PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA PESABAN, KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM ABSTRAK ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENYAKIT TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.)

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 1 Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

Mengenal Tikus Sawah

I. KEBERADAAN OPT PADI

INSIDENSI PENYAKIT TUNGRO PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

BAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,

HASIL DAN PEMBAHASAN

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Hama Penyakit Tanaman Padi Gogo. Tim : BPTP Jawa Tengah

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Padi

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

BLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGENDALIAN TERPADU HAMA PENGGEREK BATANG PADI DI KELURAHAN PENATIH, KECAMATAN DENPASAR TIMUR, KOTA DENPASAR

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.1

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

Si Pengerat Musuh Petani Tebu..

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Forward Chaining diperoleh berdasarkan referensi yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh :

KARAKTERISTIK PETANI KARAKTERISTIK USAHATANI

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI

MODEL SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN PADI UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI PENANGGULANGAN

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

APLIKASI MODEL PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN PADI

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PEMUPUKAN KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. (Rismunandar, 1993). Indonesia memiliki beragam jenis beras dengan warna nya

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat

Abdul Hamid 1) dan Herry Nirwanto 2) 2). UPN Veteran Jawa Timur ABSTRACT

Cultural Control. Dr. Akhmad Rizali. Pengendalian OPT melalui Teknik Budidaya. Mengubah paradigma pengendalian OPT:

5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. kita kenal dengan istilah Beras (Purnomo & Purnamawati, 2007).

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Agustus sampai dengan November 2012 di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Tanaman Padi Menggunakan Case-Based Reasoning

III. METODE PENELITIAN

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi dan Ekologi Tikus Sawah Rattus rattus argentiventer Rob & Kloss

Srie Juli Rachmawatie, Tri Rahayu Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Islam Batik Surakarta

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Sesuai Dengan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Sasaran

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH. Oleh : NOVI ANDARYANI F

KUESIONER PENGENDALIAN HAMA TERPADU TANAMAN PADI

tanam, tanamlah apa saja maumu aku akan tetap datang mengganggu karena kau telah merusak habitatku maka aku akan selalu menjadi pesaingmu

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27

LAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

FENOMENA RESURJENSI PADA PENGGUNAAN INSEKTISIDA IMIDOKLOPRID 350SC PADA HAMA WERENG COKLAT. M. Sudjak Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia

Peta Konsep. Tujuan Pembelajaran. gulma biologi hama predator. 148 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Tikus. Hama. Ulat. Kutu loncat. Lalat. Cacing.

DOMINASI HAMA PENYAKIT UTAMA PADA USAHATANI PADI DI JAWA TIMUR

PAKET TEKNOLOGI USAHATANI Padi Penyusun : Wigati Istuti dan Endah R

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

STATUS KEBERADAAN HAMA POTENSIAL PADA PERTANAMAN PADI HIBRIDA, NON-HIBRIDA DAN PENENTUAN PERIODE KRITIS

RAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI DI LAHAN GAMBUT PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang September 2014 ISBN :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

Diagnosa Penyakit Akibat Jamur pada Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Penduduk Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari 3 golongan ecogeographic yaitu Indica, Japonica, dan Javanica.

1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

We Take Care of Your Risk with The Best Possible Solution MEKANISME PENGAJUAN KLAIM ASURANSI USAHA TANI PADI (AUTP)

PELATIHAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBUATAN BIBIT PISANG SEHAT DI DESA KUKUH TABANAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk dalam genus Oryza, yang terbagi menjadi 25 spesies dan semuanya

Transkripsi:

JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 3, SEPTEMBER 2016 PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA PESABAN, KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM I M. Sudarma 1, N. M. Sritamin 2 dan I G.N. Bagus 3 ABSTRAK Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang cara pengendalian hama dan penyakit tanaman padi di Desa Pesaban, Kecamatan Rendang Karangasem. Metode dari pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan dan wawacara langsung kepada petani setempat. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan sangat lancar dan terjadi diskusi dua arah dari peserta aktif dengan pertanyaan dan respon terhadap topik yang diberikan. Kagiatan ini dirasakan sangat berguna bagi masyarakat petani setempat, mengingat petani dengan permasalahan yang ditemukan di sawah, perlu mendapat penanganan yang serius demi keselamatan usahatani tanaman padi. Kata kunci : pengendalian, hama dan penyakit, tanaman padi, penyuluhan, dan petani. ABSTRACT The purpose of this service was to increase farmers' knowledge on how to control pests and diseases of rice plants in the Pesaban village, Rendang District, Karangasem. Methods of community service is counseling and interview directly to local farmers. The conclusion of this community service activities was the implementation went very smoothly and going two-way discussion of active participants with questions and responses to a given topic. This activity has been very useful for the local farming communities, given the farmers with problems found in the field, should receive serious treatment for the safety of the rice crop farming. Keywords: control, pests and diseases, the rice plants, extension and farmers. 1. PENDAHULUAN Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangsem, merupakan desa berbukit dengan ketinggian 450 sampai dengan 500 m di atas permukaan laut, dengan luas wilayah desa 321 ha, atau sekitar 5% dari seluruh luas kabupaten Karangsem. Pemukiman seluas 40 ha, sawah 113,414 ha, petani lahan kering dan perkebunan/tegalan 414,256 ha, hutan perikanan, peternakan (fasilitas umum) seluas 220 ha. Desa Pesaban memiliki empat dusun/banjar yang terdiri dari: 1) Dusun/banjar Pesaban Kaler, 2) Dusun/banjar Pesaban Kangin, 3) Dusun/banjar Pesaban Kawan, dan 4) Dusun/banjanr Pesaban Pengejeroan. Pengelolaan subak seluas 113,414 ha terbagi menjadi empat subak antara lain: 1) subak Duah Desa, 2) subak Patolan, 3) subak Pesaban, dan 4) subak Busah. 1 Staf dosen Prodi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana 2 Staf dosen Prodi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana 3 Staf dosen Prodi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana 106

I M. Sudarma, N. M. Sritamin dan I G.N. Bagus Hama dan penyakit tanaman padi dirasakan sangat mengganggu keberadaannya di subak setempat. Ada beberapa hama penting yang mengganggu tanaman padi antara lain, hama tikus, walang sangit, wereng, belalang, penggerek batang (Pathak dan Khan, 1994), dan kera. Sedangkan penyakit penting yang mengganggu tanaman padi setempat antara lain: blas, bercak cokelat, hawar upih daun dan busuk batang, bercak cokelat sempit, gosong palsu, busuk upih, busuk batang, penyakit Fusarium, lapuk daun, penytakit akibat bakteri (hawar daun bakteri, dan daun bergores bakteri), penyakit akibat virus (tungro, kerdil rumput, dan kerdil hampa), dan hawar bibit padi. Sedangkan penyakit bukan infeksi yang dirasakan cukup penting untuk diketahui antara lain: tanah alkalin, keracunan aluminium, keracunan boron, keracunan kalsium, keracunan tembaga, keracunan besi, kahat magnesium, kahat mangan, kahat, nitrogen, kelebihan nitrogen, kahat fosfor, kahat potassium, kadar garam berlebih, kahat silikon, kahat sulfida, kahat belerang, dan kahat seng (Sudarma, 2013). Tampaknya hama penyakit yang disebutkan di atas belum sepenuhnya diketahui dan menimbulkan gejala yang beragam dan dengan teknik pengendalian yang bermacam-macam. Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, maka permasalahan yang ditangani melalui pengabdian kepada masyarakat ini adalah bagaimana pengendalian yang tepat bagi hama dan penyakit tanaman padi yang beraneka ragam jumlahnya. Tujuan penanganan masalah ini adalah untuk memberi pengetahuan serta memotivasi masyarakat petani setempat agar mampu mencermati dan menelaah secara seksama permasalahan yang ada di sawahnya untuk diambil jalan pemecahan yang diutarakan sebagai jalan keluar yang diharapkan. Adapun manfaat yang diharapkan dari pertemuan berupa penyuluhan antara lain: 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat petani dalam rangka usaha untuk memberi penyuluhan tentang berbagai jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. 2. Meningkatkan kesadaran akan mamnfaat mengenai beberapa faktor yang berpengaruh terhadap peledakan hama dan penyakit tanaman padi. 3. Penjelasan mengenai berbagai gejala yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit yang muncul di lapangan. 4. Jenis hama dan penyakit dengan nama hama dan patogen sebagai penyebab penyakitnya. 5. Cara pengendalian yang dirasakan sangat penting untuk diketahui terutama penyakit yang beraneka ragam jumlahnya. Upaya memecahkan masalah dan mencapai tujuan serta mencapai manfaat yang tekah dikemukakan di atas, langkah yang dilakukan adalah memberikan pemahaman mengenai berbagai hama penyakit yang menyerang tanaman padi, memberikan penyuluhan mengenai faktor yang mempengaruhi peledakan hama dan penyakit, gejala yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit, jenis berupa nama hama dan penyakit yang muncul pada tanaman padi, dan penyuluhan mengenai teknik cara pengendalian hama dan penyakit secara lengkap. Sasaran kegiatan ini adalah warga masyarakat terutama yang berprofesi sebagai petani khususnya yang berkecimpung pada tanaman padi. Petani yang menghadiri penyuluhan antara lain dari: subak subak Duah Desa, subak Patolan, subak Pesaban, dan subak Busah. Mereka berinisiatif untuk hadir mendengarkan ceramah yang diberikan serta berinteraksi dengan mengajukan berbagai pertanyaan. 2. METODE PEMECAHAN MASALAH Persiapan dimulai dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana Periode XIII (Juli-Agustus) Tahun 2016, bertempat di Aula Desa Pesaban, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangsem, mengkoordinir kesiapan penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2016. Penyuluhan diberikan oleh Prof. Dr, Dra. Ni VOLUME 15 NO. 03, BULAN 09 TAHUN 2016 107

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA PESABAN, KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM Made Sritamin, MS. (bidang hama tumbuhan) dan Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS. (bidang penyakit tumbuhan) dan dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Pesaban, sekretaris Desa Pesaban, kelian subak Duah Desa, subak Patolan, subak Pesaban, dan subak Busah serta beberapa petani kurang lebih 30 orang petani. Adapun materi yang diberikan berupa slide, dan makalah yang dibagikan kepada semua petani setempat. Materi yang diberikan berupa: 1. Jenis hama, gejala yang ditimbulkan dan cara pengendalian hama tanaman padi. 2. Jenis penyakit, yang muncul termasuk gejala penyakit, patogen penyebab penyakit, faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit (epidemiologinya), serta cara pengendalian penyakit tanaman padi. 3. Diskusi berupa tanya jawab yang diberikan dua arah, menanyakan beberapa permasalahan yang muncul di lapangan termasuk cara bercocok tanam dan produksi tanaman padi. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebanyak 30 orang petani dari Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangsem menghadiri kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Pengabdian dilakukan tanggal 19 Agustus 2016, dengan materi penyuluhan yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Materi tentang hama tanaman padi, antara lain tentang hama tikus (Rattus argentiventer Rob dan Kloss), merupakan hama utama tanaman padi dari golongan mamalia (binatang menyusui), yang mempunyai sifat berbeda dengan hama utama padi lainnya, oleh kartena itu dalam pengendalian hama tikus diperlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan cara penanganan hama padi dari kelompok serangga (Sudarmadji dan Herawati, ny). Komponen pengendalian yang dilakukan antara lain: sabnitasi lingkungan danmmanipoulasi habitat, kultur teknis, pengendalian secara fisik (alat penyembur api, penggunaan sinar lampu, mengusir tikius dengan suara ultrasonic, gropyokan missal, pemerangkapan, sistem bubu perangkap linier, sistem bubu perangkap), pemanfaatan musuh alami, pengendalian kimiawi (rodentisida, fumigasi, repellent, antifertilitas). Hama wereng, beberapa jenis wereng merupakan hama utama atanaman padi yang tersebar luas di dunia. Di Indonesia pop;ulasi wereng sering ditemukan dalam jumlah tinggi sehingga mengakibatkan keringnya tanaman padi atau disebut hopperburn. Jenis wereng yang merusak tanaman padi antara lain: wereng cokelat (Nilaparvata lugens Stal.) dan wereng punggung putih (Sogatella furcifera Horvath) termasuk dalam familia Delpacidae serta wereng hijau (Nephotettix spp.) termasuk familia Cicadellidae dan wereng loreng zigzag yang termasuk dalam familia Cicadellidae. Cara pengendalian yang dilakukan antara lain: budidaya tanaman (tanam serempak, waktu tanam tepat, sanitasi, tanam jajar legowo, pengairan), pergiliran varietas resisten, manipulasi musuh alami, dan penggunaan insektisika (Baehaki dan Widiarta, ny). Hama penggerek batang padi, merupakan hama penting yang perlu dipantau dan dikendalikan jenis hama penggerek seperti Gambar 3.1 (Baehaki, 2012). 108 JURNAL UDAYANA MENGABDI

I M. Sudarma, N. M. Sritamin dan I G.N. Bagus Gambar 3.1. Hama penggerek batrang padi ada lima jenis di Indonesia (Baehaki, 2012) Pengendalian hama penggerek batang tanaman padi antara lain: tanam serempak, enanaman varietas tahan, manipulasi parasitoid, penggunaan lampu perangkap, dan penggunaan pestisida (Baehaki, 2012). 2. Penyakit penting tanaman padi, yang diberikan kepada patani setempat adalah penyakit yang dianggap penting mengganggu tanaman padi di lapangan. Penyakit tersebut antara lain: penyakit blas, dengan gejala penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan hasil yang serius pada varietas tanaman rentan selama periode kondisi cuaca yeng mengutungkan bagi pertumbuhan blas. Penyakit sering disebut dengan blas daun, rotten neck, atau blast panicle, tergantung atas bagian tanaman yang diserang. Jamur menghasilkan bercak atau lesion pada daun, sekat dari bentuk permata sampai memanjang dan berakhir meruncing. Pusat bercak biasanya berwarna abu-abu dan lembarannya coklat atau coklat kemerahan. Keduanya baik bentuk maupun warna bercak dapat bervariasi menyerupai penyakit bercak daun coklat (Gambar 3.2) (Krausz, 2011). Pengendalian yang dilakukan adalah: menanam varoietas yang tahan, manajemen tanaman, pengendalian secara kimiawi, dan pengendalian hayati (Sudarma, 2013). Gambar 3.2. Lesio blast pada daun, (a) collar (lembaran daun), (b) node (sekat tangkai) dan leher tangkai (neck) tanaman padi (IRRI, 2010) Penyakit akibat virus, tungro, dengan gejala sebagai berikut: Secara morfologis tanaman padi yang tertular virus tungro menjadi kerdil, daun berwarna kuning sampai kuning jingga disertai bercak-bercak berwarna coklat. Perubahan warna daun di mulai dari ujung, meluas ke bagian pangkal. Jumlah anakan sedikit dan sebagian besar gabah hampa. Infeksi virus tungro juga menurunkan jumlah malai per rumpun, malai pendek sehingga jumlah gabah per malai rendah. Serangan yang terjadi pada tanaman yang telah mengeluarkan malai umumnya tidak menimbulkan kerusakan fatal (Gambar 3.3) (Wirajaswadi, 2010). VOLUME 15 NO. 03, BULAN 09 TAHUN 2016 109

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA PESABAN, KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM A B Gambar 3.3. Gejala tanaman padi terserang tungro, (A) pada daun dan (B) tungro di lapangan (IRRI, 2010) Penyakit kerdil rumput, dengan gejala sebagai berikut: Gejala tanaman padi yang terinfeksi virus ini tidak menghasilkan malai, pertumbuhan tanaman padi kerdil, anakan berlebihan, Kebiasaan pertumbuhan tanaman padi tegak lurus, daun pendek, sempit, banyak daun berwarna hijau kekuningan. Terdapat noda berkarat kecil atau tambalan, tanaman yang terinfeksi biasanya bertahan hidup sampai matang, tetapi tanpa menghasilkan malai. Gejala berkembang 10-20 hari setelah infeksi, ketersediaan vektor, dan semua stadium pertumbuhan khususnya stadium anakan tanaman padi (Gambar, 3.4) (IRRI, 1983). Gambar 3.4. Tanaman padi tampak pendek seperti rumput (IRRI, 1983) Kerdil hampa dengan ciri khas gejala sebagai berikut: Tanaman padi yang terserang virus kerdil hampa menunjukkan gejala yaitu : malai tidak keluar secara penuh dan biji tidak terisi (hampa), ada ruang antara tanaman yang terlampau sedikit, stadium pertumbuhan awal terhambat, daun pendek dan berwarna hijau gelap dengan tepi bergigi tajam, lembaran daun membelit pada ujung atau pangkal, tepi daun tidak seimbang dan menggulung memberikan tepi daun tidak kelihatan, bagian pinggir daun menguning sampai kuning coklat, tulang daun perkembangan membengkak pada lembaran daun dan upih daun, pembengkakan berwarna kuning pucat atau putih sampai coklat gelap, daun bendera menggulung, berubah bentuk dan pendek pada stadium bunting. Tanaman padi berbunga tertunda, munculnya malai tidak lengkap, dan tangkai percabangan dihasilkan pada buku yang lebih di atas (Gambar 3.5) (IRRI, 1983). 110 JURNAL UDAYANA MENGABDI

I M. Sudarma, N. M. Sritamin dan I G.N. Bagus Gambar 3.5. Gejala malai tanaman padi yang terinfeksi virus kerdil hampa (IRRI, 1983) Cara pengendalian yang dilakukan adalah: mengatur waktu tanam tepat, tanam serempak, menaanm varietas yang tahan, memusnahkan (eradikasi) tanaman yang terserang, dan penggunaan pestisida (Sudarma, 2013). 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan berupa penyuluhan dalam pengabdian kepada masyarakat di Desa Pesaban, kecamatan Rendang kabupaten Karangasem, berlangsung dengan sangat lancar, dengan diselingi diskusi (tanya jawab) tentang proses bercocok tanam padi sampai pengendalian hama dan penyakitnya. Tanaman padi perlu diselamatkan dari gangguan hama dan penyakit sehingga dapat berproduksi dengan optimal, padi kelihatan tumbunh dengan subur tanpa organisme pengganggu di dalamnya. Hama yang dapat diberikan dalam penyuluhan antara lain hama tikus, penggerek batang padi dan hama wereng, sedangkan penyakit yang dapat diberikan berupa blas, penyakit akibat virus (tungro, kerdil hampa dan keril rumput). UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih diberikan kepada Bapak Rektor Universitas Udayana, bapak Dekan Fakultas Pertanian Univeristas Udayana, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Univeritas Udayana, atas bantuan yang telah diberikan sehingga pengabdian ini dapat terwujud. DAFTAR PUSTAKA Baehaki, S.E. 2012. Hama penggerek batang padi dan teknologi pengendalian. Iptek Tanaman Pangan 8(1): 1-14. Baehaki, S.E. dan I N. Widiarta. Ny. Hama wereng dan cara pengednaliannya pada tanaman padi. Balai Besar penelitian Tanaman Padi. International Rice Research Institute (IRRI). 1983. Field problems of tropical rice. Manila (Philippines). International Rice Risearch Institute (IRRI). 2010. Rice Blast. Rice Science for a Better World. Rice Fact Sheet. Krausz, J. 2011. Diseases of Rice. Department of Plant Pathology and Microbiology. Texas A&M University. Pathak, M.D., and Z.R. Khan. 1994. Insect pests of rice. International Rice Research Institute (IRRI) and International Centre of Insect Physiology and Ecology (ICIPE). Sudarma, I M. 2013. Penyakit tanaman padi (Oryza sativa L.). Penerbit Graha Ilmu Yogyakarta. VOLUME 15 NO. 03, BULAN 09 TAHUN 2016 111

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA PESABAN, KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM Sudarmadji dan N.A. Herawati. Ny. Ekologi tikuys sawah dan teknologi pengendaliannya. Balai Besar penelitian Tanaman Padi. Wirajaswadi, L. 2010. Penyakit Tungro dan Pengendaliannya pada Tanaman Padi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB Jl. Raya Peninjauan Narmada, Lombok Barat - NTB (83371), Indonesia. 112 JURNAL UDAYANA MENGABDI