MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN PEMERINTAH PUSAT. Created By: Ilma Rafika Andhianty Nur Pratiwi

Ekonomi Bisnis dan Financial

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. SIKLUS ABPN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA NEGARA DIANA MA RIFAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA

PEREKONOMIAN INDONESIA APBN dan Peran Pemerintah Materi 5

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

1/8/2014 Biro Analisa APBN 1

PROSES PENYUSUNAN APBN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MANAJEMEN KEUANGAN BANDI. 11/26/2013 Bandi, 2013 MKN

Istilah-istilah dalam Undang-undang tentang Keuangan Negara

Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2008

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2006

Desentralisasi dan Hubungan Pusat - Daerah

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

Pertemuan ke: 06 ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN-P 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Penyalahgunaan Dana APBN yang Bertentangan dengan Sila ke 5 Pancasila

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ringkasan : Undang-undang RI No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 makro yang disertai dengan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal, dan pergeseran anggaran antarunit organisasi dan/atau antarprogram yang berdampak

Keuangan Negara dan Perpajakan. Avni Prasetia Putri Fadhil Aryo Bimo Nurul Salsabila Roma Shendry Agatha Tasya Joesiwara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Contoh Soal APBN Dan APBD Beserta Jawabannya

ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA POKOK APBN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

ANGGARAN SEKTOR PUBLIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENDAHULUAN APBN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Himpunan Peraturan PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) KEJAKSAAN RI

Mekanisme Penyusunan APBN dan APBD

Tabel 1a APBN 2004 dan APBN-P 2004 (miliar rupiah)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 130, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4442)

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2003 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2004

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan kemandirian dalam pembiayaan pembangunan dengan. mengurangi ketergantungan pada sumber dana luar negeri.

Disampaikan Dalam Pembekalan Tenaga Ahli DPR RI Tanggal April /3/2013 Biro Analisa APBN 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh Drs. Setyanta Nugraha, MM

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

2013, No makro yang disertai dengan perubahan kebijakan fiskal yang berdampak cukup signifikan terhadap besaran APBN Tahun Anggaran 2013 sehingg

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Jenis Penerimaan & Pengeluaran Negara. Pertemuan 4 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA

RAPAT KOORDINASI BIRO ANALISA ANGARAN DAN PELAKSANAAN APBN 19 MARET /19/2014 Biro Analisa APBN 1

SAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUMBER PEMBIAYAAN DALAM APBN

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS KINERJA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM PADA TAHUN

DATA POKOK APBN-P 2006 DAN APBN 2007 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

REALISASI SEMENTARA APBNP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA POKOK APBN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

RENCANA KERJA SKPD JANGAN ASAL JADI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 (Audited) LKPP TAHUN 2017 AUDITED

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting terhadap tercapainya target APBN yang

BAB IV DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 182

HUKUM KEUANGAN NEGARA PERTEMUAN KE-1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA

PENERIMAAN NEGARA. Kelompok 4 Opissen Yudisyus Muhammad Nur Syamsi Desyana Enra Sari LOGO

Kata Sambutan Kepala Badan

Transkripsi:

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA NEGARA

KOMPETENSI DASAR Mamahami pelaksanaan pasal-pasal yang mengatur tentang keuangan negara

INDIKATOR Sumber Keuangan Negara Mekanisme Pengelolaan Keuangan Negara

TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu menganalisis tentang sumber keuangan negara dan mekanisme pengelolaan keuangan negara

SUMBER KEUANGAN NEGARA Pajak Retribusi Keuntungan BUMN/BUMD Sita Pencetakan Uang Pinjaman Sumbangan Hadiah dah Hibah

KEUANGAN NEGARA MELIPUTI: Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga Penerimaan negara Pengeluaran negara Penerimaan daerah Pengeluaran daerah Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Presiden sebagai Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan UU No 17 Tahun 2003 Pasal 6 Ayat (1)

UU NO 17 TAHUN 2003 PASAL 6 AYAT (2) KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan Dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya Diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku kepala pemerintah daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan Tidak termasuk kewenangan dibidang moneter yang meliputi, mengeluarkan dan mengedarkan uang yang diatur dengan undangundang

APBN Rencana keuangan tahunan pemerintah negara Indonesia yang disetujui oleh DPR Berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun (1 Januari 31 Desember) APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang- Undang

Pasal 23 UUD 1945 DASAR HUKUM APBN

STRUKTUR APBN Pendapatan negara Belanja negara Keseimbangan primer Surplus/Defisit Anggaran Pembiayaan Dituangkan dalam suatu format yang disebut I-account atau sering disebut postur APBN

PENDAPATAN NEGARA Besaran pendapatan negara dipengaruhi: 1. Indikator ekonomi makro yang tercermin pada asumsi dasar makro ekonomi 2. Kebijakan pendapatan negara 3. Kebijakan pembangunan ekonomi 4. Perkembangan pemungutan pendapatan negara secara umum 5. Kondisi dan kebijakan lainnya

PENERIMAAN PERPAJAKAN A. Pendapatan Pajak Dalam Negeri, berasal dari: 1. Pajak Penghasilan 2. Pajak Pertambahan Nilai dan Jasa 3. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah 4. Pajak Bumi dan Bangunan 5. Cukai B. Pendapatan Pajak Internasional 1. Bea Masuk 2. Bea Keluar

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK A. Penerimaan Sumber Daya Alam 1. Penerimaan SDA migas 2. Penerimaan SDA non-migas B. Pendapatan bagian laba BUMN 1. Pendapatan laba BUMN perbankan 2. Pendapatan laba BUMN non perbankan C. PNBP lainnya 1. Pendapatan jasa 2. Pendapatan bunga 3. Pendapatan kejaksaan dan peradilan dan hasil tindak pidana korupsi 4. Pendapatan pendidikan 5. Pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi 6. Pendapatan iuran dan denda D. Pendapatan BLU 1. Pendapatan jasa layanan umum 2. Pendapatan hibah badan layanan umum 3. Pendapatan hasil kerjasama BLU 4. Pendapatan BLU lainnya

BELANJA NEGARA Besaran belanja negara dipengaruhi: 1. Asumsi dasar makro ekonomi 2. Kebutuhan dan penyelenggaraan negara 3. Kebijakan pembangunan 4. Resiko (bencana alam, dampak krisis global) 5. Kondisi kebijakan lainnya

BELANJA PEMERINTAH PUSAT A. Menurut fungsi: B. Menurut Jenis: 1. Pelayanan umum 1. Belanja Pegawai 2. Pertahanan 2. Belanja Barang 3. Ketertiban dan keamanan 3. Belanja Modal 4. Ekonomi 4. Pembayaran Bunga Utang 4. Lingkungan hidup 5. Subsidi 5. Perumahan dan fasilitas umum 6. Belanja Hibah 6. Kesehatan 7. Bantuan Sosial 7. Pariwisata 8. Belnja lain-lain 8. Agama 9. Pendidikan 10. Perlindingan sosial

TRANSFER KE DAERAH A. Dana Perimbangan 1. Dana Bagi Hasil 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus B. Dana Otonomi Khusus C. Dana Penyesuaian

PEMBIAYAAN DALAM NEGERI A. Pembiayaan perbankan dalam negeri B. Pembiayaan non perbankan dalam negeri 1. Hasil pengelolaan aset 2. Surat berharga negara neto 3. Pinjaman dalam negeri neto 4. Dana investasi pemerintah 5. Kewajiban penjamin

PEMBIAYAAN LUAR NEGERI Penarikan pinjaman luar negeri, terdiri atas pinjaman program dan pinjaman proyek Penerusan pinjaman Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri, terdiri atas jatuh tempo dan moratorium

1. Fungsi Otorisasi FUNGSI APBN Menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan 2. Fungsi Perencanaan Menjadi pedoman negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut 3. Fungsi Pengawasan Menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan 4. Fungsi Alokasi Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian 5. Fungsi Distribusi Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan 6. Fungsi Stabilisasi Anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian

PRINSIP PENYUSUNAN APBN A. Prinsip Penyusunan APBN 1. Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran 2. Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara 3. Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penunututan denda B. Prinsip Pengeluaran APBN 1. hemat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan 2. Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan 3. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional

AZAS PENYUSUNAN APBN 1. Kemandirian: meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri 2. Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas 3. Penajaman prioritas pembangunan 4. Menitik beratkan pasa asas-asas dan undang-undang negara

SIKLUS APBN 1. Perencanaan dan Penganggaran APBN 2. Penetapan /Persetujuan APBN 3. Pelaksanaan APBN 4. Pelaporan dan Pencatatan APBN 5. Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban APBN 1, 3, 4 dilaksanakan Pemerintah 2 dilaksanakan DPR 5 dilaksanakan BPK

PERENCANAAN APBN Dilakukan pada tahun sebelum anggaran tersebut dilaksanakan, tahapannya: Penyusunan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional Kementerian Negara/Lembaga melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun berjalan, menyusun rencana inisiatif baru dan indikasi kebutuhan anggaran Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan yang sedang berjalan dan mengkaji usulan inisiatif baru berdasarkan prioritas pembangunan serta analisa pemenuhan kelayakan dan efisiensi indikasi kebutuhan dananya Pagu Indikatif dan Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah ditetapkan Kementerian Negara/Lembaga menyusun rencana kerja Pertemuan tiga pihak (trilateral meeting) antara Kementerian Negara/Lembaga, Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan Rancangan awal RKP disempurnakan RKP dibahas dalam pembicaraan pendahuluan antara Pemerintah dan DPR RKP ditetapkan

PENGANGGARAN APBN Penyusunan kapasitas fiskal yang menjadi bahan penetapan pagu indikatif Penetapan pagu indikatif Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Penelaahan RKP sebagai bahan penyusunan nota keuangan dan RUU tentang APBN Penyampaian Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan UU tentang APBN kepada DPR

PENETAPAN/PERSETUJUAN APBN Dilakukan sekitar bulan Oktober- Desember Berupa pembahasan Rancangan APBN dan Rancangan Undang-Undang APBN Ditetapkan oleh DPR Rancangan UU APBN ditetapkan menjadi UU APBN Penetapan Keppres mengenai rincian APBN sebagai lampiran UU APBN

PELAKSANAAN APBN Dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian /Lembaga K/L mengusulkan konsep Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

PELAPORAN DAN PENCATATAN APBN Laporan keuangan pemerintah dihasilkan melalui proses akuntansi Terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Catatan atas laporan keuangan

PEMERIKSAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN APBN Dilakukan oleh BPK Prosesnya setelah tahap pelaksanaan berakhir (APBN + 1) Presiden menyampaikan Rancangan Undang-Undang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah diperiksa BPK, selambat-lambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir