PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

dokumen-dokumen yang mirip
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G

STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Keterkaitan Rencana Strategis Pesisir dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur

Disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana

KETENTUAN PERATURAN ZONASI

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur

PENDEKATAN ASPEK LINGKUNGAN DALAM KEBIJAKAN PENATAAN RUANG NASIONAL

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI PERAIRAN LAUT

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana

oleh para pelaku pembangunan dalam mengembangkan Kabupaten Pacitan.

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

PENDAHULUAN. perlunya mendorong daya saing perekonomian khususnya dalam rangka pertumbuhan ekonomi wilayah

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PENATAAN RUANG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN A. Definisi Penataan Ruang dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Click to edit Master title style

MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN

Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??

BAB 2 KETENTUAN UMUM

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT

BAB I PENDAHULUAN. KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta 1.1. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA Ruang dan Penataan Ruang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan. Skala peta = 1: Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN TAHUN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SINGKAWANG TAHUN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1992 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamb

PENJELASAN A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

Rangkuman tentang Muatan. Rencana Rinci

P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI MALUKU

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

Gambar 1. Kedudukan RD Pembangunan DPP, KSPP, KPPP dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan RIPPARNAS RIPPARPROV

Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Kementerian Kelautan dan Perikanan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 20/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KABUPATEN/KOTA

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1992 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KETENTUAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

Urusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG TAHUN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

REKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu-

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 25 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KOTA TEGAL

Peran Pemerintah dalam Perlindungan Penataan Ruang

PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera

Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN CILACAP BABI KETENTUAN UMUM.

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TRENGGALEK

MENGAPA ASPEK RUANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA? 1. PERENCANAAN EKONOMI SERINGKALI BERSIFAT TAK TERBATAS 2. SETIAP AKTIVITAS SELAL

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (DALAM RANGKA WORKSHOP DAN STUDI KASUS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG)

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2013

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

Transkripsi:

MATERI 1. Pengertian tata ruang 2. Latar belakang penataan ruang 3. Definisi dan Tujuan penataan ruang 4. Substansi UU PenataanRuang 5. Dasar Kebijakan penataan ruang 6. Hal hal pokok yang diatur dalam UU no. 26/2007 tentang Penataan Ruang 7. Strategi Implementasi 8. Kejelasan produk tata ruang 9. Produk perencanaan 3

BEBERAPA PENGERTIAN RUANG: wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. TATA RUANG: wujud struktur ruang dan pola ruang. STRUKTUR RUANG: susunan pusat pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. POLA RUANG: distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. PENATAAN RUANG: suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG: kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, danpengawasanpenataanruang. 4

BEBERAPA PENGERTIAN PENGATURAN PENATAAN RUANG: upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. PEMBINAAN PENATAAN RUANG: upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. PELAKSANAAN PENATAAN RUANG: upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. PENGAWASAN PENATAAN RUANG: upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. PERENCANAAN TATA RUANG: suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. 5

BEBERAPA PENGERTIAN PEMANFAAN RUANG: upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG: upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. RENCANA TATA RUANG: hasil perencanaan tata ruang. RUANG TERBUKA HIJAU: area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. KAWASAN STRATEGIS: wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. 6

LATAR BELAKANG PENATAAN RUANG Terbatasnya ruang, SDA; Tuntutan penegakan prinsip keterpaduan, keberlanjutan, demokrasi, dan keadilan dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang yang baik; kesadaran dan pemahaman masyarakat yang semakin tinggi terhadap penataan ruang. 7

DEFINISI PENATAAN RUANG pendekatan pembangunan berdimensi spasial dengan fokus utama pada pengaturan perilaku manusia dalam memanfaatkan ruang dan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya yang bertujuan untuk mewujudkan ruang kehidupan yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan. 8

TUJUAN PENATAAN RUANG Menurut UU no. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang: 1. terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan yang berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional 2. terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya 3. tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas 9

TUJUAN PENATAAN RUANG Menurut UU no 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang: Mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan: a. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan; b. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan c. terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. 10

SUBSTANSI UU PENATAAN RUANG Penyelenggaraan Penataan Ruang Pengaturan Pembinaan Pelaksanaan Pengawasan Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian Program PR Pembiayaan Peraturan Zonasi Perizinan Insentif & Disinsentif Pengenaan Sanksi 11

DASAR KEBIJAKAN PENATAAN RUANG Dasar penggantian UU NO. 24/1992 ttg Penataan Ruang: - belum ada sanksi; - sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pengaturan penataan ruang. - adanya penurunan kualitas ruang pada sebagian besar wilayah menuntut perubahan pengaturan dalam Undang-Undang tersebut. UU No. 27 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang undang-undang pokok yang mengatur tentang pelaksanaan penataan ruang yang lebih sempurna dari UU no 24/1992 tentang Penataan Ruang. Undang-undang tersebut selain sebagai konsep dasar hukum dalam melaksanakan perencanaan tata ruang, juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan pemerintah dalam penataan dan pelestarian lingkungan hidup. 12

HAL HAL POKOK YANG DIATUR UU NOMOR 26/2007 TENTANG PENATAAN RUANG 1. Strategi Umumdan Strategi Implementasi Penyelenggaraan Penataan Ruang 2. Kejelasan Produk Rencana Tata Ruang (Bukan Hanya Administratif, tetapi dapat pula Fungsional) 3. Pembagian Kewenangan yang Lebih Jelas antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang 4. Penekanan pada Hal2 yang bersifat Sangat Strategis Sesuai Perkembangan Lingkungan Strategis dan Kecenderungan yang Ada 5. Penataan Ruang Mencakup Ruang Darat, Ruang Laut, dan Ruang Udara, termasuk ruang di dalam Bumi, sebagai Satu Kesatuan 6. Pengaturan Ruang pada Kawasan kawasan yang dinilai Rawan Bencana (Rawan Bencana Letusan Gunung Api, Gempa Bumi, Longsor, Gelombang Pasang dan Banjir, SUTET, dll.) 7. Mengatur Penataan Ruang Kawasan Perkotaan dan Metropolitan 13

HAL HAL POKOK YANG DIATUR UU NOMOR 26/2007 TENTANG PENATAAN RUANG 8. Mengatur Penataan Ruang Kawasan Perdesaan dan Agropolitan 9. Mengatur Penataan Ruang Kawasan Perbatasan sebagai Kawasan Strategis Nasional (termasuk pula Pulau Pulau Kecil Terluar/Terdepan) 10. Mengatur Penataan Ruang Kawasan Strategis Nasional dari Sudut Pandang Ekonomi (Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), Kerjasama Ekonomi Sub Regional, serta Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas) 11. Penegasan Hak, Kewajiban, dan Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang 12. Penguatan Aspek Pelestarian Lingkungan Hidup dan Ekosistem (Bukan hanya Poleksosbudhankam) 13. Diperkenalkannya Perangkat Insentif dan Disinsentif 14. Pengaturan Sanksi 15. Pengaturan Penyelesaian Sengketa Penataan Ruang 16. Pengaturan Jangka Waktu Penyelesaian Aturan Aturan Pelaksanaan sebagai Tindak Lanjut dari Terbitnya UU Penataan Ruang Ini 17. Pengaturan pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) 14

STRATEGI IMPLEMENTASI Strategi implementasi dilakukan antara lain, melalui : a) Penerapan peraturan zonasi secara konsisten yang merupakan kelengkapan dari rencana detail tata ruang. b) Penekanan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan secara sistemik melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, dan pengenaan sanksi. c) Penegakan hukum yang ketat dan konsisten untuk mewujudkan tertib tata ruang. 15

KEJELASAN PRODUK RENCANA TATA RUANG (BUKAN HANYA ADMINISTRATIF, TETAPI DAPAT PULA FUNGSIONAL) KLASIFIKASI PENATAAN RUANG BERDASARKAN SISTEM, FUNGSI DAN NILAI STRATEGIS KAWASAN Kewenangan Pem. Pusat Pem. Provinsi Pem. Kabupaten Pem. Kota PR Berdasarkan Administrasi (Mempertegas aspek kewenangan penyelenggaraan) PR Wilayah Nasional PR Wilayah Provinsi PR Wilayah Kabupaten PR Wilayah Kota PR Berdasarkan Nilai Strategis Kawasan (Kawasan yang secara spesifik berpengaruh besar terhadap pencapaian tujuan PR) Kawasan Strategis Nasional Kawasan Strategis Provinsi Kawasan Strategis Kabupaten Kawasan Strategis Kota PR Berdasarkan Fungsi Utama (Ruang yang dapat dimanfaatkan Dan ruang yang dijaga untuk dilindungi Dan melindungi) PR Berdasarkan Kegiatan Kawasan (Untuk meningkatkan keseimbangan pembangunan) Kawasan Perkotaan PR Berdasarkan Sistem (Fungsi fungsi kewilayahan) Sistem Wilayah Kawasan Lindung Kawasan Budidaya Kawasan Perdesaan Sistem Internal Perkotaan 16 17

RUANG LINGKUP PERENCANAAN Rencana Umum Penetapan Rencana Rinci Penetapan Nasional RTRWN Peraturan Pemerintah RTRW Pulau/Kepulauan RTR Kaw. Strategis Nasional Peraturan Presiden Provinsi RTRWP Perda Provinsi RTR Kaw. Strategis Provinsi Perda Provinsi Kabupaten RTRW Kabupaten Perda Kabupaten RDTR Kabupaten RTR Kawasan Strategis Kabupaten Perda Kabupaten Kota RTRW Kota Perda Kota RDTR Kota RTR Kawasan Strategis Kota Perda Kota 17