PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) I. UMUM PT Permodalan Nasional Madani (Persero) didirikan pada tanggal 1 Juni 1999 sebagai Lembaga Keuangan Khusus yang kegiatan usahanya meliputi jasa pembiayaan dan jasa manajemen, sebagai pelaksanaan dari Ketetapan MPR Republik Indonesia No.XVI Tahun 1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi Maksud dan tujuan Perseroan ini adalah melakukan usaha di bidang pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi termasuk tetapi tidak terbatas pada usaha dengan prinsip syariah untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan telah mengatur bahwa lembaga jasa keuangan lainnya berada dalam pembinaan dan pengawasan OJK. Namun belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai usaha PT PNM (Persero) menyebabkan kegiatan usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut di atas belum diawasi. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan kerugian bagi nasabah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Yang dimaksud dengan kantor di luar kantor pusat ialah kantor yang berfungsi untuk membantu operasional Perusahaan yang memiliki lingkup terbatas secara administratif sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas kegiatan usaha Perusahaan. Kantor di luar kantor pusat dapat berupa kantor cabang atau kantor unit.
- 2 - Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Jasa Pembiayaan terdiri atas jasa pembiayaan langsung dan jasa pembiayaan tidak langsung. Yang dimaksud dengan jasa pembiayaan langsung adalah layanan pembiayaan yang disalurkan kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) melalui kantor-kantor Unit Perusahaan. Yang dimaksud dengan Jasa Pembiayaan tidak langsung adalah layanan pembiayaan yang disalurkan kepada UMK melalui Bank Perkreditan Rakyat/Syariah (BPR/BPRS), Koperasi, dan Lembaga Keuangan Mikro atau Syariah (LKM/LKMS) lainnya. Jasa Manajemen merupakan kegiatan usaha non-finansial yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah sektor UMKM dan (LKM/LKMS) yang menjadi mitra Perusahaan. Jasa Manajemen meliputi jasa pelatihan, jasa konsultasi, jasa pendampingan, jasa pendirian LKM/S serta jasa pengembangan dan pengelolaan ekonomi komunitas yang terkait dengan program tanggung jawab sosial Perusahaan (corporate social responsibilities/csr). Yang dimaksud dengan kegiatan usaha lain termasuk juga kegiatan usaha yang dilakukan dalam rangka melaksanakan, menunjang kebijaksanaan, dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, serta di bidang pemberdayaan dan pengembangan koperasi, UKM dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas, pada khususnya.
- 3 - Pasal 6 Yang dimaksud dengan dokumen elektronik ialah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Perjanjian Jasa Pembiayaan dapat menggunakan tanda tangan elektronik. Penggunaan tanda tangan elektronik sebagaimana dimaksud wajib dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai tanda tangan elektronik.. Pasal 7 Yang dimaksud dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai perlindungn konsumen sektor jasa keuangan dan peraturan pelaksanaannya adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 1/POJK.07/13 Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan beserta perubahannya. Pasal 8 Pasal 9
- 4 - Yang dimaksud dengan pinjaman dari badan usaha lain adalah pinjaman yang diperoleh dari lembaga multilateral seperti Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Pasal 10 Financing to Asset Ratio diukur dengan membandingkan nilai outstanding pembiayaan yang disalurkan berdasarkan saldo posisi dengan total aset Perusahaan. Yang dimaksud Micro Financing Ratio adalah perbandingan nilai pembiayaan baru kepada debitur usaha mikro dibandingkan dengan total pembiayaan baru pada tahun yang bersangkutan. Ayat (4) Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17
- 5 - Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31
- 6 - Pasal 32 Pasal 33 Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Pasal 39 Pasal 40 Pasal 41 Pasal 42 Pasal 43 Pasal 44
- 7 - Rencana pemenuhan yang harus mendapat persetujuan pemgang saham meliputi antara lain: a penambahan modal disetor; b. pengalihan sebagian atau seluruh aset; dan/atau c. pembatasan pembagian laba. Ayat (4) Ayat (5) Ayat (6) Ayat (7) Ayat (8) Pasal 45 Pasal 46 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN