BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Disiplin Kerja Pegawai. kehidupan kelompok atau organisasi, baik organisasi formal maupun non

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

2.1.2 Faktor-faktor Disiplin Kerja Menurut Singodimenjo dalam Sutrisno (2011:86) bahwa hal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berarti apa yang telah diciptakan. Menurut Hasibuan (2009) prestasi

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

BAB II URAIAN TEORITIS. A. Penelitian Terdahulu Evi (2006) melakukan penelitian dengan judul Peran Struktur Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengoptimalkan segenap sumber daya yang mereka miliki guna mempertahankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, pastinya manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. di lingkungan perusahaan (Rivai dan Sagala, 2013:547).

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Disiplin Kerja. Disiplin berasal dari bahasa latin "disciple" yang berarti pengikut, atau

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Bagian ini akan membahas tinjauan pustaka (kinerja, sertifikasi, disiplin,

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

ANALISIS DISIPLIN DAN FASILITAS KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

BAB II KAJIAN TEORITIS. Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin discipline yang berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

KEDISIPLINAN KARYAWAN PADA PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 3. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas

BAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bukunya Heidjrachman (2002) kompensasi adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disiplin berasal dari kata disple yang artinya patuh, patuh baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA CV. YAMAHA SITEBA PADANG JURNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat kerja pada berbagai tingkatan dan memperinci standard masing masing

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Motivasi dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja. bebas yang secara bersamaan saling mempengaruhi variabel terikat.

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi karena disiplin kerja akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan itu sendiri yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) saat ini semakin berperan besar bagi keberhasilan dan kesuksesan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

Moeheriono, Pengukuran Kinerja (Berbasis Kompetensi), RajaGrafindoPersada, Jakarta, Oktober, 2012, Hal.95

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (KESBANGPOL) KABUPATEN SAROLANGUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. tujuan yang telah ditentukan. (Nurmansyah; 2011;3) Fungsi manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

A. Kajian Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berikut ini terdapat beberapa penelitian yang dilakukan penelitian terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang dilakukan: Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang Nama Penelitian Judul Variabel Alat Analisis Hasil Peneliti terdahulu Pengaruh Variabel Bebas (X) Regresi linier Hasil dari penelitian Yuyun Nur Zakiyah kedisiplinan Kedisiplinan berganda dan skala ini menunjukkan (2002) produktivitas kerja Kehadiran persial bahwa kedisiplinan karyawan pada Tingkat pelanggaran mempengaruhi perusahaan Rokok terhadap peraturan produktivitas kerja Djagung padi malang dan tata tertib karyawan pada perusahaan Rokok Variabel terikat (Y) Djagung padi Rasio output malang (realisasi produksi) Rasio input (jumlah tenaga kerja x jam kerja Ely khusnawiyah (2004) Pengaruh kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja karyawan KUD BATU Variabel Bebas (X) Kedisiplinan Absensi Ketaatan peraturan Variabel terikat (Y) Kinerja Kualitas Kuantitas Ketepatan waktu Alat analisis regresi linier sederhana dari rentang skala Hasil penelitian kedisiplinan berpengaruh terhadap prestasi kerja karywan KUD BATU Peneliti sekarang Jumrotul Karmila (2013) Pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan Hotel Pelangi 1 Malang Variabel Bebas (X) Kedisiplinan Kehadiran Ketaatan peraturan Tanggung jawab Alat analisis regresi linier sederhana dan rentang skala Variabel terikat (Y) Kinerja Kuantitas Ketepatan waktu 9

10 Sebagai penelitian terdahulu dalam penelitian ini,yang digunakan adalah penelitian yang dilakukan oleh Ely khusnawiyah (2004) dengan judul Pengaruh kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja karyawan KUD BATU mempunyai dua variabel yaitu kedisiplinan dan kinerja,alat analisis regresi linier sederhana dari rentang skala dan hasil penelitian kedisiplinan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan KUD BATU Yuyun Nur Zakiyah (2002) dengan judul pengaruh kedisiplinan produktivitas kerja karyawan pada perusahaan Rokok Djagung padi malang mempunyai dua variabel yaitu kedisiplinan dan produktivitas, alat analisis linier berganda dari rentang skala persial dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedisiplinan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan Rokok Djagung padi malang. Hasil temuan dari peneliti- peneliti terdahulu menunjukkan bahwa komponen Pengaruh kedisiplinan kerja terhadap absensi kerja dan produktivitas kinerja karyawan. Persamaan regresi berganda dapat disimpulkan bahwa tingkat absensi ( dan tingkat pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertib perusahaan ( mempunyai koefisien negative, hubungan antara dan terhadap Y adalah berbanding terbalik, yakni semakin banyak karyawan tidak hadir dalam masuk kerja maka produktivitas akan menurun dan semakin banyak karyawan yang melakukan pelanggaran tata tertib dan peraturan perusahaan maka kinerja akan menurun.

11 Adapun manfaat atau kontribusi yang bisa diambil dari hasil penelitian terdahulu adalah untuk melanjutkan penelitian terdahulu dalam waktu dan obyek yang berbeda, dengan menggunakan alat analisis yang sama, dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan dan acuan perbandingan untuk landasan penelitian yang akan dilakukan peneliti sekarang. Dari uraian diatas digunakan untuk membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu penelitian terdahulu dengan judul Pengaruh kedisiplinan kerja terhadap terhadap prestasi kerja karyawan KUD BATU, dan Peranan kedisiplinan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan bagian produksi pada perusahaan Rokok Djagung padi malang, dengan penelitian sekarang yang berjudul Pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan Pada Hotel Pelangi 1 Malang. Adapun perbedaannya hanya terletak pada lokasi obyek dan waktu penelitiannya. B. Landasan Teori 1. Pengertian Kedisiplinan Kerja Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari manajemen sumber daya manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinaan yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini

12 mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan tewujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. maka kedisiplinan merupakan suatu kebiasaan jadi bukan merupakan hambatan, justru akan meningkatkan profisionalisme dan poduktivitas kerjanya. Disiplin adalah produser yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan prosedur. Menurut Singodimedjo (2002:86) mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Latainer (dalam soediono, 2003:87), mengartikan disiplin sebagai suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan, peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan prilaku.dalam arti sempit biasanya di hubungkan dengan hukuman. pada dasarnya menghukum seorang karyawan hanya merupakan sebagian dari persoalan disiplin. Menurut Beach (dalam siagian, 2002:87), disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama, melibatkan belajar atau mencetak prilaku

13 dengan menerapkan imbalan atau hukuman. Arti kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini hanya bertalian dengan tindakan hukuman terhadap pelaku kesalahan. Kedisiplinan kerja tersebut mencakup semua aspek yang berkaitan dengan tenaga kerja yang diatur oleh undang-undang maupun oleh perusahaan yang bersangkutan. Adapun masing-masing aspek kedisiplinan kerja diantaranya masalah absensi meliputi ketertiban absensi, keseringan atau frekuensi masuk kerja, peraturan perusahaan, meliputi kejelasan peraturan dan sifat peraturan perusahaan, aspek tanggung jawab pekerjaan meliputi tingkat penyelesaian pekerjaan, pemahaman terhadap bidang kerja dan kepuasan kerja terhadap hasil. 2. Indikator - Indikator Kedisiplinan Kerja Pada dasarnya banyak indikator-indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan menurut Simamora (2001:746) 1. Kehadiran Kehadiran pegawai yang berkenaan dengan tugas dan kewajibannya. Pada umumnya perusahaan selalu mengharapkan pegawainya untuk datang dan pulang tepat waktu, sehingga pekerjaan tidak tertunda. Ketidakhadiran seorang pegawai akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja, sehingga perusahaan tidak bisa mancapai tujuan secara optimal. Absensi atau kehadiran karyawan dapat diukur melalui : a) Kehadiran pegawai di tempat kerja

14 b) Ketepatan pegawai datang/pulang kerja 2. Ketaatan Peraturan Ketaatan peraturan merupakan suatu bentuk perilaku. Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia. 3.Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban dalam perusahaan. 3. Pentingnya Disiplin Kerja karyawan Disiplin adalah satu metode untuk memelihara keteraturan tersebut. Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal munngkin dengan cara mencegah waktu dan energi. Disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tinda kan individu dalam iktikad tidak baiknya terhadap kelompok, disiplin berusaha untuk melindungi perilaku yang baik dengan menetapkan respons yang dikehendaki menurut (Tohardi, 2002:88) Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Adapun bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga

15 akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi. Ketidakdisiplinan dan kedisiplinan dapat menjadi panutan orang lain. Jika lingkungan kerja semuanya disiplin, maka seorang pegawai akan ikut disiplin, tetapi jika lingkungan kerja tidak disiplin, maka seorang pegawai juga akan ikut tidak disiplin. Untuk itu akan sulit bagi lingkungan kerja yang tidak disiplin tetapi ingin menerapkan kedisiplinan pegawai, karena lingkungan kerja akan menjadi panutan bagi para pegawai. Jadi, kesimpulannya bahwa disiplin pegawai adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik secara tertulis maupun yang tidak tertulis. 4. Faktor-faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja Menurut Singodimedjo (2000:89), faktor yang mempengaruhi disiplin pegawai adalah: Pedoman dan Disiplin Kinerja karyawan: 1. Besar kecilnya pemberian kompensasi. Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin, para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, mendapat jaminan jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan.

16 2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan. Keteladanan dan pimpinan sangat penting, karena dalam lingkungan perusahaan semua karyawan akan selalu memerhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya. 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan. Pembinaan disiplin akan dapat terlaksana dalam perusahaan. Disiplin tidak mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan intruksi lisan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi. 4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya. 5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pegawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah diterapkan. 6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter yang satu dengan yang lain. seorang karyawan tidak hanya puas dengan penerimaan kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi

17 juga mereka masih membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya sendiri. 7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin Kebiasan-kebiasaan positif itu antara lain: Saling menghormati, bila ketemu di lingkungan pekerjaan. Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga para karyawan akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut Sering mengikutsertakan karyawan dalam pertemuanpertemuan, apabila pertemuan yang berkitan dengan nasib dan pekerjaan mereka Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja, dengan menginformasikan, ke mana dan untuk urusan apa, walaupun kepada bawahan sekalipun. 5. Pelaksanan Disiplin Kerja Disiplin yang paling baik adalah disiplin diri. Kecendrungan orang normal adalah melakukan apa yang menjadi kewajibannya dan menepati aturan. Menurut (Tohari, 2002:94) Peraturan-peraturan yang akan berkaitan dengan disiplin itu antar lain :

18 1. Peraturan jam masuk, pulang, dan jam istirahat. 2. Peraturan dasar tentang berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan. 3. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan. 4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai hotel. (Singodimedjo, 2000:94) 6. Tindakan disipliner Tindakan disipliner menuntut suatu hukuman terhadap karyawan yang gagal mematuhi standart yang ditetapkan oleh perusahaan. Simamora (2002:746) beberapa bentuk disiplin: a. Disiplin manajerial Dimana segala sesuatu tergantung pada pimpinan dari permulaan hingga akhir. b. Disiplin Tim Dimana kesempurnaan kinerja bermuara dari ketergantunagn satu sama lain dan ketergantungan ini bermula dari suatu komitmen setiap anggota terhadap seluruh karyawan c. Disiplin Diri Dimana pelaksanaan tunggal sepenuhnya tergantung pada keahlian, ketegasan, dan kendali diri. 7. Tujuan Utama Tindakan Pendisiplinan Setiap perusahaan pasti menginginkan para karyawannya mempunyai tingkat disiplin yang tinggi untuk mudah mencapai apa yang

19 diinginkan sebelumnya yaitu mencapai tujuan perusahaan secara bersama. Simamora (2001 : 747), Menjelaskan bahwa tujuan utama tindakan pendisiplinan yaitu : 1. Memastikan bahwa perilaku-perilaku karyawan konsisten dengan aturan-aturan perusahaan. 2. Menciptakan mempertahankan rasa hormat dan saling percaya diantara penyelia dan bawahan-bawahannya. 8. Pengertian Kinerja Seperti yang dikemukakan veithzal Rivai (2004 : 309) bahwa Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan, Begitu pula menurut Malayu S.P Hasibuan (2000:94) yang menyebut kinerja sebagai prestasi kerja mengungkapkan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. 9.Indikator indikator kinerja Banyak terdapat pengertian indikator kinerja atau disebut performance indikator. Adapun indikator kinerja menurut Agus Dharma (2003:355) sebagai berikut: 1. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran atau tingkat kepuasan yaitu seberapa baik penyelesaiannya

20 2. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. 10. Rencana Kinerja Rencana perbaikan kinerja untuk dapat memberikan hasil seperti diharapkan harus memenuhi kriteria sifat sebagai berikut (Kirkpatrick, 2006 :67) 1. Praktis Spesifikasi rencana harus berhubungan dengan kinerja yang harus diperbaiki. Memperbaiki kinerja dengan cara membaca buku teori atau mengikuti kursus psikologi industry sangat tidak praktis dan memerlukan waktu terlalu lama. 2. Orientasi pada waktu Waktu batas akhir penyelesaian pekerjaan harus ditentukan secara realistik dan dipertimbangkan bersama.tidak ada pekerjaan tanpa batasan waktu. 3. Spesifik Harus jelas menguraikan apa yang akan dikerjakan apabila bidang yang diperbaiki adalah kualitas komunikasi dengan pekerjaan, maka harus secara spesifik referensi yang harus diperbaiki. 4. Melibatkan komitmen Baik manajer maupun harus menjual rencana dan mempunyai komitmen terhadap implementasinya. Mereka harus sepakat tentang apa yang harus dilakukan.

21 11.Tujuan Kinerja Sedangkan tujuan penilaian kinerja karyawan menurut Veithzal Rivai (2004:312) pada dasarnya meliputi: 1. Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini 2. Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk pemberian kenaikan gaji berkala, gaji pokok, kenaikan gaji istimewa, insentif uang. 3. Mendorong pertanggung jawaban dari karyawan. 4. Untuk pembeda antar karyawan yang satu dengan yang lain. 5. Pengembangan SDM yang masih dapat dibedakan lagi ke dalam: a. Penugasan kembali, seperti diadakannya mutasi atau transfer, rotasi pekerjaan. b. Promosi, kenaikan jabatan. c. Training atau latihan. 6. Meningkatkan motivasi kerja. 7. Meningkatkan etos kerja. 8. Memperkuat hubungan antara karyawan dengan supervisor melalui diskusi tentang kemajuan kerja mereka.

22 12.Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2006:13) a. Faktor Kemampuan Secara fisikologis,kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan reality artinya pegawai yang memiliki pendidikan yang memadai untuk jabatan dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan seharihari maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap seseorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. c. Faktor Situasi Situasi yang dapat berpengaruh terhadap tingkat prestasi kerja. Misalnya adanya kondisi ruangan yang tenang, iklim suasana kerja yang baik. d. Faktor kedisiplinan Disiplin kerja yang tinggi merupakan harapan bagi setiap pimpinan kepada bawahan, karena itu sangatlah perlu bila disiplin mendapat penanganan intensif dari semua pihak yang terlibat dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi / perusahaan. Dalam menangani pelanggaran yang dilakukan bawahan perlu adanya kebijakan yang tegas guna mengoreksi, memperbaiki dan menghindari terulangnya pelanggaran kembali hal-hal yang negatif di masa-masa mendatang.

23 13.Hubungan Kedisiplinan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kedisiplinan kerja mutlak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan perusahaan, kedisiplinan tersebut dapat berupa absensi yang teratur, ketaatan peraturan yang telah disepakati bersama, penggunaan jam kerja secara efektif dan efisien, tanggung jawab terhadap bidang pekerjaan, serta hubungan antara unit kerja yang terkait. Keterkaitan antara kedisiplinan kerja dengan karyawan ini menurut Kusnadi (2002:267) bahwa Salah satu kriteria yang merupakan karakteristik dari kinerja adalah displin. kinerja yang baik harus dilaksanakan melalui disiplin yang tinggi, dan kinerja yang baik pula secara emosional karyawan akan mendapatkan kenyamanan, kepuasan dalam melaksanakan pekerjaannya. C. Kerangka Pikir Gambar 2.1 Kerangka Pikir Kedisiplinan Kerja (X) 1. Kehadiran 2. Ketaatan Peraturan 3. Tanggung Jawab Kinerja (Y) 1. Kualitas 2. Ketepatan Waktu Sumber : Henry Simamora (2001) Sumber :AgusDharma (2003) Berdasarkan kerangka pikir diatas dapat dijelaskan apabila seseorang karyawan dalam bekerja perlu adanya kedisiplinan kerja. Disiplin kerja yang dilakukan perusahaan berdasarkan indikator disiplin menurut simamora (2001:746) yaitu kehadiran atau absensi, ketaatan

24 peraturan, dan tanggung jawab. Dimana semuanya mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan,apabila kedisiplinan meningkat maka kualitas kerja akan tinggi dan karyawan akan bekerja tepat waktu menurut Dharma (2003:355), dengan melihat semuanya itu maka dapat diketahui kinerja karyawan tinggi. D. Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara dari suatu masalah yang diajukan, dan jawaban itu masih akan diuji secara empirik kebenarannya. Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diajukan suatu hipotesis yaitu : Kedisiplinan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Hotel Pelangi 1 Malang.