BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berdampak keras terhadap perekonomian Indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB I PENDAHULUAN. menitikberatkan pada konsep risiko (Sumarsono, 2013). Kemudian pada abad 18

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional dari negara-negara di dunia. Untuk mengimbangi tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pengangguran di Indonesia sekarang ini terus bertambah,

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

JURNAL. Oleh FARAH NURIKASARI NPM

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di negara maju, para entrepreneur telah memperkaya. pasar dengan produk-produk yang inovatif.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Oleh: IWAN SUHARBAYU Dibimbing oleh : 1. Dr. Subagyo, M.M. 2. Rino Sardanto, S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia banyaknya para pencari kerja tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. wirausahawan menawarkan kesempatan kepada individu untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan setiap peluang untuk sukses. Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

2014 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN JIWA WIRAUSAHA PADA SISWA SMA NEGERI 2 MALANG. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi dengan peningkatan jumah lapangan pekerjaan yang tersedia. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan untuk menjadikan negara

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Kota Denpasar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. 1 (10 november 2016)

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan, pengangguran global

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan terjadi karena perbandingan antara jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lulusan atau tenaga kerja baru.perkembangan perekonomian Indonesia di prediksi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas, berkualitas, tangguh, berkompetensi, kreatif, inovatif,

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SIKAP BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. sarjana dan keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN WIB.

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN POTENSI KEWIRAUSAHAAN PADA PEMUDA DI KOTA SURAKARTA Oleh : Susantiningrum, S.Pd., SE., M.AB

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia jumlah wirausahawan masih sangat rendah, masyarakat Indonesia yang kreatif dan inovatif masih sangat sedikit jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur di Indonesia hanya sekitar 1,67%. Padahal jika suatu negara ingin maju, jumlah entrepreneur minimal 2% dari total jumlah penduduk. Terbatasnya lapangan pekerjaan berbanding dengan meningkatnya angkatan siap kerja menjadikan pengangguran terus meningkat. Di sisi lain peran entrepreneur dapat memberikan kontribusi untuk menjadi penggerak roda perekonomian dengan menciptakan sendiri lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Semakin bertambah jumlah pengusaha dapat mendongkrak ekonomi negara, bertambahnya lapangan pekerjaan, dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 1

2 Keberanian mahasiswa untuk berwirausaha sering kali didorong oleh dosen yang mampu memberikan mata kuliah kewirausahaan secara praktis dan menarik. Mereka mampu membangkitkan minat mahasiswa untuk memulai berwirausaha, seperti yang terjadi di MIT, Harvard Business School, Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, AMIK dan STMIK Raharja Tangerang, dan beberapa perguruan tinggi lain yang memiliki konsentrasi kewirausahaan. 1 Memberikan pengetahuan kewirausahaan merupakan suatu hal positif, karena hal tersebut akan menciptakan suatu penilaian pada individu bahwa dengan berwirausaha merupakan suatu kebutuhan untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Pengetahuan yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti mata kuliah kewirausahaan merupakan bekal awal mahasiswa untuk memulai berwirausaha. Minat seseorang tidak dibawa sejak lahir akan tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan adanya pengetahuan kewirausahaan diharapkan dapat menumbuhkan minat pada dunia kewirausahaan. Di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten salah satu cara untuk memberikan pengetahuan kewirausahaan kepada para mahasiswanya yaitu dengan adanya 1 Po Abas Sunarya, dkk, Kewirausahaan Membahas : Pengelolaan dan Pengembangan Enterpreneurship IT-Preneurship, Kewirausahaan di Bidang Teknologi Informasi Teori dan Praktik Pengelolaan Kewirausahaan Dilengkapi dengan Kasus, ( Yogyakarta : Andi Offset, 2011), 16.

3 mata kuliah entrepreneursip, pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dalam kurikulumnya memasukan mata kuliah kewirausahaan. Dalam kegiatan perkuliahan dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan memberikan teori-teori kewirausahaan serta praktik kewirausahaan. Hal ini mengajarkan kepada mahasiswa untuk dapat menciptakan produk yang memiliki nilai jual di pasar, mulai dari observasi lapangan untuk lebih mengenal produk hingga mempresentasikan produk tersebut di ruang kelas dan jika perlu melakukan uji coba penjualan produk ke pasar. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti mahasiswa jurusan ekonomi syariah beberapa orang setelah mereka mengikuti mata kuliah kewirausahaan mereka dapat termotivasi dan berminat menjadi seorang wirausaha. Beberapa orang yang diwawancarai setelah mereka mengikuti mata kuliah kewirausahaan mereka tidak tertarik untuk menjadi seorang entrepreneur. Faktor-faktor yang berperan dalam membuka dan menerapkan minat dalam berwirausaha diantaranya: 1. Aspek kepribadian diri sendiri. 2. Hubungan dengan teman. 3. Hubungan dengan orang tua dan famili.

4 4. Hubungan dengan lingkungannya. 2 Faktor yang mendorong seseorang untuk berwirausaha salah satunya dengan memberikan pengetahuan wirausaha, faktor ini erat kaitannya dengan pendidikan. Mulai dari jenjang SMA sampai perguruan tinggi. Adanya pendidikan menjadikan anak bangsa lebih kreatif dan inovatif dan hal itu dibutuhkan dalam berwirausaha. Kondisi realita ini telah menjadikan mereka yang selesai kuliah memiliki keinginan kuat untuk memiliki usaha semenjak sedang kuliah. Konsep kuliah sambil berbisnis dan bekerja sambil berbisnis telah begitu populer sekarang ini. Beberapa faktor yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha antara lain sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan yang rendah dan sebagainya. Para orang tua tidak menginginkan anak-anaknya menekuni bidang ini melainkan menginginkan anakanaknya menjadi pegawai negeri, apalagi jika anaknya sudah lulus dari perguruan tinggi dan mempunyai titel, mereka beranggapan untuk apa sekolah tinggi jika hanya menjadi pedagang. 3 2 Daryanto dan Aris Dwi Cahyono, Kewirausahaan (Penanaman Jiwa Kewirausahaan), (Yogyakarta: Gava Media, 2013), 15. 3 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2011), 2.

5 Anggapan seperti itu yang membuat seseorang tidak tertarik untuk menjadi seorang entrepreneur, banyaknya lulusan dari berbagai perguruan tinggi dan universitas yang mencari pekerjaan setelah mereka lulus kuliah, akan tetapi lapangan pekerjaan yang begitu terbatas dan persaingan yang sangat ketat untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Hanya beberapa orang saja yang mendapatkan kesempatan kerja. Di Provinsi Banten angka pengangguran dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurut pendidikan tinggi yang ditamatkan (Universitas) pada bulan Agustus tahun 2014 mencapai 495,143 di tahun 2015 tingkat pengangguran terbuka naik menjadi 653,586 pada bulan Februari tahun 2016 angka pengangguran dan tingkat pengangguran terbuka mencapai 695,304. 4 Banyaknya lulusan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang mencari pekerjaan setelah mereka lulus, dan hanya sebagian kecil dari mereka yang menciptakan lapangan pekerjaan (job creator). Kebanyakan dari mereka yang mencari pekerjaan (job seeker) karena tidak ingin mengambil risiko. Fenomena rendahnya minat pemuda Indonesia untuk berwirausaha dewasa ini menjadi pemikiran serius berbagai pihak, 4 https://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/972. Diakses pada hari Senin 09 Januari 2017 pukul 13.00 WIB.

6 baik pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan terutama merubah pola pikir para pemuda yang selama ini hanya berminat sebagai pencari kerja (job seeker) bukan sebagai pencipta lapangan pekerjaan. Maka dari itu penulis tertarik untuk membahas skripsi dengan judul : Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten) B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jumlah entrepreneur di Indonesia masih sedikit. 2. Rendahnya minat mahasiswa dalam berwirausaha. 3. Kurangnya pengetahuan kewirausahaan pada mahasiswa. 4. Adanya anggapan/ persepsi bahwa profesi wirausaha sumber penghasilannya tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan yang rendah.

7 5. Lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan para pencari pekerjaan. 6. Angka/ jumlah pengangguran dari tahun ke tahun semakin meningkat. C. Batasan Masalah Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sebenarnya, dalam hal ini peneliti memberikan batasan masalah yang akan di teliti. Berdasarkan identifikasi masalah, guna memperjelas arah dan obyek penelitian. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan kewirausahaan dan minat berwirausaha. Penelitian ini hanya dilakukan kepada mahasiswa S1 jurusan ekonomi syariah semester VI dan VIII. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan ekonomi syariah? 2. Seberapa besar korelasi pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan ekonomi syariah?

8 E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan ekonomi syariah. 2. Untuk mengidentifikasi besarnya hubungan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan ekonomi syariah. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi secara teoritis sebagai bahan pengetahuan untuk penelitian selanjutnya, khususnya penelitian yang terkait dengan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa Pengetahuan kewirausahaan yang telah diperoleh mahasiswa diharapkan mahasiswa setelah lulus dari universitas tidak lagi sebagai pencari kerja melainkan dapat

9 menciptakan peluang usaha, sehingga secara tidak langsung akan mengurangi angka pengangguran. b. Bagi Pemerintah Semakin banyak wirausahawan-wirausahawan baru, maka akan berdampak pada perekonomian karena dapat menyediakan lapangan pekerjaan, mengatasi kemiskinan, dan meningkatkan daya saing bangsa. c. Bagi Pihak Universitas Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada lembaga akademik yang dapat digunakan dalam upaya mengembangkan pengetahuan kewirausahaan guna meningkatkan minat berwirausaha bagi mahasiswa. G. Kerangka Pemikiran Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. 5 Kewirausahaan bukan hanya urusan praktik lapangan melainkan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan di ajarkan. 5 Heri Erlangga, Semangat Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (The Spirit Of Entrepreneurship), ( Dinas Pendidikan Provinsi Banten, 2011), 18.

10 Kewirausahaan diartikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, serta risiko sosial untuk mendapatkan suatu keuntungan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi. 6 Melihat pentingnya peran wirausaha dalam pembangunan sekarang ini, pembentukan karakteristik kepada para mahasiswa sangat penting. Mahasiswa merupakan agent of change perlu di beri pengetahuan dan motivasi yang berkaitan dengan wirausaha dan memberikan semangat berwirausaha sehingga mahasiswa akan tertarik untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. Tidak jarang setelah seseorang memperoleh kursus atau pendidikan non-gelar melalui koperasi kredit dan setelah mendengarkan cerita sukses pengalaman bisnis yang dimiliki orang-orang di sekitar kita, meskipun bisnis kecil-kecilan, dapat menjadi pemicu potensi dan motivasi utama untuk menjadi wirausahawan yang berhasil. 7 Pengetahuan kewirausahaan dapat membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku pada mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur sehingga mereka memilih berwirausaha sebagai 6 Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan, (Jakarta : Kencana, 2016), 9. 7 Leonardus Saiman, Kewirausahaan, Teori dan Kasus-Kasus, (Jakarta : Salemba Empat, 2012), 25.

11 pilihan karir. Pengetahuan kewirausahaan diperoleh mahasiswa dari proses pembelajaran, melalui materi-materi pembelajaran, seminar kewirausahaan, maupun praktik kewirausahaan yang diterima mahasiswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam berwirausaha. Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian Pengetahuan kewirausahaan (X) Minat berwirausaha (Y) H. Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menguraikan tentang teori dan konsep, tinjauan penelitian terdahulu yang merupakan kegiatan mendata dan mengevaluasi seluruh hasil studi atau penelitian.

12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan tentang ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan operasional variabel penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan SPSS versi 16.0 dan membahas mengenai penelitian yang dilakukan. BAB V PENUTUP Merupakan bab yang mencakup kesimpulan jawaban dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran yang sekiranya dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan dan kontribusi penelitian.