4 Sesuai 3 Cukup sesuai 2 Tidak sesuai 1 Setelah itu menghitung skor rata-rata dengan cara membagi jumlah skor dengan banyaknya butir pernyataan. Selanjutnya konversi skor ke dalam data kualitatif berupa tingkat kualitas produk. Sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu tabel klasifikasi penilaian dengan mencari jarak interval dengan cara sebagai berikut : Jarak interval = (4) Berdasarkan data tersebut, diketahui tabel 7 yaitu pedoman pengkonversian skor sebagai berikut: TABEL 7. KLASIFIKASI PENILAIAN SKALA EMPAT No Rerata Skor Kriteria 1 Sangat Efektif 2 Efektif 3 Kurang Efektif 4 Tidak Efektif Langkah selanjutnya mengkonversi skor menjadi data kualitatif berdasarkan Tabel 7. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Pengembangan dilakukan melalui tahap analisis (analysis), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Pada tahap analisis diperoleh informasi bahwa pembelajaran matematika yang dilakukan di MTsN Yogyakarta 1 masih menggunakan metode ekspositori. Siswa sudah mampu menyelesaikan permasalahan matematika yang bersifat abstrak namun siswa belum diajak melakukan kegiatan-kegiatan penemuan PM-479

ISBN. 978-602-73403-2-9 (Cetak) 978-602-73403-3-6 (On-line) konsep matematika secara mandiri. LKS yang tersedia belum menggunakan pendekatan pembelajaran tertentu hanya LKS yang berisi ringkasan materi dan latihan soal. Selanjutnya dilakukan analisis kurikulum dengan menetapkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) materi lingkaran kelas VIII SMP yang terdapat dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 dan menentukan indikator pencapaian kompetensi sesuai dengan KD dan cakupan materi. Tahap perancangan dilakukan melalui 3 tahap yaitu perancangan RPP, perancangan LKS serta perancangan dan validasi instrumen penilaian perangkat pembelajaran. Adapun instrumen tersebut adalah lembar penilaian RPP, lembar penilaian LKS oleh ahli materi, lembar penilaian LKS oleh ahli media, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket respon siswa dan tes hasil belajar siswa. Selanjutnya adalah tahap pengembangan. Pada tahap pengembangan dilakukan pengembangan RPP dan pengembangan LKS. Pada tahap pengembangan RPP dilakukan penyusunan draft RPP berdasarkan rancangan sebelumnya. RPP dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dengan komponen identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan melalui tahap pendahuluan, inti dan penutup, dan penilaian hasil pembelajaran [8]. Penyusunan langkah pembelajaran pada tahapan inti dilakukan sesuai dengan karakteristik PMRI. Pengembangan LKS dilakukan dengan menyusun draft LKS yang terdiri dari cover LKS, halaman identitas LKS, kata pengantar, daftar isi, lembar kerja siswa yang terdri dari 4 kegiatan. Selanjutnya draft RPP dan LKS yang telah dikembangkan divalidasi oleh para ahli. Setelah itu RPP dan LKS direvisi sesuai dengan penilaian dan masukan para ahli sehingga layak untuk diujicobakan pada tahap implementasi. Pada tahap ini diperoleh skor hasil validasi 3,74 dengan kategori sangat baik dan kriteria kevalidan sangat valid. B. Hasil Ujicoba Produk Pada tahap implementasi dilakukan ujicoba produk. RPP dan LKS digunakan dalam pembelajaran materi lingkaran pada 32 siswa kelas VIII E MTsN Yogyakarta 1 selama 4 kali pertemuan kemudian dilakukan tes hasil belajar siswa. Siswa mengerjakan 10 soal pilihan ganda dan 3 soal uraian selama 60 menit. Diperoleh hasil ketuntasan belajar klasikal yaitu 78,13% dengan kriteria baik sehingga pembelajaran dapat dikatakan efektif. Setelah itu siswa mengisi angket respon siswa dan diperoleh skor 2,81 dengan kategori baik dan kriteria kepraktisan praktis. Pada tahap evaluasi dilakukan revisi produk sesuai dengan hasil implementasi produk agar produk dapat digunakan kembali dengan baik. C. Kualitas Produk Dari analisis data yang dilakukan diperoleh kualitas produk pada Tabel 8 sebagai berikut: TABEL 8. KUALITAS PRODUK Kriteria Kevalidan Kriteria Kepraktisan Kriteria Keefektifan RPP (Ahli Materi) 3,82 (Sangat Valid) Ketuntasan belajar 78 LKS (Ahli Materi) 3,75 klasikal (Efektif) (Sangat Valid) 2,81 3,17 (Praktis) LKS (Ahli Media) Observasi 3,82 (Valid) keterlaksanaan (Sangat 3,74 Skor Akhir pembelajaran Efektif) (Sangat Valid) Keterangan SANGAT VALID PRAKTIS Keterangan EFEKTIF Berdasarkan hasil penilaian tersebut diperoleh bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kreteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah diuraikan, pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan dengan langkah langkah pengembangan model ADDIE menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI pada materi lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP. Pada tahap analisis dilakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum dan analisis karakteristik siswa. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran cocok dilakukan dengan pendekatan PMRI. Pada tahap perancangan dilakukan kegiatan analisis kurikulum, PM-480

SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 penyusunan peta kebutuhan LKS, penentuan judul-judul LKS, penyusunan desain isi LKS, pengumpulan referensi yang relevan dengan materi lingkaran serta menyusun instrumen penilaian perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Produk yang dirancang yaitu RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI yang berisi kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks nyata, pembelajaran mengarahkan siswa untuk mengkontruksi model, kegiatan pembelajaran memberi kesempatan siswa bekerjasama dan berinteraksi dengan siswa lainnya dan guru, kegiatan pembelajaran memfasilitasi siswa untuk mengaitkan berbagai konsep matematika untuk membentuk pengetahuan yang utuh, dan kegiatan pembelajaran melibatkan kontribusi siswa secara aktif. Di akhir pembelajaran, terdapat soal penguat konsep yang digunakan siswa untuk menguji kemampuan siswa setelah menemukan suatu konsep. Pada tahap pengembangan, instrumen penilaian perangkat pembelajaran divalidasi oleh validator. Setelah divalidasi, didapatkan instrumen penilaian perangkat pembelajaran yang valid. Instrumen penilaian perangkat pembelajaran ini digunakan untuk menilai perangkat pembelajaran yang telah disusun. Instrumen penilaian perangkat pembelajaran meliputi lembar penilaian RPP oleh ahli materi, lembar penilaian LKS oleh ahli materi dan ahli media. Saran dan masukan ahli materi dan ahli media digunakan dalam tahap revisi. Penilaian ini bertujuan untuk memperoleh saran dan masukan dalam upaya perbaikan dan penyempurnaan RPP dan LKS. Penilaian tersebut dilihat dari beberapa aspek dan menentukan apakah RPP dan LKS tersebut layak untuk diujicobakan ke sekolah. Setelah produk direvisi, tahap selanjutnya adalah implementasi atau pengujicobaan penggunaan RPP dan LKS dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VIII E MTsN Yogyakarta 1 yang berjumlah 32 siswa. Ujicoba dilaksanakan pada tanggal 14 22 Maret 2017 dengan 4 kali pertemuan kegiatan pembelajaran dan 1 kali pertemuan tes hasil belajar. Pada proses pembelajaran yang berlangsung siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan kegiatan yang ada di LKS. Siswa juga aktif bertanya mengenai hal-hal yang dianggap sulit sehingga perlu dilakukan pendampingan dalam menyelesaikan kegiatan di LKS. Siswa mengalami beberapa kesulitan dalam memahami langkah-langkah kegiatan karena siswa belum terbiasa menggunakan LKS dengan pendekatan PMRI. Pada akhir kegiatan di LKS terdapat soal latihan yang dikerjakan siswa untuk menguji kemampuannya setelah menemukan konsep-konsep matematika mengenai materi lingkaran. Pada tahap evaluasi, peneliti memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam LKS yaitu beberapa kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi yaitu satu dosen Pendidikan Matematika UNY dan satu guru Mata Pelajaran Matematika MTsN Yogyakarta 1 sedangkan ahli media adalah satu dosen Pendidikan Matematika UNY. Hasil penilaian RPP menunjukkan skor 3,82 dengan kriteri sangat valid. Sedangkan hasil penilaian LKS oleh ahli materi diperoleh skor 3,75 dengan kriteri sangat valid dan penilaian LKS oleh ahli media diperoleh skor 3,17 dengan kriteria valid. Diperoleh hasil akhir skor kevalidan perangkat pembelajaran 3,74 dengan kriterai sangat valid. Setelah memenuhi kriteria kevalidan, perangkat pembelajaran yang berupa RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI di ujicobakan