PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA RSUD BUMI PANUA KABUPATEN POHUWATO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN. insulin, atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya dikaitkan dengan adanya gejala

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENENTUKAN JENIS GANGGUAN DISLEKSIA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Hanya saja

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

Abstrak. Kata Kunci : Medical Expert System, Mycin PENDAHULUAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA)

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat (Price & Wilson, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yang rentan akan penyakit. Pada bidang teknologi kesehatan semua

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh gangguan sekresi insulin, penggunaan insulin atau keduanya(ada,

BAB I PENDAHULUAN. seseorang oleh karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

Feresi Daeli ( )

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya. Dari data-data yang ada dapat

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perilaku dan gaya hidup yang dijalani oleh masyarakat. Saat pendapatan tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya : Bisnis,

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut American Diabetes Association, diabetes melitus merupakan suatu kelompok

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikendalikan atau dicegah (diperlambat). Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB I PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2010). Menurut

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

BAB I PENDAHULUAN. probabilitas klasik ( classical probability), probabilitas Bayes (Bayesian

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

Transkripsi:

ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 9 Nomor 3 Desember 2017 PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA RSUD BUMI PANUA KABUPATEN POHUWATO Annahl Riadi annahlriadi@gmail.com Universitas Ichsan Gorontalo Abstrak Diabetes Melitus (DM) atau biasa disebut diabetes merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Pohuwato mengalami peningkatan sebanyak 8,5% setiap Tahun. Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. Sistem pakar mencoba mencari solusi, memberikan saran atau kesimpulan yang konsisten terhadap permasalahan yang ditemukannya. Penelitian ini akan dirancang menggunakan Aplikasi Dreamweaver dan bahasa pemrograman PHP, serta database MySQL. Harapan penulis, sistem ini dapat membantu masyarakat dalam mendiagnosa penyakit Diabetes Melitus. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat melakukan konsultasi dengan sistem layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar untuk mendiagnosa gejala yang terjadi pada pengguna serta menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Hasil pengujian sistem diperoleh nilai Cylomatic complexity = 5 dengan jumlah Region (R)= 5, Node (N)= 10, Edge (E)=13 Predicate Node (P) = 4. Kata Kunci: Sistem Pakar, Diebetes Melitus, Certainty factor. 1. Pendahuluan Dibetes Melitus sering di sebut dengan The Great Imitator, yaitu penyakit yang mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit ini timbul secara perlahan, sehingga seseorang tidak menyadari bahwa adanya berbagai macam perubahan pada dirinya. Perubahan seperti minum lebih banyak, buang air kecil menjadi lebih sering, berat badan terus menurun, dan berlangsung cukup lama, biasanya tidak diperhatikan, hingga baru di ketahui setelah kondisi menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa darahnya [1]. Penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Pohuwato mengalami peningkatan sebanyak 8,5% setiap Tahun. Pada tahun 2013 Jumlah penderita diabetes Melitus sebanyak 215, tahun 2014 sebanyak 222, sedangkan di tahun 2015 sebanyak 233. Dalam Diabetes Atlas edisi ke enam tahun 2014 yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita DM semakin bertambah 2 Menurut estimasi IDF (2014) 8,3% penduduk di seluruh Dunia mengalami DM, prevalensi ini meningkat dari tahun 2011 yaitu 7,0% dan diprediksikan pada tahun 2035 prevalensi DM akan meningkat menjadi 10,0%. Diperkirakan proporsi penderita DM yang tidak terdiagnosis adalah sebesar 46,3%. Satu dari dua penderita diabetes tidak mengetahui bahwa mereka telah terkena penyakit tersebut. Fenomena tersebut memerlukan upaya efektif untuk mencegah terjadinya luka pada penderita DM. Dalam menetapkan suatu diagnosa dalam bidang kedokteran dibutuhkan alat bantu seperti aplikasi kecerdasan buatan, oleh karena itu dibuatlah sebuah sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit Diabetes Melitus. Dalam penelitian ini membahas tentang Diabetes Melitus, tidak membahas diagnosis banding yang serupa dengan Diabetes Melitus. Diharapkan setelah dibuat sistem ini memudahkan dokter mendiagnosis Diabetes Melitus karena Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit yang susah untuk didiagnosis. Penelitian ini umumnya ditujukan pada permasalahan yang cenderung ingin mendapatkan solusi dari hasil berupa konsultasi, diagnosis, estimasi, prediksi dan sejenisnya. Seperti halnya penerapan dalam dunia kedokteran ataupun dunia medis, konsultasi, dan diagnosis sangatlah diandalkan karena hasil diagnosis ini dapat mengantisipasi beberapa jenis penyakit dengan tepat dan cepat. Demikian halnya dengan Rumah Sakit yang tentu sangat mengharapkan adanya area penambahan nilai, produktivitas serta manajerial dengan dukugan hasil diagnosis penyakit Diabetes Melitus dengan tepat dan akurat sehingga kerugian dapat dicegah. Copyright 2017 ILKOM Jurnal Ilmiah -- All rights reserved 309

Metode pengembangan yang digunakan dalam merancang sistem ini adalah metode prototipe, dan dalam perancangannya berupa pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut gejala Diabetes Melitus dan hasil dari pemeriksaan laboratorium berupa tampilan di dalam perangkat lunak yang dibuat lalu diberikan terapi kepada pasien yang terkena Diabetes Melitus. Kelebihan dari sistem ini adalah dapat membantu dokter dalam menentukan diagnosis Diabetes Melitus terhadap seorang pasien. Certainty Factor yang merupakan suatu strategi pengambian keputusan dengan factor kepastian Secara sederhana dapat dijelaskan, agar pengguna dapat berdialog dengan sistem pakar yang di rancang dengan sedemikian rupa sehingga mempermudah pengguna didalam berkomunikasi dengan sistem pakar. Sistem pakar akan memberikan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak atau dengan beberapa pilihan jawaban serta pertanyaan solusi yang di berikan sistem pakar bersifat anjuran dari tiap tiap gejala yang terjadi. Adapun terdapat kelemahan dalam mendapatkan pengetahuan, dimana pengetahuan tidak bisa didapatkan dengan mudah, karena pendekatan yang dimiliki pakar berbeda-beda dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan pemeliharaannya.untuk itu pada penelitian iniakandirancang sistem dengan judul Penerapan Metode Certainty FactorSistem Pakar DiagnosaPenyakit Diabetes Melitus Pada RSUD Bumi Panua Kabupaten Pohuwato. 2. Metode Sistem Pakar Menurut Nita Merlina dan Rahmat Hidayat [2], beberapa definisi sistem pakar menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut: 1. Menurut Durkin: Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar. 2. Menurut Ignizo: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar. 3. Menurut Giarratano dan Riley: Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai ataumeniru kemampuan seorang pakar Berikut ini adalah manfaat dan kemampuan sistem pakar : 1. Meningkatkan output dan produktivitas. 2. Menurunkan waktu pengambilan keputusan. 3. Meningkatkan kualitas proses dan produk. 4. Menyerap keahlian langka. 5. Fleksibilitas. 6. Operasi peralatan yang lebih mudah. 7. Eliminasi kebutuhan peralatan yang mahal. 8. Transfer pengetahuan ke lokasi terpencil Sistem pakar menjadi populer karena sangat banyak manfaat yang diberikannya, antara lain [3]: a. Meningkatkan produktivitas, karena sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari pada manusia. b. Membuat seseorang yang awam bekerja layaknya seorang pakar. c. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan. d. Dapat dihandalkan, sebab sistem pakar tidak pernah merasa bosan, kelelahan, ataupun sakit. Certainty Factor Teori Certainty Factor (CF) mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar. Seorang pakar (misalnya dokter) seringkali menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan seperti mungkin, kemungkinanp besar, hampir pasti. Untuk mengakomodasi hal ini kita menggunakan certainty factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi [3]. Metode Net belief yang diusulkan oleh E.H. Shortliffe dan B.G.Buchanan. 1 2 Dimana : Copyright 2017 ILKOM Jurnal Ilmiah -- All rights reserved 310. 3

CF (Rule) : Faktor kepastian MB (H,E) : Measure Of Belief (Ukuran kepercayaan) terhadap hipotesis H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1). MD (H.E) : Measure Of Disbelief (Ukuran ketidakpercayaan) terhadap evidence H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1). P (H) : Probabilitas kebenaran hipotesis H. P (H E) : Probabilitas bahwa H benar karena faktor E. Diabetes Melitus Menurut American Diabetes Melitus Association (ADA) tahun 2010, Diabetes Melitus Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya [4]. Meskipun terdapat perbedaan angka prevalensi, laporan keduanya menunjukkan adanya peningkatan jumlah penyandang Diabetes Melitus Melitus (DM) sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030. Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang Diabetes Melitus. Kecurigaan adanya Diabetes Melitus Melitus (DM) perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik seperti di bawah ini [4] : Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita Secara klinis diagnosis diabetes mellitus dapat dilakukan oleh adanya gejala yang khas, yaitu : Rasa haus berlebihan Sering kencing Sering mengalami infeksi berulang Berat badan turun tanpa sebab yang jelas Pada kasus berat adanya penurunan kesadaran sampai koma. Diagnosis diabetes mellitus tidak bisa ditegakkan dengan satu kali pemeriskaan glukosa darah tanpa gejala yang klasik akan tetapi perlu konfirmasi dari geja;anya dan pemeriksaan glukosa darah dilai kesempatan. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Analisis Sistem Berikut Hasil Analisis Sistem yang Berjalan dimana Pasien Mengunjungi Rumah Sakir untuk melakukan Pemeriksaan berdasarkan gejala yang diderita, selanjutnya Pasien Melakukan Registrasi. Setelah proses registrasi selesai Dokter melakukan pemeriksaan berdasarkan penyebab dan gejala yang dialami pasien, Hasil Diagnosa Dokter dijelaskan kepasien untuk segela ditindak lanjuti baik melalui pemberian obat ataupun melakukan pemeriksaan lanjutan. Hasil diagnosa pasien diteruskan ke pihak pimpinan sebagai laporan dan rekam medik pasien. Pasien Dokter Diagnosa Kepala RSUD Mulai Gejala penyakit 1 2 Laporan data penyakit yang diderita Laporan hasil penyakit yang d derita Pasien ke rumah sakit Melakukan pemeriksaan penyebab penyakit yang di derita Selesai Gejala penyakit 3 2 1 Laporan hasil penyebab penyakit yang di derita Copyright 2017 ILKOM Jurnal Ilmiah -- All rights reserved 311

Registrasi Gambar 1. Analisis Sistem Berjalan Gejala dan Jenis Penyakit Adapun gejala-gejala yang terdapat pada Penyakit Diabetes Melitus dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel1. Gejala Penyakit KODE GEJALA PENYAKIT G001 Usia <30 Tahun G002 Kadar Gula darah rendah G003 Luka yang sulit sembuh G004 Badan terasa lemas G005 Umur > 30 tahun G006 Kadar gula tinggi G007 Kegemukan (obesitas) G008 Pola makan tidak teratur G009 Sering haus dan lapar G010 Sering kencing Jenis-jenis penyakit pada Diabetes Melitus dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2.Jenis Penyakit KODE JENIS PENYAKIT P001 Diabetes Melitus Tipe I P002 Diabetes Melitus Tipe II Diagnosa Penyakit Diabetes Melitus Metode yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah metode kepastian (certainty factor). Certainty Factor (CF) menujukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Berikut rancangan Diagnosa Penyakit Diabetes Melitus : G001 G002 G003 G004 P001 G005 Hasil Analisa G006 G007 G008 P002 G009 G010 Gambar 2.Relasi Diagnosa Penyakit Diabetes Melitus Copyright 2017 ILKOM Jurnal Ilmiah -- All rights reserved 312