di kelas VIII E MTsN Yogyakarta 1. Dari hasil ujicoba produk RPP dan LKS tersebut diperoleh nilai keefektifan dan kepraktisan. Nilai keefektifan diukur dari data tes hasil belajar dan lembar observasi. Diperoleh hasil bahwa sebanyak sebanyak 25 orang tuntas dalam tes hasil belajar dan 7 orang siswa tidak tuntas, sehingga diperoleh data ketuntasan belajar klasikal yaitu 78,13% dengan kriteria efektif. Hasil data keterlaksanaan pembelajaran juga menunjukkan kriteria sangat baik dengan skor 3,8 sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan efektif. Setelah siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran materi lingkaran dan melakukan tes hasil belajar kemudian siswa diminta untuk mengisi angket respon siswa. Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui nilai kepraktisan. Dari data angket respon siswa diperoleh skor 2,81 dengan kriteria praktis. Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI yang dikembangkan oleh peneliti memenuhi aspek kevalidan, keefektifan dan kepraktisan. IV. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa diperoleh perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI dengan kriteria valid, praktis dan efektif. Hasil validasi RPP menunjukkan skor 3,82 dengan kategori sangat baik dengan kriteria sangat valid. Hasil validasi LKS oleh ahli materi PM-481

ISBN. 978-602-73403-2-9 (Cetak) 978-602-73403-3-6 (On-line) diperoleh skor 3,75 dengan kategori sangat baik dan dengan kriteria sangat valid, sedangkan hasil validasi LKS oleh ahli media diperoleh skor 3,17 dengan kategori baik dan kriteria sangat valid. Skor akhir validasi perangkat pembelajaran diperoleh hasil 3,74 dengan kategori sangat baik dan kriteria sangat valid. Berdasarkan hasil pengisian angket respon siswa diperoleh skor 2,81 dengan kategori baik dan kriteria praktis. Kualitas produk sesuai dengan kriteria keefektifan diperoleh dari hasil tes belajar siswa dan observasi keterlaksanaan pembelajaran. Hasil tes belajar menunjukkan ketuntasan belajar klasikal 78,13% dengan kategori baik dan kriteria efektif. Sedangkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan skor 3,82 dengan kategori sangat baik dan kriteria sangat efektif. Diperoleh hasil akhir bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. B. Saran Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI pada materi lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP yang dikembangkan telah memenuhi kriteria yang baik dengan kriteria valid, praktis, dan efektif sehingga dapat digunakan siswa ataupun guru dalam menunjang kegiatan pembelajaran lingkaran di kelas. Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan PMRI pada materi lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP perlu diperhatikan dalam memilih kosakata yang mudah dipahami oleh siswa kelas VIII SMP. DAFTAR PUSTAKA [1] OECD. (2016). PISA Results in Focus. Washington DC : OECD. [2] TIMSS. International Mathematics Achievement. Diakses dari http://timssandpirls.bc.edu/timss2015/internationalresults/wp-content/uploads/filebase/mathematics/1.-student-achievement/1_0_4_math-student-achievement-infographicgrade-4.pdf pada tanggal 25 Maret 2017, Jam 22:49. [3] Sarpani. Peringkat Pendidikan Indonesia Masih Rendah. Diakses dari http://www.pikiranrakyat.com/pendidikan/2016/06/18/peringkat-pendidikan-indonesia-masih-rendah-372187 pada tanggal 24 Maret 2017, Jam 12:31. [4] Puspendik. (2015). Laporan Hasil Ujian Nasional. [Versi Elektronik]. [5] Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. [6] Schunk, Dale H. (2012). Educational Psychology: A Tool for Effective Teaching. Yogyakarta : Pustaka Belajar. [7] Wijaya, Ariyadi. (2011). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. [8] Kemendikbud.(2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 22, Tahun 2016, tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. [9] Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatid dan R&D. Bandung: JICA UPI. [10] Nieveen, N. (1999). Prototype to reach product quality. Dlm. van den Akker, J., Branch, R.M., Gustafson, K., Nieveen, N., & Plomp, T. (pnyt.). Design approaches and tools in educational and training. Dordrecht: Kluwer Academic Publisher. PM-482