Untuk P001 merupakan jenis penyakit Diabetes Melitus Tipe I yang gejala-gejalanya terdiri dari G001, G002, G003, G004, G009, dan G010. sedangkan P002 merupakan jenis penyakit Diabetes Melitus Tipe II yang gejalanya terdiri dari : G005, G006, G007, G008, G009, G010 3.2. Langkah-Langkah Menjalankan Sistem Berikut ini adalah tampilan menu Home yang merupakan tampilan utama: Gambar 3.Halaman menu utama Menu Home yang merupakan tampilan utama untuk halaman admin dimana menu ini berisi tentang informasi waktu akses dan penjelasan detail tentang Penyakit Diabetes Melitus. Halaman Menu Diagnosa Gambar 4.Halaman menu Diagnosa Halaman ini merupakan tampilan ketika user mengklik menu Diagnosa. Menu diagnosa digunakan untuk melakukan proses diagnosa, tapi sebelum proses diagnosa dilakukan harap memasukkan data pasien terlebih dahulu. Copyright 2017 ILKOM Jurnal Ilmiah -- All rights reserved 313

Halaman Menu Penyakit Gambar 5.Halaman Menu Penyakit Tampikan diatas adalah tampilan halaman menu penyakit, dimana admin akan melakukan penginputan data penyakit Diabetes Melitus berdasarkan Nama Penyakit, penyebab dan solusi yang akan diberikan setelah proses diagnosa. Cara penginputannya :Silahkan input data id Penyakit, Nama Penyakit, Definisi, penyebab dan solusi. Setelah selesai mengisi silahkan klik tombol Simpan untuk mengimpan data, atau tekan tombol Kembali untuk membatalkan penginputan data penyakit. Halaman Menu Gejala Gambar 6.Halaman menu gejala Halaman menu Gejala merupakan halaman yang menampilkan tentang daftar Gejala Penyakit Diabetes Melitus. Silahkan input data gejala yang terdiri dari Id Gejala dan Nama Gejala.Setelah selesai mengisi silahkan klik tombol Simpan untuk mengimpan data, atau tekan tombol Kembali untuk membatalkan penginputan data gejala. Copyright 2017 ILKOM Jurnal Ilmiah -- All rights reserved 314

Halaman Menu Pengetahuan Gambar 7.Halaman menu pengetahuan Menu Pengetahuan digunakan untuk menentukan basis aturan atau relasi antar jenis penyakit dan gejala, terlebih dahulu input Data Penyakit Diabetes Melitus kemudian pilih dan isi daftar gejala yang sesuai. Halaman Menu Nilai Gambar 8.Halaman menu nilai Menu Nilai, digunakan untuk menentukan nilai MB dan MD dari masing-masing penyakit berdasarkan gejala yang ada. Terlebih dahulu pilih Data Penyakit Diabetes Melitus kemudian isi nilai MB dan MD 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Dari perancangan aplikasi ini penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Dapat dibuat cara merekayasa Sistem pakar Diagnosa Penyakit Diabetes Melitus pada RSUD Bumi Panua. Copyright 2017 ILKOM Jurnal Ilmiah -- All rights reserved 315

2. Sistem pakar ini sudah direkayasa dapat digunakan untuk Diagnosa Penyakit Diabetes Melitus pada RSUD Bumi Panua. 3. Sistem Pakar ini dirancang untuk membantu para penderita Diabetes Melitus. 4.2 Saran Adapun saran dari penulis untuk pengembangan sistem ini kedepan yaitu Sistem pakar ini perlu dikembangkan lagi ke dalam bentuk aplikasi portable ataupun aplikasi berbasis android sehingga jangkauan masyarakat terhadap sistem ini dapat lebih luas lagi. Daftar Pustaka [1] Maulana, Mirza. 2012. Mengenal Lebih Mengenai Diabetes Melitus. Yogyakarta: Nuha Media [2] Merlina, Nita, M.Kom., &Rahmat Hidayat, S.Kom. 2012.PerancanganSistem Pakar. Yogyakarta :Ghalia Indonesia. [3] Sutojo, T., dkk. 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi. [4] PERKENI. 2011. Naskah Lengkap :Simposium Diabetes Melitus dan Dislipidemi. Makassar : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia Copyright 2017 ILKOM Jurnal Ilmiah -- All rights reserved 316